Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1

1. Jovan Putra Jaya Telaumbanua


2. Bezabono Gea
3. Nur Cahyani Telaumbanua
4. Syukurniat wati Gea
5. Eka Rahmat Agus Gea

MODUL I
NIKMAT MEMBAWA MAUT
1. Narkoba
          Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen kesehatan
RI adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat
adiktif.

          Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentuNamun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.

2. Sex Bebas
                Dalam dunia modern saat ini,  seks bebas tidak lagi dilihat sekedar
penyimpangan terhadap norma yang ada di masyarakat, tetapi sudah berkembang
menjadi gaya hidup. Banyak orang tidak lagi canggung atau malu untuk melakukan
perilaku tersebut. Wujud dari seks bebas ini tampak pada, antara lain: seks di luar
nikah, “kumpul kebo”, kawin kontrak, komersialisasi hubungan seks, dsb.
        Akibat perkembangan teknologi digital dan informasi, kehidupan seks bebas
tidak hanya bertumbuh di kalangan masyarakat kota, tetapi juga telah sampai ke
masyarakat di desa. Televise dan bentuk-bentuk media lainnya telah turut berperan
dalam penyebaran perilaku seks bebas. Dari sudut usia, tidak hanya kalangan orang
dewasa, perilaku seks bebas pun telah merasuki kalangan pelajar.
       Selain berakibat terhadap moralitas masyarakat, khususnya generasi muda, akibat
negative yang lain banyak timbul. Misalnya, hamil di luar nikah, aborsi, putus sekolah
karena harus menikah akibat kehamilan, terjangkit berbagai penyakit sebagai akibat
dari seks bebas mulai dari penyakit yang sederhana (sifilis, gonore) sampai pada
penyakit yang mematiakn HIV/AIDS.
   Alkitab dengan tegas menolak perilaku seks bebas dan berbagai bentuk
penyimpangan seksual. Imamat 18:22; Roma 1:26-27 melarang hubungan seks yang
tidak wajar, seperti pesetubuhan anatar sesame jenis kelamin, percabulan dan
sebagainya. Bagian lain Alkitab juga menegaskan larangan berzinah, seperti yang
tertulis dalam hukum ke-7 dari Kesepuluh Hukum Taurat: “Jangan Berzinah”.
Berzinah dapat berarti melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan istri atau
suamu yang sah. Hubungan seks hanya dapat dilakukan dalam ikatan pernikahan yang
sah.

3. Aborsi

          Berbicara mengenai aborsi akan menimbulkan berbagai tanggapan dan


penilaian yang berbeda-beda pada masing-masing individu karena adanya perbedaan
pengetahuan dari diri mereka sehingga sikap yang ditimbulkannya pun berbeda.
Sarwono (1989) menyatakan mempertahankan kegadisan merupakan hal yang paling
utama sebelum pernikahan karena kegadisan pada wanita sering dilambangkan
sebagai “mahkota” atau “tanda kesucian” atau “tanda kesetiaan” pada suami.
Hilangnya kegadisan bisa menimbulkan depresi pada wanita yang bersangkutan.
Terlebih lagi bila menimbulkan kehamilan.Hasil studi membuktikan bahwa angka
kejadian aborsi pada wanita dewasa yang menikah lebih besar dari pada angka
kejadian aborsi pada wanita yang belum menikah termasuk remaja. Penelitian terbaru
yang dilakukan   3 delapan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan bantuan dari
Asia PacificResource and Research for Women (Arrow) terhadap 50 perempuan
didaerah kumuh di Jakarta dan sekitarnya ternyata aborsi dilakukan juga oleh
istri.Fakta ini sangat memprihatinkan karena selain kita sebagai pemberi pelayanan
mengalami dilema etik, kita juga tidak dapat memberikan pertolongan karena
terbentur dengan hukum maupun norma-norma yang ada.Akibatnya banyak terjadi
aborsi ilegal di dukun paraji sehingga dapatmenimbulkan tingkat morbiditas maupun
mortalitas yang tinggi pada wanita.
          Gugur kandungan atau aborsi  (Bahasa Latin:   abortus ) adalah berhentinya
kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah
20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur. Aborsi adalah pengeluaran
buah kehamilan secara sengaja sebelum janin viable ( < 22 minggu atau berat janit <
500 gram) bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat
tapi  juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu. Aborsi ada dua
macam yaitu :Aborsi provokatus medisinalis karena alasan kesehatan ibu
hamiltersebut tidak dapat melanjutkan kehamilannya. Misalnya sakit jantung, karena
jika kehamilannya dilanjutkan terjadi penambahan beban kerja jantung sehingga
sangat berbahaya bagi jiwanya. Dalam hal ini keselamatan ibu yang diutamakan.
Penyakit lain yaitu tuberkulosis paru berat, asma, diabetes melitus, gagal ginjal,
hipertensi, penyakit hati menahun (JNPK-KR, 1999). Tentunya untuk melaksanakan
tindakan inipun harus ada inform choice dan inform consent terlebih dahulu. Aborsi
provokatus kriminalis seperti contoh kasus diatas,tindakan pengosongan rahim dari
buah kehamilan yang dilakukan dengan sengaja bukan karena alasan medis, tetapi
alasan lain biasanyakarena hamil diluar nikah, atau terjadi pada pasangan
yangmenikah karena gagal kontrasepsi maupun karena tidak mengingini
kehamilannya.
MODUL II

BERSUKARIALAH DALAM KEMUDAANMU

1. Bersukaria

Sukaria yang dimaksudkan kitab pengkotbah bukanlah sukaria yang dilakukan dengan
sebebas-bebasnya, melainkan harus dikaitkan dengan : (Pkh5:17b dan 18c)
“bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah dibawah
matahari selama hidup yang pendek” dan bersukacita dalam jerih payahnya”

2. Menururti Keinginan Hati

Keinginan-keinginan yang tidak tersalur dapat menimbulkan dampak-dampak yang


sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang di sekitarnya, tidak sesuai
dengan kodratnya sebagai orang muda yang terus bertumbuh tetapi secara
bertanggungjawab!

3. Menuruti Pandangan Mata

Sekarang banyak disajikan tontonan yang bertentangan dengan nilai dan norma
masyarakat, juga agama. secara manusiawi memang waktu hidup yang pendek harus
diisi dengan hal-hal yang memuaskan inderanya, dan melalui itu bisa bertumbuh
dalam pengenalan akan ciptaan- ciptaan Tuhan jangan sampai terjerumus ke dalam
derita yang menyengsarakan!

4. Menghadapi Pengadilan Tuhan

Segala tindakan dan perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan di hadapan yang


Maha Kuasa, karena untuk kemuliaanNya lah kita diciptakan.

5. Masa Muda adalah Sia-sia

masa muda kita tentulah akan sia-sia apabila kita tidak mengisinya dengan hal-hal
yang membawa kita pada : pertumbuhan rohani perkembangan jiwa pemahaman kita
akan kehendak Allah dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.

Anda mungkin juga menyukai