Anda di halaman 1dari 36

Situasi Kesehatan dan Gizi

Anak Usia Sekolah dan Remaja


Dr. dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLC

Webinar Aksi Bergizi Untuk Tenaga Kesehatan dan Guru


Selasa, 20 Juni 2023
Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
Faktor Sosia Penentu Kesehatan
Pelindung / Risiko

Konflik
Tekanan
norma sosial Relasi dengan
Sekolah
orangtua
Petemenan
Masa Pubetas
Prenatal Dewasa
Anak awal dan Remaja
Perkembangan
Otak
Perilaku terkait kesehatan
Status Kesehatan
Remaja
Peta
Masalah
Kesehatan
Remaja
• Gangguan makan
• Obesitas
• Gangguan tidur
• Masalah Pubertas
• Sakit perut
• Sakit kepala
• Pingsan
• Gangguan Mood
• Masalah di sekolah
• Gangguan Haid
Kespro - Kehamilan Remaja
• Survei Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia tahun 2019
menunjukkan bahwa persentase perempuan hamil berumur 15-19
tahun mencapai 47 per 100 kehamilan.
• Data BKKBN tahun 2020 menyatakan angka kehamilan tidak
diinginkan di Indonesia 17,5 %.

https://doktergenz.hipwee.com/6-remaja-yang-berbagi-cerita-
saat-harus-menghadapi-kehamilan-yang-tak-direncanakan/
Kespro - Perkawinan Anak
• BPS 2019 : 1 dari 9 anak perempuan menikah di Indonesia .
• Pengadilan agama: tahun 2021 tercatat 65 ribu kasus dan tahun 2022
tercatat 55 ribu pengajuan.

Kespor - Aktivitas Seksual Pranikah


Kesehatan Jiwa – INAMS, 2022
Kecemasan Total N=5,664
Masalah kesehatan mental % (n)
merupakan
masalah Depresi 5.3 (302)
kesehatan Kecemasan 26.7 (1.514)
mental yang
paling Stres pasca-trauma 1.8 (104)
lazim dialami Masalah perilaku 2.4 (134)
oleh remaja usia Masalah terkait pemusatan perhatian 10.6 (599)
10-17 tahun di dan/atau hiperaktivitas
Indonesia. 6
Penggunaan Layanan dalam 12 bulan terakhir
● Hanya sebagian kecil dari keseluruhan remaja (2.0%) menggunakan layanan
untuk kebutuhan kesehatan jiwa mereka, angka ini hanya sedikit meningkat
(2.6%) jika kita fokus melihat hanya di antara remaja yang memiliki masalah
kesehatan mental
● Hampir 40% remaja yang mencari pertolongan pergi ke layanan sekolah
● Sebaliknya, 4.3% dari pengasuh remaja merasa memerlukan layanan
kesehatan jiwa untuk anaknya, 16.7% dari mereka berhasil mendapatkan
layanan tersebut
● Sekitar 44% pengasuh remaja yang membutuhkan bantuan lebih memilih
untuk menangani sendiri kebutuhan kesehatan mental anaknya atau dengan
bantuan keluarga 7
Adiksi
• Data Riskesdas menyatakan bahwa terdapat peningkatan prevalensi
merokok penduduk umur 10-18 Tahun dari 28,8% pada tahun 2013
menjadi 29,3% pada tahun 2018.
• SDKI 2017 usia pertama kali merokok < 13 tahun 37,6%
• Data Kominfo 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba berada
di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun : 82,4% berstatus sebagai
pemakai, 47,1% sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.
• Adiksi Internet : 19.3% (Data riset skala nasioanal, Siste K-FKUI, 2021)
Kekerasan
Global Early Adolescent Study (GEAS) Indonesia 2018
• 17% remaja merasa terancam di sekolah
• 27% remaja merasa tidak aman di linkungan tempat tinggalnya
• Hanya 26,2% remaja dengan pengalaman kekerasan mencari bantuan

Kecelakaan
• 56.187 jiwa atau 43,06 persen korban kecelakaan adalah usia 15-24 tahun
Status Imunisasi
Data ?
Trend Penyakit dari masa ke masa
Status Gizi
DATA GLOBAL

Modernisasi
Globalisasi

Rerata IMT meningkat 0.32 kg/m2 per dekade 1975 – 2016 naik 3x lipat

Usia 5-19 tahun Usia 6-14 tahun


1975 : 11 juta obes
2016: 123 juta obes 2007 : 9.5%
213 juta GL Usia 5 – 12 tahun
2018 : 18.8%

10 x lipat
4 dekade
FAKTOR INDIVIDU
(Remaja dan Orangtua)
FAKTOR SOSIAL (utama bagi remaja)
1. Pengetahuan terbatas
4. Keterbatasan kemampuan
tentang pola hidup sehat
parenting orangtua
2. Hidup sehat belum
- Diskusi interaktif
menjadi perhatian hidup
- Menetapkan struktur dan aturan
sehari-hari
- Menjadi contoh hidup
(pilihan makanan dan
- Kesetaraan gender dalam parenting
aktivitas berdasarkan
kenyamanan dan selera)

FAKTOR LINKUNGAN FISIK


(Remaja dan Orangtua)
3. Ketersediaan dan keterjangkauan

Studi kualitatif, 3 provinsi, 2019-2020


Selera Kemudahan

Knowledge Ketersediaan

Kebiasaan
Kebijakan sekolah
Norma di sekolah

Iklan
Makanan
dan Gaya
Kebijakan di rumah
hidup Norma di rumah
Berbagai
media

Kebijakan di komnitas
Norma di komunitas

Wang Y, et al Asia Pac J Clin Nutr 2017; 26(5):888-898


Infectious
Masalah Kesehatan Remaja DIseases
NCD

7 % of 15-19 Violance
Alkohol 9% 15 % years old 32%
10%
Teenage Bullying Injury
Napza Pregnancy 20 % 29.5 %
4%
27%
Suicide
17% mulai merokok
4.8 %
< 13 tahun Multi Burden
of Malnutrition
Child Marriage

Akses informasi Tidak dapat mengakses


kesehatan yang adekuat, layanan kesehatan,
GSHS 2015 IDHS 2017
Tidak jauh
ada dana

Takut pergi
Perlu izin sendirian
orang dewasa
untuk tindakan medis TIdak tahu
mesti kemana

SDKI 2017 50.7% remaja


punya masalah untuk mendapat
layanan kesehatan
“Sakit apa dik?” Studi PKPR, 2018
Apa saja potensi yang
ada pada remaja?
Remaja

Pertumbuhan dan Perkembangan

ANAK DEWASA

ANAK REMAJA DEWASA

Pertumbuhan

Perkembangan Perkembangan otak

10 – 24 tahun
Pertumbuhan Remaja (Pubertas)
Berubah komposisi tubuh
1. Perempuan: masa lemak
2. Laki – laki : masa otot

Perkembangan organ reproduksi


Dan karakteristik seksual sekunder
→ Tanda- tanda pubertas

Bertambah Ukuran Tubuh


1. Berat badan
2. Tinggi badan
Pertumbuhan masa tulang
ILUSTRASI :
TB DEWASA = 160 cm

Fetal 30% = 48 cm
Infantile 15% = 24 cm
Childhood 40% = 64 cm
Pubertal 15% = 24 cm

48 + 24 = 72 cm
72 + 64 = 136 cm
136 + 24 = 160 cm

TB remaja dipengaruhi :
1.Genetik/keturunan
2.Kecukupan gizi
3.Variasi individu (olahraga)

PACU TUMBUH
Pertumbuhan Remaja

SEHAT NUTRISI AKTIVITAS FISIK PEMANTAUAN

Tidur cukup
The World Health Organisation (WHO)
Biologis
defines health as
'a state of complete physical,
mental and social wellbeing Psikologis
and not merely
the absence of disease or
infirmity' (WHO, 1948). Sosial
SEHAT
Sehat Psikologis dan sosial
Perkembangan Remaja
--- mari kita ingat masa-masa remaja kita masing-masing ---
Adolescence ends with

Brain
Development
Berpikir rasional
Pengendalian diri
Sebab - akibat

pusat emosi
kreatifitas
keberanian

Perkembangan Otak
Peningkatan Efisiensi Keja Otak
Model Perkembangan

Remaja Awal Remaja Tengah Remaja Akhir


10-14 tahun 15-19 tahun 20-24 tahun

Berbagai Periode paling Maturasi otak


perubahan karena rentan untuk dimulai
pubertas dan gap perilaku berisiko, Pengelolaan diri
perkembangan gap terbesar mulai terbentuk
otak yang mulai perkembangan
terjadi pusat emosi dan
pre frontal korteks
Steinberg
Apa yang perlu kita
kembangkan dari diri kita
untuk mampu menemani
remaja bertumbuh?
Dunia Remaja

Sekolah

Keluarga

Teman Sebaya

Inner self
Program • Organisasi Anak Muda
Remaja • Aktivitas Global : WHO, Unicef, UNFPA, IAAH
dengan • AKAR – Indonesia
Disabilitas • Organisasi profesi
https://akar-Indonesia.org
Inaha.akar@gmail.com

https://ramahremaja.id

Anda mungkin juga menyukai