perkawinan
pertama
merupakan
salah
satu
indikator
Kalimantan Selatan 35,48%, Jambi 30,63%, Jawa Barat 36% dan Jawa
Tengah 27,84% (Taufik, 2008).
Resiko kesehatan yang harus dihadapi perempuan saat persalinan antara
lain dapat terjadi Disproporsi Sefalo Pelvikyang akan berdampak pada
ibu, yaitu: Persalinan lebih lama, ketuban pecah dini, serta kepala tidak
mau turun padahal ketuban sudah pecah maka bisa terjadi tali pusat
menumbung, sedangkan dampak yang terjadi pada bayi, yaitu :
persalinan lama dapat meningkatkan kematian bayi, fraktur pada tulang
kepala oleh tekanan yang hebat (Mochtar, 2008).
Resiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi perempuan pada
perkawinan
dini
antara
lain
aborsi,
anemia,
intrauterifetaldeath,
remaja
yang
selalu
ingin
coba-coba,
pendidikan
rendah,
Pengetahuan
Remaja
Tentang
Pernikahan
Dini
dan
B. Tujuan Penelitian
1.
2.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Peneliti
Untuk melatih kemampuan peneliti dalam membuat karya tulis ilmiah
dan sebagai wahana guna melatih keterampilan berfikir secara kritis
dan analisis.
2. Bagi Profesi
Profesi keperawatan dituntut untuk melakukan tindakan aktif protektif
dengan cara memberi penyuluhan pada remaja, sehingga dapat
mencegah dan mengurangi presentase kehamilan dan pernikahan di
usia muda.
3. Bagi Institusi
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang pernikahan dini
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja (Adolenscence) yang berarti tumbuh kearah
kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan
hanya kematangan fisik, tetapi juga kematangan social
: 10-13 tahun
: 14-16 tahun
: 17-19 tahun
menjalani
proses
pertumbuhan
dan
adalah
pada
pertumbuhan
organ
yang
juga
tinggi.
Faktor
gizi
juga
sangat
pada
usia
12
13
tahun,
karena
terhadap
penampilan
badannya
yang
mudah
berubah-ubah
emosinya
seperti
Perasaan
memiliki
terhadap
teman
sebaya
berfikir
independen
dan
memutuskan
beresiko
berdampak
mulai
berpacaran
tetapi
tidak
menjurus
serius.
i)
belajar
mengatasi
dihadapi
dan
sulit
diajak
lawan
jenis
berdampak
mempunyai
sebagai
cenderung
orang
dewasa
mengemukakan
berdampak
pengalaman
yang
juga
mengesankan
dapat
bagi
menjadi
remaja.
sesuatu
Bila
yang
mengalami
sosialnya.
kelamin
Akibat
remaja,
perkembangan
maka
mulai
timbul
anak
laki
laki
dan
perempuan.
dianggap
sebagai
ikatan
kudus
(holy
dalam
tubuh
perempuan
telah
tumbuh
sempurna.
Pernikahan atau perkawinan menurut Undang-Undang
Perkawinan No. 1 tahun 1974 adalah Ikatan lahir batin
antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang telah terjadi pada
seseorang wanita dengan status umur dibawah 20 tahun.
Pada tipe orang usia dibawah 20 tahun keadaan organ
reproduksi belum sepenuhnya matang dan masih dalam
tahap pertumbuahan.
Masa ini disebut dengan istilah masa reproduksi muda
artinya meskipun dapat hamil dan melahirkan akan tetapi
sebenarnya tubuh belum siap untuk hamil (Manuaba,
2008)
3. Kesehatan Reproduksi
a. Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi (WHO, 2010).
Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan social secara
utuh,
tidak
semata-mata
bebas
dari
penyakit
atau
yaitu
pribadi
introvert
dan
ekstrovert
(Manuaba, 2008).
Pada pribadi introvert (tertutup) akan membuat si remaja
menarik diri dari pergaulan. Dia menjadi pendiam, tidak
mau bergaul, bahkan menjadi seorang yang schizophrenia
atau dalam bahasa awam yang dikenal orang adalah gila.
Sedang depresi berat pada pribadi ekstrovert (terbuka)
sejak kecil, remaja terdorong melakukan hal-hal aneh
untuk melampiaskan amarahnya, seperti perang piring,
anak dicekik dan sebagainya. Dengan kata lain, secara
psikologis kedua bentuk depresi sama-sama berbahaya
khususnya
dalam
kasus
pernikahan
dini
tersebut
(Manuaba, 2008).
Pada sisi lain, pernikahan dini juga berdampak negative
pada keharmonisan keluarga. Hal ini disebabkan oleh
kondisi
psikologis
yang
belum
matang,
sehingga
status
intra
uteri
fetal
death,
premature,
abortus
kesehatan
reproduksi
akan
berpotensi
terjadi
reproduksi
paling
banyak
mengganggu
terjadi
pada
Seperti
misalnya
terlambat
memutuskan
PENELITIAN SEKARANG
PENELITIAN .
PENELITAIN 2.
PENELITIAN 3.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini
penulis
menggunakan
metode
penelitian
deskriptif
dalam
pengumpulan
data
penelitian
ini
adalah
7. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
ganda, yaitu gambaran pengetahuan remaja tentang pernikahan dini
dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi dan kematangan
emosi.
BAB IV
ANALISIS MASALAH
mempengaruhi
pengetahuan
mereka
terutama
tentang
pernikahan dini.
Selain berpengaruh pada umur, pengetahuan seseorang dipengaruhi juga
oleh :
1. Pengalaman,
yaitu
kebenaran
tersebut
dilakukan
dengan
cara
pengulangan
kembali
pada
umumnya
tidak
menghendaki
remaja
mereka
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 29-31 Mei 2012, maka
penulis menyimpulkan bahwa gambaran pengetahuan remaja putri
tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi siswi kelas
XI di SMK Batik 2 Surakarta yaitu sebanyak 16 responden (26,67%)
berpengetahuan baik, 35 responden (58, 33%) berpengetahuan cukup,
serta 9 responden (15%) berpengetahuan kurang.
B. Rekomendasi
1. Bagi institusi terkait
Diharapkan Guru Bimbingan Konseling memberikan bimbingan yang
intensif, khususnya mengenai sex education yang bekerja sama
dengan petugas kesehatan, sehingga dari bimbingan tersebut para
siswa diharapkan mampu mengerti mengenai berbagai pengetahuan
tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi.
2. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para siswi mampu
memahami tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan
reproduksi serta mencari informasi tentang dampak pernikahan dini
pada kesehatan reproduksi dan diharapkan para siswa mampu
merencanakan pernikahannya kelak dengan baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi lebih
lanjut mengenai topik ini.