UUPA no 23
tahun 2002
UU no 35
tahun 2014
Anak
Sejak dalam kandungan hingga 18 tahun
Perkembangan otak anak
Shonkoff, 2007
Faktor genetik
perkembangan
Lingkungan: Stimulasi
Pola Asuh
Balita
• Bawah lima tahun Jumlah Kematian Balita Menurut Kelompok Umur (2020)
Pubertal phase
• Growth spurt / growth acceleration
• Dependent upon action of sex hormone and GH
• Deceleration and termination of growth
Masalah
kesehatan remaja
Penyebab kematian remaja laki-laki
Sumber: World Health Organization, Global Health Estimates (GHE) Summary Tables: Deaths by
cause, age, sex and region, 2012, WHO Geneva 2014, dikalkulasi ulang oleh UNICEF.
Penyebab kematian remaja perempuan
Sumber: World Health Organization, Global Health Estimates (GHE) Summary Tables: Deaths by
cause, age, sex and region, 2012, WHO Geneva 2014, dikalkulasi ulang oleh UNICEF.
School age children and adolescents in
Indonesia
▪ Stunting >30% ▪ Stroke 18 – 24 y.o (2.5%);
▪ Dental carries 26% ▪ Teenage marriage :
▪ Underweight 11% ▪ Malignancies 0.6% ,
▪ Diarrhea 6.2% - Married <15 y.o. 2.6%
▪ Obesity 10% ▪ Heart disease 0.3% ,
▪ Hepatitis 1% - Married 15- 19 y.o. 23.9%
▪ Anemia 18.4% (15-24 yo) ▪ Asthma 5%
Sumber data :
Riskesdas 2013, GSHS 2015
With courtesy Mrs. Made Dyah
Indonesian adolescent:
Risk taking behavior
Risk taking UNFPA and LD, Indonesia YARH Survei Nasional
behavior 2002 Survey (BPS, SKRRI 2007 Penyalahgunaan
2003) Narkoba
(2011)
Male Female Male Female Male Female Male Female
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Pre-marital sex 4.7 3.2 6.7 0.94 6.7 0.94 13.3 3.2
Lebih dari 6000
zat kimia
ditemukan
dalam
kandungan
rokok
Status gizi
Faktor utama: masalah asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan (masa hamil), baru lahir,
sampai anak berusia dua tahun.
Kekurangan gizi pada dua tahun pertama kehidupan dapat menyebabkan kerusakan otak yang
tidak dapat lagi diperbaiki.
Stunting
Pengeluaran per minggu perkapita untuk kebutuhan rumah tangga pada:(A) ayah merokok dan (B) ayah tidak
merokok
Pengeluaran untuk merokok mencapai 22 % dari pengeluaran biaya sehari-hari yang seharusnya dapat
dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih penting Semba et al. 2006.
Public Health Nutrition: 10(1), 7–15
Screen time
• Access to uncensored
information
• Violence
• Premarital sex
• Sexual messages
• Increase aggressive behavior
• Cyber-bullying
• Risky driving behavior
Social media
Bullying and suicide ideas among adolescents
Male Female
24.1% 17.4%
Ever bullied Ever bullied
20.6% 5,2%
N = 10.363. N = 10.977
NIHRD
www.litbang.depkes.go.id
Cakupan imunisasi
rendah dan KLB
Berbagai penyakit infeksi
Terjadi penurunan cakupan imunisasi
yang signifikan sejak pandemi COVID
JAWA BARAT 332.431
ACEH 179.847
SUMATERA UTARA 163.454
RIAU 149.060
SUMATERA BARAT 116.832
DKI JAKARTA 111.967
NUSA TENGGARA TIMUR 99.391
JAWA TIMUR 82.057
PAPUA 79.725
JAWA TENGAH 70.463 94 kab/kota di 25 Provinsi terdampak difteri tahun 2022
KALIMANTAN BARAT 67.966
SULAWESI SELATAN 55.059
KALIMANTAN SELATAN 50.338
BANTEN 34.074
SULAWESI TENGGARA 31.886
MALUKU 31.528
SUMATERA SELATAN 30.473 Terjadi peningkatan
KALIMANTAN TENGAH 29.862 kasus dan KLB PD3I
KALIMANTAN TIMUR 27.135
LAMPUNG 26.082
SULAWESI UTARA
MALUKU UTARA
25.954
23.624 Terdapat 1,7 juta
SULAWESI BARAT 22.141
bayi tidak
19.133
Risiko bagi Indonesia:
PAPUA BARAT
meluas
NUSA TENGGARA BARAT 5.406
BALI 4.080 ganda di tengah pandemi yang belum selesai
DI YOGYAKARTA 3.445
27
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Mencapai dan mempertahankan
kekebalan populasi yang tinggi
36
Simultaneous vaccination/ multiple
vaccinations/ Imunisasi ganda
Anemia
defisiensi besi
Toxqui N. Nutrients 2015, 7, 2324-2344
Peran IDAI
bersama Kemkes
Buku KIA
Buku KIA
Buku SDIDTK
Community health program
MoH, IPS and other stake holders program
Terima kasih