Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP

PERSIAPAN OPERASI, KAMAR OPERASI DAN ALUR MASUK KAMAR


OPERASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SAP

Pokok Bahasan : Menurunkan Kecemasan pasien dan penunggu pasien pre


operasi
Sub Pokok Bahasan : Persiapan operasi, Kamar operasi dan Alur masuk kamar
operasi
Sasaran : Pasien dan penunggu pasien pre operasi
Target : Pasien dan penunggu pasien pre operasi di ruang Poli Bedah
atau Ruang Bedah
Waktu : 1x 45 menit
Hari/tanggal :
Tempat : Depan ruang ...
Penyaji :…

A. Latar Belakang
Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual
pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologis
maupun psikologis. Setiap pasien pre operasi akan mengalami reaksi
emosional berupa kecemasan. Penyebab kecemasan pasien sebelum operasi
diantaranya takut nyeri, takut idak bangun karena dibius dan takut
menghadapi ruang operasi, peralatan dan petugas operasi.Oleh karena itu
pasien dan keluarga perlu mendapat penyuluhan tentang prosedur masuk
ruang operasi dan urutan kegiatan selama diruang operasi.

B. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien tidak lagi
cemas/takut untuk masuk ruang operasi dan menghadapi operasinya begitu
pula dengan keluarganya.

2. Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan klien dan keluarga
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan operasi ?
b. Menyebutkan 3 persiapan pasien operasi
c. Menjelaskan apa yang disebut kamar operasi?
d. Menyebutkan 3 profesi yang ada dalam team operasi?
e. Menyebutkan 3 peralatan didalam kamar operasi
f. Menyebutkan 3 prosedur/kegiatan pasien didalam kamr operas
3. Materi
(terlampir)
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media
a. LCD
b. Leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Peserta Waktu
1. Pendahuluan : 5 menit
a. Menyampaikan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memberikan
d. Apersepsi respon

2. Penjelasan Materi : Mendengarkan dan 25 Menit


a. Definisi operasi memperhatikan
b. Persiapan pasien operasi
c. Definisi kamar operasi
d. Bagian –Bagian kamar
operasi
e. Profesi dalam team operasi
f. Peralatan didalam kamar
operasi
g. Alur pasien didalam kamar
operasi

3. Penutup Menanyakan hal-hal yang 15 Menit


a. Tanya jawab dan evaluasi belum jelas dan
b. Menyimpulkan materi menjawab pertanyaan
c. Salam penutup dari penyuluh
Mendengarkan
Menjawab salam

7. SETING TEMPAT

Keterangan:
: Pasien

: Keluarga/Pendamping

: Peneliti

8. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Ansori
9. Evaluasi
a. Evaluasi proses :
1) Peserta hadir tepat waktu
2) Peserta aktif bertanya dan menjawab
3) Acara berjalan tepat waktu dan tanpa gangguan
b. Evaluasi hasil:
Tanya jawab lisan dengan pertanyaan sbb:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan operasi ?
2) Sebutkan 3 persiapan pasien operasi
3) Jelaskan apa yang disebut kamar operasi?
4) Sebutkan 3 profesi yang ada dalam team operasi?
5) Sebutkan 3 peralatan didalam kamar operasi
6) Sebutkan 3 prosedur/kegiatan pasien didalam kamr operasi

Lampiran
Pre Operasi, Kamar Operasi dan Alur masuk kamar operasi
A. Pre Operasi
1. Pengertian
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian
tubuh (Smeltzer and Bare, 2002). Preoperatif adalah fase dimulai ketika
keputusan untuk menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan
berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi ( Smeltzer and Bare,
2002 ). pasien preoperasi akan mengalami reaksi emosional berupa
kecemasan. Berbagai alasan yang dapat menyebabkan
ketakutan/kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain :

a. Takut nyeri setelah pembedahan


b. Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak
berfungsi normal (body image)
c. Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti)
d. Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain
yang mempunyai penyakit yang sama.
e. Takut/ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan
petugas.
f. Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
g. Takut operasi gagal.
Ketakutan dan kecemasan yang mungkin dialami pasien
dapat mempengaruhi respon fisiologis tubuh yang ditandai dengan
adanya perubahan-perubahan fisik seperti : meningkatnya frekuensi nadi
dan pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak
tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang
kali, sulit tidur, dan sering berkemih.

Persiapan fisik maupun pemeriksaan penunjang serta persiapan


mental sangat diperlukan karena kesuksesan suatu tindakan pembedahan
klien berawal dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama tahap
persiapan. Kesalahan yang dilakukan pada saat tindakan preoperatif
apapun bentuknya dapat berdampak pada tahap-tahap selanjutnya, untuk
itu diperlukan kerjasama yang baik antara masing-masing komponen
yang berkompeten untuk menghasilkan outcome yang optimal, yaitu
kesembuhan pasien secara paripurna .

2. Jenis-jenis operasi
a. Citto : Kondisi darurat
b. Elektif : Terencana, memerlukan persiapan

3. Persiapan pasien
a. Persiapan Fisik
1) Status kesehatan fisik secara umum
2) Status Nutrisi
3) Keseimbangan cairan dan elektrolit
4) Kebersihan lambung dan kolon
5) Pencukuran daerah operasi
6) Personal Hygine
7) Pengosongan kandung kemih
b. Persiapan Penunjang
1) Pemeriksaan Radiologi dan diagnostik, seperti : Foto thoraks,
2) Pemeriksaan Laboratorium, berupa pemeriksaan darah
3) Biopsi
4) Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD).
c. Pemeriksaan Status Anestesi
Pemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiusan
ditujukan untuk keselamatan selama pembedahan. Sebelum
dilakukan anestesi demi kepentingan pembedahan, pasien akan
mengalami pemeriksaan status fisik yang diperlukan untuk menilai
sejauh mana resiko pembiusan terhadap diri pasien.

d. Informed Consent
Berisi persetujuan operasi dan persetujuan anestesi yang
ditandatangani oleh pasien dan disaksikan oleh keluarga. Hal ini sangat
penting terkait dengan aspek hukum, tanggung jawab dan tanggung
gugat. Baik pasien maupun keluarganya harus menyadari bahwa
tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko.

B. Kamar Operasi
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang
membutuhkan keadaan suci hama (steril).

1. Bagian Kamar Operasi


Secara umum lingkungan kamar operasi terdiri dari 3 area.
a. Area bebas terbatas (unrestricted area)
b. Pada area ini petugas dan pasien tidak perlu menggunakan pakaian
khusus kamar operasi..
c. Area semi ketat (semi restricted area)
d. Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus kamar operasi
yang terdiri atas topi, masker, baju dan celana operasi.
e. Area ketat/terbatas (restricted area).
Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus kamar
operasi lengkap yaitu : topi, masker, baju dan celana operasi serta
melaksanakan prosedur aseptic. Ada ruangan persiapan untuk serah
terima pasien dari perawat ruangan kepada perawat kamar operasi
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan didalam kamar operasi antara lain:
a. Meja operasi: tempat tidur pasien yang akan dioperasi.
b. Lampu Operasi
c. Bed set monitor: Alat untuk memonitor kondisi pasien selama operasi:
meliputi Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Denyut jantung.

3. Team kamar operasi


Dalam setiap kali pelaksanaan operasi, ada beberapa profesi yang
terlibat didalamnya.
a. Operator: merupakan pembedah yang menentukan jalannya operasi
b. Asisten operator: membantu operator dalam bertindak.
c. Scrub nurse : merupakan perawat yang bertugas memberikan alat atau
instrumen operasi.
d. Circulating nurse : perawat non steril yang membantu memfasilitasi
operasi
e. Dokter anestesi : Dokter yang membius pasien.
f. Perawat anestesi: Perawat yang memfasilitasi dokter anestesi dan
mendampingi pasien selama proses operas

4. Prosedur/kegiatan pasien di kamar operasi


a. Proses penerimaan pasien
Perawat mengkaji identitas pasien dengan mencocokan identitas
di gelang dengan di status pasien yang meliputi: Nama Pasien, Umur,
Jenis Pembedahan dan Dokter yang akan melakukan pembedahan.
Kemudian disesuaikan dengan jadwal yang terpampang dipapan.
Setelah didentifikasi pasien akan dibawa kekamar operasi kemudian
pindah ke meja operasi.
b. Kegiatan di Kamar Operasi
Fase ini disebut sebagai fase intra operatif, pasien akan
mengalami berbagai prosedur. Antara lain:
1) Prosedur pemberian anestesi/Pembiusan
2) Pengaturan posisi bedah
3) Tindakan pembedahan
Setelah pemebedahan selesai, pasien akan dipindahkan keruang
pulih sadar. Untuk pasien yang dibius total sebelum pindah pasien
dibangunkan dahulu dari biusnya. Namun pada pasien operasi besar
yang memerlukan perawatan ICU pasien tidak transit di ruang pulih
sadar melainkan langsung dikirim ke ICU oleh dokteranestesi dan
perawat anestesi.
c. Di Ruang pulih sadar
Setelah operasi selesai disebut sebagai fase pascaoperatif yaitu
suatukondisi dimana pasien sudah masuk ruang pulih sadar samapai
pasien dalam kondisi sadarbetul untuk dibawa keruang rawat
inap.Diruang pulih sadar, pasien akan dimonitor jalan nafasnya,
saturasioksigen, perdarahannya. Setelah kondisi pasien stabil,petugas
ruang pulih sadar akan menghubungi ruangan untuk menjemput pasien
Kegiatan di kamar operasi selesai dan pasien kembali ke ruangan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Muttaqin,Adan Sari..2009.Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep,
proses,dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

2. Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner


&Suddarth. Vol. 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai