2 M jiwa
Indonesia
Liang, M., Simelane, S., Fortuny Fillo, G., Chalasani, S., Weny, K., Salazar Canelos, P., … Snow, R. (2019). The State of Adolescent Sexual and
Reproductive Health. Journal of Adolescent Health, 65(6), S3–S15. doi:10.1016/j.jadohealth.2019.09.015
Percentage of women aged 20-24 years who were first married or in union before age 18 years,
by select sustainable development goal region, 2003 and 2018
Pernikahan dini pada anak remaja laki-laki sangat jarang terjadi. Misal di Niger, tiga perempat anak
perempuan menikah sebelum usia 18 tahun (76,3%), dan seperempat sebelum usia 15 tahun (28%),
hanya 5,7% anak laki-laki yang menikah sebelum 18 tahun, dan hampir tidak ada yang menikah sebelum
usia 15 tahun.
Liang, M., Simelane, S., Fortuny Fillo, G., Chalasani, S., Weny, K., Salazar Canelos, P., … Snow, R. (2019). The State of Adolescent Sexual and
Reproductive Health. Journal of Adolescent Health, 65(6), S3–S15. doi:10.1016/j.jadohealth.2019.09.015
Country snapshot – Indonesia
Peningkatan 250%
penikahan di bawah umur Diperkirakan terdapat 33
dari total tahun 2012 ribu penikahan anak
selama 2020, di tengah
tren menurun selama
satu dekade
24 ribu pengajuan
pernikahan di bawah umur
Penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan IQ
rata-rata untuk anak-anak dengan kondisi ini dapat
berkisar dari 3,7 poin IQ per anak dengan infeksi
cacing yang tidak diobati hingga 6,0 poin IQ untuk
anak-anak dengan anemia. Bersama-sama, kondisi
umum ini diperkirakan setara dengan antara 200 juta
dan 500 juta tahun sekolah yang hilang karena
kesehatan yang buruk di LMICs setiap tahun (Bundy
2011).
Terdapat istilah yang tumpang tindih dengan "remaja", termasuk "anak-anak", ”pemuda", dan "orang muda", tergantung
pada negara, budaya, dan kelompok.
Konvensi PBB tentang Hak Anak mengkategorikan semua individu dari lahir hingga 18 tahun sebagai "anak-
anak." Oleh karena itu, remaja tercakup di dalamnya sampai mereka mencapai usia 18 tahun.
Pemuda: Kategori "pemuda" termasuk individu berusia 15 hingga 24 tahun.
Orang muda: "Orang muda" terdiri dari remaja antara 10 dan 24 tahun.
Memahami definisi remaja adalah penting. Pemahaman definisi ini sangat penting, karena seringkali
program kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan remaja sebagian besar menargetkan pemuda
yang lebih tua dan jarang merancang kegiatan yang sesuai untuk populasi yang lebih muda.
Apa yang istimewa dari masa remaja?
(Apa yang membuatnya berbeda dari masa kanak-kanak dan dewasa?)
INDIVIDUAL
MICROENVIRONMENT
Kerangka ekologis untuk kesehatan
remaja
Source: United Nations. World Youth Report 2005. Young people today, and in 2015.
United Nations. 2005. ISBN 92-1-130244-7.
Indikator Kesehatan Remaja
• Outcome kesehatan yang mencerminkan
penyebab utama kematian dan kecacatan
insiden pada usia 10-24 tahun
• Perilaku dan keadaan terkait kesehatan
yang membawa risiko penyakit saat ini
atau di kemudian hari dan biasanya
muncul pada masa remaja dan dewasa
muda
• Risiko dan faktor pelindung yang berasal
dari konteks sosial langsung yang
memengaruhi risiko kesehatan yang
muncul
• Penanda transisi peran sosial yang terkait
dengan perubahan pola risiko kesehatan
• Intervensi kebijakan layanan kesehatan
yang diberikan kepada remaja yang
berpotensi mempengaruhi status
kesehatan saat ini atau di kemudian hari.
Patton GC, Azzopardi P, Kennedy E, et al. Global Measures of Health Risks and Disease Burden in Adolescents. In: Bundy DAP, Silva Nd, Horton S, et al., editors.
Child and Adolescent Health and Development. 3rd edition. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017
Nov 20. Figure 5.1, Conceptual Framework on Adolescent Health. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525243/figure/pt1.ch5.sec4.fig1/ doi:
10.1596/978-1-4648-0423-6_ch5
Peran ibu dalam
memprogram
Kesehatan reproduksi
anak-anaknya
Kenali hak dan kebutuhan informasi
Kesehatan reproduksi
Key Phases of Child
and Adolescent
Health and
Development
Pilar utama pendidikan
seksualitas yang komprehensif
untuk anak-anak dan remaja.
• Setiap pilar memiliki area konten utama
yang harus disesuaikan dengan
konteks lokal dan diinformasikan
lebih lanjut sesuai usia dan tahap
perkembangan penerima manfaat anak.
• Selain itu, juga perlu disesuaikan
dengan lingkungan kebijakan,
praktik budaya yang berbahaya dan
ketersediaan layanan.
• Setiap pendidikan seksualitas yang
disediakan di masyarakat harus saling
melengkapi dan konsisten dengan itu
dalam sistem sekolah, sehingga
mempromosikan kontinum
(berkelanjutan).
Save The Children International. 2020. Children and Adolescent Sexual and Reproductive Health and Rights: Setting the foundation for an
empowered youth.
Pilar Hak Kesehatan seksual dan Area konten
reproduksi
Pillar 1: Perkembangan manusia dan Organ Reproduksi / seksual, pubertas dan perubahan tubuh, kesadaran diri, jenis
reproduksi dasar kelamin biologis, citra tubuh, identitas gender
Pillar 2: Hubungan dan komunikasi Keterampilan komunikasi interpersonal, agensi dan pengambilan keputusan, hubungan
yang efektif gender dan kekuasaan, kesetaraan, saling menghormati dan harga diri, dukungan
teman sebaya, romansa, pacaran, kencan dan kecemburuan,
Pillar 3: Gender, kesetaraan dan Konsep gender (kesetaraan, diskriminasi); Gender dan norma-norma seksual;
kekerasan seksual Kekerasan seksual termasuk pelecehan anak, pernikahan anak, pemerkosaan,
persetujuan dan pemaksaan, kekerasan pasangan intim, ruang publik yang aman;
Kekerasan berbasis gender termasuk strategi pencegahan dan mitigasi; Keterampilan
negosiasi dalam konteks hubungan seksual yang berbeda dan transaksional usia
Pillar 4: Hak Kesehatan reproduksi Hak untuk mengakses layanan kesehatan termasuk kontrasepsi, penghentian
dan seksual kehamilan, pencegahan HIV, pilihan seputar pantang dan debut seksual yang
tertunda;
Keragaman seksual dan inklusivitas dan hak atas seksualitas; Disabilitas, stigma dan
diskriminasi,
Pillar 5: Seks dan reproduksi Sistem kesehatan reproduksi pria dan wanita, siklus menstruasi dan kebersihan,
kesuburan, kehamilan, penggunaan kontrasepsi
Pillar 6: Kesehatan seksual dan HIV dan IMS, termasuk pencegahan, pengujian, pengobatan dan perawatan;
pemenuhan pribadi perlindungan seksual, hasrat seksual termasuk (dis)fungsi seksual, ekspresi seksual,
masturbasi, kesenangan
Sawyer SM, Reavley N, Bonell C, et al. Platforms for Delivering Adolescent Health Actions. In: Bundy DAP, Silva Nd, Horton S, et al., editors. Child and
Adolescent Health and Development. 3rd edition. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017 Nov
20. Chapter 21. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525275/ doi: 10.1596/978-1-4648-0423-6_ch21
Sawyer SM, Reavley N, Bonell C, et al. Platforms for Delivering Adolescent Health Actions. In: Bundy DAP, Silva Nd, Horton S, et al., editors. Child and
Adolescent Health and Development. 3rd edition. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017 Nov
20. Chapter 21. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525275/ doi: 10.1596/978-1-4648-0423-6_ch21
PERAN IIDI
TEMUAN DALAM LAPORAN terkait Pendidikan seksualitas
komprehensif (comprehensive sexual education/ CSE)
Relatives
Friends
Parents Family friends
Brothers/Sisters Teachers
Sports coaches
Adolescents Healthcare providers
Religious leaders
Traditional leaders
Musicians
Film stars
Sports figures
Competence “Core asset” pada
(Kemampuan
untuk melakukan remaja
hal-hal tertentu)
Character
(kepekaan atas
Connection (Ikatan
mana benar &
positif dengan
salah, serta
orang -orang
menghormati
&institusi)
standar perilaku
yang benar)
Domain yang
Perlu
Perhatian
Khusus
dalam Konsultasi
Kesehatan dengan
Remaja
Sawyer SM, Reavley N, Bonell C, et al. Platforms for Delivering Adolescent Health Actions. In: Bundy DAP, Silva Nd, Horton S, et al., editors. Child and
Adolescent Health and Development. 3rd edition. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017 Nov
20. Chapter 21. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525275/ doi: 10.1596/978-1-4648-0423-6_ch21
Aksi yang dapat dilakukan oleh IIDI
• Mengembangkan saluran social media dengan konten Kesehatan seksual dan reproduksi
• (social media dan teknologi mobile menjadi alat paling efektif dalam menyebarkan informasi - (Hirvonen et al., 2021; Alhassan et
al., 2019; Cornelius et al., 2019)
• Facebook ditemukan menjadi alat edukasi yang interaktif, playful, dan praktis pada remaja – kualitatif pada 96 remaja di brazil
(Aragão et al., 2018)