Disusun oleh:
manusia, Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak
social (Rahayu, 2020). Usia remaaj biasanya dimulai pada usia 10 -13 tahun
dari jiwa anak – anak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan
ekonomi dari ketergantungan menjadi relative mandiri. Ada dua aspek pokok
dalam perubahan pada remaja, yakni perubahan fisik atau biologis dan
biasanya disebut pubertas. Dengan adanya perubahan yang cepat itu terjadilah
perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan berat
badan yang biasa disebut pertumbuhan, dan kematangan seksual sebagai hasil
Masa remaja juga adalah masa transisi antara masa kanak – kanak dan
kanak dan dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa
(Bariyyah Hidayati & ., 2016). Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam diri
remaja yang sering menimbulkan banyak tingkah laku yang aneh, canggung,
dan kalau tidak dikontrol akan menimbulkan kenakalan pada remaja salah
yaitu :
hormonal
4. Faktor biologis, antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran
remaja atau tawuran (Merdianti et al., 2019). Pada akhirnya, secara kumulatif
(KTD), aborsi, perkawinan dan pernikahan dini, IMS atau PMS dan
seksual pra nikah sebanyak 863 orang, hamil pra nikah 452 orang, Infeksi
menular seksual 283 orang, masturbasi 337 orang, aborsi 244 orang. Kasus ini
meningkat dari tahun 2009 dimana kasus remaja yang berhubungan seksual
pra nikah 765 orang, hamil pra nikah 367 orang, infeksi menular seksual 275
orang, masturbasi 322 orang, aborsi 166 orang (PILAR PKBI, 2010)
Data lain menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016, Dinas Kesehatan
sebanyak 720 orang. Kemudian, sebanyak 340 kasus dispensasi nikah untuk
remaja dengan alasan hamil diluar nikah. Tahun 2018, angka pernikahan
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka
melibatkan peran Pemerintah, orang tua, dan juga peer group (Ristraningsih,
2017).
Bariyyah Hidayati, K., & . M. F. (2016). Konsep Diri, Adversity Quotient dan
Penyesuaian Diri pada Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 5(02), 137–
144. https://doi.org/10.30996/persona.v5i02.730
Merdianti, R., Hidayati, L., & Asmoro, C. P. (2019). Hubungan Status Nutrisi dan
Gaya Hidup terhadap Tekanan Darah pada Remaja di Kelurahan Lidah Kulon
Kota Surabaya. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery),
6(2), 218–226. https://doi.org/10.26699/jnk.v6i2.art.p218-226
Puspita, M. E., Gumelar, A. R., Sari, L. F., Mamlukah, M., Suparman, R., &
Susianto, S. (2021). Pendidikan Kesehatan Reproduksi: Bahaya Pernikahan
Dini. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan (JPPK), 1(01), 40–46.
https://doi.org/10.34305/jppk.v1i01.398
Rahayu, A. dll. (2020). Kesehatan reproduksi remaja dan lansia (Penerbit C).
Penerbit CV Mine.