“HALUSINASI PENDENGARAN”
KELOMPOK 3
1. Ari Fitriana S15052
2. Devi Setya Oktaviana S15058
3. Dwi Fatmawati S15060
4. Endang Yuliningsih S15061
5. Galih Saputro S15065
6. Ida Listyaningsih S15066
7. Juanda S15069
8. Maya Dwi Lestari S15074
9. Neni Budi Purwaningsih S15077
10. Priyanti Sriyanda S15083
11. Ruth Maya Sagala S15087
12. Septiara Devi Oliviane S15089
13. Tutut Anggarini S15090
14. Viana S15091
15. Widia Wulandari S15093
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. T
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
No RM : 5432
Informan : keluarga pasien
Keterangan :
Laki-laki
Laki-laki Pasien
meninggal
Perempuan Tinggal
Perempuan
meninggal serumah
Pasien adalah anak sulung dari empat bersaudara dan tinggal sendirian di
rumah kontrakannya. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
sama seperti pasien.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien menyukai bentuk wajah, klien tidak menyukai
rambutnya yang kriting.
b. Identitas
Klien dirumah sebagai anak pertama, klien sangat menerima
dikeluarga sebagai laki-laki yang pertama.
c. Peran
Klien dirumah mengikuti organisasi karangtaruna, klien
sebagai anggota dan melakukan tugasnya dengan baik.
d. Ideal diri
Klien berharap suara bisikan yang menghampirinya segera
hilang, dan klien masih menginginkan dibelikan sepeda motor.
e. Harga diri
Klien dirumah dianggap sebagai orang yang baik dan saling
menolong tetangga.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah
kakak perempuan karena kakak perempuan sama seperti
dengan ibunya.
b. Peran peserta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Peran klien dalam organisasi karang taruna sebagai anggota
dan klien dapat bekerja dengan baik.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan klien mempercayai adanya Tuhan
tetapi tidak mau menjalankan solat
b. Kegiatan ibadah
Sebelum sakit : klien tidak pernah beribadah
Selama sakit : klien tidak melakukan ibadah
Penjelasan : saat ditanya oleh perawat pasien nampak diam dan tak
peduli. Jika tidak ditanya oleh perawat, pasien tidak mau berbicara
tetpai saat menjawab pertanyaan dari perawat pasien menjawab
dengan suara keras dan terlihat marah.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktifitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
Penjelasan : Ketika pengkajian dan ditanya ini hari apa, sekarang ada
di mana dan dengan siapa pasien berbicara sekarang, pasien menjawab
ini hari jumat, sekarang saya berada di RSJ dan sedang berbicara
dengan para perawat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi : Pembicaraan tidak sesuai, untuk menutupi gangguan
daya ingatnya
Diagnosa PERENCANAAN
No. Tgl. Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
1. 08- Resiko perilaku TUM: klien tidak
12 kekerasan b.d mencederai diri
perubahan persepsi orang lain dan
sensori: halusinasi lingkungan.
pendengaran TUK: Klien dapat mengungkapkan 1.1.1 Bina hubungan saling 1.1.1 Hubungan
1 Membina perasaannya dan keadaan ini percaya: saling percaya
hubungan saling secara verbal Salam terapeutik. sebagai dasar
percaya Perkenalkan diri interaksi yang
Jelaskan tujuan terapeuitik antara
interaksi perawat-klien.
Ciptakan lingkungan
yang tenang
Bina kontrak yang
jelas. 1.1.2 Ungkapkan
Tepat waktu perasaan klien
1.1.2 Dorong dan beri kepada perawat
kesempatan klien untuk sebagai bukti
mengungkapkan bahwa klien mulai
perasaannya. mempercayai
perawat
1.1.3 Simpatik akan
1.1.3 Dengarkan ungkapan klien meningkatkan
1.1 Klien dapat dengan simpatik. hubungan saling
membedakan hal nyata percaya
2. Klien dapat dan hal yang tidak 2.1.1 mengurangi
mengenal nyata. Dengan 1.1.1 Adakan kontak waktu kosong
halusinasinya menceritakan hal-hal sering dan singkat secara bagi klien
yang nyata setelah 3-4 bertahap. sehingga dapat
kali pertemuan. mengurangi
frekwensi
halusinasi.
1.1.2 Observasi tingkah 2.1.2 Halusinasi
laku verbal yang harus dikenalkan
berhubungan dengan terlebih dahulu
halusinasi: bicara sendiri. oleh perawat
agar intervensi
efektif.
1.1.3 Gambarkan tingkah 2.1.3 Klien mungkin
laku halusinasi pada klien tidak mampu
apa yang di dengar/apa yang untuk
dilihat. mengungkapkan
persepsinya
maka perawat
dapat
memfasilitasi
klien untuk
mengungkapkan
1.1.4 Terima halusinasi secara terbuka.
sebagai hal yang nyata bagi 2.1.4 Meningkatkan
klien tetapi tidak bagi orientasi realita
perawat. klien dan rasa
3.1 Klien dapat menyebutkan percaya klien.
3. Klien dapat tindakan yang bisa
mengontrol dilakukan bila sedang
halusinasinya berhalusinasi.
3.1.1 Identifikasi bersama klien 3.1.1 Tindakan yang
tindakan apa yang dilakukan biasanya
bila sedang berhalusinasi dilakukan klien
merupakan
upaya mengatasi
halusinasi.
3.1.2 Beri pujian terhadap 3.1.2 memberikan hal
ungkapan klien tentang yang positif atau
tindakannya. pengakuan akan
4. Klien dapat 4.1 Klien minum obat secara meningkatnya
memanfaatkan teratur sesuai aturan harga diri klien.
obat untuk minum obat setelah 3 kali
mengontrol pertemuan. 4.1.1 Meningkatkan
halusinasinya. 4.1.1 Diskusikan dengan klien pengetahuan dan
tentang obat untuk motivasi klien
mengontrol halusinasinya. untuk minum
obat secara
teratur.
4.1.2 Bantu klien untuk 4.1.2 Memastikan
5. Klien dapat 5.1 Klien dapat dukungan memastikan klien telah bahwa klien
dukungan keluarga dalam minum obat teratur untuk minum obat
keluarga dalam mengontrol halusinasinya mengontrol halusinasi. secara teratur
mengontrol setelah di rumah.
halusinasinya. 1.1.1 Dorong 5.1.1 sebagai upaya
klien untuk memberitahu latihan klien
keluarganya ketika timbul sebelum berada
halusinasi.
di rumah.
1.1.2 Lakukan 5.1.2 Keluarga yang
kunjungan keluarga. mampu merawat
klien dengan
halusinasi paling
efektif
mendukung
kesembuhan
klien dengan
masalah
halusinasinya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A: TUK I teratasi
P: Pertahankan TUK I
dan lanjutkan TUK II
O: Klien nampak
berbicara sendiri,
tertawa sendiri,
mondar - mandir tanpa
tujuan yang jelas,
A: TUK II teratasi
P : Lanjutkan TUK III
C. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, “Buku Saku Diagnosa Keperawatan”, Alih Bahasa : Yasmin Asih,
Edisi 6, EGC, Jakarta, 1998
Keliat, B. A., “Proses Keperawatan Kesehatan”, Jiwa, EGC, Jakarta, 1999
Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock, “Clinical Manual of Psychiatric Nursing,” 2 nd
Edition, Mosby Year Book, St. Louis, 1993
Stuart, G.W. & Michele T. “Laraia, Principles and Practice of Psychiatric Nursing”, 6 th
Edition, Mosby Company, St. Louis, 1998
Towsend, Mary C., “Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan”,
OLEH
KELOMPOK II