Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu

ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

DAMPAK KONSUMSI MINUMAN KERAS TERHADAP PERILAKU


BERISIKO REMAJA PRIA DI INDONESIA (ANALISIS DATA
SDKI KRR 2017)

Priscilla Jessica Pihahey1, Nunang Lamaek May2

1
Poltekkes Kemenkes Sorong, Papua Barat,Indonesia
2
Universitas Papua, Papua Barat, Indonesia
(Email: pihaheypriscilla@gmail.com)

Tanggal Submit Tanggal Penerimaan Tanggal Publish


19 April 2022 07 Juni 2022 08 Juli 2022

ABSTRAK
Konsumsi minuman keras dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kematian. Remaja
yang mengkonsumsi minuman keras pada umumnya bersekolah dan telah terpapar
informasi tentang bahaya minuman keras melalui sekolah, fasilitas kesehatan, tenaga
kesehatan, peneliti, pendidik, media masa, media sosial, dan internet. Penelitian ini
menganalisis dampak minuman keras terhadap perilaku beresiko remaja di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional data sekunder SDKI KRR 2017. Sampel
penelitian adalah remaja pria belum menikah sejumlah 13.079. Analisis data dilakukan
dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan model regresi logistik. Hasil
analisis menunjukkan hubungan signifikan antara konsumsi alkohol dengan umur
(OR=1.82;95% CI 1.68-1.97; p=0.000), perilaku merokok OR=5.70;95% CI=5.03-6.45;
p=0.000), penyalahgunaan narkoba (OR= 10.8;95% CI= 7.91-14.8; p=0.000) dan seks
pranikah (OR=8.05; 95% CI=6.79-9.56; p=0.000). Kesimpulannya, konsumsi minuman
keras pada remaja pria berdampak pada perilaku berisiko remaja, yakni merokok,
penyalahgunaan narkoba, dan seks pranikah. Perilaku berisiko ini menyebabkan
menurunnya kualitas hidup, sehingga sangat penting melakukan edukasi tentang dampak
minuman keras pada remaja.

Kata kunci: Remaja Pria; SDKI 2017; Minuman Keras; Perilaku Berisiko.

ABSTRACT
Consumption of liquor can cause health problems and death. Adolescents who consume
alcohol generally attend school and have been exposed to information about the dangers
of alcohol through schools, health facilities, health workers, researchers, educators, mass
media, social media, and the internet. This study analyzes the impact of alcohol on the risky
behavior of adolescents in Indonesia. This study uses a cross sectional design of secondary
data from the 2017 IDHS KRR. The research sample is 13,079 unmarried male adolescents.
Data analysis was performed using univariate, bivariate and multivariate analysis with
logistic regression model. The results of the analysis showed a significant relationship
between alcohol consumption and age (OR=1.82; 95% CI 1.68-1.97; p=0.000), smoking
behavior OR=5.70, 95% CI=5.03-6.45; p=0.000), drug abuse (OR= 10.8; 95% CI= 7.91-
14.8; p=0.000) and premarital sex (OR=8.05; 95% CI=6.79-9.56; p=0.000). In
conclusion, alcohol consumption in adolescent boys has an impact on adolescent risk
behavior, namely smoking, drug abuse, and premarital sex. This risky behavior causes a

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 91
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

decrease in the quality of life, so it is very important to educate about the impact of alcohol
on adolescent boys.

Keywords: Adolescent Boys; Alcoholic; Risk Behavior; IDHS 2017.

PENDAHULUAN Anak-anak akan mengalami


Minuman keras adalah minuman pubertas selama 5 tahun sebagai remaja
yang mengandung alkohol, dengan dan masa ini merupakan gerbang
berbagai golongan terutama etanol kedewasaan. Para remaja pria mengalami
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang banyak perubahan secara fisik dan
dapat membuat peminumnya mabuk psikologis. Hal ini juga memicu gairah
(kehilangan kesadaran) apabila diminum untuk menunjukkan kelebihan, kekuatan
dalam jumlah tertentu. Alkohol diperoleh dan menginginkan pengakuan dari teman
dari proses peragian zat yang mengan- sebaya (Badan Kependudukan dan
dung senyawa karbohidrat seperti gula, Keluarga Berencana Nasional, 2015)..
madu, gandum, sari buah atau umbi- Hasil penelitian Wahyuni dan Fahmi
umbian. Jenis serta golongan dari alkohol (2019) dengan judul Determinan Perilaku
yang akan dihasilkan tergantung pada Seksual Pra Nikah Remaja Pria di
bahan serta proses peragian. Dari Indonesia Hasil SDKI menyimpulkan
peragian tersebut didapat alkohol bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
berkadar 15% tapi melalui proses terdapat delapan variabel yang signifikan
destilasi menghasilkan alkohol dengan mempengaruhi perilaku hubungan
kadar yang lebih tinggi bahkan sampai seksual remaja pria yaitu klasifikasi
100%. Konsumsi minuman keras dapat daerah tempat tinggal, merokok, kon-
menyebabkan penurunan kesadaran, dan sumsi narkoba, pacaran, status masih
jika dikonsumsi secara berlebihan dapat sekolah, pendidikan tertinggi, komuni-
menimbulkan gangguan mental seperti kasi mengenai kesehatan reproduksi
gangguan berpikir, merasakan dan dengan saudara kandung dan teman yang
bersikap. Konsumsi miras di kalangan telah melakukan hubungan seksual
remaja sudah dianggap sebagai hal yang sebelum menikah.
wajar di masyarakat. Perilaku berisiko Mengonsumsi minuman keras
tersebut bisa sebagai akibat dari masa menyebabkan risiko kesehatan yang
transisi anak-anak ke remaja akibat buruk pada semua usia (Linden-
kurang informasi tentang pubertas dan Carmichael et al., 2017). Minuman keras
perubahannya (Badan Kependudukan dan ganja yang dikonsumsi bersamaan
dan Keluarga Berencana Nasional, 2013; untuk efek memabukkan tingkat tinggi
George, 2019). pada remaja menyebabkan perilaku

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 92
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

berisiko gangguan kesehatan (pusing, dengan wanita. Salah satu penyebab


linglung, sulit berkonsentrasi, depresi tingginya kasus HIV/AIDS adalah
dan bunuh diri), pelanggaran lalu lintas, perilaku lelaki seks sesama lelaki (LSL).
kecelakaan lainnya yang mengakibatkan Peningkatan kasus narkoba tahun 2017,
kecacatan (Lee et al., 2017). Studi pada kasus psikotropika dengan
terhadap remaja usia 12-15 Tahun dari 19 persentase kenaikan sebesar 137,14%,
Negara di Afrika, Amerika dan Asia yaitu dari 1.540 kasus di tahun 2016
melaporkan alkohol atau minuman keras menjadi 3.652 kasus di tahun 2017.
sebagai mediator utama penyebab seks Demikian juga 10% gangguan mental
sebelum nikah pada remaja putra dan emosional ada pada remaja usia 15-24
putri (Smith et al., 2019). tahun, depresi pada usia 15 tahun 6,1%.
Konsumsi alkohol di yakini Survei kesehatan sekolah yang dilakukan
dapat mengurangi tekanan serta depresi Kemenkes melaporkan bahwa remaja
akibat diskriminasi kepada kaum lesbian, pria yang mendapat kekerasan fisik 84%
gay, bisexual, transgender (LGBT). Hasil yang menyebabkan gangguan mental.
penelitian pada remaja pria di Cina Fakta lainnya adalah remaja yang tidak
menunjukkan adanya hubungan konsum- mempunyai pasangan alias jomblo
si minuman keras dan pesta minuman cenderung mengalami gangguan mental
keras terhadap penggunaan narkoba dan dan mengalami kekerasan dibandingkan
peningkatan prevalensi kejadian seks yang memiliki pacar (Kementerian
sesama jenis (Xu et al., 2019). Bukan Kesehatan RI, 2018). Hasil penelitian
hanya risiko seks kepada lawan jenis, berdasarkan Survei Demografi dan
dampak konsumsi minuman keras ini Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
juga meningkatkan risiko seks sesama terkait peran orang terdekat terhadap
jenis, meningkatkan konsumsi tembakau perilaku seks pranikah oleh Utii dan
atau rokok, dan menjadi pintu menuju Pihahey (2021) menunjukkan bahwa
obat-obat terlarang. remaja pria berisiko melakukan seks
Kementerian Kesehatan pranikah ketika berpacaran 4.29 kali
Republik Indonesia (Kemenkes RI) dibanding yang tidak berpacaran (OR =
Indonesia tahun 2018 melaporkan bahwa 4.29; CI 95% 3.77- 4.88: p =0.000).
penderita penyakit menular HIV/AIDS Dalam tujuan pembangunan
proporsi tinggi pada usia 15-49 tahun berkelanjutan (TPB/SDGs) minuman
dengan kemungkinan tertular pada masa keras merupakan salah satu indikator
remaja. Kasus HIV positif 63.8% dan yang mana tujuan nomor tiga poin kelima
AIDS 67.2% pada pria dibandingkan tentang minuman alkohol adalah

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 93
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

memperkuat pencegahan dan pengobatan alkohol karena dipengaruhi oleh faktor


dan penyalahgunaan Narkotika serta lingkungan, tempat bergaul dengan
penggunaan alkohol yang membahaya- teman yang selalu memberikan kesem-
kan. Data dari SDKI tahun 2017 patan pada mereka untuk mengenal
menunjukkan perilaku berisiko tinggi minuman alkohol dan agar dapat diterima
pada pria dibandingkan wanita, di mana dalam kelompok tertentu. Maka selain
55% pria merokok dibandingkan dengan memiliki informasi sebagai pengetahuan,
1% wanita, diikuti oleh 15 % pria minum sikap dari hasil informasi yang diperoleh
minuman beralkohol dan 1% wanita juga penting untuk diperhatikan. Remaja
(BPS et al., 2017). perlu memahami mengubah perilaku
Di era digitalisasi remaja dengan berisiko yang dapat dialami akibat dari
mudah dapat mengakses berbagai mengonsumsi minuman keras atau
informasi seputar gaya hidup dan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan, selain itu pemerintah telah mengetahui dampak dari konsumsi
melakukan berbagai upaya promotif dan alkohol atau minuman keras terhadap
preventif untuk kesehatan reproduksi. perilaku berisiko remaja untuk mengon-
Berbagi sarana tersebut dapat diakses sumsi rokok, narkoba dan melakukan
dengan mudah misalnya melalui sekolah, seks pranikah.
puskesmas, klinik kesehatan remaja,
organisasi keagamaan, organisasi METODE PENELITIAN
pemuda, dan lainnya. Namun tetap saja Jenis penelitian ini adalah
upaya tersebut belum bisa menghilang- analitik dengan pendekatan cross
kan perilaku berisiko, masalah lainnya sectional, menggunakan data SDKI
pada remaja. Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun
Penelitian pada umumnya oleh 2017 oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
akademisi atau pendidik memberi fokus bekerja sama dengan Badan Kependudu-
pada media, masyarakat sosial dengan kan dan Keluarga Berencana Nasional
teori modeling dibandingkan mencoba (BKKBN) dan Kemenkes. Penelitian ini
memahami penyebab utama perilaku dilaksanakan pada bulan Juni 2020
berisiko itu sendiri yang merupakan dengan menggunakan data sekunder,
implementasi dari perilaku mencoba diakses melalui http://sdki.bkkbn.go.id.
(Fitriyah, 2016). Berdasarkan penelitian Populasi target dalam penelitian ini
Mulyati et al. (2021) alasan konsumsi adalah remaja pria (15-24 tahun) di 34
alkohol pada remaja yaitu rasa penasaran, provinsi di Indonesia.
ingin tahu dan meningkatnya konsumsi

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 94
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Sampel adalah semua populasi sedangkan yang menempuh pendidikan


yang berjumlah 13.079 orang Teknik pada saat pengambilan data SDKI 2017
pengambilan sampel dengan total dengan menunjukkan adanya ijazah
sampling. Sampel pada penelitian ini terakhir tertinggi adalah remaja yang
adalah responden pria yang menjawab telah menyelesaikan pendidikan SMA
dengan lengkap pertanyaan pada 58.9 % dan terendah pada jenjang
kuesioner SDKI tentang kesehatan Diploma I/II/III yaitu 2.3 %. Selain itu
remaja pria belum menikah. Variabel remaja yang bersekolah sampai pada
dependen pada penelitian ini adalah perguruan tinggi 13.3 %. Remaja yang
konsumsi alkohol pada remaja pria masih menyelesaikan pendidikan SMP
sebanyak 5.209 orang (39.8%) 16.4 % dan SD 9.2%.
sedangkan variabel independen yaitu Tabel 1. Gambaran Karakteristik
Remaja Pria di Indonesia
usia, tempat tinggal, pendidikan terakhir,
Variabel N %
konsumsi miras, konsumsi rokok, Usia
konsumsi narkoba dan perilaku seks ≥ 19 Tahun 6.708 51.29
≤ 18 Tahun 6.371 48.71
pranikah. Tempat Tinggal
Data diubah menjadi dikotomi, Pedesaan 7.237 55.33
Perkotaan 5.842 44.67
lalu diolah secara univariat, bivariat Pendidikan
dengan uji statistik chi-square dan Terakhir
Tidak Sekolah 74 0.75
multivariat menggunakan model regresi
SD 1.199 9.22
logistik untuk mengetahui besaran efek SMP 2.135 16.42
dari konsumsi alkohol terhadap perilaku SMA 7.662 58.92
Diploma I/II/III 281 2.16
berisiko remaja pria dengan nilai Perguruan Tinggi 1.728 13.29
signifikan (p-value) 0.05 dan confidence Konsumsi
Alkohol
interval (CI) 95%.
Ya 5.209 39.8
Tidak 7.870 60.2
HASIL
Pada tabel 1 Analisis Univariat Hasil analisis bivariat dengan uji
karakteristik responden menunjukkan chi-square pada tabel 2 menunjukkan
sebaran usia remaja yang <19 tahun 48.7 bahwa remaja pria yang konsumsi
% dan 19 ≥ tahun 51.3%. Berdasarkan alkohol pada usia ≥ 19 tahun 3.265 (OR
tempat tinggal, 55.3 % remaja pria 2.57; 95%CI=2.39-2.77; p=0.000),
tinggal di pedesaan sedangkan remaja tempat tinggal remaja pria hampir
yang tinggal di kota 44.7%. Remaja pria seimbang distribusinya baik di kota dan
yang tidak menempuh pendidikan 0.8%, desa (OR=0.87; CI=0.81-0.93; p= 0.001).

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 95
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Hampir separuh remaja pria yang 20.5; 95%CI=15.0-28.5; p= 0.000).


konsumsi minuman keras juga merokok, Remaja pria yang melakukan seks
yaitu 4.865 remaja (OR=7.38; pranikah sebanyak 1.333 orang, tetapi
95%CI=6.54-8.32; p=0.000). Konsumsi juga mengonsumsi alkohol berjumlah
minuman keras dan menggunakan 1.154 orang (OR=12.2; 95% CI=10.36-
narkoba pada remaja yaitu 550 dari total 14.4; p=0.000).
595 yang menggunakan narkoba (OR=
Tabel 2. Analisis Bivariat (Chi Square) Konsumsi Alkohol Remaja Pria dengan Usia,
Tempat Tinggal, Merokok, Narkoba, Seks Pranikah.
Konsumsi
OR CI 95 %
Alkohol p - Value
Variabel
Batas Batas
Ya Tidak
Bawah Atas
Usia
≥ 19 Tahun 3.265 3.106 2.57 2.39 2.77 0.000
< 19 Tahun 1.944 4.764
Tempat Tinggal
Pedesaan 2.434 3.408 0.87 0.81 0.93 0.001
Perkotaan 2.775 4.462
Konsumsi Rokok
Ya 4.865 344 7.38 6.54 8.32 0.000
Tidak 5.171 2.699
Konsumsi Narkoba
Ya 550 45 20.5 15.0 28.5 0.000
Tidak 4.659 7.825
Seks Pranikah
Melakukan 1.154 179 12.2 10.36 14.4 0.000
Tidak Melakukan 4.055 7.691

Tabel 3 Hasil analisis multivariat katkan risiko merokok sebanyak 5.70 kali
dengan model regresi logistik menunjuk- dibandingkan yang tidak minum
kan adanya hubungan signifikan secara (OR=5.70; 95% CI= 5.03-6.45;
statistik antara umur dengan konsumsi p=0.000). Ada hubungan signifikan
minuman keras. Dengan bertambah umur secara statistik antara konsumsi minuman
remaja lebih mungkin meningkatkan keras dengan menggunakan narkoba.
risiko 1.82 kali untuk konsumsi minuman Remaja pria yang konsumsi minuman
keras dibandingkan umur di bawah 19 keras kemungkinan menggunakan
tahun (OR = 1.82; 95% CI 1.68-1.97; narkoba 10.8 kali dibandingkan dengan
p=0.000). Konsumsi minuman keras yang tidak (OR= 10.8; 95% CI= 7.91-
berhubungan secara signifikan dengan 14.8; p=0.000). Minuman keras dengan
merokok. Remaja pria yang minum seks pranikah pada remaja pria
minuman keras kemungkinan mening- berhubungan signifikan secara statistik.

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 96
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Remaja pria yang konsumsi miras lebih tidak (OR=8.05; 95% CI =6.79-9.56;
mungkin melakukan seks pranikah p=0.000).
sebesar 8.05 kali dibandingkan yang
Tabel 3. Analisis Multivariat Model Regresi Logistik Hubungan Konsumsi Minuman
Keras Dengan Usia, Perilaku Berisiko Merokok, Narkoba, Seks Pranikah.
CI 95 % p - Value
Independen Variabel OR
Batas Bawah Batas Atas
Usia 1.82 1.68 1.97 0.00
Merokok 5.70 5.03 6.45 0.00
Menggunakan Narkoba 10.8 7.91 14.8 0.00
Melakukan Seks Pranikah 8.05 6.79 9.56 0.00
N observasi 13.079
Log Likelihood _-7160.3737

PEMBAHASAN tentang remaja yang mendapatkan


Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan tentang rokok di sekolah
bahwa remaja pria yang konsumsi ternyata menunjukkan tidak ada hubung-
minuman keras sebanyak 5.209 orang an yang signifikan secara statistik ter-
dari total remaja 13.079 orang. Ber- hadap pengurangan prevalensi merokok
tambahnya umur sebagai faktor yang dan kejadian merokok disekolah.
tidak bisa diubah pada remaja pria Pendidikan kesehatan di era
berhubungan secara signifikan dengan digitalisasi lebih banyak disebarluaskan
konsumsi minuman keras. Remaja usia melalui media seperti TV, internet, akun
19-24 tahun lebih mungkin 1.82 kali sosial, radio, dengan target anak muda.
berisiko untuk mencoba hingga menjadi Menurut data SDKI 2017 remaja pria
kecanduan minuman keras dibandingkan yang mendapatkan informasi narkoba
usia 15-18 tahun. Remaja akhir menuju melalui televisi 84% dan 30% remaja
usia dewasa akan memilih lebih banyak berpendidikan perguruan tinggi men-
waktu di luar rumah untuk berinteraksi dapatkan informasi melalui radio.
dengan lebih banyak orang dengan segala Sehingga dapat disimpulkan sebagian
usia dan latar belakang. besar remaja telah terpapar. Pada
Hasil penelitian ini sejalan penelitian ini didapati peluang remaja
dengan penelitian Indraswari dan Zahroh akan menggunakan narkoba sebesar 10.8
(2021) yang menyimpulkan bahwa ada kali, hal ini menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara merokok dan pengaruh dari sikap negatif remaja
perilaku pacaran yang berisiko (p-value terhadap kesehatannya meski telah me-
= 0,005). Namun berbeda dengan nerima informasi dan pendidikan ke-
penelitian Valdivieso López et al. (2015) sehatan tentang narkoba. Studi lainnya

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 97
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

menunjukkan bahwa ada hubungan pasangan seks yang kemungkinan besar


kepribadian dengan risiko penggunaan dijumpai pada acara sosial tertentu,
narkoba serta tingkat kesadaran yang misalnya saat berkencan, pesta dan bar
rendah meningkatkan prevalensi narko- (Kumar et al., 2020).
ba. Remaja yang menyadari dampak Penelitian ini sejalan dengan
konsumsi alkohol bisa menurunkan Putra et al. (2018) bahwa konsumsi
risiko menggunakan narkoba baik secara minuman keras berisiko meningkatkan
bersamaan atau terpisah (Lees et al., perilaku seks. Remaja pria mengkon-
2020). sumsi alkohol dipercayai mereka dapat
Perilaku seks sebelum nikah membuat lebih berani, tahan lama, dan
meningkat di kalangan remaja yang mempunyai sensasi kenikmatan yang
berhubungan dengan konsumsi minuman lebih saat berhubungan seks. Konsumsi
keras dan memiliki pasangan lebih dari minuman keras berhubungan dengan
satu pada waktu yang bersamaan. perilaku seks berisiko yaitu seks bebas
Penelitian lainnya dengan analisis data dan seks tanpa kondom, seks dengan
SDKI 2012 terhadap perilaku seks sesama jenis yang merupakan penyebab
pranikah remaja menunjukkan adanya berbagi penyakit menular dan tidak
pengaruh internal (pendidikan, pengeta- menular ada sistem reproduksi. Me-
huan, sikap, gaya hidup) dan eksternal ngurangi konsumsi alkohol dapat
(sumber informasi, peran, tempat tinggal) menurunkan risiko seks tidak sehat. Studi
(Umaroh et al., 2017). Selain itu akses terhadap mahasiswa dan pemuda
konten pornografi, akses informasi diperoleh hasil terdapat hubungan
kesehatan reproduksi, gaya berpacaran konsumsi alkohol dengan keputusan
remaja juga meningkatkan risiko seks untuk melakukan seks dan perilaku seks
pranikah ada remaja (Ngurah Edi Putra et bebas (Khumaidi et al., 2021).
al., 2017). Penggunaan alkohol di antara pria gay
Hasil penelitian ini menunjukkan dan biseksual juga meningkat karena
risiko seks pranikah pada remaja yang dianggap dapat mengatasi masalah
minum minuman keras sebanyak 8.05 marginalisasi sosial (misalnya homo-
kali. Penelitian ini sesuai dengan teori fobia, diskriminasi, kekerasan) yang
Miopia Alkohol di mana orang yang dihasilkan dari orientasi seksual mereka
meminum alkohol mengurangi rasa dan dapat dikaitkan dengan masalah
gugup, lebih bebas secara seksual dan kesehatan mental lainnya seperti depresi,
meningkatkan aktivitas seksual, sehingga kecemasan (George, 2019).
mengonsumsi alkohol sebelum bertemu

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 98
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Konsumsi lebih banyak minum- dapat meningkatkan perilaku berisiko


an keras juga menyebabkan perilaku untuk merokok, menggunakan narkoba
berciuman, meraba-raba bagian tubuh, dan seks pranikah di Indonesia. Perilaku
seks oral, dan seks penetrasi pada remaja berisiko ini dapat di rubah dengan
(Bryan et al., 2017). Dengan membatasi memberikan promosi kesehatan kepada
konsumsi minuman keras dapat me- remaja, keluarga, sekolah dan komunitas
nurunkan perilaku seks berisiko tetapi sosial lainnya di masyarakat. Keterba-
bukan untuk perlindungan dari berbagai tasan pada penelitian ini adalah peng-
penyakit menular. gunaan data sekunder sebagai sumber
Dari pembahasan ini diketahui utama sehingga variabel yang di teliti
bahwa umur merupakan faktor risiko bergantung pada kelengkapan data
untuk meningkatkan konsumsi alkohol utamanya. Perlu dilakukan analisis lebih
yang tidak dapat diubah. Dampak lanjut terhadap faktor langsung dan tidak
konsumsi alkohol pada remaja pria yaitu langsung yang mempengaruhi perilaku
meningkatnya perilaku risiko untuk berisiko remaja pria.
merokok, menggunakan narkoba dan
seks pranikah. REFERENSI
Mengkonsumsi alkohol dapat Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional. (2013).
menjadi pemicu perilaku berisiko pada
Kakakku sudah remaja. In Buku
remaja pria, meskipun remaja tersebut seri pendidikan kependudukan.
Direktorat Kerja Sama Pendidikan
telah cukup dalam aspek pendidikan,
Kependudukan BKKBN.
pengetahuan, keterpaparan informasi,
Badan Kependudukan dan Keluarga
peran keluarga, peran tenaga kesehatan, Berencana Nasional. (2015).
peran sekolah, peran tokoh agama dan Pubertas dan Seksualitas (Remaja
Pria). In Buku seri kesehatan
akses internet dalam konten positif.
reproduksi remaja. Badan
Konsumsi alkohol merupakan faktor Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional.
yang masih bisa dikendalikan, sehingga
perlu dilakukan kajian kembali dan BPS, BKKBN, Kemenkes, & USAID.
(2017). Survei Demografi Dan
evaluasi terhadap berbagai informasi Kesehatan Indonesia : Kesehatan
kesehatan remaja yang telah dilakukan Reproduksi Remaja 2017. In BPS,
BKKBN, Kemenkes, USAID.
sejauh ini dari semua pihak.
Bryan, A. E. B., Norris, J., Abdallah, D.
A., Zawacki, T., Morrison, D. M.,
SIMPULAN George, W. H., Davis, K. C.,
Remaja pria yang mengkonsumsi Danube, C. L., & Stappenbeck, C.
A. (2017). Condom-Insistence
minuman keras atau minuman beralkohol Conflict in Women’s Alcohol-

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 99
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Involved Sexual Encounters with a Lee, C. M., Cadigan, J. M., & Patrick, M.
New Male Partner. Psychology of E. (2017). Differences in reporting
Women Quarterly, 41(1), 100–113. of perceived acute effects of
https://doi.org/10.1177/036168431 alcohol use, marijuana use, and
6668301 simultaneous alcohol and
marijuana use. Drug and Alcohol
Fitriyah, L. (2016). Eksperimentasi Dependence, 180, 391–394.
sebagai Pintu Perilaku Beresiko https://doi.org/10.1016/j.drugalcde
pada Remaja. Seminar ASEA 2nd p.2017.08.029
Psychology &Humanaity.
Lees, B., Meredith, L. R., Kirkland, A.
George, W. H. (2019). Alcohol and E., Bryant, B. E., & Squeglia, L. M.
Sexual Health Behavior: “What We (2020). Effect of alcohol use on the
Know and How We Know It”. adolescent brain and behavior.
Journal of Sex Research, 56(4–5), Pharmacology, Biochemistry, and
409–424. Behavior, 192, 172906.
https://doi.org/10.1080/00224499. https://doi.org/10.1016/j.pbb.2020.
2019.1588213 172906

Indraswari, R., & Zahroh, S. (2021). Linden-Carmichael, A. N., Lanza, S. T.,


Analisis Karakteristik Remaja Dziak, J. J., & Bray, B. C. (2017).
Terhadap Perilaku-Perilaku Contemporary alcohol use patterns
Berisiko Kesehatan. Higeia among a national sample of U.S.
Journal of Public Health Research adult drinkers. Journal of Addictive
and Development, 6(2), 144–151. Diseases, 36(4), 222–226.
https://doi.org/10.1080/10550887.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). 2017.1338816
Profil Kesehatan Indonesia 2018.
In Profil Kesehatan Provinsi Bali. Mulyati, V., Iwa, K. R., & Hepilita, Y.
Kementrian Kesehatan Republik (2021). Hubungan Konsumsi
Indonesia. Alkohol Dengan Perilaku Seks
Pranikah Pada Remaja Di
Khumaidi, K., Yona, S., & Waluyo, A. Kelurahan Karot. Jurnal Wawasan
(2021). Condom-use negotiation, Kesehatan, 6(10), 89–98.
alcohol consumption, and HIV-risk
sexual behavior among female sex Ngurah Edi Putra, I. G., Erma Pradnyani,
workers in Kupang, East Nusa P., Astri Artini, N. N., & Eka Purni
Tenggara, Indonesia: A cross- Astiti, N. L. (2017). Factors
sectional study. Journal of Public Related to Sexual Behavior Among
Health Research, 10(s1). Teenager Dating in Denpasar City.
https://doi.org/10.4081/jphr.2021.2 Jurnal Kesehatan Masyarakat
334 Andalas, 11(2), 75.
https://doi.org/10.24893/jkma.v11i
Kumar, S., Culbreth, R. E., Swahn, M. 2.279
H., & Kasirye, R. (2020).
Examining correlates of alcohol Putra, A. P., Cahyo, K., & Widagdo, L.
related condom-less sex among (2018). Identifikasi Perilaku Seks
youth living in the slums of Bebas Akibat Konsumsi Minuman
Kampala, Uganda. AIDS Care, Beralkohol Pada Pengunjung
32(10), 1246–1250. Remaja Kelab Malam “X”
https://doi.org/10.1080/09540121. Semarang. Jurnal Kesehatan
2020.1762066 Masyarakat (e-Journal), 6(1), 715–
723.

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 100
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555
ISSN 2460-9749 (PRINT) Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu
ISSN 2620-5890 (ONLINE) Kedokteran dan Kesehatan

Smith, L., Jackson, S. E., Jacob, L., 755


Grabovac, I., Yang, L., Johnstone,
J., McDermott, D., Gordon, D., Valdivieso López, E., Rey-Reñones, C.,
Lopez Sanchez, G. F., Stefanac, S., Rodriguez-Blanco, T., Ferre Grau,
& Koyanagi, A. (2019). Leisure- C., Arija, V., Barrera Uriarte, M.
Time Sedentary Behavior, Alcohol L., Granado-Font, E., Flores-
Consumption, and Sexual Mateo, G., Valdivieso, E., Barrera,
Intercourse Among Adolescents M., Gallardo, S., Boix, A., Rovira,
Aged 12-15 Years in 19 Countries G., Arriaza, L., Barco, I., Donado,
From Africa, the Americas, and A., Castelar, M. J., Martin, J.,
Asia. The Journal of Sexual Canela, C., … Navarro, E. (2015).
Medicine, 16(9), 1355–1363. Efficacy of a smoking prevention
https://doi.org/10.1016/j.jsxm.201 programme in Catalan secondary
9.06.013 schools: A cluster-randomized
controlled trial in Spain. Addiction,
Umaroh, A. K., Kusumawati, Y., & 110(5), 852–860.
Kasjono, H. S. (2017). Hubungan https://doi.org/10.1111/add.12833
Antara Faktor Internal dn Faktor
Eksternal dengan Perilaku Seksual Wahyuni, S., & Fahmi, I. (2019).
Pranikah Remaja di Indonesia. Determinan Perilaku Seksual Pra
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nikah Remaja Pria di Indonesia
Andalas, 10(1), 65. Hasil SDKI. Euclid, 6(2), 177.
https://doi.org/https://doi.org/10.24 https://doi.org/10.33603/e.v6i2.22
893/jkma.v10i1.165 01

Utii, A., & Pihahey, P. J. (2021). Peran Xu, W., Zheng, Y., Wiginton, J. M., &
Orang Terdekat Remaja Putra Kaufman, M. R. (2019). Alcohol
Terhadap Perilaku Seksual use and binge drinking among men
Pranikah ( Analisis Data SDKI who have sex with men in China:
2017). CENDEKIA UTAMA Jurnal Prevalence and correlates. Drug
Keperawatan DanKesehatan and Alcohol Dependence, 202, 61–
Masyarakat STIKES Cendekia 68.
Utama Kudus, 10(2), 101–107. https://doi.org/10.1016/j.drugalcde
https://doi.org/10.31596/jcu.v10i2. p.2019.04.006

Copyright by Author
Vol. 07 No. 02 2022 101
DOI: https://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.555

Anda mungkin juga menyukai