KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
UPAYA PERCEPATAN
PENANGGULANGAN STUNTING
35
28.9 29 29.6
30 27.5
MASALAH GIZI
BADUTA 0-23 BULAN
MASYARAKAT
25
19.3 18.8
20 17.8 17.8
0
2014 2015 2016 2017
6
PETA PREVALENSI STUNTING (TB/U)
BALITA USIA 0-59 BULAN, PER PROVINSI
KEP. BABEL (7 Kab/Kota)
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2017)
•R (0); M (6)
KALSEL (13 Kab/Kota)
•T (1); ST (0) KALTIM (10 Kab/Kota)
•R (1); M (2) GORONTALO (6 Kab/Kota)
KALTENG (14 Kab/Kota) •R (0); M (1)
KEP. RIAU (7 Kab/Kota) •T (7); ST (3) SULBAR(6 Kab/Kota) •R (0); M (2)
SUMATERA UTARA (33 Kab/Kota) •R (0); M (1) •T (9); ST (0)
•R (3); M (3) •R (0); M (0) •T (4); ST (0)
•R (1); M (14) •T (8); ST (5)
•T (1); ST (0) •T (4); ST (2)
•T (13); ST (5) KALTARA (5 Kab/Kota)
•R (0); M (1) SULUT 15( Kab/Kota)
KALBAR (14 Kab/Kota)
•R (0); M (1) •T (3); ST (1) •R (1); M (6)
ACEH (23 Kab/Kota) •T (7); ST (1)
•T (9); ST (4)
•R (0); M (5)
•T (14) ; ST (4) RIAU (12 Kab/Kota) SULTENG (13 Kab/Kota)
•R (0); M (7) •R (0); M (0) MALUKU UTARA (10 Kab/Kota)
•T (12); ST (1) •R (3); M (5)
•T (5); ST (0)
SUMBAR (19 Kab/Kota) •T (2); ST (0)
•R (0); M (10)
•T (8) ; ST (1) PAPUA BARAT (13 Kab/Kota)
JAMBI (11 Kab/Kota) •R (0); M (3)
•R (1); M (8) •T (9); ST 1()
•T (2); ST (0)
JATENG (35 Kab/Kota) PAPUA (29 Kab/Kota)
•R (0); M (21) •R (1); M (9)
SUMSEL (17 Kab/Kota) •T (14); ST (0) SULSEL (24 Kab/Kota) SULTRA (1 Kab/Kota) •T (14); ST (5)
•R (5); M (10) BENGKULU (10 Kab/Kota) •R (0); M (2) •R (0); M (3)
•T (2); ST (0) •R (0); M (5) •T (15); ST (7) •T (9); ST (5)
•T (5); ST (0) MALUKU 11( Kab/Kota)
•R (0); M (3)
LAMPUNG (15 Kab/Kota)
NTT (22 Kab/Kota) •T (7); ST (1)
•R (0); M (6) •R (0); M (3)
•T (8); ST (11) Masalah kesehatan masyarakat (WHO 2010) terbagi
•T (9); ST (0) menjadi:
•Rendah (R), prev <20%
BANTEN (8 Kab/Kota) •Medium (M), prev berada diantara 20-29%
•R (0); M (4) DKI JAKARTA (6 Kab/Kota) JABAR(27 Kab/Kota) DIY (5 Kab/Kota) JATIM (38 Kab/Kota) BALI ( 9Kab/Kota) NTB (10 Kab/Kota) •Tinggi (T), prev berada diantara 30-39%
•T (4); ST (0) •R (1); M (4) •R (6); M (21) •R (4); M (5) •R (0); M (0) •Sangat Tinggi (ST), prev ≥40%
•R (1); M (5) •R (2); M (16)
•T (0); ST (0) •T (8); ST (1) •T (0); ST (0) •T (9); ST (2) •T (0); ST (0) •T (9); ST (1)
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
B ali 19.1
D I Yo gyakarta 19.8
K e p u lau an R iau 21.0
D K I J akarta 22.7
2015
Su m ate ra Se latan 22.8
M alu ku U tara 25.0
J am b i 25.2
J aw a Tim u r 26.7
K e p B an gka B e lit u n g 27.3
Su m atra U tara 28.5
J aw a Te n gah 28.5
J aw a B arat 29.2
2016
B e n gku lu 29.4
B an te n 29.6
R iau 29.7
M alu ku 30.0
P ap u a 32.8
P ap u a B arat 33.3
K alim an tan U tara 33.4
K alim an tan Se lat an 34.2
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2015-2017)
Mengapa bisa?
D I Ac e h 35.7
Su law e si Te n gah 36.1
Su law e si Te n ggara 36.4
BALITA USIA 0-59 BULAN, PER PROVINSI
spesifik?
• Mengapa
mengalami
8 PROVINSI
PREVALENSI
sensitif atau
berturut-turut
PENINGKATAN
selama 3 tahun
karena faktor
KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN STUNTING
Kebijakan dalam Percepatan Perbaikan Gizi
Perpres No. 2/ 2015 tentang RPJMN
•Arah kebijakan dan strategi percepatan perbaikan gizi
•Fokus pada penurunan stunting pada anak baduta
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk Imunisasi)
b. Perbaikan Gizi khususnya Stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/AIDS, Tuberkulosis & Malaria)
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas & Kanker)
PENDEKATAN
GERMAS
KELUARGA
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING
PENCEGAHAN PENANGANAN
STIMULASI – PENGASUHAN
1000 HARI PERTAMA
dan PENDIDIKAN
KEHIDUPAN (HPK) BERKELANJUTAN
INTERVENSI STUNTING
Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan 15
Prioritas Nasional (PN) 1: Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan
dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Program Prioritas (PP) 2: Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
Penurunan kematian ibu dan bayi • Kemenkes
PP 1
Peningkatan pelayanan keluarga • BKKBN
berencana dan kesehatan reproduksi • KPPPA
KP
Imunisasi dasar lengkap
ProP
5 2
IBU HAMIL
1000 HPK hamil)
3. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
4. PMT Ibu hamil.
5. Penanggulangan cacingan pada ibu hamil.
6. Pemberian kelambu dan pengobatan bagi
ibu hamil yang positif malaria.
IBU MENYUSUI
SPESIFIK
BUMIL & BUSUI : Mutu ANC 10 T, Kelas Ibu Hamil, Peningkatan Cakupan & Compliance TTD
Bumil, Makanan Tambahan Bumil dan Busui
BAYI 0 - 5 BLN : IMD, ASI Eksklusif, Pelayanan KN1, Pemantauan Pertumbuhan dan SDIDTK
BAYI 24 - 59 BLN dan PRA SEKOLAH: Vit A, SDIDTK/PAUD, PAUDHI, Makanan
Tambahan
25
RENCANA PERCEPATAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2019
DALAM PENURUNAN STUNTING
1. PENDIDIKAN GIZI:
a. Orientasi asuhan gizi dan E-PPGBM bagi petugas gizi Puskesmas diluar 100 kab/kota (untuk 100 Kab/kota sdh
di laksanakan di 2018)
b. PMBA dan Pemantauan Pertumbuhan Balita bagi petugas gizi Puskesmas di 10 desa di 160 Kab/Kota prioritas
c. Implementasi Gizi Seimbang di masyarakat Implementasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Gizi,
pengembangan PMT Lokal di 34 Provinsi
d. Pemulihan Gizi berbasis Masyarakat dan Tatalaksana anak gizi buruk
2. SURVEILANS GIZI:
a. Penguatan Sistem InformasiGizi (Sigizi) terpadu,
b. PSG dan PKG,
c. Penguatan Intervensi Suplementasi Gizi,
d. Pelacakan dan Konfirmasi kasus gizi,
e. Monev
3. SUPLEMENTASI GIZI:
a. MT Bumil KEK
b. MT Balita Kurus
c. Suplementasi gizi mikro (Taburia di 160 Kab/Kota prioritas, Vitamin A, TTD, mineral mix)
GIZI UNTUK 1000 HPK
MASA 9 BULAN (270 HARI)
Trimester 1 (usia kehamilan 4 sampai 6 bulan)
Pada trimester 1 dan 2, Gizi yang sangat
dibutuhkan ibu hamil adalah Protein, Asam Folat
dan Zat Besi yang banyak terdapat pada ikan,
telur, daging, hati, bayam, brokoli dan kacang-
kacangan, selain itu tetap membutuhkan
karbohidrat dan buah-buahan
• Terjadi pembentukan,
pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat untuk otak, tulang
belakang, jantung, hati, usus,
ginjal, sistem saraf dan organ
reproduktif.
MASA 9 BULAN
Trimester 2 (usia kehamilan 1 sampai 3 bulan)
• Pertumbuhan dan perkembangan
janin semakin cepat
• Otak dan tubuh lain seperti
telinga, tulang, tangan dan kaki
semakin sempurna
• Janin sudah mempunyai kulit tipis
• Jantung mulai berdetak dan janin Kebutuhan gizinya sama dengan
mulai bergerak trimester 1
MASA 9 BULAN
Trimester 3 (usia kehamilan 7 sampai 9 bulan)
Trimester 3 - bayi lahir, ibu hamil masih
tetap membutuhkan protein, asam folat,
zat besi dan zat gizi mikro lain seperti
Kalsium, Iodium dan zinc.
Kalsium dan zinc banyak terdapat di ikan
, ikan teri, udang, kerang, rumput laut,
• Berat dan panjang badan janin semakin sayuran hijau dan kacang-kacangan.
bertambah dengan cepat.
• Tulang dan gerakannya semakin kuat.
• Seluruh organ tubuh berkembang
sempurna, matanya bisa merasakan
adanya cahaya.
• Rambut halus dan lemak terus
bertambah untuk persiapan kelahiran. Selain itu tetap membutuhkan
karbohidrat dan buah
HAL-HAL YANG PERLU IBU HAMIL LAKUKAN
• Makan aneka ragam pangan lebih banyak
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan, kebutuhan energi
selama proses melahirkan dan cadangan
selama menyusui
• Minum air putih secukupnya
• Batasi gula, garam dan minyak/lemak
• Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
sebelum makan
Ibu hamil mengonsumsi
• Periksa kehamilan secara teratur ke petugas 1 tablet tambah darah
kesehatan selama kehamilan
MASA 730 HARI (2 TAHUN)
0 – 6 Bulan
44
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
a. Pengertian pertumbuhan
b. Pemantauan pertumbuhan menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS)
c. Penyebab gangguan pertumbuhan
d. Alur kegiatan penimbangan dan tindak lanjut
e. Deteksi dini gizi buruk melalui pemantauan
pertumbuhan
f. Peran Posyandu sebagai salah satu sistem
kewaspadaan dini gizi buruk
45
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN:
Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh: anak bertambah berat badan dan panjang
atau tinggi badan
PERKEMBANGAN:
Berkembangnya fungsi tubuh (psikomotor, mental
dan sosial)
Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berdiri,
berjalan, berbicara, bermain dan bersosialisasi
46
TUMBUH KEMBANG ANAK
Ukuranfisik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
48
Pemantauan Pertumbuhan Menggunakan
KMS (lanjutan …)
Kenaikan Berat badan Minimal (KBM)
Bayi laki-laki dan perempuan
- Usia 1 bulan : 800 gram
- Usia 2 bulan : 900 gram
- Usia 3 bulan : 800 gram
- Usia 4 bulan : 600 gram
- Usia 5 bulan : 500 gram
- Usia 6 bulan : 400 gram
Laki-Laki Perempuan
- Usia 7 bulan : 400 gram - Usia 7 – 10 bulan : 300 gram
- Usia 8 – 11 : 300 gram - Usia 11 – 60 bulan : 200 gram
- Usia 12 – 60 : 200 gram 49
Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS Balita
Contoh disamping menggambarkan
status pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan anak dalam KMS:
a.TIDAK NAIK (T); grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan
dibawahnya; kenaikan berat badan <
KBM (<800 g)
b.NAIK (N), grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan diatasnya;
kenaikan berat badan > KBM (>900 g)
c.NAIK (N), grafik berat badan
mengikuti garis pertumbuhannya;
kenaikan berat badan > KBM (>500 g)
d.TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
mendatar; kenaikan berat badan < KBM
(<400 g)
e.TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
menurun; grafik berat badan < KBM
(<300 g)
LATIHAN SOAL
1. Anak Perempuan umur 6 bulan dengan berat 7,6 kg, pada umur 7
bulan menjadi 8,1 kg dan pada umur 8 bulan menjadi 8,8 kg. Buatlah
grafik pertumbuhan dan interpretasinya !
2. Anak laki2 umur 12 bulan dengan berat 8 kg, pada umur 13 bulan
berat 8,2 kg pada umur 14 bulan 8,4 kg. Buat grafik pertumbuhan
dan interpretasinya !
3. Anak perempuan umur 4 bulan dengan berat badan 6,6 kg, pada
umur 5 bulan berat badannya menjadi 6,9 kg, dan pada umur 6 bulan
menjadi 7,1 kg. Buat grafik pertumbuhan dan interpretasinya !
52
LATIHAN SOAL
4. Anak laki-laki umur 8 bulan dengan berat badan 7,2 kg, pada umur 9
bulan berat badannya menjadi 7,4 kg, dan pada umur 10 bulan
menjadi 7,5 kg.
Buat grafik pertumbuhan dan interpretasinya !
5. Anak laki-laki umur 3 bulan dengan berat badan 6,2 kg, pada umur 4
bulan berat badannya menjadi 7,0 kg, dan pada umur 5 bulan
menjadi 7,3 kg.
Buat grafik pertumbuhan dan interpretasinya !
53
PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
54
PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(lanjutan ……)
GAGAL TUMBUH
MENINGGAL
Timbang
Beri pujian
Plot hasil
penimbangan Beri penjelasan arti grafik pertumbuhan anak
Pertahankan kondisi anak, beri nasihat pemberian
Naik makan sesuai umur
Anjurkan datang ke penimbangan berikutnya
Hubungkan hasil ploting
bulan ini dengan bulan lalu
Rujuk ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes
DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
pertumbuhan bermasalah
GIZI BURUK
58
DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (lanjutan…)
PENILAIAN KADER/
TENAGA KESEHATAN
ASAL NAIK
59
PERAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK
2. PENIMBANGAN BALITA
1. PENDAFTARAN
3. PENGISIAN KMS
RUJUKAN KASUS:
2T
Balita sakit
LAPORAN KASUS:
Formulir W1 (Puskesmas/RS)
Pekan Penimbangan
63
PENENTUAN STATUS GIZI
64
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
KLINIS:
Rambut, kulit, otot, keadaan iga, jar. lemak, mata, lidah, bibir.
Gizi buruk: sangat kurus & atau edema, otot atrofi, jaringan lemak
subkutan berkurang, pucat, bercak Bitot pada mata, dermatitis, dll
ANTROPOMETRI:
BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB
IMT/U
LiLA, Tebal lemak
LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine
ANALISA DIET/MAKANAN:
food recall 24 hours, food record, dan food weighing
food frequency questionaire (FFQ)
65
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
MENGGUNAKAN INDEKS ANTROPOMETRI
BB/U:
Berat Badan menurut Umur, tidak dapat menggambarkan ada
atau tidak adanya kurang gizi (akut/ kronis)
PB/U atau TB/U:
Panjang atau Tinggi Badan menurut Umur, menggambarkan ada
atau tidak adanya kurang gizi kronik “stunted” atau pendek
BB/PB atau BB/TB:
Berat Badan menurut Tinggi Badan, menggambarkan ada atau
tidak adanya kurang gizi akut “wasted” atau kurus
IMT/U:
Indeks massa tubuh menurut umur, merupakan indeks yang
paling baik untuk menilai ada tidaknya kelebihan gizi
66
Tabel Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score
Catatan:
1.Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali
anak yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang
memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan
endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi orang tua normal).
2.Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai masalah
pertumbuhan, tetapi akan lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator PB/U atau TB/U, BB/PB
atau BB/TB atau IMT/U.
3.Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis z-
score 2 berarti risiko lebih pasti.
4.Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan
intervensi gizi yang salah.
5.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “sangat kurus” dan terlihat tanda-
tanda klinis marasmus, maka disebut marasmus.
6.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/U atau indeks lainnya bila ditemukan edema pada kedua
punggung kaki dan tidak ditemukan penyebab lain (penyakit ginjal, jantung, dan hati, maka disebut
kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
7.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “kurus” disebut juga Gizi Kurang, dan
“sangat kurus” disebut juga Gizi Buruk.
Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya 5 April 2006, ditulis 05-04-2006
Tulis tanggal kunjungan, misalnya 19 September 2008, ditulis 19-09-2008
Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal lahir, misalnya:
Tanggal kunjungan 19 09 2008
Tanggal lahir 05 04 2006 -
14 05 2
71
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan…..)
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
76
CARA MENIMBANG ……(lanjutan…..)
Posisi pengukur yang benar (mata Posisi kaki yang benar, telapak kaki
tegak lurus ke jendela baca alat menempel tegak lurus pada papan
pengukur) penggeser
CARA MENGUKUR TINGGI….(lanjutan…..)
81
CARA MENGUKUR
TINGGI/PANJANG BADAN PADA ANAK (lanjutan…)
82
PRAKTEK
PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
83
PRAKTEK MENIMBANG BB DAN
MENGUKUR TB/PB
Siapkan alat-alat:
Dacin/timbangan pegas (Beam Balance Scale)
“Baby scale” / timbangan bayi
“Microtoise”
“Stadiometer”/”Length board”
KMS anak dan tabel baku rujukan WHO-2005
Alat tulis (kertas & pensil)
Siapkan 2 (dua) anak:
umur < 2 tahun & ≥ 2 tahun untuk setiap kelompok
Waktu: 90 menit (2 jam pelajaran @ 45 menit)
Catatan: Alat-alat antropometri harus ditera secara berkala 84
(Badan Meterologi)
PRAKTEK MENIMBANG BB DAN
MENGUKUR TB/PB (lanjutan…)
Pasang dacin di tiang yang kuat
Pasang timbangan pegas ditempat datar atau di meja
(untuk “Baby scale” )
Pasang microtoise di dinding yang rata setinggi 2 m
Pasang “Stadiometer”/”Length board” di meja
Setiap kelompok menanyakan identitas anak (nama,
jenis kelamin dan umur/ tanggal lahir) serta menimbang &
mengukur TB atau PB anak
Plotkan di KMS untuk melihat arah pertumbuhan anak
Tentukan status gizi anak
Menggunakan GPA
36
LATIHAN SOAL
6. Della, seorang anak perempuan lahir pada tanggal 21 April 2009. Ia datang bersama
ibunya ke Puskesmas Cempaka pada tanggal 30 September 2009. Hasil pengukuran
panjang badannya 70 cm dan BB 7,6 kg.
a. Hitung umur Della
b. Lakukan ploting menggunakan BB/PB indikator
c. Tentukan status gizi Della
7. Seorang anak laki-laki bernama Suroto, lahir di Martapura tanggal 5 Oktober 2009.
Suroto datang ke Puskesmas pada tanggal 29 Oktober 2010. Hasil pengukuran
panjang badannya 74,5 cm dan berat badan 8 kg
a. Hitung umur Suroto
b. Lakukan ploting menggunakan BB/PB indikator
c. Tentukan status gizi Suroto
89
LATIHAN SOAL
8. Anak perempuan bernama Tini lahir di Timika pada tanggal 20 Januari 2010. Ia
dirujuk ke Puskesmas tanggal 2 juni 2010, hasil pengukurannya PB 66,8 cm dan
berat badan 4 kg.
a. Hitung umur Tini
b. Lakukan ploting menggunakan BB/PB indikator
c. Tentukan status gizi Tini
91
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN –TINGGI BADAN ANAK
• Panjang/tinggi badan terhadap umur (P/U atau T/U):
• Panjang/tinggi pada saat pengukuran
• Identifikasi stunted oleh karena undernutrition yang berkepanjangan atau sakit
berulang
• Identifikasi tinggi (terlalu tinggi problem endokrin?)
• PB/U lahir-6 bulan; 6 bulan-2 tahun
• TB/U di atas 2 tahun
INTERPRETASI PLOT SESUAI INDIKATOR
INDIKATOR PERTUMBUHAN
Z-score Panjang/Tinggi terhadap Berat terhadap Berat terhadap BMI (IMT)
Umur Umur Panjang/Tinggi terhadap umur
0 (median)
Di bawah -1
Di bawah -3 Severely
Early stunted
Life Nutrition (note 4)
Roadshow Severely underweight Severely wasted Severely wasted
UKK Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial
CATATAN/NOTE:
1. Anak tergolong sangat tinggi. Badan yang tinggi jarang menjadi masalah, kecuali
tinggi yang sangat berlebihan dengan indikasi adanya masalah endokrin atau
hormonal
2. Anak yang berat badan terhadap umur berada pada rentang ini mempunyai
masalah pertumbuhan, namun lebih baik dinilai dari pengukuran B terhadap P/T
atau BMI (IMT)/U
3. Point yang diplot pada z-score di atas 1 menunjukkan adanya possible risk. Adanya
kecenderungan menuju garis z-score +2 menunjukkan pasti berisiko
4. Adanya kemungkinan stunted atau severely stunted menjadi overweight
INTERPRETASI PLOT SESUAI INDIKATOR
INTERVERTASI KENCEDERUNGAN KURVA PERTUMBUHAN
Menyeberang/memotong garis z-score:
•Indikasi possible risk
•Bergeser menuju median perubahan yang baik
•Bergeser menjauhi median masalah / berisiko terjadi masalah pertumbuhan
•Tetap dekat dengan median, kadang memotong ke atas atau ke bawah tidak masalah
•Garis pertumbuhan meningkat atau menurun, memotong garis z-score overweight atau underweight
INTERVERTASI KENCEDERUNGAN KURVA PERTUMBUHAN
Peningkatan dan penurunan tajam pada garis pertumbuhan: