Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan dalam pelayanan
publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah sehingga belum dapat
memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan
masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui
media massa sehingga dapat menimbulkan kesan yang kurang baik
terhadap aparatur pemerintah. Survei Kepuasan Masyarakat dilakukan
sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan dan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik menegaskan bahwa penyelenggara negara berkewajiban melakukan
penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala.
Survei Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh data hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survei Kepuasan
Masyarakat dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan
yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit
penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik
yang berbeda, maka untuk memudahkan penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat memerlukan pedoman yang digunakan sebagai acuan untuk
mengetahui kinerja pelayanan publik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dalam rangka
mengevaluasi kinerja pelayanan publik yang dilakukan secara rutin
sebagai alat untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas
pelayanan yang telah diberikan, maka UPTD Puskesmas Bintauna sebagai
OPD yang memberikan pelayanan publik perlu membuat pedoman IKM
yang disesuaikan dengan kondisi setempat.

1
B. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2) Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
3) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik

C. Maksud Dan Tujuan


Pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat dimaksudkan
sebagai acuan bagi tim dalam menyusun survei kepuasan masyarakat,
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara
berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat,
survei kepuasan masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang
kinerja pelayanan di UPTD Puskesmas Bintauna.

D. Metode

1. Pelaksanaan IKM

Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap


penyelenggaraan pelayanan public dapat dilaksanakan melalui tahapan-
tahapan yang mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
a. Persiapan, terdiri dari :

1. Penyusunan daftar pertanyaan instrument survey;

2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel;

3. Menentukan responden;

4. Penggandaan daftar pertanyaan survey;

b. Pelaksanaan pengumpulan data, terdiri dari :

1. Daftar pertanyaan survey yang di bagikan kepada responden;

2. Setelah diisi oleh responden, daftar pertanyaan dan jawaban


dikumpulkan;
a) Lokasi pengumpulan data dapat dilakukan di :
1) Dalam gedung puskesmas
2) Luar gedung yakni di Posyandu Bayi Balita dan Posyandu
Lansia serta PTM

2
b) Untuk melakukan survey dapat menggunakan teknik survey
antara lain :
1) Kuesioner dengan tatap muka;
2) Kuesioner melalui pengisian sendiri

c. Pengolahan data, terdiri dari :

1. Data yang terdapat pada jawaban atas setiap pertanyaan


dimasukan dalam format tabulasi; dan
2. Hasil tabulasi hitung sesuai rumus yang telah ditentukan.

d. Analisis data, yaitu melakukan analisa data sehingga dapat di


jadikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik.
e. Menyajikan dan melaporkan hasil dalam bentuk laporan IKM
tahunan. Pelaksanaan dan penyusunan laporan IKM dapat
dilakukan dalam waktu selama 1 (satu) bulan dengan perincian :
a. Persiapan, 5 hari kerja;

b. Pelaksanaan pengumpulan data, 10 hari kerja;

c. Pengolahan dan analisa data, 10 hari kerja;

d. Penyusunan dan pelaporan hasil, 5 hari kerja.

2. Perhitungan dan Pengolahan Data IKM


a. Penyusunan keusioner
Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat
bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan
yang disusun berdasarkan tujuan survey terhadap tingkat kepuasan
masyarakat, adapun bentuk keusioner dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
1) Identitas masyarakat/responden, meliputi nomor urut, usia,
jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk
menganalisa profil responden dalam penilaiannya terhadap
unit pelayanan public;
2) Identitas pencacah/petugas survey yang meliputi nama dan
Nomor Induk Pegawai (NIP)
b. Nilai Persepsi Jawaban Kuesioner
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan
secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan. Yaitu dari
yang sangat baik sampai dengan tidak baik. Untuk kategori tidak
baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik
diberi nilai persepsi 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4.

3
Contoh : Penilaian terhadap unsur prosedur pelayanan.

a. Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur


pelayanan tidak sederhana, alurnya tidak mudah, loket terlalu
banyak, sehingga prosesnya tidak efktif.
b. Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan masih belum mudah, sehingga prosesnya belum efektif.
c. Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan
dirasa mudah, sederhana, tidak berbelit-belit tetapi masih perlu
diefektifkan.
d. Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan dirasa sangat mudah, sangat sederhana, sehingga
prosesnya mudah dan efektif.

c. Penentuan Jumlah Responden


1) Menggunakan table sampel Morgan dan Krejcie, terutama
untuk pelayanan yang bersifat langsung.
2) Unit pelayanan publik yang memberikan pelayanan secara
lansung kepada masyarakat tetapi populasi penerima
layanan kurang dari 100 orang, maupun unit pelayanan
publik yang memberikan pelayanan secara tidak langsung
kepada masyarakat, jumlah responden terpilih ditetapkan
sejumlah minimal 25 orang.
d. Pengisian Kuesioner
Pengisian kuesioner dapat dilakukan dengan salah satu dari
kemungkinan dua cara sebagai berikut :
1) Dilakukan sendiri oleh penerima layanan dan hasilnya
dikumpulkan ditempat yang telah disediakan. Dengan cara
ini sering terjadi, penerima layanan kurang aktif melakukan
pengisian sendiri walaupun sudah ada himbauan dari unit
pelayanan yang bersangkutan.
2) Dilakukan oleh pencacah melalui wawancara oleh :
Unit pelayanan sendiri, walaupun sebenarnya dengan cara
ini hasilnya kemungkinan besar akan subyektif, karena
dikhawatirkan jawaban yang kurang baik mengenai
instansinya akan mempengaruhi obyektifitas penilaian.
Untuk mengurangi subyektifitas hasil penyusunan indeks,
dapat melibatkan unsur pengawasan atau sejenisnya yang
terkait.

4
e. Perhitungan Nilai Rata-rata Tertimbang (NRR)
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata
tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam
penghitungan indeks IKM terhadap 9 unsur pelayanan yang
dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama
dengan rumus yaitu bobot nilai rata-rata tertimbang = jumlah
bobot dibagi jumlah unsur yaitu 1/9 = 0,11
f. Perhitungan Nilai IKM
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan, digunakan nilai
rata-rata tertimbang dengan rumus: NRR kali 0,017.
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu
antara 25 - 100 maka hasil penilaian tersebut di atas
dikonversi- kan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut:
IKM Unit Pelayanan x 25
g. Kategori Nilai Hasil IKM dalam Bentuk Mutu Pelayanan
Hasil IKM disajikan dalam bentuk mutu pelayanan dan kinerja
unit pelayanan dengan kategori sebagai berikut:
A. Sangat Baik (A) : Nilai 81.26 - 100,00

B. Baik (B) : Nilai 62.51 – 81,25

C. Kurang Baik (C) : Nilai 43.76 – 62.50

D. Tidak Baik (D) : Nilai 25 – 43.75

E. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan dan penyusunan laporan IKM dilakukan pada bulan
Juli 2023 dengan perincian :
a. Persiapan, 5 hari kerja;
b. Pelaksanaan pengumpulan data, 10 hari kerja;
c. Pengolahan dan analisa data, 10 hari kerja;
d. Penyusunan dan pelaporan hasil, 5 hari kerja.

5
BAB II
Analisis dan Hasil IKM

A. Data Responden
1. Jenis Kelamin
Masyarakat atau pelanggan yang memberikan jawaban atas
angket yang telah diberikan terdiri dari pria dan wanita. Jumlah
responden berdasarkan jenis kelamin ini dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 54 32,93
Perempuan 110 67,07
Total 164 100

Grafik. 1 Jenis Kelamin


120

100

80

60

40

20

0
Laki-Laki Perempuan

Jumlah Persentase

Dari tabel dan grafik diatas dapat digambarkan bahwa responden


terbanyak adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 110 orang atau
67,07% dari jumlah responden.
2. Umur

Pelanggan atau responden yang memberikan jawaban pada


kuesioner yang sudah diberikan terdiri dari berbagai usia. Jumlah
responden berdasarkan usia dapat kita lihat pada tabel berikut :
Tabel. 2 Umur
Umur Jumlah Persentase
≤ 20 29 17,68
20 - 30 32 19,51
31 - 40 40 24,39
41 - 50 32 19,51
51 – 60 21 12,80
≥ 60 10 6,10
Total 164 100

6
Grafik. 2 Umur
45

40

35

30

25

20

15

10

0
≤ 20 20-30 31-40 41-50 51-60 ≥ 60

Jumlah Persentase

Dari tabel dan grafik diatas dapat digambarkan bahwa responden


golongan usia yang paling banyak adalah usia rentang dari 31 – 40
sebanyak 40 orang atau 24,39% dari jumlah responden.
3. Pendidikan Responden
Masyarakat yang memberikan jawaban atas angket yang telah
diberikan diklasifikasikan menjadi 5 (lima) strata pendidikan. Kelompok
pendidikan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 3 Strata Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase


SD/MI 6 3,66
SMP/MTS 23 14,02
SMA/SMK 86 52,44
D1/D2/D3 12 7,32
D4/S1 37 22,56
Total 164 100

Grafik. 3 Pendidikan

Chart Title
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SD/MI SMO/MTS SMA/SMK DI/D2/D3 D4/ S1

Jumlah Persentase

7
Dari tabel dan grafik diatas dapat digambarkan bahwa responden
terbanyak dengan latar belakang pendidikan akhir SMA/SMK sebanyak
86 orang atau sebesar 52,44% dari jumlah responden.
4. Pekerjaan Responden
Masyarakat atau pelanggan yang memberikan jawaban atas
angket yang telah diberikan mempunyai bidang pekerjaan yang
berbeda-beda. Dalam kuesioner ini pekerjaan utama responden
dibagi menjadi 5 kategori, tabel data pekerjaan responden adalah
sebagai berikut :
Tabel. 4 Klasifikasi Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase


PNS/ TNI/POLRI 41 25,00
Pegawai Swasta 6 3,66
Wiraswasta 12 7,32
PELAJAR/Mahasiswa 30 18,29
Lainnya 75 45,73
Total 163 100

Grafik. 4 Klasifikasi Pekerjaan Responden

80

70

60

50

40

30

20

10

0
PNS/ TNI/POLRI Pegawai Swasta Wiraswasta PELAJAR/Mahasiswa Lainnya

Jumlah Persentase

Dari tabel dan grafik diatas dapat digambarkan bahwa responden


terbanyak dengan pekerjaan lainnya sebanyak 75 orang atau sebesar
45,73% dari jumlah responden.

B. Data Kuisioner
8
Hasil survey dan pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat
pada UPTD Puskesmas Bintauna tahun 2023 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 5 Jumlah Nilai Per Unsur, NRR Per Unsur dan IKM

NILAI PER UNSUR PELAYANAN


NO RESP
UI U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Nilai/ Unsur 334 519 468 468 334 519 519 395 334
*) 2.64
Nrr/ Unsur 2.04 3.16 2.85 2.85 2.04 3.16 3.16 2.41 2.04

NRR Tertimbang/ Unsur 0.23 0.35 0.32 0.32 0.23 0.35 0.35 0.27 0.23

IKM Unit Pelayanan **)75.54

Keterangan :
- U1 s.d U9 = Unsur-unsur pelayanan
- NRR = Nilai Rata-rata
- IKM = Indeks Kepuasan Masyarakat
- *) = Jumlah NRR IKM Tertimbang
- **) = Jumlah NRR Tertimbang X 25
- NRR Tertimbang = NRR per Unsur X 0,111 = 111
Per Unsur

Dari hasil survey dan pengolahan data diatas, tampak nilai unsur
Sistem, Mekanisme dan Prosedur, Kompetensi Pelaksana dan Perilaku
Pelaksana. memperoleh nilai rata-rata tertinggi, yaitu 3,16 (Nilai Interval
KOnversi IKM 76,61 – 88,30 = Baik/ B)
Nilai terendah diperoleh pada unsur Persyaratan, Produk Spesifik
Jenis Pelayanan dan Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan yang
mendapatkan nilai rata-rata Nilai Interval KOnversi IKM 25,00 – 64,99 =
Tidak Baik/ D) Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi puskesmas,
untuk lebih propesional dalam melaksanakan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggara melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.

9
Tabel 6. Nilai Persepsi, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilsi Persepsi Interval Konversi Nilai Interval Mutu Kinerja Unit
IKM Konversi IKM Pelayanan Pelayanan
1 1.00-1.75 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
2 1.76-2.50 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 2.51-3.25 76,61 – 88,30 B Baik
4 3.26-4.00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Tabel. 7 Indeks Kepuasaan Masyarakat


IKM UNIT PELAYANAN : 75.54
Mutu Pelayanan:
A (Sangat Baik) 88,31 – 100,00
B (Baik) 76,61 – 88,30
C (Kurang Baik) 65,00 – 76,60
D (Tidak Baik) 25,00 – 64,99

C. Hasil Perhitungan
Tabel. 8 Hasil Perhitungan IKM
No Unsur Pelayanan NRR IKM Kinerja Unit Pelayanan
UI Persyaratan 2,04 51 Tidak Baik
U2 Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 3,16 79 Baik
U3 Waktu Penyelesaian 2,85 71,25 Kurang Baik
U4 Biaya/Tarif 2,85 71,85 Kurang Baik
U5 Produk Spesifikasi Jenis 2,04 51 Tidak Baik
Pelayanan
U6 Kompetensi Pelaksana 3,16 79 Baik
U7 Perilaku Pelaksan 3,16 79 Baik
U8 Maklumat Pelayanan 2,41 60,25 Tidak Baik
U9 Penanganan Pengaduan, Saran 2,04 51 Tidak Baik
dan Masukan
Hasil / Nilai IKM 75,54
Mutu Pelayanan/ Kinerja Unit
C (KURANG BAIK)
Pelayanan

D. Hasil Analisis dan Tindak Lanjut


Berdasarkan jumlah / hasil IKM tahun 2022 berada pada
kategori nilai B (BAIK) yaitu pada angka 62,51 – 81,25 sedangkan
untuk hasil IKM Tahun 2023 berada pada kategori Nilai C (Kurang
Baik). Hal ini menunjukan mutu pelayanan UPTD Puskesmas
Bintauna ada penurunan. Selain itu, perlu adanya perhatian dari
manajemen puskesmas untuk mengantisipasi penurunan tingkat
IKM dan perbaikan kinerja pelayanan yang lebih baik lagi kedepan
agar kualitas pelayanan yang diukur dengan IKM dapat terus
meningkat dari tahun ke tahun.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Tujuan dilaksanakannya pengukuran survey kepuasan masyarakat
adalah untuk mengetahui dan mempelajari sejauh mana tingkat kinerja
unit pelayanan publik serta sebagai bahan untuk memberikan
rekomendasi kepada unit pelayanan publik dilingkungan UPTD Puskesmas
Bintauna atas pelayanan yang dilakukan sesuai hasil survey kepuasan
masyarakat yang dilaksanakannya. Survey kepuasana masyarakat
dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan
kebutuhan dengan pelayanan yang diberikan, dapat dilakukan melalui
kuesioner atau tanya jawab langsung dengan responden terhadap tingkat
kinerja pelayanan publik yang diberikan oleh unit pelayanan publik.
Melalui data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif atau kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari apratur
penyelenggara pelayanan publik, serta untuk mengetahui tingkat kinerja
aparatur penyelenggaraan pelayanan dilingkungan UPTD Puskesmas
Bintauna.
Secara umum kualitas pelayanan pada unit pelayanan publik di
UPTD Puskesmas Bintauna dipersepsikan dengan skor nilai Kurang
Baik oleh pengguna layanan. Hal ini terlihat dari nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) UPTD Puskesmas Bintauna sebesar 75,54. IKM yang
dilaksanakan pada unit pelayanan publik yang terdiri dari Rawat Jalan
dan Rawat Inap serta posyandu di lingkungan UPTD Puskesmas
Bintauna mencerminkan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat sudah memperoleh kategori C atau Kurang Baik, hal ini
sesuai dengan kriteria kisaran kategori IKM berkisar antara 65,00 –
76,60.

2. Rekomendasi
a. Pelayanan publik yang diberikan oleh unit pelayanan dilingkungan
UPTD Puskesmas Bintauna kurang baik, ini dapat dilihat dari nilai rata-
rata yang diperoleh sebesar 75,54 dengan kategori C (Tidak Baik)
b. Perlu pemberian penghargaan terhadap pegawai yang berprestasi dan
terus memotivasi untuk meningkatkan prestasinya dimasa yang akan
datang serta mempertimbangkan untuk memberikan
reward/penghargaan kepada unit pelayanan yang sudah melaksanakan
pelayanan dengan sangat baik.

11
c. Perlunya sosialisasi tentang isi dan maklumat pelayanan , serta
melaksanakan isi dari maklumat pelayanan tersebut secara sungguh-
sungguh.
d. Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui
pemberian pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja
atau motivasi petugas dan menetapkan standarisasi internal mengenai
sikap layanan serta disiplin kerja.
e. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap petugas dalam memberikan pelayanan. Hal-hal yang dapat
dilakukan diantaranya dapat berupa peberian pelatihan untuk
menigkatkan kompetensi dan motivasi petugas, serta pemberian
informasi secara komunikatif kepada masyarakat

12
3. Rencana Tindak Lanjut
No Unsur Pelayanan Rencana Tindak Lanjut
1 Persyaratan Pelayanan Meningkatkan informasi kepada masyarakat tentang
syarat-syarat yang harus disiapkan saat akan
berobat melalui media informasi yang ada
2 Sistem, Mekanisme, dan Menigkatkan kualitas pelayanan dan penerapan
Prosedur pemberian pelayanan sesuai standar operasional
prosedur yang berlaku
Merevisi standar operasional prosedur sesuai
kebutuhan
Melakukan monev ketaatan karyawan dalam
penerapan standar operasional prosedur ketepatan
waktu
3 Waktu Penyelesaian Melakukan pengawasan yang konsisten tentang
pelayanan sesuai standar pelayanan
Memberikan punishmen / sanksi bagi petugas yang
tidak disiplin dengan jadwal kerja
4 Biaya/Tarif Merevisi peraturan tentang tarif pelayanan sesuai
peraturan yang berlaku dan mempertimbangkan
ekonomi atau daya beli masyarakat
5 Produk Spesifikasi Jenis Meningkatkan kualitas pelayanan dengan terus
Pelayanan meningkatkan produk layanan sesuai kebutuhan
masyarakat
6 Kompetensi Pelaksana Meningkatkan kualitas SDM petugas melalui
pendidikan dan pelatihan yang komprehensip
7 Perilaku Pelaksan Slogan senyum, sapa dan salam ditingkatkan untuk
semua pelaksana pelayanan
Komunikasi therapeutik lebih di tingkatkan
Melakukan monev dan menegakkan reward dan
punishmen kepada semua pelaksanaMerevisi
standar operasional prosedur sesuai kebutuhan
8 Maklumat Pelayanan Meningkatkan anggaran untuk pemeliharaan sarana
dan prasarana pelayanan
Menyediakan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan dan kenyamanan pelanggan
9 Penanganan Pengaduan, Merehab ruangan pengaduan sesuai dengan standar
Saran dan Masukan kompetensi
Meningkatkan SDM petugas pengaduan

Kepala UPTD Puskesmas Bintauna

Bdn. Fitriani Ponongoa, SST, M.Kes


Pembina Tingkat I
NIP. 19701111 199002 2 002

13
PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BINTAUNA

INDEKS KEPUASAAN MASYARAKAT (IKM)


PERIODE SURVEI : JULI 2023

NILAI IKM :

75.54
MUTU PELAYANAN :
C
KINERJA PELAYANAN :
KURANG BAIK

TERIMA KASIH ATAS PENILAIAN YANG TELAH ANDA BERIKAN; MASUKAN


ANDA SANGAT BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN PELAYANAN PUBLIK
KAMI AGAR TERUS MEMPERBAIKI KEDEPANNYA

14
PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BINTAUNA
SURVEI KEPUASAAN MASYARAKAT (SKM)

DI SUSUN OLEH :
TIM SURVEI INDEKS KEPUASAAN MASYARAKAT
UPTD PUSKESMAS BINTAUNA
TAHUN 2023

15

Anda mungkin juga menyukai