Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

TERAPI OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL

Disusun Oleh
BERLIANA AJENG NURAINI
SN221024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Analisis Sintesis Tindakan Terapi Oksigen Dengan Nasal Kanul Pada Ny. S di
Ruang IGD RSUD KAB. KARANGANYAR

Hari : Selasa
Tanggal : 7 Maret 2023
Jam : 10.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri perut hingga menyebabkan ampek dan sesak napas

B. Diagnosis Medis
Unstable Angina Pectoris (UAP)

C. Diagnosis Keperawatan

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas.

D. Data yang Mendukung Diagnosis Keperawatan


DS :
1. Pasien mengatakan nyeri perut hingga ampek
2. Pasien mengatakan sesak napas

DO :
1. Pasien sesak
2. Gelisah
3. Hasil tanda-tanda vital
TD : 110/60 mmHg RR : 26x/menit
N : 32 x/menit SpO2 : 97%
S : 36,0 0C
E. Dasar Pemikiran

Angina pektoris adalah nyeri dada yang menyertai iskemia


miokardium yang dipicu oleh aktivitas yang meningkatkan kebutuhan
miokardium akan oksigen; seperti latihan fisik; dan hilang dalam
beberapa menit dengan istirahat atau pemberian nitrogliserin
(Majid,2018). Angina pektoris adalah suatu sindroma klinik yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai
aliran arteri koroner (PERKI, 2018).

Angina Pectoris (UAP) atau disebut juga angina pectoristidak stabil


yaitu bila nyeri timbul untuk pertama kali, sakit dada yang tiba-tiba
terasa pada waktu istirahat atau aktivitas minimal yang terjadilebih
berat secara mendadak atau bila angina pectoris sudah ada sebelumnya
namun menjadi lebih berat. Biasanya dicetuskan oleh faktor yang lebih
ringan dibanding sebelumnya (Khotimah dkk, 2022).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Pra Interaksi
1) Melihat program terapi pasien
2) Mengecek urutan prosedur
3) Menyiapkan peralatan
b. Fase Orientasi
1) Mencuci tangan
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan
4) Memastikan idetitas
5) Menanyakan kesediaan
6) Mempertahankan privasi
c. Fase Kerja
1) Menyiapkan tabung oksigen dengan manometernya
2) Mengisi aquabidest pada tabung humidifier ssesuai batas
3) Mengatur posisi semi fowler
4) Membuka flowmeter dengan ukuran 3l/ menit
5) Memastikan ada aliran udara dengan punggung tangan
6) Memasang kanul pada hidung pasien dengan benar
7) Melakukan fiksasi selang kanul dengan benar
d. Fase Terminasi
1) Mengevaluasi respon pasien
2) Membereskan alat dan mencuci tangan
3) Melakukan dokumentasi
e. Penampilan Selama Tindakan
1) Ketenangan
2) Ketelitian
3) Menjaga keamanan pasien dan perawat
G. Analisis Tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2..
Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah
gangguan pemenuhan pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang
menentukan oksigenasi jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas
(oksigen) pada membran alveo kapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh
hemoglobin, dan curah jantung. alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa
oleh hemoglobin, dan curah jantung.

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan

Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya
kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi.

Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori diantaranya adalah
untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit,
penggunaan nasal kanul yang tidak steril juga memperbesar penularan penyakit
melalui secret dari satu pasien ke pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang
tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air
akan terhirup oleh klien.

Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.
Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang dari
batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran mukosa dan
membantu untuk mengencerkan sekret di saluran pernafasan klien.

I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan


1. Monitor vital sign
2. Mempertahankan tirah baring dan memberikan posisi semi fowler
3. Mengajarkan Teknik napas dalam

J. Hasil yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan


S:-
O:
- KU sedang, kesadaran composmentis, pasien tampak tenang, RR = 24x/menit,
TTV dalam batas normal.
A : Kebutuhan oksigenasi terpenuhi
P : Pertahankan intervensi

K. Evaluasi Diri
1. Tindakan ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada
2. Perlengkapan alat proteksi diri harus diperhatikan untuk melindungi diri
sendiri dari penularan atau penyebaran mikroorganisme yang pathogen.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Bachtiar, 2015. Pelaksanaan Pemberian Terapi Oksigen Pada Pasien Gangguan
Sistem Pernafasan. Poltekes Kemenkes. Malang
SDKI.(2017).Diagnosa Keperawatan:Definisi dan indikator Diagnostik.Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SLKI.(2019).Luaran Keperawatan:Definisi dan Luaran keperawatan.Jakarta :Dewan


Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SIKI.(2018).Intervensi Keperawatan:Definisi dan Tindakan


Keperawatan.Jakarta :Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Wulandari Erfina, 2018. Laporan Analisa Sintesa Pemberian Tindakan Oksigenasi ,


Semarang

Anda mungkin juga menyukai