•Anak Usia Sekolah adalah anak umur ± 44,31 Juta Remaja (BPS,
2021)
lebih dari 6 tahun sampai sebelum
Sekolah/ Pesantren Total
berusia 18tahun Madrasah
Satuan 402.494 250.000 652.494
Pendidikan
• Remaja adalah kelompok usia 10 Peserta Didik 55.110.813 18.459.000 73.198.3
tahun sampai berusia 18 tahun. 1
Tenaga 3.654.120 1.510.000 5.164.12
Pendidik 0
NAPZA dan
Kebersihan diri Kesehatan
Keselamatan di Kesehatan Reproduksi
Gizi dan aktifitas
fisik
Mental
Emosional
jalan raya
1,4% usia 5-9 th, 2,1 % 5.14% anak SMP dan SMA 9.1% usia 10-18 th pernah 7% wanita usia 15-19
29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1%
usia 10 – 14 th, 3,3% usia merasa pernah ingin bunuh merokok6 telah melahirkan anak
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka pertama2
15-24 th sikat gigi diri 1 0.3% usia 10-14 th dan 3.7%
Kecukupan Protein <80%11 6.32% remaja putri
sesuai waktu yang 62% anak usia 13-17 th usia 15-19 th pernah
6.8% kurus; 16.9% pendek; 10.8% hamil pertama pada
dianjurkan 3 pernah mengalami konsumsi alkohol dalam 1
gemuk (usia 5-12 tahun)3 usia ≤16 tahun7
67,3% usia 5-9 th, 55,6 % kekerasan sepanjang bulan terakhir3 16.47% remaja putri
29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5%
usia 10 – 14 th, 51,9% hidupnya4 18.8% usia 13-15 th hamil pertama pada
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka
usia 15-24 th 6.2% usia 15-24 th pengguna rokok 6 usia 17-18 tahun7
kecukupan Energi <70%11
bermasalah gigi mengalami depresi 3 76.6% usia 13-15 th dapat 23.26% putri
50,4 % usia 10-14 th konsumsi
dan mulut 3 10% usia 15-24 th membeli rokok dari toko, remaja pada
makanan manis; 31,4 % hamil19-20
usia pertama
tahun7
43% usia 10-14 th tidak gangguan mental dan penjual di pinggir jalan, kios6
konsumsi makanan asin; 11% 3.8% kasus HIV dan
cuci tangan dengan emosional 3 3.2% kalangan pelajar dan
konsumsi makanan instan; 78% 4.1% AIDS pada usia 5- 19
benar3 • Prevalensi adiksi mahasiswa di Indonesia
konsumsi makanan tahun 3
64,4 % usia 10-14 th internet menggunakan NAPZA5
berpenyedap3 228.049 (0,62%) usia 10
kurang aktifitas fisik 3 pd remaja: 19,3% 10 58,2% usia 5 – 14 tahun dan
4,8% usia 13-15 th Obesitas
14,20 persen anak usia 0- • 10% usia 15 – 24 th memiliki 16,1% usia 15 – 24 th tidak – 17 th sudah kawin7
6.8% kurus; 18.5% pendek; 11.2%
17 th tinggal di rumah gangguan Mental menggunakan helm saat
gemuk (usia 13-15 tahun) 3
32% usia 15 -24 th Anemia tangga kumuh7 Emosional 3 mengendarai atau
65% tidak sarapan membonceng motor3
6.7% kurus; 22.4% pendek;
9.5%
gemuk (usia 16-18 tahun) 3
1. GSHS 2015; 2. SDKI 2017; 3. Riskesdas 2018; 4. SNPHAR 2018; 5. BNN 2019; 6. GYTS 2019; 7. SUSENAS 2019; 8. PUSKAPA-BPS-Unicef 2020; 9. http:covid19.go.id; 10. Kristiana Siste,er.Al, 3
2020; 11. SDT 2014
Situasi Anemia
Remaja
ANEMIA
Usia 15 – 24 tahun : 32 %
• 65% tidak sarapan
Usia 5 – 14 tahun : 26%
• 45% tidak cuci tangan dengan benar
Pemberian
TTD secara
blanket
approach
Di Asia Tenggara sekitar 45% kasus anemia Dampak Anemia Remaja putri yang
disebabkan oleh defisiensi zat besi. Penurunan kekebalan tubuh, anemia berisiko
konsentrasi, prestasi belajar, lebih tinggi akan
menjadi calon ibu
Penyebab anemia kebugaran remaja dan produktivitas.
yang anemia
• 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah,
• Defisiensi vitamin dan mineral Lalai)
(termasuk zat besi, dan vit A, B12 dan • Mudah mengantuk
folat), • Sulit konsentrasi
Perdarahan , kematian
• Infeksi parasit (malaria, TB, cacing) • Sering pusing, mata berkunang- Ibu, bayi prematur,
• Inflammatory disorders atau penyakit kunang Bayi dengan Berat Badan
bawaan terkait struktur Hb (talasemia, • Pucat pada wajah, kelopak mata, Lahir Rendah
defisiensi, G6 PD) bibir, kulit, kuku, telapak tangan (BBLR)
UU Nomor 36 Tahun Perpres No 72 Tahun 2021
2009 Tentang tentang
Kesehatan Percepatan Penurunan
Stunting
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang dikali Triwulan IV 54 % 75% 90%
7. • Pendidikan
Melibatkan gizi bagi
siswa (Kader remaja dan
Kesehatan guru untuk pencatatan dan
Sekolah)
pelaporan dan menyebarkan pesan pentingnya minum TTD
8. Puskesmas membuat kesepakatan dengan sekolah untuk suplai TTD
9. Siswa mengunduh aplikasi ceria “ Cegah Remaja Putri Anemia” di
playstore
10. Sekolah dan Puskemas membuat laporan sesuai format
11. Dinas Pendidikan dan Kemenag turut memantau sekolah/madrasah
dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan program TTD rematri
Pastikan rematri konsumsi TTD
sudah dicatat dan dilaporkan
SKB 4 Menteri tentang Penyelenggaraan
Peningkatan Status Kesehatan Peserta
Didik
AKSIBERGIZ
I 1 Sasaran remaja putri kelas 7-12* (12.349.190) konsumsi TTD setiap minggu
Membagikan dan konsumsi TTD pada kegiatan Aksi Bergizi untuk
2
memastikan kepatuhan konsumsi
3 Pemantauan konsumsi TTD secara digital melalui aplikasi CERIA dan SIGIZI
Terpadu
Telah dilakukan kegiatan Gerakan Aksi Bergizi Nasional tanggal 26 Oktober 2022
4
dengan jumlah 6.420 sekolah (2.189.871 siswa) – 34 prov dan 514 kab/ kota
Pelaksanaan Franco
• Terintegrasi melalui penjaringan kesehatan distribusi :
- Franco kab/ kota : 246 kab/ kota di 12 provinsi prioritas
atau pemeriksaan berkala
penurunan stunting. Dikirimkan pada tahun 2022
• Dilaksanakan oleh petugas Puskesmas dan
- Franco pusat : 268 kabupaten/ kota di 22 provinsi lainnya
tim pelaksana UKS /M
Akan dikirimkan di tahun 2023 .
ALUR SKRINING ANEMIA 1.Rujuk ke Puskesmas (Bila
diperlukan dapat dilakukan
pemeriksaan dengan hematologi
analyzer di Puskesmas )
2. Obati dengan TTD ;
• 1 tablet per hari (anemia
11-11.9 ringan)
gr/dl •2 tablet / hari ( anemia sedang)
3.Edukasi asupan gizi seimbang
4.Follow up dalam 2 -4 minggu
(klinis dan pemeriksaan hb)
5.Bila tidak membaik dalam waktu 4
8-10.9 g/ dl
minggu , atau status anemia dan
klinis menjadi berat disertai
ditemukannya penyebab selain
AGB, rujuk ke RS
< 8 g/ dl
3
Untuk mendukung pelaksanaan program konsumsi
TTD, dikembang self-reporting app untuk remaja putri
9
Ceria Playstore
Aplikasi CERIA
sudah masuk ke
dalam Play Store
(android) dan Web
Direncanakan akan
segera ada di App
Store (iphone )
Unduh dan Instal
• Lakukan
pencarian
aplikasi CERIA
di Play
Google
Store
• Pilih
‘install’
Halaman Utama
Setelah install aplikasi, muncul halaman sebagai
berikut. Jika belum melakukan registrasi, maka pilih
“Daftar”
Daftar
Masukan data lengkap, seperti:
• Nama lengkap
• NIK
• Email
• No. Handphone
• Tempat Lahir
• Tanggal Lahir
• Sekolah
• Username
• Password
Catatan:
Tandai persetujuan syarat dan
ketentuan sebelum pilih “daftar”
Login
• Setelah melakukan
registrasi, akan Kembali
ke halaman utama, lalu
pilih “Masuk”
• Selanjutnya,
masukan
alamat email/username
• Masukan kata sandi
• Pilih “Masuk”
Halaman Beranda
Setelah Masuk, akan
muncul halaman
Beranda yang di
dalamnya terdapat
informasi pengguna
dan Riwayat
Pencatatan Minum TTD dan Ukur
2
Hasil Skrining Anemia
1) Tanggal Ukur
• Lalu
“Simpan”
1
Konfirmasi Simpan Data
Baik pada minum TTD dan Ukur,
terdapat notifikasi sebelum menyimpan data yang
diinput
Riwayat
Riwayat minum TTD
dan Ukur dapat dilihat
pada Beranda
Menu Lainnya
Terdapat menu informasi dan Berita
yang berkaitan dengan Kesehatan
Akun Saya
80 75.82
66.68 66.17
61.94 64.53
56.41
60 52.40 51.70
48.82
45.18 45.61
54 38.75
44.07 41.47
40 31.78
35.09
31.69 32.04
29.31
35.73
28.67 26.78 27.31
21.41 21.55
17.46 17.68
20 10.02
14.48 12.87
9.38
8.45 8.19
0.00 0.00
0
Kabupaten/ Kota Sudah Mencapai Target Remaja Puteri Konsumsi TTD 54%:
1. Kab. Ponorogo 6. Kab. Gresi
2. Kab. Trenggalek 7. Kota Blitar
3. Kab. Tulung Agung 8. Kota Probolinggo
4. Kab. Banyuwangi 9. Kota Mojokerto
5. Kab. Bondowoso 10. Kota Surabaya
Kesimpulan dan Harapan
1. Aksi bergizi dilaksanakan rutin tiap minggu di sekolah jenjang SMP / SMA / sederajat,
ditetapkan hari pelaksanaan Aksi bergizi.
2. Tersedia dukungan edaran pelaksanaan Aksi bergizi dan skrining anemia dari pemda atau
OPD terkait atau sekolah serta dukungan anggaran .
3. Sekolah mendorong pengisian self-reporting konsumsi TTD Rematri melalui aplikasi CERIA.
Saat ini CERIA sudah ada di Play Store (android) dan Web dan akan segera masuk ke App Store
(iphone) . Aplikasi CERIA saat ini pada tahap mapping pada tiap daerah agar data konsumsi
rematri dapat terlihat di sigizi
4. Pastikan kegiatan yang sudah terlaksana ( konsumsi TTD dan skrining) dicatat dan dilaporkan
5. Lakukan pemantauan secara berkala dan berkesinambungan. Berikan feed back, cermati data ekstrim
( tinggi maupun rendah)
6. Penguatan integrasi dan pembinaan Tim Pembina UKS/M dengan Tim Pelaksana UKS/M
7. Tercapainya target nasional 2022 , remaja putri mengonsumsi TTD adalah 54%, untuk
mendukung capaian target nasional.