Anda di halaman 1dari 3

Template/Format Penugasan berupa Narasi

No
1 Nama : Dwi Lestari Handayani
2 Unit Kerja : PPKH Kecamatan Muntok
3 Modul : 2
4 Sesi : 1
5. Jawaban/ : Soal : Menyusun data jumlah KPM dengan kategori remaja
Uraian wanita, ibu hamil, ibu nifas (42 hari pasca melahirkan),
anak 6 bulan, anak 6-12 bulan, 12-24 bulan, 2-6 tahun
diwilayahnya.
Berdasarkan data tsb, identifikasi dan analisa potensi
stunting di KPM dampingan anda.

Jawaban :

N KATEGORI JUMLAH
O
1 RemajaWanita 385
2 IbuHamil 3
3 IbuNifas 0
4 Anak 6 Bulan 2
5 Anak 6-12 Bulan 4
6 Anak 12-24 Bulan 16
7 Anak 2-6 Tahun 18

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dianalisa sebagai


berikut:

Data Remaja Wanita pada daerah dampingan saya, saya


ambil dari umur 10-21 Tahun. Setiap wanita memiliki masa
pertumbuhan yang berbeda-beda. Sekitar 60-80% masa
pertumbuhan wanita dipengaruhi oleh faktor genetik alias
keturunan. Sementara sisanya, 20 hingga 40 persen, faktor
pertumbuhan pada wanita didasari oleh asupan gizi serta
kondisi lingkungan. Masa pertumbuhan wanita tidak hanya
melibatkan tinggi badan tetapi pubertas juga
diperhitungkan. Di beberapa jurnal Kesehatan masa
pubertas dimulai saat umur 8 hingga 10 Tahun. Pubertas
biasanya berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Dan pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi
pertama (menarche).

Seiring berkembangnya zaman, masa pubertas mungkin


saja dimulai lebih awal. Hal ini karena adanya pengaruh gizi
atau interaksi sosial. Tinggi badan remaja wanita masih bisa
bertambah jika lempeng pada tulang Panjang masih
terbuka. Lempeng pertumbuhan pada wanita terbuka saat
memasuki masa pubertas. Pertumbuhan seseorang akan
berlangsung selama pubertas hingga menutupnya lempeng
pertumbuhan di usia 20-21 tahun. Bagi wanita yang ingin
mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badannya, ia harus
melakukannya selama masa pubertas. Pengetahuan tentang
pertumbuhan remaja wanita harus diketahui oleh orang tua
sehingga masa pertumbuhan pada remaja wanita dapat
dioptimalkan.

Ibu hamil dan ibu nifas juga harus mengetahui pengetahuan


tentang pencegahan dan penanganan stunting sedini
mungkin untuk menghindari 3 G yaitu gagal tumbuh, gagal
kembang dan gagal metabolisme. Untuk itu setiap peserta
PKH yang memiliki kategori Ibu hamil wajib memeriksakan
kehamilannya di fasilitas Kesehatan terdekat minimal 3
bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
Kesehatan ibu hamil dan janin karena periode emas dimulai
sejak masa kehamilan. Ibu hamil perlu memenuhi asupan
gizi seimbang dan memberikan stimulasi sesuai tahapan
tumbuh kembang janin. Masa 1000 hari pertama kehidupan
(1000 HPK) terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730
hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. Dampak
pada masa periode emas akan sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak hingga dewasa. Dan pada masa
1000 HPK ini orang tua dapat berkontribusi untuk
pencegahan dan penanganan stunting sedini mungkin.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita


akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya. Dan kondisi stunting baru terlihat
setelah bayi berusia 2 tahun.

Stunting dapat menimbulkan dampak yang buruk, baik


dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam
jangka pendek stunting dapat menyebabkan gagal tumbuh,
hambatan perkembangan kognitif & motorik sehingga
berpengaruh pada perkembangan otak dan keberhasilan
pendidikan, dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta
gangguan metabolisme. Sedangkan dampak Stunting pada
usia remaja merupakan wujud dari adanya gangguan
pertumbuhan pada tubuh, bila ini terjadi, maka salah satu
organ tubuh yang cepat mengalami risiko adalah otak.
Dalam otak terdapat sel-sel kemampuan menyerap
pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada
produktivitas saat dewasa, dan meningkatkan risiko
penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi,
jantung koroner dan stroke. Anak mengalami stunting
memiliki potensi tumbuh kembang yang tidak sempurna,
kemampuan motorik dan produktivitas rendah, serta
memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit tidak
menular.

Oleh karena itu Pendamping Sosial PKH perlu


menyampaikan Informasi kepada KPM PKH terkait
pengetahuan tentang stunting, dan bagaimana cara
mencegahnya sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai