Anda di halaman 1dari 52

KESEHATAN REPRODUKSI merupakan keadaan

sehat secara fisik, mental, dan sosial secara


utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem,
fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan
perempuan

Sumber: UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan PP N0. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan kepada
remaja dalam rangka menjaga kesehatan reproduksi, yang bertujuan untuk (1) mencegah dan melindungi remaja dari
perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi; dan (2)
mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggungjawab.
SEBUTAN LAIN GENERASI Z: GEN TECH, GEN WII, NET GEN, DIGITAL NATIVES AND PLURALS
Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil sudah mengenal teknologi
dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadiannya.
Bersiap Menghadapi Bonus Demografi

 Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya rasio
ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang;
 Tahun 1971 setiap keluarga memiliki 5 - 6 orang anak, menjadi 2 – 3 anak per keluarga sejak
tahun 2003;
Menurunnya rasio perbandingan antara jumlah penduduk nonproduktif (usia kurang dari 15 tahun
dan 65 tahun ke atas) terhadap jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun)

usia kurang dari 15 tahun usia 15-64 tahun 65 tahun ke atas


Penurunan proporsi penduduk muda mengurangi besarnya investasi untuk pemenuhan
kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya, untuk memacu pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga
kapan Bonus Demografi terjadi?
TIGA PROYEKSI WAKTU
PROYEKSI PENDUDUK 2010 – 2035 PROYEKSI PENDUDUK 2015 – 2045 PROYEKSI PENDUDUK 2015 – 2045
dengan TFR dijaga 2,1 dengan TFR menurun
Puncak tahun 2030 Puncak tahun 2021 Puncak tahun 2022
Dependency ratio sebesar 46,9 Dependency ratio sebesar 45,42 Dependency ratio sebesar 45,44
Tahun berakhir 2043 Tahun berakhir 2037 Tahun berakhir 2041
1 2 3
SDM BERKUALITAS: PRASRAYAT MEMETIK BONUS
Meningkatkan produktivitas pekerja:  Produktivitas tinggi meningkatkan upah
 Peningkatan modal manusia/SDM  Upah pekerja meningkatkan konsumsi dan investasi
 Memberikan kesempatan kerja  Konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi
Millennial dan Generasi Z
akan menjadi generasi
mayoritas dalam struktur
demografi di Era Bonus
Demografi

 Jumlah Gen Y (millennial) mencapai 88 juta jiwa atau 33,75 persen dari total penduduk Indonesia
(Susenas 2017). Proporsi tersebut lebih besar dari proporsi generasi sebelumnya (generasi X =
25,74%; generasi baby boom+veteran = 11,27%) dan sesudahnya (generasi Z:29,23%).
 Di tahun 2021 Gen Y (millennial) berusia 26 - 41 tahun, sedangkan Gen Z berusia 11 - 25.
 Gen Y (millennial) menjadi tulang punggung perekenomian Indonesia, dan akan diikuti Gen Z.
Saat ini terdapat 1,8 Milyar remaja di dunia.
Itu merupakan jumlah remaja yang paling besar dalam sejarah dunia

sumber: www.thelancet.com
jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 63 juta jiwa
atau sekitar 26 persen dari total penduduk Indonesia

sumber: Sensus Penduduk 2010


“hari depan suatu bangsa dapat diperkirakan
dengan melihat kondisi remaja/pemuda dan
usaha-usaha yang dibuat untuk membangun
remaja/pemuda hari ini”
600 JUTA MENGHILANG
Sekitar 600 juta gadis di seluruh dunia “menghilang” dari agenda
Pembangunan karena menghadapi banyak kerentanan seperti
ketidaksetaraan gender, kekurangan gizi, pernikahan anak, dan
kehamilan usia remaja.
sumber: www.un.org
 Perilaku berpacaran dapat
meningkat menjadi kontak PERILAKU PACARAN
seksual. Tahapan kontak Perilaku dalam pacaran pada remaja
seksual pada remaja: usia 15-24 tahun, SDKI 2017
sentuhan, pacaran tanpa
berciuman, berciuman,
meraba bagian sensitif
(payudara hingga alat
kelamin), dan hubungan
seksual (Carey et al, 2009).
 Perilaku pacaran yang
mengarah pada kontak
seksual yaitu cium bibir dan
meraba/ diraba pada wanita
maupun pria kelompok 20-24
tahun dan tinggal di
perkotaan merupakan yang
tertinggi.
HUBUNGAN SEKSUAL PERTAMA
 Persentase kelompok umur
15 – 19 tahun, baik pria Umur pada saat melakukan hubungan seksual
maupun wanita merupakan pertama kali pada remaja usia 15-24 tahun, SDKI 2017
kelompok umur paling
tinggi yang melakukan
hubungan seksual pertama
kali (masing-masing 59%
dan 74%)

 Pria cenderung melakukan


hubungan seksual pertama
kali pada umur yang lebih
muda daripada wanita
 Persentase wanita kelompok KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
umur 15-19 yang melaporkan
kehamilan tidak diinginkan dua Kehamilan tidak diinginkan pada remaja
kali lebih besar (16%) usia 15-24 tahun, SDKI 2017
dibandingkan kelompok umur
20-24 (8%).
 Persentase wanita (21%) dan
pria (10%) dengan pendidikan
tidak tamat SMA paling tinggi
melaporkan kehamilan tidak
diinginkan
 Persentase wanita di perdesaan
yang melaporkan pernah
mengalami kejadian kehamilan
tidak diinginkan hampir 2 kali
lebih besar (16%) dibanding
wanita di perkotaan (9%)
Kehamilan remaja erat dikaitkan dengan kehamilan tidak diinginkan (KTD), seringkali KTD diakhiri
dengan usaha menggugurkan kandungannya untuk menghindari rasa malu dan sanksi masyarakat.
Kehamilan pada remaja (umur 10-19) berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan persalinan seperti
eklampsi dan puerperal endometritis yang merupakan salah satu penyebab kematian maternal di
dunia. Demikian juga jika terjadi pengguguran yang tidak aman (WHO, 2018).
 Kehamilan tidak diinginkan, TINDAKAN TERHADAP KTD
berisiko terhadap komplikasi
Persentase wanita dan pria belum kawin umur 15-24
kehamilan dan upaya
dengan pengalaman sendiri/pasangannya yang mengalami
pengguguran kandungan
kehamilan tidak diinginkan, SDKI 2017
 11% wanita dan 7% pria yang
pasangannya mengalami 52

kehamilan tidak diinginkan 39


33
 Jika dirinya/ pasangannya 29
mengalami KTD, 52% pria dan
15% wanita belum kawin umur 15
10
8 8
15-24 memilih untuk 5
2
menggugurkan kandungan,
meskipun terdapat 29% pria dan Melanjutkan Berusaha Menggugurkan Keguguran Tidak tahu/ missing
kehamilan menggugurkan kehamilan
39% wanita di umur yang sama kehamilan tetapi
yang memilih untuk gagal
melanjutkan kehamilannya WANITA PRIA
TREN ASFR 15 – 19 TAHUN
Angka kelahiran pada perempuan kelompok usia 15 – 19 tahun di antara
1000 wanita (ASFR 15-19), SDKI 1991-2017
67
61 62
51 51 48
36

SDKI 1991 SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI


1994 1997 2002/03 2007 2012 2017
Hasil studi di 55 negara berpendapatan menengah dan
rendah menunjukkan adanya hubungan antara usia ibu
saat melahirkan dengan angka kejadian stunting: makin
muda usia ibu saat melahirkan, makin besar
kemungkinannya untuk melahirkan anak yang stunting
(Finlay, Ozaltin and Canning, 2011).
Tingginya fertilitas usia remaja merupakan alarm peringatan dini adanya ancaman (1) tingginya
fertilitas secara umum, (2) rapuhnya ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dan (3) tidak
terwujudnya keluarga yang berkualitas.
Indonesia merupakan salah satu dari
negara-negara yang berkomitmen
untuk mencapai Sustainable
Development Goals 2016-2030

Target 3.7 Tujuan 3


tentang Kehidupan
yang Sehat dan
Target 5.3 Tujuan 5 tentang Sejahtera
Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan Angka kelahiran
pada perempuan
Median usia kawin pertama kelompok umur
perempuan pernah kawin umur (ASFR) 15-19 tahun
25-49 tahun
IPP terdiri dri 5 Domain: (1) pendidikan, (2) kesehatan dan
kesejahteraan, (3) lapangan dan kesempatan kerja, (4)
partisipasi dan kepemimpinan, dan (5) gender dan
diskriminasi; dan 15 Indikator, dua di antaranya adalah
“Remaja perempuan sedang hamil”, dan “Perkawinan
usia anak”
SUMBER INFORMASI DAN KONSELING
Pengetahuan tentang sumber informasi dan konseling
Sebagian besar pada remaja usia 15-24, SDKI 2017
remaja (32%
wanita dan 39% 39
pria) tidak tahu 34 33 32
tentang tempat/
sumber informasi 20
dan konseling yang 16 16
12 11
terkait dengan 6
remaja 3 3

Tahu tempat PIK R/M Puskesmas Youth centre Lainnya Tidak


informasi PKPR tahu/tidak
kespro ingat
Wanita Pria
 30% klien salah satu hotline aborsi (jasa
layanan aborsi online) berusia 18-24 tahun dan
51.2% berstatus tidak menikah;
 Semakin mudah mengakses kontrasepsi
secara online (jasa pesan-antar)
Occurrence of SRH
YOUNG issues/symptoms e.g. STI
PEOPLE’S symptoms, unwanted
PATHWAYS TO Existing SRH pregnancy, etc No SRH
knowledge knowledge
SRH SERVICE 2
UPTAKE Self – treatment e.g.
1

Searching for information e.g.


self-medication, 3
internet/social media,
traditional medicine friends/family, experts/
4 5 6 activities, or additional sources
Cure/succesfull
No Cure/ failed
treatment
treatment
8 7

SRH service uptake


at formal providers
GEN Z WOMEN
TALK ABOUT
MENSTRUATION
Sumber: BandungNewsPhoto

Prevalensi merokok pada remaja usia 10 – 18 tahun mengalami peningkatan dari 7,20 persen tahun
2013 (RISKESDAS, 2013) menjadi 9,10 persen pada atahun 2018 (RISKESDAS, 2018).
Penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak
3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja meningkat dari 20 persen menjadi 24 hingga 28
persen
PERLUNYA KETAHANAN PADA REMAJA

Ketahanan remaja adalah sebuah kondisi yang menggambarkan


kemampuan seorang remaja untuk mengendalikan diri, menghindari diri,
dan menolak segala perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan
orang lain serta menyebabkan dirinya tidak mampu melewati 5 (lima)
transisi kehidupan remaja
Memiliki ketahanan diri untuk tidak
melakukan pernikahan dini (menikah
sebelum usia 21 tahun terutama untuk
perempuan), hubungan seksual sebelum
nikah, dan penyalahgunaan NAPZA
Aspek ketahanan diri
1. regulasi diri
2. assertiveness
3. reaching out
REGULASI DIRI merupakan kemampuan individu untuk mempertahankan
komitmennya terhadap suatu tujuan selama periode waktu tertentu, khususnya
pada saat tidak adanya insentif yang berasal dari luar diri
(www.universitaspsikologi.com)
ASSERTIVENESS atau ketegasan atau asertif merupakan keberanian
menyatakan apa yang dipikirkan secara jujur dan terbuka tanpa
mengganggu hubungan (www.rumahperubahan.com)
REACHING OUT menggambarkan kemampuan seseorang menghadapai risiko
untuk mencapai keberhasilan. Banyak individu yg tidak mampu melakukan
reaching out dikarenakan sejak kecil diajarkan untuk menghindari kegagalan dan
situasi yg memalukan. individu yg lebih memilih kehidupan standar dibandingkan
dgn meraih sukses dgn menghadapi resiko (rahmawati (2012) dalam reivich &
shatte, 2002).
Keterampilan hidup (life skill)
the abilities for adaptive and positive behaviour that enable individuals
to deal effectively with the demands and challenges of everyday life
(World Health Organization)
kemampuan untuk perilaku adaptif dan positif yang memungkinkan individu untuk secara efektif
menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari

Untuk membangun ketahan diri


Keterampilan hidup (life skill)
 Keterampilan hidup pada dasarnya adalah kemampuan yang membantu meningkatkan
kesejahteraan mental dan kompetensi pada remaja saat mereka menghadapi kenyataan hidup.
 Kecakapan hidup sebagai upaya memberdayakan remaja untuk mengambil tindakan positif
untuk melindungi diri mereka sendiri dan meningkatkan kesehatan dan hubungan sosial yang
positif.
(World Health Organization)
ten core life skill
1. Problem solving (memecahkan masalah)
2. Critical thinking (berpikir kritis)
3. Effective communication (komunikasi
efektif)
4. Decision making (mengambil keputusan)
5. Creative thinking (berpikir kreatif)
6. Interpersonal relationship (hubungan
antar-individu)
7. Self-awareness building (membangun
kesadaran diri)
8. Empathy (empati)
9. Managing emotions (manajemen emosi)
10. Coping with stress (mengatasi stress)
Sumber: World Health Organization
Sumber: PP N0. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
 Pemberian materi KIE dilaksanakan melalui proses pendidikan formal dan nonformal serta kegiatan
pemberdayaan remaja sebagai pendidik sebaya atau konselor sebaya;
 Konseling dilaksanakan dengan memperhatikan privasi dan kerahasiaan, dan dilakukan oleh tenaga
kesehatan, konselor dan konselor sebaya yang memiliki kompetensi sesuai dengan kewenangannya;
 Pelayanan klinis medis termasuk deteksi dini penyakit/screening, pengobatan, dan rehabilitasi.
Pemberdayaan teman sebaya (peer group) sebagai
Pendidik Sebaya (peer educator) dan Konselor Sebaya (peer
counselor) di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK
Remaja).
Peningkatan kualitas
remaja dengan pemberian
akses informasi,
pendidikan, konseling dan
pelayanan ttg kehidupan
berkeluarga (pasal 48 UU
No. 52/2009)
Penguatan peran orangtua/keluarga yang memiliki remaja
dalam pengasuhan (parenting) kepada anak remajanya
melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)
APA ITU
PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-REMAJA
Wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan akses
informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang perencanaan kehidupan
berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya

 Wadah kegiatan Pembinaan Ketahanan Remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk
remaja.
 Implementasi pendekatan teman sebaya (peer group) melalui Pendidik Sebaya (peer
aducator) dan Konselor Sebaya (peer counselor)
 Ada di jalur pendidikan (sekolah-sekolah dan perguruan tinggi) serta di jalur
masyarakat (komunitas remaja)
OFFLINE DAN ONLINE
25.379 sekretariat Forum GenRe Forum GenRe
(offline) dan akun Kab/Kota (offline) Provinsi (offline)
(online) PIK Remaja dan akun (online) dan akun (online)

Terintegrasi Forum GenRe


dengan Dokter Indonesia/nasional
Gen Z (offline) dan akun (online)
Menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati
5 (lima) transisi kehidupan remaja
GENERASI BERENCANA

Remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati 5


(lima) transisi kehidupan remaja sehingga mampu melangsungkan (1) jenjang
pendidikan secara terencana, (2) berkarir dalam pekerjaan secara terencana,
dan (3) menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.
Jumlah penduduk muda yang besar dapat menjadi potensi kekuatan, tetapi
dapat juga menjadi sumber kelemahan: bergantung pada bagaimana
mereka dipandang, diperlakukan, dan dipersiapkan.

Anda mungkin juga menyukai