Anda di halaman 1dari 12

Buku Saku

Berdasarkan organisasi Kesehatan dunia (World Health Organization),


remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun. Sementara undang-
undang No. 22 tahun 2022 mengelompokkan setiap orang sampai dengan
18 tahun sebagai ‘anak-anak’.

Berdasarkan data Penduduk Indonesia, anak-anak mencakup sekitar


18.3% total penduduk atau sekitar 43 juta jiwa.

Para remaja yaitu kalian semua adalah masa depan bangsa Negara
kita. Oleh sebab itu, besar harapan agar semua remaja di Indonesia
dapat menjadi seseorang yang sukses yang dapat membawa Indonesia
menjadi Negeri yang dapat bersaing di lingkup Internasional.

Berdasarkan riset 2012/2013


: 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki telah meminum alcohol
pada usia 15 tahun. 2.8% terlibat penyalahgunaan NAPZA.
sekitar 18% remaja telah merokok!!
32.1% remaja perempuan dan 36.5% remaja laki-laki berpacaran
sebelum berusia 15 tahun.
0.7% perempuan dan 4.5% laki-laki melakukan hubungan seks pra-nikah
7% remaja perempuan telah melahirkan.
Sebelum kita memulai … ayo ceritakan sedikit~

Ayo tuliskan cita-citamu di


masa depan, alasanmu, dan
juga hal yang memotivasi
dirimu.
Misi Tenaga Kesehatan
terhadap remaja

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan pelayanan Kesehatan


yang difokuskan kepada anak-anak remaja berusia 10-19 tahun.

Teman-teman dapat berkonsultasi mengenai:


• Kesehatan reproduksi remaja (Meliputi infeksi menular seksual, HIV/AIDS,
seksualistas ataupun pubertas)
• Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja.
• Gizi sehat anak remaja
• Tumbuh kembang remaja
• Skrining status imunisasi tetanus remaja
• Kesehatan jiwa
• Pencegahan dan konseling NAPZA
• Kekerasan terhadap remaja
• Deteksi dan penanganan Tuberkulosis ataupun cacingan.

Pastinya semua informasi akan dirahasiakan


Beberapa contoh NAPZA: Efek yang ditimbulkan:

Morfin Menurunkan kesadaran, kebingungan,


pingsan, gelisah, impotensi

Heroin Hilangnya kepercayaan diri, suka


menyendiri, sering tidur

Ganja Sulit mengingat, sulit diajak bicara,


agresif, gelisah, sering berkhayal

Toluene (Ngelem) Hilangnya kesadaran, merusak otak,


merusak pernapasan, kematian

Kokain gelisah, kejang-kejang, sering curiga,


ganggutan penglihatan, kebingungan
Intoksikasi/keracunan
Mengantuk Sisa Gejala

Overdosis Withdrawal/Kecanduan

Narkoba dikenal dapat menyebabkan kurang gizi,


serangan jantung, stroke, kejang-kejang, penyakit ginjal,
rusaknya pembuluh darah, gangguan penciuman,
mimisan, hingga kematian. Selain itu penggunaan
narkoba jarum suntik juga dapat meningkatkan resiko
tertularnya Hepatitis (penyakit hati) dan juga HIV/AIDS.
Perilaku negatif yang melewati batas dari aturan, tuntutan, dan perasaan
malu atau perilaku menyimpang yang melanggar norma agama serta
norma kesusilaan.

Hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka


sama suka atau dalam dunia prostitusi.

Biasa disebabkan kurangnya Pendidikan agama, keadaan ekonomi


keluarga atau broken home, taraf Pendidikan yang rendah, lingkungan
yang kurang baik, dan berkembangnya zaman sehingga mempermudah
akses terhadap pornografi.
Dampak psikologis

Melanggar agama

Sumber penyakit
menular seksual

Kehamilan di luar Hilangnya kesempatan


pernikahan meraih masa depan

Dikucilkan masyarakat
Kompulsif/kecanduan
Dengan berperilaku negative, tidak hanya
merusak masa depan, namun berbagai
penyakit dapat pula mengancam masa depan.
Sebab terjadinya seks bebas dipengaruhi gaya
pacarana kaum remaja yang telah melewati
batas normal.
Berdasarkan data Kesehatan dunia (WHO), di negara berkembang 12
juta perempuan berusia 15-19 tahun dan setidaknya 777.000
perempuan di bawah 15 tahun melahirkan.
Komplikasi selama kehamilan dan melahirkan merupakan penyebab
kematian utama perempuan berusia 15-19 tahun di seluruh dunia!!!
5.6 juta aborsi terjadi setiap tahunnya pada perempuan di bawah 15-
19 tahun, dimana 3.9 juta dilakukan dengan tidak aman sehingga
menyebabkan kematian.
Hal ini disebabkan baik secara fisik ataupun mental, sang perempuan
belum siap untuk menghadapi kehamilan sehingga menyebabkan
angka bunuh diri yang tinggi dan ketidaksiapan tubuh untuk
menghadapi kehamilan.

Pada Ibu:
Efek terhadap Kesehatan menyebabkan lebih tingginya angka penyakit
selama hamil, infeksi selama hamil hingga kematian. Selain itu ada juga
konsekuensi social, dimana adanya penolakan ataupun kekerasan dari
pasangan, orang tua, dan lingkungan social. Wanita yang hamil dibawah 18
tahun cenderung lebih sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu, menyebabkan berhenti sekolah, yang dimana menghalang
Pendidikan lebih lanjut dan kesempatan mendapatkan pekerjaan yang
bagus.
Pada Bayi:
Bayi yang lahir dari Wanita dibawah umur cenderung memiliki berat badan
lahir yang rendah, kelahiran premature, hingga menyebabkan kondisi lahir
yang berat misalnya kecatatan.
Rajin beribadah

Dapatkan Pendidikan Kesehatan


repdoduksi sejak dini

Berhati-hati dalam memilih pergaulan

Konsultasikan atau cerita masalahmu


pada Dokter / konselor PKPR

Cerita pada orang tua


Disusun oleh:

Puskesmas Bunga Raya


Dokter Internsip periode September 2021 – Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai