Anda di halaman 1dari 3

Presentasi berjudul: "Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari

Pertama Kehidupan (HPK)"— Transcript presentasi:


1  Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
NINDI CAHYANI ( )YUNITA ELVIANI ( )UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA2017

2  Apa sih 1000 Hari Pertama Kehidupan..?


1000 HPK atau Seribu Hari Pertama Kehidupan adalah masa awal kehidupan yang dimulai saat di
dalam kandungan sampai 2 tahun pertama setelah kelahiran

3  Mengapa 1000 hari pertama kehidupan penting ?


Seribu hari pertama kehidupan merupakan PERIODE EMAS seorang anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal.Gangguan yang terjadi pada periode ini, khususnya kurangnya asupan
gizi, akan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat permanen
dan berjangka panjang serta lebih sulit untuk diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun.

5  Hubungan status gizi dengan periode 1000 HPK


Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, semakin
jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil, saat
kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis.Didalam kandungan, janin
akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat dan panjang badan, perkembangan otak
serta organ-organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Janin mempunyai plastisitas yang tinggi,
artinya janin akan dengan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan pada saat itu. Sekali perubahan tersebut terjadi, maka
tidak dapat kembali ke keadaan semula

6  Titik kritis 1000 hari pertama kehidupan


Pemenuhan asupan gizi pada 1000 HPK anak sangat penting. Jika pada rentang usia tersebut anak
mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.
Ada beberapa titik kritis selama 1000 HPK :Periode dalam kandungan ( 270 hari) : kebutuhan zat
gizi akan meningkat selama kehamilan, yaitu tambahan energi sekitar 300 kkal per hari,
pertambahan energi terutama di trimester II, Kebutuhan protein juga mengalami peningkatan selama
kehamilan yaitu hingga 68%, Kebutuhan zat gizi mikro seperti zat besi, asam folat, dan kalsium,
yodium juga meningkat.Periode 0-6 bulan (180 hari) : Ada dua hal penting dalam periode ini yaitu
melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif

7  Lanjutan....Periode 6 – 24 bulan (550 hari) : Mulai usia 6 bulan ke atas, anak mulai diberikan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena sejak usia ini, ASI saja tidak mencukupi kebutuhan
anak. Pengetahuan dalam pemberian MP ASI menjadi sangat penting mengingat banyak terjadi
kesalahan dalam praktek pemberiannya, seperti pemberian MP ASI yang terlalu dini pada bayi yang
usianya kurang dari 6 bulan

8  DAMPAK GANGGUAN PEMENUHAN GIZI PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

9  PREVALENSI GANGGUAN GIZI BAYI DAN BALITA DI INDONESIA


Dari beberapa masalah yang sudah di observasi oleh pemerintah gangguan yang sangat banyak
dialami oleh balita indonesia adalah PENDEK (STUNTING)
10  Apa itu Stunting...?Balita pendek atau stunting adalah balita dengan status gizi yang
berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umurnya (TB/U) bila dibandingkan dengan standar
nilai z-scorenyakurang dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika nilai z-scorenya kurang dari
-3SD. Masalah balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi darikondisi
ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang dideritaselama masa balita

11  Persentase balita stunting di indonesia

12  Persentase tertinggi pada tahun 2013 adalah di


Provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%), Sulawesi Barat (48,0%) dan Nusa Tenggara Barat
(45,3%)sedangkan persentase terendah adalah Provinsi Kepulauan Riau (26,3%), DI Yogyakarta
(27,2%) dan DKIJakarta (27,5%).PENYEBAB UTAMA STUNTING DISEBABKAN ADANYA
GANGGUAN PEMENUHAN GIZI SELAMA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

13  Penyebab stunting....faktor keluarga dan rumah tangga, berupa faktor maternal (nutrisi yang
kurang pada saat prekonsepsi, kehamilan, dan laktasi akibat pengaruh mitos mitos masyarakat,
tinggi badan ibu yang rendah, infeksi, kehamilan pada usia remaja, kesehatan mental, Intrauterine
growth restriction (IUGR) dan kelahiran preterm, Jarak kehamilan yang pendek, dan hipertensi) dan
faktor lingkungan (stimulasi dan aktivitas anak kurang, perawatan yang kurang, sanitasi dan
pasokan air yang buruk, akses dan ketersediaan pangan sulit, alokasi makanan dalam rumah
tangga yang tidak sesuai, edukasi pengasuh yang rendah)

14  Lanjutan.....kualitas makanan yang rendah (kualitas mikronutrien yang rendah, keragaman jenis
makanan yang dikonsumsi dan sumber makanan hewani yang rendah, makanan yang tidak
mengandung nutrisi, dan makanan hanya mengandung energi rendah) , cara pemberian yang tidak
adekuat (berupa frekuensi pemberian makanan yang rendah , konsistensi makanan yang terlalu
halus, pemberian makan yang rendah dalam kuantitas ) dan keamanan makanan dan minuman
(makanan dan minuman yang terkontaminasi, kebersihan yang rendah, penyimpanan dan persiapan
makanan yang tidak aman )pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang salah bisa karena inisiasi yang
terlambat, tidak ASI eksklusif, penghentian menyusui yang terlalu cepat dan diberikan MP-ASI
terlalu diniinfeksi klinis dan subklinis seperti infeksi pada usus : diare, environmental enteropathy,
infeksi cacing, infeksi pernafasan, malaria, nafsu makan yang kurang akibat infeksi, inflamasi

15  Dampak stunting....Jangka pendek : peningkatan mortalitas dan morbiditas, di bidang


perkembangan berupa penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa dan peningkatan
pengeluaran untuk biaya kesehatanJangka panjang : perawakan yang pendek, peningkatan risiko
untuk obesitas dan komorbidnya, dan penurunan kesehatan reproduksi selain itu terjadi penurunan
prestasi dan kapasitas belajar, dan di bidang ekonomi berupa penurunan kemampuan dan kapasitas
kerja

16  Pencegahan STUNTING....Untuk ibu hamil : Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik,
sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi
Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan dan Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet
tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan dan Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu
tidak mengalami sakitPada saat bayi lahir harus ditangani oleh tenaga kesehatan yang dapat
membantu kelancaran persalinan dan membantu melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)Untuk ibu
menyusui : berilah ASI eksklusif kepada bayi hingga berumur 6 bulan dan baru diberi MP-ASI saat
sudah berumur 6-24 bulanMemantau pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang
sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhanPerilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga termasukmeningkatkan akses terhadap
air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai