Disusun Oleh:
Eka Nurhayati( I1031161001 )
Sri wahyuni ( I1031161004 )
Feni Afriani ( I1031161012 )
Mohlisin (I10311610033)
Sama seperti kanker pada organ lain yang tentunya memiliki deteksi dini,
kanker prostat juga memiliki deteksi dini dalam melakukan pencegahan atau
pengobatan lebih lanjut. Satu diantara deteksi tersebut adalah PSA (Prostat Spesific
Antigen) merupakan glikoprotein yang hanya terdapat dalam sel epitel saluran kelenjar
prostat dan tidak terdapat dalam jaringan atau sel lain hal ini dikarrenakan kelenjar
prostat maupun cairan semen banyak mengadung PSA. Kadar PSA bermanfaat untuk
diagnosa banding adenocarsinoma pada pria dengan asal sel tumor primer yang tidak
2
jelas. Kadar PSA dalam serum pria normal maupun penderita kanker prostat adalah
0,1 – 2,6 ng/ml. PSA ini biasanya juga sering digunakan untuk mendeteksi kanker,
namun pemeriksaan ini juga memiliki sedikit kelemahan yaitu terkait dengan hasil
dimana masih terdapat keraguan untuk dijadikan sebagai patokan dan perlu
pengembangan lebih lanjut terkait pemeriksaan ini, sehingga penulis tertarik untuk
mengangkat tema yang berkaitan dengan kanker prostat khusunya pada deteksi dini
dengan PSA hal ini bertujuan untuk mengetahui hal apa saja atau kondisi apa saja yang
menyebabkan ketidakakuratan deteksi dini dengan kadar PSA ini.
3
BAB II
ANALISIS ARTIKEL-ARTIKEL
KANKER prostat ternyata bisa disembuhkan jika diditeksi sejak awal. Hal ini
dialami aktor utama film "Zoolander," Ben Stiller setelah melakukan diagnosis dini
dan menjalani serangkaian Tes prostate specific antigen (PSA). The American Cancer
Society mendukung pengujian PSA, tetapi memperingatkan ada kelemahan untuk
pengujian dalam penyakit kanker prostat ini.Dalam tes ini juga pria yang berusia 50
atau lebih tua harus mempertimbangkan bahaya dan manfaat dari pengujian PSA.
Pria yang berada para "risiko tinggi" untuk mengembangkan kanker prostat,
umumnya mereka memiliki riwayat keluarga kanker. Di Amerika atau Afrika,
misalnya pasein dapat memilih untuk pengujian PSA sebelumnya, saat mereka berusia
40 tahun. Namun, beberapa laki-laki tidak pernah memilih untuk melakukan skrining.
4
Sementara Stiller mendapatkan pengobatan yang baik pada pengujian PSA,
kata Brawley, seraya memperingatkan tentang risiko tes ini."Tes memiliki sistem
pengoperasian yang buruk. Mereka kadang-kadang melewatkan kanker yang perlu
ditemukan, dan menemukan kanker yang tidak perlu ditemukan," ungkap Brawley.
Hasil tes PSA terkadang menyesatkan, pria dapat didiagnosis dengan kanker
prostat dan diperlakukan hal-hal yang tidak perlu, sehingga mereka rentan terhadap
risiko kesehatan yang berhubungan dengan biopsi dan operasi. Brawley mengatakan,
ketika tingkat PSA pria diuji sebelum mereka berusia 50 tahun, mungkin ada lebih
banyak kesempatan dari kesalahan dalam pengujian. Rata-rata usia pria yang
didiagnosis dengan kanker prostat berusia 67 tahun.
Analisis artikel
Berdasarkan artikel diatas yang memaparkan bahwa PSA masih belum bisa dijadikan
sebagai dteksi satu-satunya dalam mengeakkan diagnose suatu penyakit khusunya
penyakit yang berkaitan pada system perkemihan. PSA ini biasanya dapat meningkat
dalam beberapa kondisi, misalnya seperti usia seseorang. Usia pada umumnya sangat
berpengaruh, Karena semakin tinggi usia seseorang maka kadar PSA dalam tubuh
seseorang tersebut juga meningkat meskipun didalam system perkemihan orang
tersebut tidak terbukti adanya sel kanker.
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/10/06/481/1507870/pro-kontra-tes-psa-
untuk-penderita-kanker-prostat diunduh tanggal 1 Mei 2018 Pukul 17:10 WIB
5
BAB III
PEMBAHASAN
PSA adalah serine-kalikrein protease yang hampir seluruhnya diproduksi oleh sel
epitel prostat. Pada prakteknya PSA adalah organ spesifik namun bukan kanker
spesifik. Maka itu peningkatan kadar PSA juga dijumpai pada BPH, prostatitis, dan
keadaan non-maligna lainnya. Kadar PSA secara tunggal adalah variabel yang paling
bermakna dibandingkan colok dubur atau TRUS. Sampai saat ini belum ada
persetujuan mengenai nilai standar secara internasional. Kadar PSA adalah parameter
berkelanjutan semakin tinggi kadarnya, semakin tinggi pula kecurigaan adanya Kanker
prostat. Nilai baku PSA di Indonesia saat ini yang dipakai adalah 4ng/ml. (Komite
Penanggulangan Kanker)
Prostate Spesific Antigen (PSA) adalah glikoprotein dengan berat molekul + 34.000
dalton yang diproduksi terutama oleh sel-sel epitel yang melapisi asinus dan saluran
kelenjar prostat. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk kedalam aliran
darah, namun jika terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA
dalam darah juga mengalami peningkatan. Peningkatan kadar PSA dapat disebabkan
oleh kanker prostat atau pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH).
PSA dalam darah ditemukan pada keadaan bebas (free PSA) dan sebagian besar
diikat oleh protein (complexed PSA, c-PSA). Pada kanker prostat peningkatan c-PSA
lebih dominan dibanding konsentrasi free PSA, sedangkan pada BPH yang lebih
dominan free PSA. Pada pria berusia lanjut > 60 tahun hasil pengukuran PSA rancu
apakah disebabkan oleh BPH atau kanker prostat oleh karena itu dianjurkan
6
pemeriksaan rasio free PSA / PSA-total atau rasio c-PSA / PSA total terutama bagi
mereka yang kadar PSA totalnya antara 2,6-10 ng/mL. Interpretasi pemeriksaan rasio
free- PSA/PSA-total adalah < 10% diduga kanker prostat, 10%-25% diduga BPH atau
kanker prostat, >25% diduga BPH.
Manfaat pemeriksaan PSA adalah untuk skrining (PSA total), untuk diagnosis
(PSA total dan rasio free-PSA / PSA-total atau rasio c-PSA/PSA total), untuk
pemantauan penyakit dan pemantauan pengobatan serta pemantauan setelah
pengangkatan prostat Pengukuran kadar PSA dalam darah dapat dilakukan dengan
beberapa metode diantaranya metode immunoradiometricassay (IRMA) ataupun
metode ELISA. Metode IRMA merupakan salah satu teknik immunoassay yang
menggunakan radionuklida 1251 sebagai perunut sehingga cuplikan dalam jumlah
kecil dapat dideteksi. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk penentuan tumor
marker dalam serum yang mempunyai matriks yang komplek dan kadamya yang sangat
bervariasi. Teknik assay ini didasarkan pada reaksi antara antigen (Ag) yang terdapat
pada cuplikan atau standar (tumor marker) dengan antibodi yang bertanda radioaktif
(Ab*) dalam jumlah berlebih membentuk kompleks antigen- antibodi (Ag-Ab*).
Dengan demikian semakin tinggi kadar tumor marker (Ag), maka kompleks antigen-
antibodi yang terbentuk juga semakin tinggi sehingga akan memberikan cacahan
radioaktivitas yang semakin tinggi (Widayat & (dkk), 2013)
Sebuah tingkat PSA normal berada di bawah 4 nanogram per mililiter (ng/mL) darah,
sementara PSA atas 10 menunjukkan resiko tinggi kanker. Tetapi ada banyak
pengecualian:
7
c. Beberapa obat BPH dapat menurunkan kadar PSA, meskipun kehadiran kanker
prostat, yang disebut negatif palsu. Jika baik PSA atau DRE tidak normal,
dokter akan meminta tes lainnya.
Pemeriksaan PSA
PSA adalah zat yang dihasilkan oleh sel-sel yang ada di dalam kelenjar prostat.
Kebanyakan dilepaskan ke dalam cairan semen, tetapi sebagian juga ke dalam darah.
Catatan: Apabila pemeriksaan PSA antara 2,6 – 10 ng/ml, dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan Rasio Free PSA/PSA Total untuk membantu membedakan kondisi kanker
prostat dengan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia – Kondisi pembesara prostat)
8
Ada berbagai kondisi lain yang tidak ada hubungannya dengan kanker prostat
namun juga bisa mempengaruhi tingginya kadar PSA dalam darah, seperti:
a. Usia. Semakin tua usia seseorang, kadar PSA dalam darah juga semakin
meningakat.
b. Ejakulasi. Kadar PSA dalam darah akan meningkat sedikit setelah Anda
mengalami ejakulasi.
c. Penangan medis. Semua penanganan medis yang dilakukan di sekitar kelenjar
prostat bisanya juga akan meningkan kadar PSA dalam darah.
Kesimpulan
Kanker prostat merupakan kanker yang berkembang pada kelenjar prostat yang
terdapat pada sistem reproduksi laki- laki. Ini terjadi bila sel – sel prostat mengalami
mutasi dan mulai memperbanyak diri diluar kontrol. Kejadian kanker prostat sangat
luas di seluruh dunia, walaupun dengan presentasi yang berbeda- beda pada tiap negara
Penyebab spesifik kanker prostat masih belum diketahui dengan pasti. Pria yang
mempunyai risiko untuk terjadinya kanker prostat adalah usia, genetik, ras, dan lain –
lain. Pria yang mempunyai risiko untuk terjadinya kanker prostat adalah usia, genetik,
ras, dan lain – lain. Faktor utama adalah usia. Perkembangan kelenjar prostat
dipengaruhi oleh hormon androgen. Gejala klinik penderita kanker prostat stadium
lanjut adalah nyeri, susah buang air kecil, problem saat mengadakan hubungan seks,
disfungsi ereksi. Pada stadium awal tidak terdapat gejala klinik. Penyebaran kanker
prostat dapat melalui limfe dan aliran darah. Kadar PSA (Prostat Spesific Antigen )
yang meningkat, colok dubur, Ultrasonografi transrectal, pemeriksaan patologik
bermanfaat untuk diagnosa kanker prostat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D., & Rainy, U. (2011). Peran Volume Prostat dan PSA Serum untuk Deteksi Kanker
Prostat pada Penderita LUTS Dengan Colok Dubur Normal. Indonesian Journal of
Cancer Vol. 5, No. 2 , 88-92.
10
Irdam, G., & Rainy, U. (2015). Tren Tata Laksana Kanker Prostat Lokal Lanjut di Indonesia.
ndonesian Journal of Cancer Vol. 9, No. 1, 1-6.
Umba, R. (2011). Prostate Specific Antigen (PSA) Inisial > 100 ng / ml Menggambarkan
Stadium Lanjut dan Rendahnya Survival Kanker Prostat. Indonesian Journal of
Cancer Vol. 5, No. 2 A, 57-60.
Widayat, P., & (dkk). (2013). REPARASI PEREAKSI KIT IMMUNORADIOMETRlCASSAY FREE
PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN UNTUK DETEKSI KANKER PROSTAT. KTI, Vol. 1 5No.2,
13-24.
11