Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah
dan
Remaja
INVESTASI
STRATEGIS
23 %
Populasi
Penduduk
Indonesia
Anak Usia Sekolah dan
Menjadi Dewasa yang Melahirkan Generasi
Remaja yang Sehat Berikutnya yang Sehat
Sehat dan
saat ini
Produktif
Sensus penduduk
Bagaimana Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja saat ini ? Perkawinan
Anak(2)
10-15 tahun 11%
16-18 tahun 32%
Kesehatan
● Isu kesehatan dan HIV AIDS Reproduksi
Gizi
faktor risiko yang
paling
berpengaruh pada
Kekerasan
Anak Usia dan Cedera
Penyakit
Tidak
Sekolah dan Menular
Remaja serta
kondisi mereka Zat
Personal
saat dewasa kelak Adiktif
Higiene dan
Kesehatan Sanitasi
Jiwa
Gambaran permasalahan pada anak usia sekolah
NAPZA dan
Kebersihan diri Kesehatan Mental
Gizi Keselamatan di jalan Kesehatan Reproduksi
dan aktifitas fisik Emosional
raya
29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1% 1,4% usia 5-9 th, 2,1 % 5.14% anak SMP dan SMA 9.1% usia 10-18 th pernah 7% wanita usia 15-19
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 3,3% usia merasa pernah ingin merokok6 telah melahirkan anak
Kecukupan Protein <80%11 15-24 th sikat gigi bunuh diri 1 0.3% usia 10-14 th dan pertama2
6.8% kurus; 16.9% pendek; 10.8% 62% anak usia 13-17 th 6.32%remajaput
sesuai waktu yang 3.7% usia 15-19 th pernah
r i hamil pertama
gemuk (usia 5-12 tahun)3 dianjurkan 3 pernah mengalami konsumsi alkohol dalam 1
pada usia ≤16 tahun7
29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5% 67,3% usia 5-9 th, 55,6 % kekerasan sepanjang bulan terakhir3 16 . 47 % remaja
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 51,9% hidupnya4 18.8% usia 13-15 th putri
kecukupan Energi <70%11 usia 15-24 th 6.2% usia 15-24 th pengguna rokok 6 hamil pertama pada
50,4 % usia 10-14 th konsumsi bermasalah gigi dan mengalami depresi 3 76.6% usia 13-15 th dapat usia 17-18 tahun7
makanan manis; 31,4 % mulut 3 10% usia 15-24 th membeli rokok dari toko, 23 . 26 % remaja
konsumsi makanan asin; 11% 43% usia 10-14 th tidak gangguan mental dan penjual di pinggir jalan, kios6 putri hamil pertama
konsumsi makanan instan; 78% cuci tangan dengan emosional 3 3.2% kalangan pelajar dan pada usia 19-20
• Prevalensi adiksi tahun7
konsumsi makanan benar3 mahasiswa di Indonesia
3 . 8 % kasus HIV dan
berpenyedap3 64,4 % usia 10-14 th internet menggunakan NAPZA5
4,8% usia 13-15 th Obesitas 58,2% usia 5 – 14 tahun 4.1% AIDS pada usia
kurang aktifitas fisik 3 pd remaja: 19,3% 10
6.8% kurus; 18.5% pendek; 14,20 persen anak usia 0- • 10% usia 15 – 24 th 5- 19 tahun 3
dan 16,1% usia 15 – 24 th
228.049 (0,62%) usia 10
11.2% 17 th tinggal di rumah memiliki gangguan Mental tidak menggunakan helm
– 17 th sudah kawin7
gemuk (usia 13-15 tahun) 3 tangga kumuh7 Emosional 3 saat mengendarai atau
32% usia 15 -24 th Anemia membonceng motor3
65% tidak sarapan
6.7% kurus; 22.4% pendek;
9.5%
gemuk (usia 16-18 tahun) 3 3
1. GSHS 2015; 2. SDKI 2017; 3. Riskesdas 2018; 4. SNPHAR 2018; 5. BNN 2019; 6. GYTS 2019; 7. SUSENAS 2019; 8. PUSKAPA-BPS-Unicef 2020; 9. http:covid19.go.id;
10. Kristiana Siste,er.Al, 2020; 11. SDT 2014
6
Akses remaja ke
34% remaja putri dan 33% remaja Pelayanan Kesehatan
putra menyatakan Puskesmas PKPR belum optimal
sebagai sumber informasi Kesehatan
rerpoduksi dan pelayanan konseling
(SDKI 2017)
pENTING NY
7
OPTIMALISASI
A
Persentase Wanita dan Pria belum kawin usia 15 – 24 tahun menurut
orang yang disukai untuk diskusi lebih lanjut tentang Kesehatan PELAYANAN KESEHATAN
reproduksi PEDULI REMAJA
Petugas Kesehatan
dipercaya oleh Remaja
“Titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang
meningkat.”
Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
1
Memberikan layanan
konselin bagi anak usia
g
sekolah dan remaja
2
Membina minimal 1 posyandu
remaj (dilakukan pemberian
a pelayanan kesehatan
KIE,
&konseling) dan didampingi
petugas puskesmas
Puskesmas membina sekolah/madrasah:
Pendidikan kesehatan :
1 literasi kesehatan, PHBS
Optimalisasi aktifitas fisik,
pendidikan gizi
Pelayanan kesehatan : penjarkes
2 pemeriksaan berkala, BIAS, pemberian
TTD, pemberian obat cacing
Pembinaan • Pendidikan Kesehatan Koordinasi teknis (Penguatan TP UKS) APBN, Dekon, DAK
kesehatan sekolah • Pelayanan Kesehatan Pelatihan/orientasi pemegang program kes fisik, BOK, APBD, CSR
• Pembinaan Lingkungan sekolah, guru UKS, KKR
sekolah Pengadaan media KIE
Pemberian Informasi dan Pendidikan Keterampilan
Edukasi Hidup Sehat (PKHS)
Penggunaan
Kestabilan alkohol, tembakau Cedera yang tidak
Aktivitas seksual
emosional dan zat lainnya disengaja
Pencegahan
Kekerasan dan kehamilan dan HIV AIDS
penganiayaan kontrasepsi
Pelayanan Klinis Medis
(termasuk pemeriksaan penunjang dan
rujukan)
1. Home Tatap Muka dan Online
2. Education
3. Eating
4. Activity
5. Drugs
6. Sexuality
7. Safety
8. Suicide
PKHS/ Pendidikan Ketrampilan Hidup
Sehat
Tiap Sekolah/Madrasah
Diharapkan memiliki
minimal 10 % Koselor
Sebaya/Kader Kesehatan
Remaja
Medis
Hukum
Sosial
CONTOH ALUR PELAYANANPKPR(1 Pintu,one
stopservice) CONTOH ALUR PELAYANAN PKPR (1 Pintu, one stop
service)
KLINIK PKPR (Penanganan kasus oleh Tim)
Klien datang ( sendiri/rujukan/kunjungan ulang) Integrasi Program
2 FASILITAS KESEHATAN
PARIPURNA N I L A I ≥ 80%,
3 REMAJ OPTIMAL N I L A I 60% - 79,9 %
A MINIMAL N I L A I <60%
4 JEJARING
5 MANAJEMEN KESEHATAN
Dilakukan
3. 1. Puskesmas
oleh
EVALUAS PEMANTAUA (Self- Assesment)
N
I Dinkes Kab/Kota
(Verifikasi dan
Pembinaan)
2. Dinkes Provinsi
PELAKSANAAN (Monev)
AKSI KOREKSI
TERIMA
KASIH
TERIMAKASI
H