Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya rasio
ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang;
Tahun 1971 setiap keluarga memiliki 5 - 6 orang anak, menjadi 2 – 3 anak per keluarga sejak
tahun 2003.
Menurunnya rasio perbandingan antara jumlah penduduk nonproduktif (usia kurang dari 15 tahun
dan 65 tahun ke atas) terhadap jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun)
Struktur usia penduduk yang menguntungkan tersebut akan berubah menjadi malapetaka
demografi manakala negara gagal meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta gagal
memperluas lanskap lapangan kerja untuk angkatan kerja yang jumlahnya melimpah. Mereka
akan menjadi tekanan penduduk dan tekanan sosial politik.
SDM BERKUALITAS: PRASRAYAT MEMETIK BONUS
Meningkatkan produktivitas pekerja: Produktivitas tinggi meningkatkan upah
Peningkatan modal manusia/SDM Upah pekerja meningkatkan konsumsi dan investasi
Memberikan kesempatan kerja Konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi
Presiden Joko Widodo
Pidato sidang bersama DPR RI dan DPD RI di komplek Parlemen
“
Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
“
saya yakin bonus demografi menjadi
bonus lompatan kemajuan
Sumber Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Saat ini terdapat 1,8 Milyar remaja di dunia.
Itu merupakan jumlah remaja yang paling besar dalam sejarah dunia
sumber: www.thelancet.com
jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 63 juta jiwa
atau sekitar 26 persen dari total penduduk Indonesia