RSACS/SPO/MED/288 0/0 1/2 STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh PROSEDUR OPERASIONAL
5 Juli 2022 dr.H.M Asep Hidayat Lukman, MM
Tata cara pelayanan TB DOTS PENGERTIAN
1. Terciptanya regulasi pelayanan TB DOTS
TUJUAN 2. Terwujudnya kelancaran pelayanan pasien TB DOTS 3. Terwujudnya kelancaran dan kejelasan distribusi obat
KEBIJAKAN 1. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364 tahun 2009 tentang Pedoman Nasional Penanggulangan TB 4. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 884 tahun 2007 tentang Ekspansi TB Strategi DOTS di RS dan Balkes/Pengobatan Penyakit Paru PROSEDUR 1. Penerimaan pasien suspek TB a. Menempatkan petugas untuk menyaring pasien dengan batuk lama segera pada saat datang (suspek atau confirm TB). b. Pasien suspek TB diarahkan ke Poli TB DOTS. 2. Pelayanan pasien Pasien suspek atau confirm TB tidak dibolehkan mengantri dengan pasien lain untuk mendaftar, mereka harus segera dilayani mengikuti langkah-langkah dibawah ini. a. Menginstruksikan pasien yang tersaring diatas untuk melakukan etika batuk. Kalau perlu berikan masker atau tisu untuk menutup mulut dan mencegah terjadinya aerosol. b. Pasien yang suspek atau kasus TB melalui pertanyaan penyaringan harus dipisahkan dari pasien lain, dan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi baik serta diberi masker bedah atau tisu untuk menutup mulut dan hidung pada saat menunggu. c. Pasien suspek TB dicatat di TB 06 d. Berikan formular TB 05 yang telah diisi untuk pemeriksaan dahak/sputum e. Lakukan pemeriksaan dahak SPS untuk menegakkan diagnosa f. Lakukan pemeriksaan dahak SP pasien follow up pengobatan g. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan, dikonsulkan kembali kepada dokter pengirim h. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, klinis dan penunjang lain, maka dokter spesialis (Sp.PD) menentukan diagnosa TB atau bukan i. Apabila pasien didiagnosa TB maka dokter spesialis membuat resep obat paket (OAT) atau non OAT tetapi regimennya sama dengan OAT. j. Penjelasan OAT, penunjukkan PMO dan pemantauan OAT dilakukan petugas Poli DOTS, untuk mempermudah pemantauan OAT menggunakan TB 02. k. Untuk pasien rawat inap, OAT dikirimkan ke ruang rawat inap sesuai jumlah permintaan. Apabila pasien pulang atau rawat jalan maka penjadwalan obat selanjutnya dilakukan di Poli DOTS.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Rawat Inap 3. Instalasi Farmasi 4. Unit Pelayanan Laboratorium