ASKEP individu

Nama : Tn.S
Umur : 37 th
Alamat : krajan, jatinom
Tanggal pengkajian : 14 Desember 2017
DATA ANALISA RESPON
Data subyektif : DIAGNOSA KEPERAWATAN : S:
1. Pasien mengatakan Diare pada Bp.S 1. Pasien bersedia untuk
buang air lebih dari 4 diajari tentang cara
kali dalam satu hari, NOC : penggunaan obat
rasanya sursuran, Asuhan keperawatan yang antidiare secara tepat
BABnya encer diberikan selama 15 menit 2. Pasien bersedia untuk
2. Pasien mengatakan untuk mengontrol banyak minum
mules pada perut 0501 gangguan buang air besar O:
sehabis BAB , dengan kriteria hasil: 1. Pola eliminasi Tn.S tidak
3. Pasien mengatakan 050101 pola eliminasi (4) mengalami gangguan (3)
nyeri pada perut, 050102 kontrol buang air besar 2. Buang air besar pada Tn.S
nyeri hilang timbul, (4) bisa terkontrol (3)
nyeri seperti diremas- 3. Obat yang diberikan adalah
remas NIC : a. Garam oralit (200ml air) 1x 1
4. Pasien mengatakan Manajemen diare (0460) b. Loperamide tablet 2 mg 2x 1
c. Domperidone tablet 10 mg 2x1
panas dingin pada Manajemen pengobatan (2380)
A : Masalah diare belum teratasi
tubuhnya
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI :
1. Manajemen diare
Data obyektif : 1. mengajari pasien cara
dilanjutkan dirumah
1. Pasien tampak lemas pengggunaan obat
2. Manajemen pengobatan
dan pucat antidiare secara tepat
dilanjutkan dirumah
2. Auskultasi abdomen 2. mengevaluasi kandungan
bising usus 40x/menit nutrisi dari makanan yang
RTL :
3. Tanda-tanda vital : sudah dikonsumsi
Jika terjadi peningkatan diare
TD : 120/70 mmhg sebelumnya
dan lemah dan rasa haus yg
N : 90 x/menit 3. menganjurkan pasien
meningkat dalam 2 hari segera
RR : 22 x/menit menghindari makanan
ke pelayanan pengobatan
Suhu : 36,7 0C pedas dan yang
BB : 33 kg menjadi 32 menimbulkan gas dalam
kg perut
4. menginstruksikan diet
rendah serat, tinggi protein,
tinggi kalori, sesuai
kebutuhan
5. mengajarkan
pasien/keluarga mengenai
metode pemberian obat
yang sesuai
6. memberikan pasien dan
anggota keluarga mengenai
informasi tertulis dan visual
untuk meningkatkan
pemahaman diri mengenai
pemberian obat yang tepat