03
Zahrotul Uyun
Fakultas Psikologi Univeresitas Muhammadiyah Surakarta
Uyun_zahroh@yahoo.co.id
356
Peran Orangtua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi | 357
Uyun, Z. [hal-356-372]
melahirkan di desa sebanyak 69 per 1.000 pada tahun 2010 naik dari 200.000 menjadi
remaja putri dan di perkotaan 32 per 1.000 2,5 juta jiwa korban aborsi. 62,6 persen
remaja putri. Data lain yang dikemukakan pelaku aborsi adalah anak berusia dibawah
oleh dr Titik Kuntari MPH (Dosen Fakultas 18 tahun. (www.rifkaanisa.blogdetik.com).
Kedokteran UII Yogyakarta), angka Data kasus aborsi yang tercatat di Komisi
kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi, Nasional Perlindungan Anak pada tahun
berkisar 2 – 2,6 juta kasus pertahun atau 43 2011 tercatat ada 86 kasus aborsi dan pada
aborsi untuk setiap 100 kehamilan. Sekitar tahun 2012 tercatat 121 kasus dengan
30 persen kasus aborsi itu dilakukan oleh mengakibatkan delapan orang meninggal.
penduduk usia muda, antara 15-24 tahun. Kasus aborsi ini dilakukan oleh anak SMP
Data jumlah kasus AIDS sampai dengan dan SMA atau di bawah 18 tahun
bulan Juni 2012 sebesar 26.483 kasus. (www.tempo.co)
Hampir separuh dari jumlah kasus itu 45,9 Berdasarkan data-data di atas
persen diantaranya terjadi di kelompok usia membuat kita prihatin. Remaja adalah masa
20 – 29 tahun. Mengingat inkubasi AIDS yang penting dalam perjalanan kehidupan
antara 3 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV, manusia. Tahapan ini penting karena
dapat disimpulkan sebagian besar mereka menjadi jembatan antara masa kanak-kanak
terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang yang bebas menuju masa dewasa yang
lebih muda lagi menuntut tanggung jawab. Remaja sebagai
(http://lampung.tribunnews.com). generasi penerus bangsa seharusnya
Kasus aborsi di Indonesia juga menikmati masa-masa remaja dengan
meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data bahagia, belajar segala hal dengan sungguh-
yang dikeluarkan badan Koordinasi sungguh untuk membekali diri dengan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), berbagai ketrampilan, dan mengembangkan
diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di potensi-potensi yang dimilikinya. Namun
Indonesia Mencapai 2,5 jiwa dari 5 juta sayang, data-data di atas menunjukkan
kelahiran pertahun. Bahkan, 1 – 1,5 juta banyak remaja diikuti beragam persoalan
diantaranya adalah kalangan remaja. Data yang memprihatinkan. Banyak faktor yang
yang dihimpun Komnas Perlindungan Anak menyebabkan mengapa remaja terjerumus
Indonesia (KPAI) dalam kurun waktu tiga pada perilaku negatif atau perilaku yang
tahun (2008 – 2010) menemukan kasus menyimpang. Globalisasi dengan kemajuan
aborsi terus meningkat. Tahun 2008 ilmu pengetahuan, industrialisasi dan
ditemukan 2 juta jiwa anak korban aborsi, modernisasi, telah menimbulkan perubahan-
tahun 2009 naik 300.000 menjadi 2,3 juta perubahan sosial yang amat cepat (rapid
janin yang dibuang paksa. Sementara itu, social changes). Perubahan-perubahan
358 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
timbul saat individu meningkat maka remaja akan dihadapkan pada keadaan
dewasa, misal timbul bulu-bulu badan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat
ditempat tertentu, dan menerima perubahan-perubahan yang
berkembangnya payudara perempuan, terjadi. Perubahan yang dimaksud yaitu
dan perubahan suara laki-laki. terjadinya perubahan fisik (meliputi
2. Identitas Seksual. Yaitu konsep diri penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan
pada individu yang menyatakan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis
dirinya laki-laki atau perempuan. (kematangan organ-organ seksual). Semua
3. Identitas Gender. Yaitu penghayatan perubahan dipengaruhi oleh berfungsinya
perasaan laki-laki atau perempuan hormone-hormon seksual, yaitu testosterone
yang dinyatakan dalam bentuk untuk laki-laki, serta progesterone dan
perilaku sebagai laki-laki atau estrogen untuk perempuan. Hormon-
perempuan dalam lingkungannya. hormon ini juga yang berpengaruh terhadap
Identitas budaya merupakan interaksi dorongan seksual manusia.
antara factor fisik dan psikoseksual,
interaksi yang harmonis di antara Fungsi dan Peran Orangtua
kedua faktor ini akan menunjang Anak adalah amanah Alloh SWT
perkembangan seorang perempuan yang harus di jaga dan dibimbing.
atau laki-laki. Orangtua berkewajiban memelihara anak-
4. Perilaku Seksual. Yaitu orientasi anaknya dengan cara mendidik,
seksual dari seorang individu, yang membersihkan pekerti, dan mengajarinya
merupakan interaksi antara kedua akhlaq mulia, serta menghindarkannya dari
unsur yang sulit dipisahkan, yaitu teman-teman yang berakhlaq buruk. Tugas
tingkah laku seksual dan tingkah laku mendidik anak ini ternyata tidak mudah
gender. Tingkah laku seksual didasari dilakukan, lebih-lebih pada zaman sekarang
oleh dorongan seksual untuk mencari ini. Kesulitan-kesulitan menjalankan tugas
dan memperoleh kepuasan seksual, mendidik amat terasa, terutama ketika
yaitu orgasmus. Sedangkan tingkah dihadapkan pada kenyataan bahwa pengaruh
laku gender adalah tingkah laku lingkungan sedemikian kuat, bahkan
dengan konotasi maskulin atau melampau kekuatan pengaruh faktor-faktor
feminine di luar tingkah laku seksual. pendidikan lainnya.
Perilaku seksual mulai tampak setelah Orangtua berkewajiban dan sangat
anak menjadi remaja. berperan dalam mendidik anak menuju
Memasuki masa remaja yang diawali hidup bermasyarakat. Kehidupan
dengan terjadinya kematangan seksual, bermasyarakat dapat mencapai taraf
362 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
kesejahteraan bagi seluruh anggotanya tentang apa makna hidup, apa yang bernilai,
apabila setiap unsur masyarakat turut dan untuk apa individu hidup. Ada beragam
membentuk dan memelihara kesejahteraan sumber sosialisasi bagi individu yakni:
hidup dalam bermasyarakat. Suatu keluarga, teman sebaya, sekolah, komunitas
masyarakat terdiri dari berbagai unsur dan media, sistem hukum, dan sistem keyakinan
keluarga merupakan salah satu unsur dalam budaya. Dalam membentuk dan
kesatuan terkecil dari masyarakat. Setiap mendasari perilaku, individu berpedoman
keluarga dapat dikatakan telah mencapai pada nilai-nilai kehidupan bersama yang
kesejahteraan dan tujuan utamanya apabila berintikan nilai-nilai agama, moral, dan
dapat mengatur kehidupan keluarganya sosial.
dengan baik. Sehingga dapat dikatakan Orangtua merupakan sumber
bahwa keluarga memegang peranan penting pendidikan pertama dan utama bagi anak.
dalam usaha membentuk masyarakat Adapun peran orangtua dalam
sejahtera. Menurut Gunarsa (2005) agar perkembangan anak secara umum (Gunarsa,
setiap anggota masyarakat dapat turut 2005) yaitu:
berperan aktif dalam membentuk 1. Membesarkan, merawat,
kesejahteraan masyarakat, maka anggota memelihara, dan memberikan
keluarga harus mengalami dan menjalani kesempatan berkembang
sosialisasi. 2. Sebagai guru, orangtua mengajarkan
Sosialisasi menurut Gunarsa (2005) ketangkasan motorik, keterampilan
adalah suatu proses yang dijalani seorang melalui ketangkasan-ketangkasan,
individu agar pedoman hidup, prinsip- mengajarkan peraturan-peraturan:
prinsip dasar hidup, ketangkasan, motif, tata cara keluarga, tatanan
sikap dan seluruh tingkah lakunya dibentuk lingkungan masyarakat,
sesuai perannya saat ini maupun kelak di menanamkan pedoman hidup
masyarakat. Pendapat senada dikemukakan bermasyarakat.
oleh Arnett (dalam Lestari, 2012) bahwa 3. Sebagai tokoh teladan, orangtua
sosialisasi merupakan proses yang dijalani menjadi tokoh yang ditiru pola
individu dalam mempelajari perilaku dan tingkah lakunya, cara
keyakinan tentang dunia tempat individu berekspresi, cara berbicara, dan
tinggal. Tujuan utama dari proses sosialisasi sebagainya.
adalah: (a) mengontrol impuls, termasuk 4. Sebagai pengawas, orangtua
mengembangkan hati nurani; (b) persiapan memperhatikan, mengamati semua
dan pelaksanaan peran; dan (c) perilaku anak agar tidak
pengembangan sumber-sumber makna,
Peran Orangtua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi | 363
Uyun, Z. [hal-356-372]
Mendidik anak dan mengajar anak dapat dihayati oleh seluruh anggota
bukan merupakan hal yang mudah, bukan keluarga.
pekerjaan yang dapat dilakukan secara 2. Fungsi Edukatif. Sebagai salah
serampangan, dan bukan pula hal yang satu unsur pendidikan, keluarga
bersifat sampingan. Mendidik dan mengajar merupakan lingkungan pendidikan
anak sama kedudukannya dengan kebutuhan yang pertama bagi anak. Orangtua
pokok dan kewajiban, merupakan tugas bertanggung jawab tentang
mulia yang harus dilakukan oleh setiap pentingnya pertumbuhan,
orangtua. Dalam Hadits disebutkan: perkembangan, dan masa depan
“Tiada suatu pemberian pun yang lebih seorang anak secara keseluruhan.
utama dari orangtua kepada anaknya,
Sebagaimana sabda Nabi: “ setiap
selain pendidikan yang baik” (H.R. Hakim)
manusia yang dilahirkan, terlahir
Penerapan pendidikan pada anak
dalam keadaan suci, maka kedua
diperlukan peningkatan kapasitas kecakapan
orangtuanyalah yang akan
tentang keorangtuaan, Kapasitas kecakapan
menjadikan dia seorang Yahudi,
terutama difokuskan pada pendidikan
Nasrani, ataupun Majusi” (H.R.
karakter, Dalam hal ini ada pada tataran
Muslim)
membina, meningkatkan perkembangan
3. Fungsi Protektif. Yaitu orangtua
fisik, emosi, sosial, dan intelektual anak
melarang atau menghindarkan anak
mulai dari masa kanak-kanak hingga
dari perbuatan-perbuatan yang tidak
dewasa.
diharapkan, mengawasi atau
Membesarkan anak tidak hanya
membatasi perbuatan anak dalam
bertumpu pada keterikatan hubungan antara
hal-hal tertentu, menganjurkan
orangtua dengan anak secara biologis
untuk melakukan perbuatan-
semata, melainkan ada faktor lain yang
perbuatan yang diharapkan
perlu dikembangkan dalam kapasitas
mengajak bekerja sama dan saling
kecakapan sebagai orangtua
membantu, memberikan contoh dan
(www.hidayatjayagiri.net), yaitu:
tauladan dalam hal-hal yang
1. Fungsi Religius. Yaitu orangtua
diharapkan.
mempunyai kewajiban
4. Fungsi Sosialisasi. Tugas orangtua
memperkenalkan dan mengajak
dalam mendidik, tidak hanya
anak pada kehidupan beragama.
sekedar mencakup pengembangan
Orangtua sebagai tokoh inti dalam
pribadi agar menjadi peibadi yang
keluarga harus menciptakan iklim
baik, melainkan mempersiapkan
yang religious dalam keluarga, yang
anak menjadi anggota masyarakat
366 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
Menurut Konferensi Internasional kesehatan ibu dan anak, aborsi, serta infeksi
Kependudukan dan Pembangunan menular seksual.
(International Congress Population and Menurut Departemen Kesehatan
Development/ICPD) di Cairo, pada tahun Republik Indonesia (2001) ruang lingkup
1994 bahwa kesehatan reproduksi adalah kesehatan reproduksi sangat luas, karena
kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh mencakup keseluruhan kehidupan manusia
pada segala hal yang berhubungan dengan sejak lahir hingga mati, yaitu: kesehatan ibu
sistem, fungsi-fungsi dan proses reproduksi dan bayi baru lahir, Keluarga Berencana,
dan bukan hanya kondisi yang bebas dari pencegahan dan penanggulangan infeksi
penyakit atau kecacatan (Kusmiran, 2011). saluran reproduksi (ISR) termasuk PMS-
Mengacu dari konsep yang di kemukakan HIV/AIDS, pencegahan dan
dalam ICPD, Departemen Kesehatan penanggulangan komplikasi aborsi,
Republik Indonesia (2001) memberikan kesehatan Reproduksi Remaja, pencegahan
pengertian Kesehatan Reproduksi adalah dan penanganan infertilitas, kanker pada
suatu keadaan sehat secara menyeluruh usia lanjut dan osteoporosis, berbagai i
mencakup fisik, mental dan kehidupan aspek kesehatan lain, misal kanker service,
sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi mutilasi genetalia, fistula dan lain-lain.
serta proses reproduksi. Pemikiran Implikasi definisi kesehatan
kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi reproduksi berarti bahwa setiap orang
yang bebas dari penyakit, melainkan mampu memiliki kehidupan seksual yang
bagaimana seseorang dapat memiliki memuaskan dan aman bagi dirinya, juga
kehidupan seksual yang aman dan mampu menurunkan serta memenuhi
memuaskan sebelum dan sesudah menikah. keinginannya tanpa ada hambatan apa pun,
Kesehatan reproduksi ini tidak hanya kapan, dan berapa sering untuk memiliki
berkaitan dengan organ reproduksi laki-laki keturunan.
dan perempuan saja, melainkan meliputi alat
reproduksi, kehamilan-persalinan, Pendidikan Kesehatan Reproduksi
pencegahan kanker leher rahim, metode Manusia ketika dilahirkan
kontrasepsi dan KB, seksual dan gender, keadaannya masih sangat lemah, tidak
perilaku seksual yang sehat dan tidak berdaya, dan tidak mengetahui apa-apa.
beresiko, pemeriksaan payudara dan Manusia dengan segenap potensi-potensi
panggul, impotensi, HIV/AIDS, infertilitas, yang dimilikinya agar tumbuh dan
kesehatan reproduksi remaja, kesehatan berkembang membutuhkan perawatan,
reproduksi remaja, perempuan usia lanjut, bimbingan, dan pengembangan kearah yang
infeksi saluran reproduksi, safe motherhood,
368 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
positif melalui suatu upaya yang disebut Pengertian tersebut senada dengan rumusan
dengan pendidikan. fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional
Para ahli pendidikan Islam Indonesia yang tertuang dalam Undang-
menggunakan tiga istilah dalam undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
mengartikan pendidikan, yaitu Ta’lim, Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 sebagai
Ta’dib dan Tarbiyah. Bila merujuk pada berikut: Pendidikan nasional berfungsi
istilah al-Qur’an, maka kata yang paling mengembangkan kemampuan dan
tepat untuk mengartikulasikan makna membentuk watak serta peradaban bangsa
pendidikan adalah istilah Tarbiyah. Menurut yang bermartabat dalam rangka
Syahidin (2005) ada tiga kata dasar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
mendapatkan makna etimologis dari kata untuk berkembangnya potensi peserta didik
Tarbiyah, yaitu: agar menjadi manusia yang beriman dan
1. Tarbiyyah berasal dari kata Raba- bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak
Yarbu-Tarbiyyatan yang artinya mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
bertambah dan berkembang. mandiri dan menjadi warga Negara yang
2. Tarbiyyah berasal dari kata Rabiya- demokratis serta bertanggung jawab.
Yarba yang artinya tumbuh dan Konsep dasar pendidikan beranjak
berkembang dari makna mendidik, yang berari
3. Tarbiyyah berasal dari kata Rabba- membimbing anak supaya menjadi dewasa.
Yarubbu yang artinya memelihara, Adapun tujuan mendidik adalah
menumbuhkan sesuatu sedikit demi memberikan arah bagi proses mendidik.
sedikit sehingga mencapai batas Seseorang dianggap dewasa jika telah
kesempurnaan. mampu menentukan ingin menjadi manusia
Muhammad Athiyyah al-Abrasyi yang bagaimana atas tanggung jawabnya
(dalam Syahidin, 2005) mendefinisikan sendiri. Di dalamnya tersimpul hal-hal yang
Tarbiyyah sebagai suatu upaya maksimal berkaitan dengan normative, etika, atau
seseorang atau kelompok dalam kesusilaan. Proses pendidikan berlangsung
mempersiapkan anak didik agar bisa hidup sejak anak masih bayi hingga dewasa.
sempurna, bahagia, cinta tanah air, fisik Misi utama pendidikan menurut
yang kuat, akhlak yang sempurna, lurus Syahidin (2005) ada tiga, yaitu pewarisan
dalam berpikir, berperasaan yang halus, pengetahuan (Transfer of knowledge),
terampil dalam bekerja, saling menolong pewarisan budaya (transfer of culture), dan
dengan saesama, dapat menggunakan pewarisan nilai (transfer of value). Dengan
pikirannya dengan baik melaui lisan demikian pendidikan dapat dipahami
maupun tulisan, dan mampu hidup mandiri. sebagai suatu proses transformasi nilai-nilai
Peran Orangtua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi | 369
Uyun, Z. [hal-356-372]
2. Usia 3 – 10 tahun. Pada usia ini, (kesejahteraan) hamba di dunia dan akhirat.
anak biasanya mulai aktif bertanya Mengenai kemaslahatan manusia meliputi
tentang seks. Misalnya anak akan kemaslahatan ruhaniah dan jasmaniah.
bertanya dari mana ia berasal. Atau Adapun kemaslahatan ruhaniah mencakup
pertanyaan umum mengenai asal-usul keimanan, ketaqwaan, dan sikap hidup
bayi. Jawaban-jawaban yang (akhlaqul karimah), Sedangkan
sederhana dan terus terang biasanya kemaslahatan jasmaniah antara lain masalah
efektif. kesehatan tubuh manusia. Islam mendorong
3. Usia menjelang remaja. Pada saat agar manusia memelihara kesehatan
ini, anak semakin berkembang, mulai jasmaniah dan ruhaniah dengan menjauhi
saatnya diterangkan mengenai hal-hal yang menimbulkan kerusakan
menstruasi (haid), mimpi basah, dan (mafsadah)
juga perubahan-perubahan fisik yang Sistem kesehatan dalam Islam
terjadi pada seseorang remaja. tercermin dalam ajaran yang mewajibkan
Orangtua bisa menerangkan bahwa si perbuatan membersihkan diri (bersuci atau
gadis kecil akan mengalami Thaharah) dari kotoran (najis), dari hadats
perubahan bentuk payudara, atau dan dari kotoran hati, semuanya berada
terangkan akan adanya tumbuh bulu- dalam satu paket ibadah seperti wudhu’,
bulu di sekitar alat kelaminnya. shalat dan lain sebagainya. Dalam rangka
4. Usia remaja. Pada saat ini, seorang mendapatkan kesehatan jasmaniah secara
remaja akan mengalami banyak global manusia dianjurkan menjaga
perubahan secara seksual. Orangtua kebersihan baik diri maupun lingkungan,
perlu lebih intensif menanamkan nilai sesuai dengan sabda nabi saw: Artinya:
moral yang baik kepadanya. Berikan “Kebersihan itu sebagian dari iman”
penjelasan mengenai kerugian seks (HR. imam Muslim, Ahmad dan at-
bebas seperti penyakit yang Tirmidzi)
ditularkan dan akibat-akibat secara Jadi iman merupakan pokok ajaran untuk
emosi. berbuat secara sehat. Islam menunjukkan
Menurut Tim Majlis Tarjih dan kebersihan dan kesucian dalam lima bagian,
Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu: kebersihan dan kesucian rumah dan
(2004), Agama Islam adalah agama yang pekarangan, badan, pakaian, makanan, serta
diturunkan oleh Alloh yang tersebut dalam kebersihan dan kesucian ruh dan hati.
al Qur’an dan al-Hadits Shahih (maqbul) Secara lebih khusus, perhatian Islam
berupa perintah dan larangan-larangan serta terhadap masalah kesehatan reproduksi
petunjuk untuk kemaslahatan
Peran Orangtua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi | 371
Uyun, Z. [hal-356-372]
wanita sedemikian besar, ini tercermin sehat, baik secara fisik maupun
dalam hal: mental.Alloh swt dalam al-Qur’an
1. Pelarangan berduaan antara laki-laki menegaskan kondisi wanita yang
dan perempuan yang bukan mahrom. hamil dalam keadaan lemah yang
“ Janganlah sekali-kali seorang laki- bertambah lemah (QS. Lukman: 13
laki berdua-duaan dengan seorang
dan al-Ahqof: 15). Karena perhatian
wanita ditempat yang sepi kecuali
jika ada mahrom’. (HR. Imam yang sangat besar terhadap kondisi
Bukhori)
tersebut, maka wanita hamil dan
Pelarangan ini merupakan tindakan
menyusui diperbolehkan untuk tidak
preventif agar tidak terjadi perzinahan
berpuasa di bulan Ramadhan.
(hubungan seksual di luar
3. Islam memberi petunjuk pada wanita
pernikahan) yang merupakan
agar reproduksi dilakukan dengan
perbuatan terlarang. Dampak yang
mengatur jarak kelahiran. Hal ini
ditimbulkan dari perzinahan adalah
bentuk antisipasi kemungkinan yang
dapat menyebabkan kehamilan yang
tidak diinginkan, seperti meninggal
tidak dikehendaki, lebih lanjut
ketika melahirkan . Juga untuk
dilakukan aborsi. Dengan demikia
memenuhi kebutuhan bayi akan air
agar wanita menjaga kesehatan
susu ibu.
reproduksinya sehingga dapat
“Para ibu hendaklah menyusukan
menjalankan fungsi reproduksinya anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin
secara sehat dan bertanggung jawab.
menyempurnakan penyusuan”. (QS.
2. Islam menganjurkan pernikahan Al-Baqarah: 233)
sebagai bentuk perlindungan agar “Mengandungnya sampai
menyapihnya selama tiga puluh
reproduksi menjadi sehat dan
bulan” (QS. Al-Ahqof: 15).
bertanggung jawab, tidak
Artinya jarak kelahiran bisa terjadi
berhubungan ketika istri sedang haid
kurang lebih tiga tahun.
(QS. Al-Baqarah: 222), dan
memberikan hak pada wanita untuk
Simpulan
mendapatkan perlakuan yang baik
Pendidikan kesehatan reproduksi
dari semua pihak, seperti hak untuk
bertujuan sebagai upaya bagi remaja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
meningkatkan pemahaman, pengetahuan,
pada saat hamil dan menyusui. Dalam
sikap, dan perilaku positif tentang kesehatan
hal ini suami berkewajiban menjaga
reproduksi dan seksualnya, serta
istrinya yang sedang hamil atau
meningkatkan derajat reproduksinya.
menyusui agar selalu dalam keadaan
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
372 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
sejak usia dini dalam rangka membentengi orang lain atau akses informasi dari media
diri agar terhindar dari kehamilan di luar massa tentang seks. Pendidikan kesehatan
pernikahan saat anak-anak tumbuh menjadi remaja yang diberikan oleh orangtua
remaja dan saat dewasa kelak. Anak-anak hendaknya diberikan dengan prinsip kasih
dan remaja perlu mendapatkan informasi sayang, keterbukaan, keseimbangan, dan
yang tepat dari orangtuanya, bukan dari integritas.
DAFTAR PUSTAKA