Anda di halaman 1dari 22

RESUME KESEHATAN ANAK, REMAJA, DAN LANSIA

Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Modul Keperawatan Keluarga dan


Komunitas 2
Dosen Pengampu : Ns. Dini Tryastuti, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Dosen Pengajar: Dr. Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

Putri Rahmadani
11201040000105
PSIK B 2020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
OKTOBER / 2022
KESEHATAN ANAK DAN REMAJA

 79, 55 jt penduduk berusia 0-17 tahun. Mengalami sedikit penurunan.


 Komposisi penduduk anak terbanyak: usia 0-5 th 27,6%. usia 7-12 th 33,4%.
 Anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan pada 0-17 tahun. Tiap 100
anak perempuan terdapat 103 anak laki-laki.
 Paling banyak riau, paling sedikit yogya (terkenal dg lansia tertinggi).

PROFIL REMAJA 2021


 Jumlah penduduk Indonesia: 270. 203. 913. 2/3 nya adalah usia produktif.
 17% a/ remaja (usia 10-19 tahun) atau sekitar 46 juta remaja di Indonesia.
 Remaja Indonesia: 48% wanita, 52% laki-laki.
 Usia 10-14 tahun: 51%
 Usia 15-19 tahun: 49%.
 Sebaran populasi remaja usia 10-19 tahun: 60% jawa, 20% sumatera, 7%
sulawesi, 6% kalimantan, 5% Bali, NTT dan NTB, 2% Maluku dan Papua.
 Tertinggi: Jawa barat 18%, Terendah: Kalimantan Utara 0,2%.
 10,8% remaja usia 10-19 tahun hidup dibawah garis kemiskinan.
 Lebih banyak remaja yg tinggal di pedesaan daripada perkotaan. Kecuali:
lebih banyak remaja perempuan usia 15-19 tahun yg tinggal di perkotaan.
Penting karena masalah kesehatan di perkotaan dan pedesaan berbeda.
 Angka kematian remaja mengalami penurunan. Angka kematian remaja per
100.000 populasi: 2006: 94,5%, 2016: 74,1%.
 35% wanita, 65% laki-laki. Angka kematian: usia 10-14 2 dari per-1000
populasi. Usia 15-19 5 dari per-1000 populasi.
 Sementara angka kematian remaja menurun, beberapa penyakit tidak menular
dan faktor risikonya menjadi penyebab tertinggi angka DALYs dan kematian
di Indonesia.
 DALYs (Disability Adjusted Life Years): Jumlah tahun yg hilang karena
kematian prematur dan jumlah tahun produktif yg hilang karena disabilitas.
 Penyebab DALYs tertinggi:
 Cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Data lagi lebih banyak
laki/perempuan, usia berapa, sudah punya SIM/belum.
 Penyakit kulit
 Gangguan perilaku pada anak
 TB
 Gangguan kecemasan.
 Penyebab kematian tertinggi:
 Cedera akibat kecelakaan lalulintas
 TB. Bisa ke psikis juga karena stigma org lain.
 Kekerasan antar individu
 Tenggelam
 Diare.
 Faktor risiko
 Konsumsi tembakau:
 remaja 13-15 pengguna produk tembakau menurun. 2014: 20, 3% >
2019: 19,2%.
 Remaja yg menghisap rokok meningkat. 2014: 18,3% > 2019:
18,8%
 Pandemi: Covid 19
 Usia 15-19 th: pola makan tidak sehat meningkat, aktivitas fisik
menurun, kontak sosial menurun.
 Beban malnutrisi
 Usia 10-19 tahun: obesitas meningkat, BB berlebih meningkat tajam,
kurus berkurang sedikit pada wanita dan berkurang pada lakilaki.
 Bisa jadi orang yg obes cuma kebanyakan karbo aja, sedangkan
mikronutriennya malnutrisi.
 Polusi udara: usia 10-24 DALYs dan kematian menurun akibat polusi
udara.
 Kesehatan mental
 Usia 10-19: gangguan kecemasan dan gangguan perilaku pada anak.
Kebijakan dan hukum
 Kesehatan:
 UU no. 26 tahun 2009: kesehatan sbg hak semua orang
 Permenkes no. 71 tahun 2015: penyelenggaraan pengamanan penggunaan
produk tembakau u/ melindungi anak dan remaja
 Permenkes no. 25 tahun 2014: faktor risiko perilaku ygdpt diubah
meliputi merokok, kurang aktv, diet tidak sehat, konsumsi minuman
beralkohol, dan lingkungan tdk sehat.
 UU no. 18 tahun 2014: mewujudkan derajat kes jiwa yg optimal bagi
setiap individu.
 Pengembangan pemuda
 Uu no 40 tahun 2009: terwujudnya pemuda yg sehat sbg salah satu tujuan
pembangunan kepemudaan. Pelayanan kepemudaan diarahkan u/
meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda
 PP no 66 tahun 2007: kordinasi strategis lintas sektor pelayanan
kepemudaan
 Perlindungan anak
 Uu no 23 tahun 2002: kesehatan sbg hak setiap anak
 Uu n0. 35 tahun 2014: penyediaan fasilitas dan penyelenggaraan upaya
kesehatan yg komprehensif bagi anak. Perlindungan anak dari kekerasan
dan diskriminasi.
 PP Pendidikan dan kebudayaan no. 82 tahun 2015; pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan
 pengembangan kekeluargaan
 Uu no. 52 tahun 2009: pengembangan kualitas penduduk melalui
peningkatan kesehatan remaja.

Target indikator
 Pemenuhan layanan dasar
 Penurunan presentase merokok penduduk usia 10-18 tahun
 Pengurangan prevalensi obesitas pada penduduk usia > 18 tahun
 Peningkatan kualitas anak, wanita, dan remaja
 Peningkatan dasar indeks pembangunan pemuda
 Pengurangan prevalensi kekerasan thdp perempuan usia 15-64 tahun.
Rekomendasi langkah selanjutnya
 Melibatkan remaja scr bermakna dlm proses pengumpulan bukti (evidence),
termasuk advokasi u/ disagregasi usia dan gender
 Advokasi, komunikasi, perencanaan, implementasi dan evaluasi program yg
melibatkan remaja sbg mitra sejajar.
 Kesadaran > pemberdayaan > aksi.

Kesehatan Mental
 Penyebab tertinggi DALYs (2016): 3. gangguan perilaku anak. 5. gangguan
kecemasan.
 Pertimbangan percobaan bunuh diri pada usia 13-15 tahun meningkat.
 Faktor Risiko:
 Pada laki-laki: Gangguan perilaku anak dan gangguan kecemasan
 Perempuan: gangguan kecemasan.
 Usia 10-14 tahun: gangguan perilaku anak pada laki-laki dan wanita dan
gangguan kecemasan pada wanita
 Usia 15-19 tahun: gangguan perilaku anak pada laki-laki.
 Prevalensi pengalaman kekerasan meningkat, dulu lebih tinggi cowo,
sekarang lebih tinggi cewe.
 Prevalensi perundungan di sekolah menurun, cewe lebih rendah dari
cowo.
 Kekerasan antarindividu menjadi peringkat ke 3 penyebab kematian remaja.
Meningkatkan risiko konsumsi rokok, alkohol, dan pikiran bunuh diri.
 Prevalensi perundungan di sekolah: 27% SD, 32% SMP, 20% SMA.
 Provinsi kekerasan tertinggi: Jawa tengah, jawa timur, jawa barat, sumatera
selatan, aceh.
 Sikap: usia 15-19 tahun
 57% merasa malu atau takut u/ memberi tahu orang lain tentang kondsi
kesehatan mentalnya.
 22% berpendapat bhw mendapatkan terapi dan pengobatan
psikologis/psikiatris akan menimbulkan dampak negatif thdp rasa
percaya diri dan masa depan seseorang.

Kebijakan dan Hukum


 UU no. 36 tahun 2009: setiap anak berhak terlindungi dan terhindar dari
segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan yg dpt mengganggu
kesehatan. Upaya u/ menjamin setiap orang dpt menikmati kehidupan jiwa yg
sehat
 UU no. 40 tahun 2009: pemberdayaan pemuda dilaksanakan u/ meningkatkan
kualitas mental spiritual menuju keandirian pemuda
 UUD no. 35 tahun 2014: penyediaan layanan perawatan kesehatan yg
komprehensif dan perlindungan dari pelecehan u/ anak-anak.
 UU no. 18 tahun 2014: mewujudkan derajat kesehatan jiwa yg optimal bagi
setiap individu.
 Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 82 tahun 2015: pencegahan
dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
 Peraturan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak no. 8
tahun 2014: kebijakan anti kekerasan thdp peserta didik sbg salah saatu
indikator sekolah ramah anak.

Tembakau
 Jumlah remaja yg menghisap rokok meningkat.
 Usia 13-15: 18,8% merokok.
 Wanita: 2014 2,5%, 2019 2,9%. Laki-laki: 2014 33,9%, 2019 35,5%
 Perokok dan status ekonomi: wanita 1. menengah atas, 2. memengah. Laki-
laki 1. terbawah 2. menengah.
 Perokok dan daerah tempat tinggal usia 15-24 tahun: wanita lebih banyak
perkotaan. Laki-laki lebih banyak pedesaan.
 Pendidikan dan perokok (15-24 tahun): perempuan 1. tidak sekolah 2. belum
tamat SD. Laki-laki 1. belum tamat SD, 2. tamat SD.
 Remaja (15-24 tahun) dg usia merokok pertama kali <15 tahun: cewew 55%,
cowo 57,4%.
 Usia 13-15 tahun paparan asap rokok: paparan dirumah meningkat, paparan
diruang publik terbuka meningkat, paparan diruang publik tertutup meningkat,
di sekolah menurun.
 Usia 13-15 berhenti merokok: 2014 81,8%, 2019 81,1%.
 mencoba behenti merokok: cewe 68,1%, cowo 81,9%.
 yg menerima bantuan/anjuran berhenti merokok: cewe berkurang, cowo
meningkat.
 76,6% membeli rokok di warung
 63,7% cewe dan 60,4% cowo tidak dicegah membeli rokok atas dasar
usia.
 Pelajar yg yakin orang sulit berhenti merokok setelah mulai merokok
tembakau: 27,8%. cewe 26% cowo 28%.
 Pelajar yg merasa merokok membantu orang lebih nyaman dlm acara
sosial 12,1%. cewe 8% cowo 16%.
 Media paling efektif u/ iklan rokok usia 13-15 tahun
 Cewe: 1. TV, 2. Di tempat penjualan, 3. Media luar ruang
 Cowo: 1. tempat penjualan, 2. TV, 3. media luar ruang.
 Media paling efektif u/ antirokok
 Cewe: 1. pesan di media, 2. peringatan kesehatan di bungkus rokok, 3.
pesan di acara olahraga/kemasyarakatan
 Cowo: 1. peringatan kesehatan di bungkus rokok, 2. pesan media, 3.
pesan di acara olahraga/kemasyarakatan.
 Perokok usia 13-16 berpikir u/ berhenti merokok karena peringatan kesehatan
di bungkus rokok: 59,4%. cewe 46,4% cowo 60,5%.
 Bukan perokok usia 13-16 berpikir u/ tidak merokok karena peringatan
kesehatan di bungkus rokok: 39,4%. cewe 35,8% cowo 48,3%.
Kebijakan dan hukum
 PP no. 109 tahun 2012: penyelenggaraan pengamanan penggunaan produk
tembakau u/ melindungi anak dan remaja
 PP menkes no. 71 tahun 2015: merokok sbg salah satu faktor risiko perilaku
yg dpt diubah.

Covid-19
 Usia 6-18: 9,4% positif; 9,3% sembuh, 1,3% meninggal.
 Kemiskinan: 34% pengangguran usia 15-24 tahun, 11% pengurangan jam
kerja berusia 15-24 tahun, laki-laki dan person di perkotaan lebih terdampak.
 Penutupan sekolah dan pembelajaran jarak jauh.
 Kekerasan usia 13-17: 56,9% lebih sering mengalami kekerasan di pandemi.
30% wanita, 70% laki-laki.
 Hubungan sosial usia 15-19: 63% merasa memiliki lebih sedikit kesempatan
mengungkapkan pendapat. 74% merasa mendapat banyak perhatian dan
semangat dari teman-teman. 55% merasa diberikan perhatian lebih sedikit
dari ortu atau pengasuh.
 Hubungan dg ortu:
 Cewe: 25% merasa lebih jauh, 21% merasa lebih dekat
 Cowo: 25% merasa lebih jauh, 19% merasa lebih dekat.
 Pembatasan sosial
 Cewe: 93% merasa dampak jauh dari keluarga berdampak negatif ke
kesehatan mental. 70% jauh dari teman berdampak negatif ke kesehatan
mental.
 Cowo: 53% merasa dampak jauh dari keluarga berdampak negatif ke
kesehatan mental. 56% jauh dari teman berdampak negatif ke kesehatan
mental.
 Kebiasaan makan usia 15-19: 40% makan kurang beragam karena faktor
ekonomi. 30% sedikit telur dan kacang-kacangan. 30% sedikit buah, sayuran,
dan makanan hewani.
 Aktivitas fisik usia 15-19: 22% lebih banyak, 49% lebih sedikit aktivitas.
Pendahuluan
 Kesehatan, Pendidikan, dan kesejahteraan anak akan berpengaruh terhadap
suatu bangsa
 Health behaviour yg diadopsi oleh anak dan remaja akan mempengaruhi
potensi untuk hidup sehat dan produktif
 Kesehatan fisik dan emosional berperan terhadap perkembangan scr
keseluruhan dan kesejahteraan seluruh keluarga
 Kehidupan janin dan seterusnya berdampak terhadap masa depan seseorang
 Anak adalah populasi yang bergantung thd orang tua/dewasa untuk
melindungi dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraannya. Jadi
ingin merubah kesehatan anak, intervensi juga orang tua, misal edukasi
parenting.
 CHN perlu mempelajari kelompok ini agar dapat meningkatkan agar
tumbuh kembang anak menjadi optimal.

Anak dan remaja, siapakah dia?


Menurut Hurlock
 Masa Sebelum Lahir (Pranatal Period) : sejak kehamilan sampai bayi lahir,
kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari.
 Masa Bayi baru lahir (New Born): sejak lahir - kira-kira berumur 10 atau
15 hari.
 Masa Bayi (Baby Hood): umur 2 minggu sampai umur 2 tahun.
 Masa Kanak-kanak awal ( Early Childhood). Awal masa kanak-kanak : 2-
6th.
 Masa Kanak-kanak Akhir (Later Childhood): 6-12 th
 Masa Puber (Puberty): 12/13 sampai 16/17 tahun.
 Awal masa remaja Masa Remaja (Adolesence) : 15/ 16 atau 17 tahun dan
berakhir umur 21 tahun
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
 Masa perkembangan awal: 0-2 tahun
 Masa kanak-kanak: 2-7 tahun
 Mumayyiz: 7-10 tahun
 Murahiq: 10-15 tahun
 Ihtilam: 15-18 tahun.

Banyak masalah perkembangan anak sekarang karena orang tua tidak tau
indikator perkembangan usia sesuai Islam. Jaman Rasulullah: Ali bin Abi
Thalib mengikuti islam umur 7 tahun, Aisyah menikah umur 6 tahun.
Menunjukan mental dan kedewasaan umat Islam masa itu. Ada yg salah pada
anak muda Islam jaman sekarang.

Masa Kanak-kanak Akhir (Later Childhood): 6-12 th


 Masa ini disebut juga oleh orang tua, usia tidak rapi
 Pada masa ini mereka lebih banyak dipengaruhi atau mengikuti teman-
temannya dari pada orangtuanya sendiri.
 Pada usia ini, banyak anak menunjukan minat mereka terhadap seks.
 Mereka sering memperbincangkan hal ini dengan teman-teman bermainnya,
bahkan sesekali dengan orang dewasa.
 Mereka pun memiliki kemampuan untuk menirukan perilaku seks orang
dewasa, baik karena melihat gambar atau melihat orangtuanya.

Fase Perkembangan Anak Usia Mumayyiz (Usia 7 s.d. 10 Tahun)


 Mumayyiz dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah anak yang sudah
dapat membedakan baik dan buruk.
 anak sudah bisa membedakan antara hal yang bermanfaat baginya dan hal
yang membahayakan dirinya. Syarat diberi harta termasuk HP bisa
membedakan yg baik dan benar. Nonton Youtube.
 Mumayyiz adalah istilah yang digunakan ketika anak sudah mandiri dan
tidak tergantung dengan pengasuhnya (anak mampu melakukan pekerjaan
primer secara mandiri, misalnya makan sendiri, mandi sendiri, memakai
pakaian sendiri dsb).

Masa Puber (Puberty): 12/13 sampai 16/17 tahun


 Telah haid pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.
 Dalam tahap ini biasanya anak mulai kritis dalam menanggapi sesuatu ide
atau pengetahuan dari orang lain.
 Pada masa puber biasanya seorang anak menunjukkan kekuatan intelektual
dan energi fisik yang kuat.
 Hanya saja kekuatan itu tidak dibarengi dengan kemauan yang kuat pula.
 Ketidakseimbangan ini biasanya terjadi karena pada saat itu seorang anak
mulai belajar menentukan tujuan serta keinginan yang dianggap sesuai
baginya untuk memperoleh kebahagiaan.

Fase Perkembangan Anak Usia Murahiq (Usia 10 s.d. 15 Tahun)


 Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa usia murahiiq itu sejak berusia sepuluh
tahun hingga usia balig
 Pada usia ini anak mengalami masa transisi yang banyak memberikan
perubahan baik pada fisik, akal, maupun mentalnya.
 “Ajarilah anak-anak kalian untuk melakukan sh.at pada usia tujuh tahun.
Dan pukullah mereka karena meninggalkannya ketika berusia sepuluh
tahun.”
 usia muraahiq ini anak semakin matang dalam berfikir dan mentalnya
semakin kuat, ia lebih mudah mengenal dan lebih memahami apa yang
disampaikan kepadanya.
 Jika sudah baligh maka sudah wajib menjalani kewajiban orang dewasa,
jika ayah meninggal sudah bisa jadi tulang punggung keluarga.
Awal masa remaja Masa Remaja (Adolesence) : 15/ 16 atau 17 tahun dan
berakhir umur 21 tahun
Secara umum dapat diidentifikasi beberapa perubahan :
 Meningkatnya emosi yang biasanya berhubungan dengan perubahan fisik.
 Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosialnya.
 Dengan perubahan minat dan perilaku, maka nilai juga berubah. Apa yang
dianggap penting pada masa anak-anak sudah tidak dianggap penting lagi.
 Umumnya remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka
menuntut dan menginginkan kehebatan, tetapi pada saat yang bersamaan ia
sering takut dengan risiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya.

Menilik Usia antara 13-18 tahun, beberapa perubahan :


 Perkembangan aspek-aspek biologis;
 Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat di
mana ia dibesarkan;
 Mendapatkan kebiasaan emosional dari orangtua dan orang dewasa;
 Berusaha mendapatkan pandangan hidup sendiri;
 Merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam
kebudayaan pemuda sendiri.

Ciri-ciri Masalah Remaja


 Masa remaja adalah salah satu periode yang penting.
 Masa remaja adalah periode peralihan.
 Masa remaja sebagai periode perubahan.
 Masa remaja sebagai usia bermasalah. Didikan orang tua yg baik sangat
penting.
 Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Oleh karena itu, remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa,
yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan
terlibat dalam perbuatan seks, mereka menganggap bahwa perilaku ini akan
memberikan citra yang mereka inginkan.

Remaja dalam Islam


 Dalam Islam usia remaja adalah usia yang paling dibanggakan, masa
diantara 2 kelemahan yaitu bayi dan lansia.
 bukan hanya memperhatikan pertumbuhan, perkembangan serta perubahan
biologis remaja saja, namun yang lebih penting mempersiapkan remaja
menjadi generasi yang paham dalam mengintegrasikan nilai-nilai akhlak,
iman, dan pengetahuan.
 Remaja harus sadar bahwa ketika terjadi perubahan hormon dan fisik bukan
berarti mereka boleh melakukan apa yang orang dewasa lakukan

Tugas Perkembangan Remaja Awal atau Usia Pubertas (Usia 10-14 tahun)
Rasulullah SAW tidak pernah menggunakan istilah muraahaqah kepada remaja
beliau menggunakan kata Assyabaab, yakni pemuda karena kata ini lebih
membawa dampak positif kepada remaja dibanding istilah murahaqah yang
selama ini banyak digunakan dalam tulisan psikologi islam tentang remaja.
 bantu anak memahami masa pubertas,
 memberikan penjelasan soal menstruasi bagi anak perempuan serta mimpi
basah bagi anak laki-laki sebelum mereka mengalaminya, dengan begitu
anak sudah diberi persiapan tentang perubahan yang bakal terjadi pada
dirinya,
 hargai privasi anak,
 dukung anak untuk melakukan komunikasi terbuka,
 tekankan kepada anak bahwa proses kematangan seksual setiap individu itu
berbeda-beda,
 beri pemahaman kepada remaja bahwa cinta kepada lawan jenis punya
batas dan aturan, dan pada saat yang tepat remaja akan menjalani
bagaimana mencurahkan kasih sayang dan cinta kepada lawan jenis dalam
bingkai pernikahan.
 diskusikan tentang perasaan emosional dan seksual

Tugas Perkembangan Remaja Madya (Usia 14-17 tahun)


 dukung anak untuk mengambil keputusan sambil memberi informasi
berdasarkan apa seharusnya ia mengambil keputusan itu,
 diskusikan dengan anak tentang perilaku seks yang tidak sehat dan ilegal,
 Perkembangan aspek-aspek biologis,
 menerima peranan orang dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan
masyarakat sendiri,
 mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan / atau orang dewasa
yang lain,
 mendapatkan pandangan hidup sendiri, dan merealisasi suatu identitas
sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan pemuda itu
sendiri, dengan tetap kontrol dari orang tua.

Isu Kehamilan dan Bayi pada Remaja


 Kesehatan sebelum, selama dan setelah kehamilan memiliki dampak
langsung pd kesehatan & kesejahteraan anak
 Hambatan perawatan sebelum, selama dan setelah kehamilan: rasisme,
kekerasan, kemiskinan, kurang akses terhadap pelayanan kesehatan
 Angka Kematian Bayi
 Berat Badan Lahir Rendah
 Kesehatan Prekonsepsi
 Perawatan Prenatal
 Penggunaan Zat saat Prenatal
 Menyusui
 Sudden Unexplained infant Death.
Masalah Kesehatan dalam Kehamilan dan Bayi
 Kesehatan ibu sebelum, selama dan setelah kehamilan memiliki dampak
langsung pada kesehatan dan kesejahteraan anaknya
 Gaya hidup sehat & perawatan medis akan meningkatkan Kesehatan ibu
dan janinnya
 Hambatan Kesehatan dalam kehamilan: rasisme, kekerasan, kemiskinan,
kurang akses thd yankes
 Solusi: pendekatan komprehensif,agar perempuan mampu mengidentifikasi
dan mengatasi potensi risiko dan hambatan pre, antara, dan diluar
kehamilan akan membantu memastikan Kesehatan generasi mendatang.

Angka kematian bayi


 Angka kematian bayi dan anak selama tahun 1 merupakan indicator penting
status Kesehatan anak
 Hal diatas krn terkait bbrp factor: Kesehatan ibu, kualitas perawatan medis
& akses, kondisi sosek, & praktik Kesehatan masyarakat .
 5 penyebab utama kematian bayi: cacat bawaan, prematur dan BBLR,
suddent infant death sindrom, komplikasi ibu hamil, kecelakaan spt sesak
napas.

Risiko masalah BBLR dan prematur


 Kematian
 Cacat mental & fisik
 Masalah penglihatan otak sprt retinopati, prematuritas
 Masalah nutrisi
 Gangguan pendengaran.
Kesehatan pre konsepsi
 Perkembangan organ janin dipengaruhi oleh efek gizi buruk ibu, obat-
obatan, alcohol, rokok, penyakit kronik ibu, racun lingkungan dan paparan
lainnya
 Kesehatan prekonsepsi sangat membantu perkembangan dan Kesehatan
janin yang optimal
 Promosi gaya hidup sehat untuk masa prekonsepsi: berat badan ideal,
merawat masalah Kesehatan kronis, vaksinasi, menghindari racun,
mengurangi stress & menghilangkan hubungan yang kasar, menghindari
obat2 an terlarang, rokok dan alkohol.

Masalah kesehatan anak


 Dipengaruhi oleh perawatan Kesehatan yang sesuai dan tepat waktu
memainkan peran penting dalam menentukan status Kesehatan anak
 Dipengaruhi juga: orang tua, gizi, lingkungan, keselamatan masyarakat,
kualitas kehidupan dirumah
 Orang tua dan masyarakat memiliki tanggung jawab penting dalam
mempromosikan gaya hidup sehat, lingkungan aman, menjamin akses ke
perawatan medis.

 Cedera
 Malnutrisi dan gizi
 Masalah Lingkungan
 Penganiyaan Anak
 Anak berkebutuhan khusus

Cedera. anak beresiko untuk cedera tidak disengaja karena rasa penasaran dan
semangat untuk eksplorasi lingkungan ttp kurang dlm hal koordinasi dan
kognitif dalam menjaga diri dan bahaya.
 Sesak nafas karena tersedak/tercekik
 Kecelakaan di mobil/kendaraan
 Tenggelam
 Keracunan
 Cedera.

Masalah Lingkungan
 Potensi ancaman Kesehatan anak dapat berupa lingkungan hidup baik di
udara, air dan eksposur bahan kimia
 Polusi udara, kualitas udara ruangan yg buruk, asap rokok, timbal,
neurotoxin, debu cat lama, tanah yg terkontaminasi dapat menyebabkan ggn
kognitif dan perilaku, cacat & juga kematian anak.
 Penggunaan timbal dalam cat rumah telah dilarang, akan tetapi seringkali
masih ditemukan pada perumahan2 tua
 Paparan produk pembersih beracun, pestisida, obat-obatan, herbisida

Masalah Kesehatan Remaja


 Perilaku Seksual berisiko. Maraknya promosi seks bebas spt ATM kondom,
LGBTQ.
 Kebiasaan praremaja dan remaja membentuk kebiasaan kesehtan seumur
hidup termasuk pola makan dan kebiasaan olah raga serta keterampilan
emosional (pemecahan masalah dan strategi koping)
 Dalam mendapatkan kebebasan: remaja mempunyai perilaku beresiko,
termasuk alcohol dan penyalahgunaan narkoba, rokok, mengemudi tidak
aman, kenakalan remaja dan kekerasan yang mengancam Kesehatan mereka
 Meskipun remaja memahami perilaku yang berisiko, ia mungkin
mengalami kesulitan “mengontrol diri” karena ketidakmatangan
perkembangan otak dan koneksi (USDHHS, 2013)….perpektive barat.
 Perlu pendekatan dan Pendidikan yang lebih baik pada masa remaja dan
praremaja.
Faktor yang mempengaruhi Kesehatan anak dan remaja
 Orang tua/pengasuh, pendapatan, pendidikan dan stabilitas.
 Kemiskinan. Anak punk perlu perhatian kesehatan.
 Akses dan penggunaan pelayanan kesehatan
 Keamanan dan keselamatan rumah
 Masalah gizi dan lingkungan.

Strategi meningkatkan Kesehatan Anak dan Remaja


 Memulai hidup sehat sejak dini
 Promosi Kesehatan dan pencegahan penyakit, yang dapat dilakukan oleh:
Lembaga penelitian, Lembaga public, perusahaan swasta & organisasi
berbasis masyarakat yang mencakup:
 Intervensi klinis
 Upaya Kesehatan masyarakat
 Usaha filantropis
 Inisiatif kebijakan publik. Misal istri Obama menginstruksikan
seluruh restorant u/ mengurangi garam. Jepang hanya menjual
kentang goreng ukuran S, kertas makanan mengandung zat besi.
Spanyol ada cuti menyusui setiap hari selama beberapa jam. Edukasi
kesehatan pada kemasan makanan, edukasi menstrual hygiene pada
kemasan pembalut.

Tanggung Jawab meningkatkan Kesehatan anak dan remaja


 Peran orang tua
 Peran masyarakat
 Peran swasta
 Peran pemerintah
 Peran perawat kesehatan komunitas.
Hukum dan Etika dalam Kesehatan anak dan remaja
 Praktik tenaga Kesehatan dengan klien (individu, keluarga, dan masyarakat)
sering berkaitan dengan masalah hukum dan etis terlebih ketika
menghadapi masalah sulit
 Pemahaman perawat terhadap hukum akan membantu perawat membuat
keputusan dan secara efektif membantu klien dalam proses pengambilan
keputusan.
Masyarakat: gamau dibantu intervensi karena merasa sehat, etik otonom.
Kesehatan Lansia

Penduduk lansia meningkat:


 Dunia: 2013 9,3%. 2015 11,7%. 2050 21,1%.
 Indonesia: 2014 20,24jt. 2018 24,24jt.
 2019: Angka harapan hidup: 70 tahun. Angka harapan hidup sehat: 62 tahun.
 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri
 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga
 53 % lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga
 hanya 27,5 % lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu. Liat lagi u/
seluruh lansia atau lansia yg tidak mandiri saja.

Perubahan Lansia
 fisiologis
 psikologis

Fungsi yg berubah dan efeknya


 gangguan pendengaran dan penglihatan: marah-marah, apatis, bingung,
disorientasi, bengong, kehilangan kemandirian, kurang kontrol.
 Lingkungan asing dan tidak dikenal: Kebingungan, ketergantungan,
kehilangan kendali, gangguan tidur, stres relokasi.
 Penyakit akut: Gangguan mobilitas, ketergantungan, kehilangan kontrol,
gangguan tidur, ulkus dekubitus, asupan makanan yang tidak adekuat.
 Farmakokinetik/efek obat-obatan: Kebingungan persisten, toksisitas obat,
potensi mobilitas lebih lanjut, gangguan, kehilangan fungsi, dan pola
eliminasi usus dan kandung kemih yang berubah, kehilangan nafsu makan
yang pada gilirannya mempengaruhi penyembuhan luka, fungsi usus, dan
tingkat energi dehidrasi, gangguan tidur.
Kesejahteraan dan Promosi Kesehatan
 Banyak permasalahan kesehatan muncul pada lansia, sehingga
direkomendasikan skrining kesehatan.
 Aktifitas fisik dan kebugaran: aktivitas/olahraga dan nutrisi penting
diperhatikan. Pada lansia nafsu makan menurun karena penurunan indra
pengecap dan gangguan menelan. Untuk lansia yg bedress perlu olahraga
misal senam u/ tiduran, lansia yg tiduran terus risiko pneumonia, perlu
diajarin tarik napas dalam.

Masalah Kesehatan Lansia


 Umum: penyakit kronis, penggunaan obat-obatan.
 Khusus: kerusakan sensori, katarak, degenerasi macular, gloukoma,
kehilangan pendengaran dan penglihatan, masalah gigi, inkontinensia.

Keamanan dan Kebutuhan Keselamatan Lansia


 Jatuh
 Trauma cedera kepala
 Keselamatan pengemudi. Perlunya peraturan menyetir pada lansia, kondisi
tertentu tdk boleh dijalan umum dsb.
 Gangguan fisik akibat cuaca panas: penurunan reflek haus pada lansia
menyebabkan lansia tidak tau bahwa tubuhnya dehidrasi
 Kekerasan pada lansia. Terutama kota besar, dipaksa mengemis.
 Tindakan kejahatan
 Gangguan psikososial
 Gangguan ansietas
 Depresi
 Bunuh diri
 Alzheimer
 Demensia
 Spiritual.
Isu akhir kehidupan
 Surat wasiat.

Anda mungkin juga menyukai