Anda di halaman 1dari 40

INDIKATOR

RPJMN/RENSTRA
TAHUN 2020 - 2024
INDIKATOR RPJMN 2020-2024
1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup)
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup)
3. Angka Kematian Neonatal(AKN) (per 1000 kelahiran hidup)
4. Cakupan Kunjungan Antenatal (%)
5. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%)
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%)
7. Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
8. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
9. Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia 2
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2020-2024
PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024
PRIORITAS/PROYEK PRIORITAS/PROYEK KL
2020 2021 2022 2023 2024

PP: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Angka kematian ibu (AKI) (per 100.000
Kesehatan kelahiran hidup) 230 217 205 194 183

Angka kematian bayi (AKB) (per 1000


kelahiran hidup) 20.6 19.5 18.6 17.6 16

Angka kematian neonatal (per 1.000


kelahiran hidup)
12.9 12.2 11.6 11.0 10.0

Pro P: Penurunan Kematian Ibu dan Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan


Bayi (persen)
87 89 91 93 95

Cakupan kunjungan antenatal (persen)

80 85 90 92 95

Cakupan kunjungan neonatal (persen)


86 88 90 92 95
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2020-2024
PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024
PRIORITAS/PROYEK PRIORITAS/PROYEK
KL
2020 2021 2022 2023 2024

Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah Kabupaten/kota yang


menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi 120 200 320 470 514

Pemantauan tumbuh kembang balita Persentase balita yang dipantau 60 70 75 80 85


pertumbuhan dan perkembangannya

Persentase kabupaten/kota yang


Pelayanan kesehatan lansia menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia 45 50 55 60 65
INDIKATOR RENSTRA 2020-2024

1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)


2. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
3. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan balita dan anak prasekolah
4. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah dan remaja
5. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
6. Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
5
INDIKATOR 2.
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
adalah:
1. Seluruh Puskesmas menyelenggarakan kelas ibu hamil minimal di 50% desa/kelurahan
2. Cakupan K4 minimal 85% (Sebelumnya : Seluruh Puskesmas memiliki cakupan K4 minimal
80%)
3. Seluruh Puskesmas dengan tempat tidur mampu memberikan pelayanan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal pada kurun waktu tertentu
4. Kabupaten/Kota memiliki minimal 1 RS mampu melakukan penanganan kasus rujukan
komplikasi dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyelenggarakan AMP minimal 1 kali setiap 3 bulan
Contoh Penghitungan Indikator
Provinsi A mempunyai 5 Kab/Kota
Indikator Kab A Kab B Kab C Kab D Kota E
Seluruh Puskesmas menyelenggarakan kelas ibu V V - V V
hamil minimal di 50% desa/kelurahan
Cakupan K4 minimal 85% ibu hamil di suatu V V V - V
kabupaten/kota
Seluruh Puskesmas dengan tempat tidur mampu - V - - V
memberikan pelayanan kegawatdaruratan maternal
dan neonatal
Kabupaten/Kota memiliki minimal 1 Rumah Sakit V V V - V
mampu melakukan penanganan kasus rujukan
komplikasi dan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal
memiliki minimal 1 Rumah Sakit mampu melakukan V V V - V
penanganan kasus rujukan komplikasi dan
kegawatdaruratan matneo
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyelenggarakan - V V - V
AMP minimal 4 kali dalam setahun

Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir = 2
LOKUS PROGRAM KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
TAHUN 2020 - 2024
NO PROVINSI 2020 (24%) 2021 (40%) 2022 (63%) 2023 (92%) 2024 (100%)
1 ACEH 1. PIDIE 1. ACEH BESAR 1. SINGKIL 1. GAYO LUES 1. KOTA BANDA ACEH
2. ACEH SELATAN 2. BENER MERIAH 2. ACEH BARAT DAYA 2. KOTA LHOKSUMAWE 2. KOTA SABANG
3. ACEH UTARA 3. ACEH TIMUR 3. PIDIE JAYA 3. KOTA LANGSA
4. BIREUN 4. SIMEULUE 4. KOTA SUBULUSSALAM
5. ACEH TENGGARA 5. ACEH TAMIANG
6. NAGAN RAYA

2 SUMUT 1. MANDAILING NATAL 1. TAPANULI SELATAN 1. TAPANULI UTARA 1. SIBOLGA 1. NIAS UTARA
2. NIAS SELATAN 2. TAPANULI TENGAH 2. KARO 2. GUNUNG SITOLI 2. NIAS BARAT
3. ASAHAN 3. MEDAN 3. DAIRI 3. PADANG LAWAS 3. NIAS
4. DELI SERDANG 4. LANGKAT 4. PAKPAK BHARAT 4. PADANG LAWAS UTARA
5. SIMALUNGAN 5. PADANGSIDIMPUAN 5. LABUHAN BATU SELATAN 5. TOBA SAMOSIR
6. LABUHAN BATU 6. LABUHAN BATU UTARA 6. TEBING TINGGI
7. BATUBARA 7. HUMBANG HASUNDUTAN 7. TANJUNG BALAI
8. SERDANG BEDAGAI 8. SAMOSIR 8. BINJAI
9. PEMATANG SIANTAR

3 SUMBAR 1. PESISIR SELATAN 1. PASAMAN 1. DHARMASRAYA 1. KOTA PARIAMAN 1. MENTAWAI


2. PASAMAN BARAT 2. KOTA PADANG 2. KAB. SOLOK 2. KOTA PADANG
3. KOTA SAWAHLUNTO PANJANG 3. KOTA PAYAKUMBUH 3. SOLOK SELATAN
4. KOTA SOLOK 3. SIJUNJUNG 4. KOTA BUKITTINGGI 4. TANAH DATAR
5. PADANG PARIAMAN 5. AGAM
6. 50 KOTA
INDIKATOR 3.
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah

DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan balita dan
anak pra sekolah adalah:
1. Seluruh Puskesmas melaksanakan kelas ibu balita di 50% desa/ kelurahan
2. Seluruh Puskesmas melaksanakan pendekatan MTBS
3. Seluruh Puskesmas melaksanakan SDIDTK
INDIKATOR RENSTRA KEMENKES:
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan balita

Rumus Penghitungan Indikator


Jumlah Kabupaten/ kota yang seluruh Puskesmas di Strategi
Puskesmas, Dinas Kesehatan mengidentifikasi UKBM, Kelompok BKB,
wilayah kerjanya melaksanakan kelas ibu balita sedikitnya di
Paud/TK/RA, Panti/LKSA di wilayah kerja
50% desa/ kelurahan, dan melaksanakan pendekatan MTBS Posyandu, PAUD/TK/RA melaksanakan timbang, PB/TB dan cek perkembangan
pada kunjungan balita sakit, dan melaksanakan SDIDTK dengan Buku KIA, serta kelas ibu balita
untuk menindaklanjuti rujukan balita dengan kemungkinan Puskesmas menyiapkan tim petugas SDIDTK, MTBS, kelas ibu balita
gangguan perkembangan. Peningkatan kapasitas MTBS,SDIDTK, Kelas Ibu Balita bagi tenaga Puskesmas
(Pelatihan, Kalakarya)
Puskesmas sosialisasi koordinasi pelayanan dan rujukan bagi kader Posyandu, BKB,
Guru PAUD/TK/RA
Dinas Kesehatan sosialisasi koordinasi pelayanan dan pelaporan Fasilitas Kesehatan,
DO Organisasi Profesi, Dinas Pendidikan Kantor Kemenag
Kab/
Kota
Pembiayaan:
Puskesmas Tenakes Pelayanan SDIDTK Pendekatan MTBS BOK
mendampingi untuk menindaklanjuti kepada kunjungan
Puskesmas (Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kalakarya MTBS, Pembinaan kader kesehatan,
kelompok ibu hamil balita kemungkinan balita sakit guru PAUD/TK/RA)
(≥50% desa/kel) utk gangguan perkembangan BOK Provinsi, Kab/Kota (Orientasi SDIDTK dan Sosialisasi Kelas Ibu Balita Bagi Kader
diskusi Bk KIA Kesehatan, Guru PAUD/TK/RA dan Koordinasi Penguatan Penggunaan Buku KIA
Dekon (Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah bagi Pengampu PAUD HI;
Pelatihan MTBS, SDIDTK, Kelas Ibu Balita Bagi Petugas Kesehatan; Penguatan yankes balita)
Puskesmas √ √ √
Contoh Perhitungan
Kab/kota Jumlah Kelas Ibu Balita Puskesmas Puskesmas Puskesmas KAB/KOTA
Puskesmas melaksanakan kelas melaksanakan melaksanakan MELAKSANAKAN
Jumlah Jumlah desa yang ibu balita sedikitnya pendekatan SDIDTK PELAYANAN
Desa melaksanakan KESEHATAN
di 50% desa/ MTBS BALITA
kelas ibu balita kelurahan

Kabupaten A

Puskesmas 1 8 5 (62,5 %) ya ya tidak


Puskesmas 2 5 7 3 (42,8 %) tidak ya ya TIDAK
Puskesmas 3 11 7 (63,6%) ya ya ya
Puskesmas 4 6 4 (66,7%) ya ya ya
Puskesmas 5 10 4 (40%) ya ya ya
Kabupaten B

Puskesmas 1 9 5 (56%) ya ya ya
4 YA
Puskesmas 2 13 9 (69%) ya ya ya
Puskesmas 3 16 10 (62,5%) ya ya ya
Puskesmas 4 9 7 (78%) ya ya ya

LOKUS PROGRAM KESEHATAN USIA BALITA TAHUN
2020 - 2024
NO PROVINSI 2020 (24%) 2021 (40%) 2022 (63%) 2023 (92%) 2024 (100%)
1 ACEH 1. PIDIE 1. ACEH BESAR 1. SIMEULUE 1. GAYO LUES 1. ACEH TENGAH
2. ACEH TIMUR 2. BENER MERIAH 2. SINGKIL 2. KOTA LHOKSUMAWE 2. KOTA BANDA ACEH
3. ACEH UTARA 3. ACEH SELATAN 3. ACEH BARAT DAYA 3. ACEH TENGGARA 3. KOTA SABANG
4. BIREUN 4. PIDIE JAYA 4. KOTA LANGSA
5. ACEH TAMIANG 5. KOTA SUBULUSSALAM
6. NAGAN RAYA

2 SUMUT 1. MANDAILING NATAL 1. TAPANULI SELATAN 1. TAPANULI UTARA 1. SIBOLGA 1. NIAS UTARA
2. NIAS SELATAN 2. TAPANULI TENGAH 2. KARO 2. GUNUNG SITOLI 2. NIAS BARAT
3. ASAHAN 3. MEDAN 3. DAIRI 3. PADANG LAWAS 3. NIAS
4. DELI SERDANG 4. LANGKAT 4. PAKPAK BHARAT 4. PADANG LAWAS UTARA
5. SIMALUNGAN 5. PADANGSIDIMPUAN 5. LABUHAN BATU SELATAN 5. TOBA SAMOSIR
6. LABUHAN BATU 6. LABUHAN BATU UTARA 6. TEBING TINGGI
7. BATUBARA 7. HUMBANG HASUNDUTAN 7. TANJUNG BALAI
8. SERDANG BEDAGAI 8. SAMOSIR 8. BINJAI
9. PEMATANG SIANTAR

3 SUMBAR 1. KOTA SAWAHLUNTO 1. KOTA PAYAKUMBUH 1. DHARMASRAYA 1. SOLOK SELATAN 1. MENTAWAI


2. KOTA SOLOK 2. PASAMAN BARAT 2. KOTA PARIAMAN 2. AGAM
3. PADANG PARIAMAN 3. KOTA PADANG 3. 50 KOTA
4. KOTA BUKITTINGI 4. TANAH DATAR 4. PESISIR SELATAN
5. SIJUNJUNG 5. PADANG PANJANG
INDIKATOR 4.
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah dan remaja
DEFINISI OPERASIONAL

DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


anak usia sekolah dan remaja adalah:
1. Minimal 40% Puskesmas mampu laksana Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
2. Setiap Puskesmas membina minimal 20% sekolah/madrasah (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA) melalui kegiatan UKS/M yang ada di wilayah
kerja Puskesmas
DEFINISI OPERASIONAL

Kriteria Kabupaten/Kota yang Puskesmas mampu laksana PKPR :


menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia sekolah dan remaja • Memberikan layanan konseling bagi anak
adalah: usia sekolah dan remaja

• Minimal 40% Puskesmas • Membina minimal 1 posyandu remaja


(dilakukan pemberian KIE, pelayanan kesehatan
mampu laksana Pelayanan &konseling) dan didampingi petugas puskesmas
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Puskesmas membina sekolah/madrasah:


• Setiap Puskesmas membina
Fasilitasi implementasi kegiatan UKS/M :
minimal 20% sekolah/madrasah • Pendidikan kesehatan : literasi kesehatan, PHBS
(SD/MI, SMP/MTs, Optimalisasi aktifitas fisik, pendidikan gizi
SMA/SMK/MA) melalui kegiatan
UKS/M yang ada di wilayah • Pelayanan kesehatan : penjarkes pemeriksaan berkala,
BIAS, pemberian TTD, pemberian obat cacing
kerja Puskesmas
• Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat : Pembinaan sanitasi
sekolah, kantin sehat, pengelolaan sampah
• Proporsi setiap jenjang sekolah ditentukan Kab/Kota
14
Cara Perhitungan

Jumlah Puskesmas yang membina


Jumlah Puskesmas yang mampu laksana
minimal 20% sekolah /madrasah yang ada
PKPR di kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun
di wilayah puskesmas dalam kurun 1 tahun
X 100 X 100
40% Jumlah seluruh Puskesmas
Jumlah seluruh Puskesmas
di kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun
di kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan


Memenuhi jika : hasil ≥ 100% pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja Memenuhi jika : hasil ≥ 100%

Contoh Perhitungan :
1. Pada tahun 2020, Kabupaten X memiliki 10 Puskesmas
Memenuhi kedua kriteria 
di wilayah kerjanya : 5
X 100 = 125% Maka Kab X masuk sebagai
• 5 Puskesmas diantaranya merupakan Puskesmas 10 x 40% Kab/Kota yang
mampu laksana PKPR
menyelenggarakan
• Semua (10) Puskesmas membina minimal 20%
10 pelayanan kesehatan usia
sekolah/madrasah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) X 100 = 100% sekolah dan remaja
melalui kegiatan UKS/M yang ada di wilayah kerja 10
Puskesmas
MULTIYEARS LOKUS PROGRAM KESEHATAN USIA SEKOLAH
DAN REMAJA 2020 - 2024

16
INDIKATOR 5.
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi adalah:
1. Minimal 50% puskesmas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin)
Puskesmas memberikan pelayanan :
konseling / komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon pengantin dan
skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi meliputi : (pemeriksaan berat badan, tinggi badan,
penentuan IMT, pemeriksaan Lingkar Lengan Atas / LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
2. Seluruh Puskesmas mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan
KB Pasca Persalinan (KB PP) adalah pelayanan KB yang diberikan kepada PUS setelah persalinan sampai kurun waktu 42 hari, dengan
tujuan untuk menjarangkan kehamilan, atau mengakhiri kesuburan.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan). Mempunyai minimal 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang
kompeten yaitu :
dokter dan atau
bidan yang sudah mendapatkan pelatihan Contraceptive Technolgy Update (CTU)/ pelatihan keluarga berencana (KB) / orientasi KB
Pasca Persalinan (KBPP)
Contoh Soal (1)
Di Provinsi “G” terdapat 4 Kabupaten/Kota, telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi. Rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan
reproduksi di Provinsi “G” pada akhir tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jumlah
Kabupaten/ Puskesmas Puskesmas yang memberikan pelayanan Puskesmas mampu dan memberikan
Keterangan
Kota kespro catin pelayanan KBPP
(a) (b) (c) (d) (e)
1. Kabupaten A 4 2 (50%) 2 (50%) Tidak (karena Puskesmas
mampu dan memberikan
pelayanan KBPP belum 100%)
- Puskemas A Memberikan pelayanan kespro catin, ya Memberikan pelayanan KB PP 30 orang Ya
meliputi konseling/KIE dan skrining Mempunyai 2 orang petugaskompeten
kesehatan
- Puskesmas B Memberikan pelayanan kespro catin, tidak Memberikan pelayanan KB PP 20 orang Tidak
meliputi skrining kesehatan, tetapi Mempunyai 1 orang petugas kompeten
tidak melakukan konseling/KIE
- Puskesmas C Tidak memberikan pelayanan kespro tidak Tidak memberikan pelayanan KB PP Tidak
catin, meliputi konseling/KIE dan Mempunyai 2 orang petugas kompeten
skrining kesehatan

- Puskesmas D Memberikan pelayanan kespro catin, ya Memberikan pelayanan KB PP 50 orang Ya


meliputi konseling/KIE dan skrining Mempunyai 4 orang petugas kompeten
kesehatan
2. Kota B 5 3 (60%) 5 (100%) Ya (sesuai kriteria)
3.Kabupaten C 8 3 (37,5%) 8 (100%) Tidak (Pusk yang memberikan
pelayanan kespro catin (< 50%)

4. Kabupaten D 6 4 (67%) 6 (100%) Ya (sesuai kriteria)


LOKUS PROGRAM KESEHATAN USIA REPRODUKSI TAHUN 2020 - 2024
NO PROVINSI 2020 (24%) 2021 (40%) 2022 (63%) 2023 (92%) 2024 (100%)
1 ACEH 1. KOTA 1. ACEH BESAR 1. BIREUN 1. ACEH BARAT DAYA 1. BENER MERIAH
SUBULUSSALAM 2. PIDIE 2. ACEH SELATAN 2. KOTA 2. ACEH TENGAH
2. SINGKIL 3. KOTA BANDA 3. NAGAN RAYA LHOKSUMAWE 3. PIDIE JAYA
3. SIMEULUE ACEH 4. ACEH TIMUR 3. ACEH UTARA 4. KOTA LANGSA
4. GAYO LUES 4. ACEH JAYA 5. KOTA SABANG 4. ACEH BARAT
5. ACEH TENGGARA 6. ACEH TAMIANG
2 SUMUT 1. MANDAILING NATAL 1. TAPANULI 1. TAPANULI UTARA 1. SIBOLGA 1. NIAS UTARA
2. NIAS SELATAN SELATAN 2. KARO 2. GUNUNG SITOLI 2. NIAS BARAT
3. ASAHAN 2. TAPANULI 3. DAIRI 3. PADANG LAWAS 3. NIAS
4. DELI SERDANG TENGAH 4. PAKPAK BHARAT 4. PADANG LAWAS
5. SIMALUNGAN 3. MEDAN 5. LABUHAN BATU UTARA
6. LABUHAN BATU 4. LANGKAT SELATAN 5. TOBA SAMOSIR
7. BATUBARA 5. PADANGSIDIMPU 6. LABUHAN BATU 6. TEBING TINGGI
8. SERDANG BEDAGAI AN UTARA 7. TANJUNG BALAI
7. HUMBANG 8. BINJAI
HASUNDUTAN 9. PEMATANG
8. SAMOSIR SIANTAR
3 SUMBAR 1. PESISIR SELATAN 1. PASAMAN 1. DHARMASRAYA 1. KOTA PARIAMAN 1. MENTAWAI
2. PASAMAN BARAT 2. PADANG PANJANG 2. KAB. SOLOK 2. KOTA PADANG
3. KOTA SAWAHLUNTO 3. SIJUNJUNG 3. KOTA PAYAKUMBUH 3. TANAH DATAR
4. KOTA SOLOK 4. KOTA BUKITTINGI 4. SOLOK SELATAN
5. PADANG PARIAMAN 5. AGAM
6. 50 KOTA
INDIKATOR 6.
Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia
adalah:
1. Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan
pelayanan kesehatan santun lansia
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia
di minimal 10% puskesmas dalam bentuk kegiatan: orientasi Program Perawatan
Jangka Panjang bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
DEFINISI OPERASIONAL

 Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya


Seluruh puskesmas melaksanakan pembinaan pada posyandu lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah
kerjanya sehingga posyandu lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut
 

 Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun
lansia yaitu:
- Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan yang terlatih atau
memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
- Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia, minimal dengan mendahulukan lansia di loket,
poliklinik, laboratorium dan apotik
- Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin, sehingga aman dan mudah diakses oleh lansia
- Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

 Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia


Kabupaten kota telah mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% puskesmas dalam
bentuk kegiatan: orientasi Program PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
CARA PENGHITUNGAN
Di Provinsi “X” terdapat 4 Kabupaten/Kota. Rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan lansia di Provinsi “X” pada akhir tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kabupaten/Kota
melaksanakan orientasi
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Puskesmas membina posyandu lansia Puskesmas menyelenggarakan Program PJP bagi Lansia
Keterangan
Kota Puskesmas Desa/Kel di 50% desa di wilayah kerjanya pelayanan kesehatan santun lansia dan panduan praktis bagi
caregiver informal

(a) (b) (C)  (d) (e)  (f) (g)


1. Kabupaten A 4 25 3 (75%) 3 (75%) Ya Tidak (karena belum seluruh
Ke 2 Puskesmas Puskesmas membina
(50%) posyandu lansia di 50%
desa)

Puskesmas A   7 Membina Posyandu Lansia ya - Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas ya √  
di 6 desa (87,5%) - Sudah ada poli khusus lansia dan sarana yang aman
- Mempunyai 2 orang petugas terlatih yankes lansia
- Melakukan koordinasi lintas program (LP) dengan
pendekatan siklus hidup

Puskesmas B   6 Membina Posyandu Lansia ya - Memberikan prioritas pada lansia , sudah ada poli khusus ya √  
di 4 desa (66,7%) lansia dan sarana yang aman dan mudah diakses
- Mempunyai 1 orang petugas yang memahami yankes lansia
dan geriatri
- Melakukan koordinasi LP dengan pendekatan siklus hidup

Puskesmas C   6 Membina Posyandu Lansia ya - Belum menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun tidak -  
di 3 desa (50%) lansia dan belum terdapat petugas terorientasi

Puskesmas D   5 Membina Posyandu Lansia tidak - Memberikan prioritas pada lansia minimal dengan ya -  
di 2 desa (40%) mendahulukan lansia di loket, poliklinik, laboratorium dan
apotik (belum terdapat poli khusus lansia)
- Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin,
sehingga aman dan mudah diakses oleh lansia
- Terdapat 1 orang petugas terorientasi
- Koordinasi LP dg pendekatan siklus hidup

2. Kota B 5  20 5 (100%)   5 (100%)   Ya Ya (sesuai kriteria)


3. Kabupaten C 8  30 8 (100%)   8 (100%)   Tidak Tidak (karena kab/kota
belum melaksanakan
orientasi PJP bagi lansia dan
panduan praktis bagi
caregiver informal

4. Kabupaten D 6  15 6 (100%)   4 (67,7%)   Ya Ya (sesuai kriteria)22


Dari hasil rekapitulasi tersebut, jumlah kabupaten di Provinsi X yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia sebanyak 2 kabupaten/kota.
LOKUS PROGRAM KESEHATAN USIA LANSIA TAHUN 2020 - 2024
NO PROVINSI 2020 (24%) 2021 (40%) 2022 (63%) 2023 (92%) 2024 (100%)
1 ACEH 1. PIDIE 1. ACEH BESAR 1. SINGKIL 1. KOTA SUBULUSSALAM 1. GAYO LUES
2. ACEH TIMUR 2. BENER MERIAH 2. ACEH TENGAH
3. ACEH UTARA
4. ACEH TAMIANG
5. ACEH SELATAN
6. BIREUN
7. NAGAN RAYA
8. ACEH BARAT DAYA
9. PIDIE JAYA
10. SIMEULUE

2 SUMUT 1. MANDAILING NATAL 1. KARO 1. PAKPAK BHARAT 1. SIBOLGA 1. PEMATANG SIANTAR


2. NIAS SELATAN 2. SAMOSIR 2. LABUHAN BATU UTARA 2. PADANG LAWAS 2. TEBING TINGGI
3. ASAHAN
4. DELI SERDANG
5. SIMALUNGAN
6. LABUHAN BATU
7. BATUBARA
8. SERDANG BEDAGAI
9. TAPANULI SELATAN
10. TAPANULI TENGAH
11. MEDAN
12. LANGKAT
13. PADANGSIDIMPUAN
14. TAPANULI UTARA
15. DAIRI

3 SUMBAR 1. KOTA SAWAHLUNTO 1. KOTA PAYAKUMBUH 1. DHARMASRAYA 1. PESISIR SELATAN 1. MENTAWAI


2. KOTA SOLOK 2. KOTA BUKITTINGI 2. KOTA PARIAMAN 2. SOLOK SELATAN
3. PADANG PARIAMAN 3. PASAMAN BARAT 3. KOTA PADANG 3. PADANG PANJANG
4. KOTA BUKITTINGI 4. TANAH DATAR 4. AGAM
5. SIJUNJUNG 5. 50 KOTA
Indikator RENSTRA Direktorat Kesehatan Keluarga
tahun 2020-2024
No Indikator TARGET
2020 2021 2022 2023 2024

Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan


1 (PF) 87% 89% 91% 93% 95%

Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan 120 kab/ 200 kab/ 320


470
514
2 pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir kota kota kab/ kota
kab/
kab/ kota
kota
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan 120 kab/ 200 kab/ 320
470
514
3 pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja kota kota kab/ kota
kab/
kab/ kota
kota
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan 125 kab/ 150 kab/ 200
275
350
4 pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja kota kota kab/ kota
kab/
kab/ kota
kota
Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan 120 kab/ 200 kab/ 320
470
514
5 pelayanan kesehatan usia reproduksi kota kota kab/ kota
kab/
kab/ kota
kota
Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
6 pelayanan kesehatan lanjut usia 45% 50% 55% 60% 65%
PELAPORAN INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA TAHUN 2020-2024

Feedback Data Dari Pusat/Propinsi Ke Kab/Kota


(Update Data Max. Tanggal 15)

Tanggal 5 @Bulan Tanggal 10 @Bulan Verifikasi

Puskesmas elektronik Propinsi


Kab/Kota
Komdat Fungsi Pelaporan
Puskesmas
Kesmas resmi

Puskesmas
Manual
Data Yang Sudah
di Validasi
Pusat
Kab/Kota
Puskesmas
E-Performance
(Roren)
Pengelola Program SIP Pengelola Program
Kab
Fungsi validasi
PKM

E-Monev
Bappenas
MEKANISME PELAPORAN

1. Laporan pelaksanaan indikator RPJMN/RENSTRA di tingkat kabupaten/kota


disusun oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota, untuk selanjutnya disampaikan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
2. Dinas Kesehatan Provinsi bertugas memverifikasi dan validasi data laporan
pencapaian indikator RPJMN/RENSTRA berdasarkan laporan Dinas
Kesehatan Kab/Kota. Laporan tersebut selanjutnya disampaikan ke
Direktorat Kesehatan Keluarga melalui aplikasi Komdat Kesmas.
3. Data yang sudah di validasi akan dilaporkan ke Biro Perencanaan (E-
Performance) dan Bappenas (E-Monev Bappenas) setiap bulannya.
4. Direktorat Kesehatan Keluarga mengoordinasikan pelaporan capaian dan
evaluasi indikator RPJMN/RENSTRA di daerah.
5. Direktorat Kesehatan Keluarga selanjutnya melakukan rekapitulasi, analisis
dan penyusunan laporan lebih lanjut. Selanjutnya dibahas dalam evaluasi
tingkat Ditjen Kesehatan Masyarakat.
WAKTU DAN
MEKANISME PELAPORAN

No Diskripsi Perkiraan Waktu Penanggung Jawab


Penyampaian

Puskesmas melaporkan Ke Dinas Kesehatan Tanggal 5 @Bulan


1 Kepala Puskesmas
Kab/Kota  

Dinas Kesehatan Kab/Kota Melaporkan Ke Dinas Tanggal 10 @Bulan


2 Kadinkes Kab/Kota
Kesehatan Provinsi dan Pusat  

Konsolidasi Laporan Indikator RPJMN Kesehatan Direktorat Kesehatan


3 Tanggal 15 @Bulan
Keluarga Keluarga
Periode Pelaporan
Evaluasi Dilakukan Setiap Triwulan
Setelah Tanggal 20

Jan - Maret Jan - Juni Jan - Sep Jan - Des


(15 April) (15 Juli) (15 Okt) (15 Jan)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan

Penginputan data dilakukan secara kumulatif


Cth. Data Bulan Maret = Jan - Maret
METODE PELAPORAN
INDIKATOR
RPJMN/RENSTRA
TAHUN 2020 - 2024
http://komdatkesmas.kemkes.go.id
http://komdatkesmas.id
Username dan Password Komdat Kesmas
No Nama Kab/Kota Username Password
1 Simeulue simeulue_kesga admin
2 Aceh Singkil aceh_singkil_kesga admin
3 Aceh Selatan aceh_selatan_kesga admin
4 Aceh Tenggara aceh_tenggara_kesga admin
5 Aceh Timur aceh_timur_kesga admin
6 Aceh Tengah aceh_tengah_kesga admin
7 Aceh Barat aceh_barat_kesga admin
8 Aceh Besar aceh_besar_kesga admin
9 Pidie pidie_kesga admin
10 Bireuen bireuen_kesga admin
11 Aceh Utara aceh_utara_kesga admin
12 Aceh Barat Daya aceh_barat_daya_kesga admin
13 Gayo Lues gayo_lues_kesga admin
14 Aceh Tamiang aceh_tamiang_kesga admin
15 Nagan Raya nagan_raya_kesga admin
16 Aceh Jaya aceh_jaya_kesga admin
17 Bener Meriah bener_meriah_kesga admin
18 Pidie Jaya pidie_jaya_kesga admin
19 Kota Banda Aceh banda_aceh_kesga admin
20 Kota Sabang sabang_kesga admin
21 Kota Langsa langsa_kesga admin
22 Kota Lhokseumawe lhokseumawe_kesga admin
23 Kota Subulussalam subulussalam_kesga admin
Aplikasi Komdat saat ini
Menu Dashboard menyediakan beberapa informasi diantaranya :
• Target dan Capaian Indikator Kinerja Program per Kegiatan, Per
Provinsi, Per Periode
• Grafik Target dan Capaian Indikator Kerja
• Data Provinsi berserta Kabupaten/Kota yang belum melakukan
update data
• Data Provinsi berserta Kabupaten/Kota yang belum melakukan
verifikasi data
Busin e ss Arch ite cture

Pemerintah Dinkes Dinkes


Pusat Provinsi Kab/ Kota

1. Petugas Kab/Kota
Capaian Data
melakukan entry data
Indikator Program Nasion al Review & Analisa antara tanggal 5 s/d 10
Data Agre gat Provin si
Pelayanan dan Pencatatan bulan berikutnya
2. Petugas Provinsi
melalukan verifikasi
dan validasi antara
Ag regat Data Nasional tanggal 10 s/d 15
bulan berikutnya
3. Petugas Pusat
Ag regat Data Data Indikator Program
Provinsi Review & Analisa (Direktorat) melakukan
Review & Analisa
Data Agregat Kab/Kota persetujuan antara
Data Agre gat Nasional
tanggal 15 s/d 20
bualn berikutnya
En try Data
Indikator Program Kab / Kota

Capaian Data
Indikator RPJMN Indikator Program Provinsi
Indikator RPJMN & Renstra
Program Kesmas
Program Kesmas
INPUT INDIKATOR

NO INDIKATOR NO INDIKATOR

1 Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan 11 Jumlah puskesmas melaksanakan SDIDTK
persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai standar 12 Jumlah puskesmas mampu laksana PKPR
2 Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal
sesuai standar (K4) 13 Jumlah puskesmas membina minimal 20% sekolah/madrasah
( SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA )
3 Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar (KN Lengkap) 14 Jumlah puskesmas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
calon pengantin (kespro catin)
4 Jumlah balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangan 15 Jumlah puskesmas mampu dan memberikan pelayanan KB pasca
persalinan
5 Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan kelas ibu hamil di
minimal 50% desa/kelurahan 16 Jumlah puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di
wilayah kerja nya
6 Jumlah puskesmas dengan tempat tidur mampu memberikan
pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal 17 Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
santun lansia
7 Jumlah RS mampu penanganan kasus rujukan komplikasi
kegawatdaruratan maternal dan neonatal 18 Kabupaten/Kota melaksanakan program perawatan jangka
panjang bagi lansia minimal di 10% puskesmas ( Ya = 1 | Tidak = 0 )
8 Jumlah penyelenggaraan kajian audit maternal perinatal

9 Jumlah puskesmas melaksanakan kelas ibu balita di 50%


desa/kelurahan
10 Jumlah Puskesmas melaksanakan pendekatan MTBS
INDIKATOR KEGIATAN

Pilih unit kerja dan


bulan

Buka menu
indicator kinerja Buka Tab From
Input

Masukkan jumlah
capaian kegiatan

Bagian ini akan otomatis


terisi sesuai dengan data
sasaran yang telah tersedia
pada master data sasaran.
TABEL DATA

Buka Tab Tabel

Pilih unit kerja

Pilih bulan

Cari
Buka menu
Data akan muncul berdasarkan indicator kinerja
bulan dan tahun yang dipilih.
Untuk bulan yang sedang berjalan
data tidak ditampilkan.
MENU LAINNYA
• DASHBOARD
• MONITORING
• IKK
• IKP
• LAPORAN
• REKAP
• REKAP KAB/KOTA
DASHBOARD

Pilih Wilayah, bulan


dan tahun

Pilih Unit kerja


Cari
MONITORING
Pilih Tahun dan masa
Cari

Pilih Tahun dan masa


Cari
Data hasil
pencarian

Data hasil
pencarian
LAPORAN

Pilih Tahun dan


masa Cari

Export to Excel

Pilih Tahun dan


masaUnit & Provinsi

Data hasil Cari

pencarian
Pilih menu Rekap

Export to Excel
Pilih Bulan dan tahun

Data hasil
Data hasil
pecarian
Pilih menu Rekap
kab/kota
pencarian

Anda mungkin juga menyukai