Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM TRIAD KRR

Siapa Remaja ?

Menginjak fase perkembangan dari anak-anak menuju remaja memang banyak


permasalahan yang kadang terjadi, mulai dari masalah tawuran antar sekolah,tawuran
antar kampus, masuk komunitas geng motor, merokok, menggunakan narkoba bahkan
kerapkali kita jumpai di media massa terjadinya seks bebas di kalangan remaja.

Namun dalam perkembangannya untuk menjadi remaja, langkah awal yang


dilakukan agar terhindar dari yang namanya Kenakalan Remaja,untuk itu BKKBN
bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi, Sekolah-sekolah, baik itu SMP ,SMA,
TNI, POLRI dan seluruh elemen masyarakat agar dapat menanggulangi permasalahan
yang paling sering terjadi pada remaja.

PProgram-program yang sedang dilakukan adalah membangun pengetahuan


remaja dalam hal kesehatan reproduksi dengan membangun Pusat Informasi dan
Konseling Remaja mengenai Triad KRR.

TRIAD KRR

Triad KRR adalah program dari Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau disingkat
PIK Remaja ini terfokus pada permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada
remaja yaitu Seks Bebas/Kehamilan yang tidak diinginkan, Pemakaian
Narkotika,dan terinfeksi virus HIV/AIDS. Untuk itu perlu adanya informasi yang
memadai tentang Seks Bebas, Napza dan HIV/AIDS.

Seks Bebas (Free Sex)

SAVE YOUR VIRGIN

(Pertahankan Keperawanan sampai Pernikahan)

Seks Bebas memiliki beberapa dampak buruk bagi kalangan remaja. Ada dua
dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja, yaitu:
1. Kehamilan
2. Penyakit Menular Seksual

Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung
bersifat negatif seperti halnya kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi
kesehatan perempuan,khususnya remaja. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang
terjerumus dalam seks bebas. Para remaja pelaku seks bebas cenderung akibat kurang
ekonominya. Seks bebas dapat terjadi juga karena pengaruh lingkungan luar dan salah
pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat
berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah,
aborsi, dapat mencorengkan nama orang tua, diri sendiri, guru, serta nama baik sekolah.
Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapatkan
kenikmatan sesaat, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka
tanggung seumur hidup.

Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pra nikah dan seks bebas:

1. Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks


pra nikah atau seks bebas, maka secara moral pelaku dihantui perasaan bersalah
yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga
menjadi beban mental yang berat.
2. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan Seks satu kali saja bisa mengakibatkan
kehamilan jika dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks
bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap
“Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan mala petaka bagi pelaku bahkan
keturunannya.
3. Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan
tindakan medis yang illegal dan melanggar hokum. Aborsi mengakibatkan
kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara
aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
4. Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan
bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta –
ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila
dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu
virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
5. Timbul rasa ketagihan untuk melakukan hubungan seksual.

Bahaya kehamilan pada remaja :

1. Hancurnya masa depan remaja tersebut.


2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan
karena jiwa dan fisiknya belum siap.
3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya
karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis
(dukun,tenaga tradisional ) sering mengalami kematian strategis.
6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh Undang-undang,
kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga bila ia
meneruskan kehamilannya dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya
maupun yang mengantar dapat dihukum.
7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja,sering mengalami gangguan
kejiwaan saat ia dewasa.

NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif


lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hokum seperti
polisi (termasuk di dalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.

Istilah Napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga
jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotikadisebutkanpengertian,


Narkotika,Psikotropika, dan Bahan Adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintestis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Bahan Adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan
psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan
pengembangan pengetahuan.

Yang termasuk jenis narkotika adalah :

 Tanaman papaver,opium mentah, opium masak (Candu,jicing, jicingko),opium


obat, morfina, kokaina,ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dan morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
 Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organic (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh :
lem/perekat, aceton,ether dan sebagainya.

HIV/AIDS

Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis
pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah Institut Kesehatan Nasional di Amerika Serikat
pada tahun 1984. OLeh peneliti Perancis, virus ini dinamai LAV (Lymphadenopathy
associated virus). Sedangkan Tim Peneliti dari Amerika menyebutnya HTLV -3 (Human
T-cell lymphotropic virus type-3). Kemudian oleh Komite Internasional diputuskan
namanya menjadi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai mana yang dikenal
sampai sekarang, maka para peneliti sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai
dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.

Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini menyerang dengan
cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh menurun sehingga kanker dan
infeksi oportunistik inilah yang dapat menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini baru
muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Orang
yang mengidap KS mempunyai kesempatan hidup lebih lama dibandingkan orang yang
terkena infeksi oportunistik. Akan tetapi belum ada seorangpun yang diketahui benar-
benar sembuh dari AIDS. SEseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit.
Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah seseorang
sudah tertular HIV atau tidak, hanya bisa diketahui melalui tes darah. Oleh karena itu
90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka tertular virus AIDS, yaitu HIV
karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit
ini sangat cepat penularannya dari satu orang ke orang lainnya.

Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam
tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.

Penularan HIV/AIDS melalui:

1. Hubungan seks dengan ODHA


2. Hubungan seks (homo/hetero seksual)
3. Hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa pelindung (kondom)
4. Menggunakan satu jarum suntik secara bergantian atau menggunakan jarum
bekas
5. Wanita ODHA melalui kelahiran
6. Wanita ODHA melalui Air Susu Ibu. (Virus HIV hidup dan berkembang biak di
dalam darah, cairan sperma, cairan vagina dan ASI).

Anda mungkin juga menyukai