Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN GUNA


MENCEGAH PERMASALAHAN GIZI
A. Latar Belakang
1000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah fase kehidupan yang dimulai sejak
terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun
(730 hari). Pada periode ini organ-organ vital mulai terbentuk dan terus berkembang.
1000 HPK disebut periode emas karena pada periode ini terjadi perkembangan yang
sangat cepat sel-sel otak dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-
cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Perkembangan
otak ini hampir sempurna yaitu mencapai 80%, sehingga akan menentukan kualitas
manusia dimasa depan.
Masalah gizi pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih
tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis. Stunting adalah
masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu
yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni
tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kondisi tubuh anak
yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan dari kedua orang tuanya,
sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk
mencegahnya. Masalah gizi lainnya yaitu, wasting dimana berat badan berada dibawah
rentang normal. Wasting dapat terjadi karena penurunan berat badan drastis akibat tidak
adekuatnya zat gizi dan penyakit infeksi. Permasalahan gizi seperti stunting dan wasting
merupakan masalah yang dapat dicegah, dimana seperti kita ketahui genetika merupakan
faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan
faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 proporsi balita gizi buruk 3.9%, gizi
kurang 13.8%, pendek 19.3% dan sangat pendek 11.5%. Masalah ini menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan merupakan indikator yang mencerminkan status kesehatan
masyarakat. Upaya peningkatan status gizi masyarakat pada 1000 HPK perlu dilakukan
guna menurunkan proporsi anak balita pendek (stunted) dan anak balita kurus (wasted).
Melalui kegiatan penyuluhan ini ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
khususnya pada 1000 HPK di wilayah kerja Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sasaran dapat mengerti dan memahami serta dapat menerapkan materi yang sudah
diberikan mengenai pentingnya 1000 HPK guna mencegah permasalahan gizi
khususnya stunting dan wasting.
2. Tujuan Khusus
a) Sasaran dapat mengerti pentingnya 1000 HPK
b) Sasaran dapat mengerti dan paham tentang stunting dan wasting
C. Bentuk Kegiatan
1. Penyuluhan pentingnya 1000 HPK guna mencegah permasalahan gizi khususnya
stunting dan wasting.
2. Senam ibu hamil

D. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat, 06 Mei 2022
Waktu : 09.00-11.00 Wita
Tempat : Gedung Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Kuta

E. Sasaran
Sasaran dari penyuluah ini yaitu Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kuta I

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet

H. Materi
Materi yang disampaikan yaitu:
1. Pentingnya 1000 HPK
2. Permasalahan gizi khususnya stunting dan wasting serta dampaknya di kehidupan
anak mendatang

I. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang
pentingnya 1000 HPK guna mencegah permasalahan gizi khususnya stunting dan
wasting, maka dilakukan tanya jawab dan diskusi tentang materi yang telah disampaikan.
J. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai