17550
Email: rs_amandacikarangselatan83@yahoo.com
2022
PENDAHULUAN
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah 5 tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir tetapi kondisi
stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang cukup
menggembirakan terkait masalah stunting. Angka stunting atau anak tumbuh pendek turun
dari 37,2% pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8% pada Riskesdas 2018. Meski trend stunting
dunia (WHO) yaitu kurang dari 20%. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan
masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan olehfaktor
gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling
menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Beberapa penyebab stunting sebagai berikut praktek pengasuhan yang kurangbaik, termasuk
kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan gizi sebelum,pada masa kehamilan dan
setelah melahirkan, masih terbatasnya layanankesehatan termasuk layanan ANC (Ante
Natal Care) atau pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, post natal care atau
pelayanan setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses
rumah tangga/keluarga pada makanan bergizi, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui secara global perkembangan penurunan prevalensi stuntingdan
wasting.
2. Tujuan Khusus
-Mengetahui pencapaian program penurunan stunting dan wasting.
EVALUASI KEGIATAN
1. Melaksanakan rapat, membuat SK TIM PROGNAS yang sudah tercantum pada
keputusan direktur 149/SK/DIR/RSACS/X/2022 serta Sosialisasi SKTIM PROGNAS
Stunting dan Wasting dalam bentuk softcopy dan hardcopy.
2. Rapat tim, membuat undangan, daftar hadir, notulen dan referensi tentang landasan
hukum pedoman stunting dan wasting.
3. Melakukan proses pengajuan ke diklat untuk membuat jadwal pelatihan skrining gizi
dan mencari jadwal pelatihan konselor laktasi untuk lebih efisien dalam waktu dan
ruangan yang cocok dalam pelaksanaan program tersebut.
4. Melakukan tahap proses kerjasama dengan marketing untuk membuat MOU agar
pelayanan dari FASKES lanjutan untuk melanjutkan ke pelayanan tingkat primer agar
lebih mudah, cepat dan efisien dalam penanganan kasus stunting tersebut.
5. Melaksanakan proses pembua tan leaflet tentang laktasi agar pasien bisa melihat dan
membaca informasi yang terkandung di dalam leaflet setiappasien berobat ke RS
Amanda Cikarang Selatan
6. Melakukan skrining terhada p pasien ibu hamil dan anak oleh petugas poli yang
menangani dan nantinya dapat memantau kepatuhan IMD dan ASI anak untuk
seterusnya selama masih berobat di RS Amanda Cikarang Selatan.
7. Menerapkan pedoman terhadap tabel antropometri agar pasien ibu dan anak paham
idealnya tumbuh dan kembang anak.
ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM STUNTING
RS AMANDA CIKARANG SELATAN TAHUN 2022
Data rawat inap anak usia 1-5 tahun bulan Agustus - September 2022Dokter
Dari data rawat inap anak umur 1-5 tahun bulan Agustus - September 2022 ditemukan 1anak pasien
dengan kondisi stunting.
1. An M. Adi Braga
Tanggal Lahir : 20 April 2018
No RM: 126963
Yang telah dilakukan oleh Tim Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting:
Pasien masuk RS Amanda Cikarang Selatan dari IGD tanggal 27 Agustus 2022 dengan keluhan
: mual, muntah, tidak mau makan, BAB cair tidak terhitung, demam.
2. Pasien dilakukan pemeriksaan oleh dokter IGD dengan data sebagai berikut : Suhu =
38,5
Nadi = 120x/ menitRR =
24x/menit
TB = 95 cm BB
= 10,4 kg
Status Gizi = Sangat Kurang
Menggunakan perhitungan BB/TB menurut Z Score, hasilnya pasien dibawah garismerah
3. Pasien dilakukan Rawat Inap mulai dari tanggal 27 Agustus 2022 sampaidengan
4 September 202
4. Selama Perawatan pasien mendapatkan Terapi Nutrisi
Intervensi Gizi :
DIET TKTP
1 27-Agu-22 CAIR, LUNAK
1.125/HARI
2 28-Agu-22 DIET TKTP CAIR, LUNAK
1.125/HARI
3 29-Agu-22 DIET TKTP CAIR, LUNAK
1.125/HARI
4 30-Agu-22 DIET TKTP CAIR, LUNAK
1.125/HARI
5 31-Agu-22 CAIR, LUNAK
DIET TKTP
6 01-Sep-22 1,125/HARI CAIR, LUNAK
DIET TKTP
7 02-Sep-22 1.125/HARI CAIR, LUNAK
DIET TKTP
8 03-Sep-22 1.125/HARI CAIR, LUNAK
DIET TKTP
9 04-Sep-22 CAIR, LUNAK
1.125/HARI
5. Tanggal 4 September 2022 pasien dinyatakan BLPL oleh Dokter DPJP,Saat
pulang kondisi pasien sebagai berikut:
1. Nafsu makan membaik
2. Kondisi pasien membaik
3. Dari segi gizi adanya perbaikan BB sekitar 0,5 kg
Kesimpulan :
Terapi nutrisi untuk kenaikan Berat Badan tetap dilakukan untuk kedepannya,
hingga berat badan anak dapat normal dan status gizi baik.
B. Data Pasien Perinatologi tahun 2022
September 87 16
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Jumlah Pasien
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Juli Agustus September November
Jumlah Pasien
D. Data Bayi yang Dilakukan IMD, ASI Eksklusif tahun 2022
September 22 22
25
20
15
10
0
Juli Agustus September
1.5
0.5
0
Juli Agustus September Oktober November
Amanda Cikarang Selatan secara berkala sehingga rujukan berjenjang dapat berjalan dengan
baik untuk pencegahan AKI dan AKB.
d. Mengadakan internal training secara berkala untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
yang terkini untuk tim stunting dan wasting di RS Amanda Cikarang Selatan.
e. Melaksanakan MONEV secara rutin sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai
target.