Anda di halaman 1dari 13

Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No.

1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)


url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien
Post Operasi Fraktur Di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Sumardi1, Arlina Dewi2, Sri Sumaryani3


1
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Dosen Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
3
Dosen Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

*Correspondence author : 08122595590, Email : mardasumardi@gmail.com

DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.390

Abstrak

Latar Belakang: Indonesia menjadi peringkat ketiga Asia kematian korban kecelakaan lalu lintas.
Penatalaksanaan patah tulang dilakukan dengan cara membatasi pergerakan tulang (imobilisasi) dapat
dilakukan dengan cara Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Managemen nyeri post operasi
fraktur merupakan tindakan sangat penting dapat berupa nafas dalam dan mendengarkan musik
gamelan.
Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh nafas dalam dan mendengarkan music gamelan terhadap
tingkat nyeri pasien post operasi fraktur
Metode: Penelitian dengan Jenis kuantitatif pendekatan quasi ekeperimen (pre-post test with
control group design). Populasi penelitian ini adalah pasien post operasi ORIF (Open Reduksi
Internal fixation) yang mengalami rawat inap dengan sampling menggunakan teknik simple random
sampling sejumlah 30 responden. Kelompok intervensi diberikan nafas dalam dan mendengarkan
musik gamelan, kelompok kontrol dengan nafas dalam dan mendengarkan musik
instrumental.Penilitian dilaksanakan bulan Agustus – September 2018
Hasil: Uji statistik yang digunakan adalah uji t- berpasangan yaitu paired t-test dan independent t-
test. Penelitian menunjukkan bahwa niali p < value 0,05 sedangkan untuk nafas dalam dan
mendengarkan musik gamelan serta nafas dalam dan mendengarkan musik instrumental dengan nilai
p value 0,000, Pada independent t-test nilai p = 0,03. Nilai p<0,05 Sehingga nafas dalam dan
mendengarkan musik gamelan berpengaruh terhadap perubahan tingkat nyeri secara bermakna pada
pasien post operasi ORIF
Kesimpulan: Terdapat pengaruh nafas dalam dan mendengarkan musik gamelan terhadap perubahan
tingkat nyeri pasien post operasi di RSUD dr. Soediran mangun Sumarso Wonohiri.

Kata kunci : Musik gamelan, nyeri

414
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

The effects of deep breathing and listening to gamelan music on the pain level of the patient after
fracture surgery at RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Abstract

Background: Indonesia is ranked third in Asia, the death toll of traffic accident victims. Management
of fractures is done by limiting bone movement (immobilization) can be done by means of Open
Reduction Internal Fixation (ORIF). Postoperative fracture pain management is a very important
action that can take the form of deep breathing and listening to gamelan music.
Objective: To analyze the effect of deep breath and listen to gamelan music on the pain level of post
fracture surgery patients
Method: Research with quantitative type quasi-experimental approach (pre-post test with control
group design). The population of this study was patients post ORIF (Open Reduction Internal
Fixation) surgery who experienced hospitalization by sampling using a simple random sampling
technique of 30 respondents. The intervention group was given deep breath and listened to gamelan
music, the control group with deep breathing and listening to instrumental music. The study was held
in August - September 2018
Results: The statistical tests used were paired t-test and independent t-test. Research shows that the
value of p <0.05 value while for deep breath and listening to gamelan music and deep breath and
listening to instrumental music with a p value of 0.000, In the independent t-test the value of p = 0.03.
Value p <0.05 so that deep breath and listening to gamelan music have a significant effect on changes
in pain levels in patients post ORIF surgery
Conclusion: There is the influence of deep breath and listening to gamelan music on changes in the
level of pain of postoperative patients in Dr. Soediran General Hospital Sumanguno Wonohiri.

Keywords: gamelan music, pain

Pendahuluan (imobilisasi) dapat dilakukan dengan cara

Riset Kesehatan Dasar (2007), Open Reduction Internal Fixation (ORIF).

menjelaskan kasus patah tulang di Indonesia ORIF merupakan tindakan operasi dengan

pada angka 4,5% pada tingkat seluruh dunia, menempatkan kembali tulang yang patah ke

Jawa Tengah sejumlah 4,7 %, kasus terbanyak tempat semula dengan memasangkan plate dan

pada rentang usia >60 tahun sejumlah 7,5%. bone screws ke dalam tubuh pasien dengan

Patah tulang memerlukan tindakan perawatan tujuan imobilisasi (Tanra,2007). Keluhan

yang serius untuk mencegah terjadinya hal nyeri sering ditemukan pada pasien yang

yang tidak diinginkan (Kumagai, 2013). menjalani ORIF, bahkan kualitas nyeri setelah

Penatalaksanaan patah tulang dilakukan ORIF lebih tinggi. Menurut Sivrikaya (2012),

dengan cara membatasi pergerakan tulang operasi ORIF merupakan tindakan

415
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

pembedahan dengan tingkat nyeri paling menyampaikan bahwa 1-4 jam awal nyeri

berat.. berkurang namun pada jam berikutnya nyeri

Managemen nyeri post operasi fraktur mulai muncul, hal ini disebabkan bahwa

merupakan tindakan sangat penting bagi paracetamol injeksi mempunyai waktu paruh

dokter dan perawat, WHO (2015) telah 1-4 jam saja (Yolanda, 2013).

merekomendasikan menggunakan analgesik Intervensi keperawatan yang dilakukan

untuk mengurangi nyeri. Pemberian obat bertujuan untuk meningkatkan rasa nyaman

analgesik dapat mengurangi nyeri karena yaitu nafasa dalam. Nafas dalam dapat

analgesik dapat memblokade rasa sakit di mengatasi berbagai masalah misalnya stres,

perifer dan sistem syaraf pusat, walaupun nyeri dan ketegangan otot (Perry & Potter,

demikian pemberian analgetik dapat 2006). Napas dalam dapat merangsang saraf

mengiritasi lambung dan menyebabkan mual otonom dengan mengeluarkan

(Kumagai, 2013). neurotransmiter endorphin yang akan

Pasien yang mendapatkan obat meningkatkan kenyamanan dan menurunkan

analgesik jenis Ketorolac 30 mg melalui intra sensasi nyeri (Velkumary & Madanmohan,

vena menyampaikan masih merasakan nyeri 2004). Nafas dalam dan mendengarkan musik

berat (Novita, 2012). Terapi injeksi analgetik dapat menurunkan nyeri post operasi fraktur

ketorolac 30 mg hanya mampu menurunkan (Downey, 2009), dalam penelitian tersebut

skala nyeri 1,5. Pasien post operasi fraktur menunjukan bahwa nafas dalam mampu

setelah mendapat analgetik tetap merasakan menurunkan nyeri. Penelitian serupa

nyeri dan skala nyeri semakin meningkat Syamsudin (2009), menyampaikan bahwa

setelah 6 jam pasca pembedahan (Novita, nafas dalam dapat mengurangi tingkat nyeri.

2012). Paracetamol injeksi 100 ml khususnya Musik gamelan merupakan musik gending

di RSUD Dr. Soediran Mangun Soemarso jawa yang sering dimainkan dalam acara

sering digunakan, namun laporan dari pasien pernikahan. Musik gamelan memiliki tempo

416
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

teratur, menenangkan, dan sederhana sehingga paired t-test dan independent t-test karena

orang yang mendengarkan musik gamelan berdasarkan uji normalitas data dengan

menjadi nyaman, tingkat nyeri berkurang dan Kolmogorov Smirnov diketahuai p>0,05

otot yang tegang menjadi rileks (Campbell, sehingga data berdistribusi normal.

2001). Hasil Penelitian

Bahan dan Metode Analisis bivariat yang dilakukan dalam

Jenis penelitian menggunakan metode penelitian ini adalah untuk mengetahui

kuantitatif dengan quasi ekeperiment, jenis pengaruh nafas dalam dan mendengarkan

rancangan pre-posttest with control group musik gamelan terhadap perubahan nyeri.

design yaitu rancangan yang menggambarkan Tabel 1 Perubahan nyeri sebelum dan sesudah diberikan
intervensi nafas dalam dan mendengarkan musik
gamelan.
hubungan sebab akibat. Kelompok intervensi 95%CI t ρ*
Respon variab
diberikan perlakuan nafas dalam dan Pre Post
den el
(mean±SD) (mean±SD)
mendengarkan musik gamelan sedangkan
Interven VAS 4.28±0.98 3.74±1.19 0,31: 4,876 0,00
kelompok kontrol diberikan intervensi nafas si 0,76

dalam dan mendengarkan musik instrumen. Kontrol VAS 3.03±0.93 2.71±0.97 0,16:0,4 4,350 0,00

6
Populasi pada penelitian ini yaitu pasien rawat
*ρ<0,05 based on Paired test
inap dengan diagnosa fraktur di RSUD Dr.
Hasil uji paired-test pada kelompok
Soediran Mangun Sumarso yang berjumlah ±
perlakuan menunjukan bahwa setelah
30 pasien setiap bulannya. Teknik
mendapatkan intervensi nafas dalam dan
pengampilan sampel Probability dengan
mendengarkan musik gamelan terjadi
simple random sampling dengan jumlah
penurunan tingkat nyeri. Berdasarkan paired
sampel 30 responden. Penelitian dilaksanakan
test terjadi penurunan tingkat nyeri dengan
di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso pada
nilai t hitung hari pertama sebesar 4.876 dan
bulan Agustus-September 2018. Uji statistik
hari kedua terjadi perubahan tingkat nyeri
yang digunakan adalah uji t-berpasangan yaitu
dengan nilai t hitung sebesar 4.350.

417
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

berdasarkan analisa dari nilai t hitung tersebut gamelan juga memiliki tempo teratur,

diatas perubahan tingkat nyeri lebih terlihat di menenangkan dan sederhana, sehingga orang

hari pertama pengkajian, yang berarti bahwa yang mendengarkan musik gamelan menjadi

dengan intervensi nafas dalam dan nyaman, tingkat nyeri berkurang dan otot-

mendengarkan musik gamelan nyeri pasien otot yang tegang menjadi rileks

operasi lebih lebih efektif terjadi penurunan di (Jokomono,2010) sehingga ketika terjadi nyeri

hari pertama intervensi dibuktikan di tabel 1 baik karena fraktur maupun post operasi

dengan nilai probability pre test sebesar 0.200 karena fraktur responden bisa mendistraksi

dan post test sebesar 0.044. dengan mengalihkan sensasi nyeri ke musik

Management nyeri yang diberikan gamelan sehingga tingkat nyeri yang dirasakan

selama penelitian berlangsung mampu berkurang.

memberikan perubahan tingkat nyeri baik Pada kelompok kontrol disajikan musik

intervensi nafas dalam maupun dengan instrument oleh Kitaro dengan judul Koi durasi

mendengarkan musik gamelan. Campell waktu selama 10 menit dengan bantuan

(2001), menyatakan bahwa mendengarkan headphone.Intervensi kelompok kontrol

musik dapat memberikan efek nyaman, otot diberikan sama dengan kelompok intervensi

yang tegang menjadi rileks, nyeri juga yaitu dalam sehari diberikan tiga kali selama

mengalami penurunan. Musik yang diberikan dua hari. Secara pengetahuan dan geografis

kepada responden dengan nada lembut dan responden mempunyai keterbatasan informasi

rendah akan memberikan respon positif kepada tentang musik tersebut, bahkan mendengar

pasien, sebagai contoh dalam penelitian ini, musik instrumen tersebut mungkin juga baru

peneliti memilih musik gamelan karena pertama pada saat itu, namun karena musik

sebagian besar responden penelitian dari yang dibawakan oleh Kitaro dengan judul Koi

daerah jawa sehingga responden sering ini merupakan musik instrument yang lembut

terpapar musik tersebut sebelumnya dan musik ternyata dapat mendistraksi responden

418
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

penelitian dengan baik, terbukti secara statistik Hasilnya dalam penelitian tersebut bahwa

bahwa kelompok kontrol juga dapat relaksasi, musik dan kombinasi keduanya

menurunkan nyeri secara signifikan dengan efektif dalam mengurangi sensasi nyeri pasca

nilai t hitung 4.350. operasi. Good& Sukhe (2008) melakukan

Stimulus yang menyenangkan pada penelitian tentang efek music Korea dan musik

musik instrument dapat melemaskan otot-otot, Amerika untuk mengurangi rasa sakit setelah

gangguan pikiran dari rasa sakit dan penyakit, operasi ginekologi dan hasilnya adalah

membangkitkan respon yang efektif, dan keduanya efektif untuk mengurangi rasa sakit.

melalui serabut saraf eferen menutup gerbang Mekanisme musik dalam mengurangi rasa

untuk persepsi komponen sensorik dan afektif sakit dapat dijelaskan oleh teori kontrol

nyeri (Good et al, 2005;. Baik & Ahn, 2008), gerbang.

menurunkan ketegangan serta menstimulasi Kelompok kontrol dengan intervensi

sistem saraf simpatis hipotalamus, yang nafas dalam dan mendengarkan musik

mengaktifkan opiat endogen untuk instrument Kitaro dengan judul Koi diberikan

menghambat transmisi impuls yang dengan durasi 10 menit setiap intervensi

mengakibatkan rasa sakit. Persepsi penurunan teryata dapat menurunkan tingkat nyeri. Hal ini

nyeri melalui stimulasi mendengarkan musik sesuai dengan yang disampaikan oleh

secara umum adalah kemampuan otak untuk Perry&Potter (2006) bahwa nafas

merangsang produksi endorfin otak, yaitu dalammerupakan tindakan yang disadari untuk

substansi alami yang membunuh rasa sakit mengatur pernapasan secara dalam yang dapat

(Prince, 1982; Scarantino, 1987; Crowe & menimbulkan efek relaksasi, menurunkan

Barbara, 2004). nyeri, ketegangan otot , hipertensi, gangguan

Mekanisme ini dikuatkan oleh penelitian pernapasan, dan lain-lain. Teknik relaksasi

Good et al. (2005) tentang pengaruh relaksasi nafas dalam merupakan usaha yang dilakukan

dan musik pada nyeri setelah operasi usus. untuk menurunkan nyeri agar tidak terjadi

419
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

nyeri yang lebih berat dengan cara baruyang menyakitkan karena merasakan

menurunkan ketegangan otot dan hal ini dapat adanya nyeri hebat yang ditimbulkan dari

meningkatkan sirkulasi lokal karena terjadinya proses pembedahan dan patah tulang itu

vasodilatasi dalam pembuluh darah ( Priharjo, sendiri. Novita (2012), dalam penelitiannya

2000). menjelaskan pasien yang dilakukan tindakan

Napas dalam dapat menstimulasi respons pembedahan mendapatkan obat analgesik

saraf otonom melalui pengeluaran melalui intra vena masih merasakan nyeri

neurotransmitter endorphin sehingga terjadi hebat. Bahkan dari penelitiannya disampaikan

penurunan respons saraf simpatis dan terapi analgetik hanya dapat menurunkan nyeri

peningkatkan respons parasimpatis pada skala 1,5. Didukung oleh penelitian

(Potter&Perry,2006). Stimulasi saraf simpatis Ekawati (2015), yang menyampaikan bahwa

meningkatkan aktivitas tubuh, sedangkan pasien yang menjalani proses pembedahan

respons parasimpatis lebih banyak setelah mendapat analgetik intravena tetap

menurunkan ativitas tubuh atau nafas dalam merasakan nyeri dan skala nyeri semakin

dapat menurukan aktivitas metabolik lebih- meningkat 6 jam setelah

lebih dikuatkan dengan intervensi musik pembedahan.Penelitian ini responden dipilih

intrumental (Velkumary & Madanmohan, sesuai kriteria inklusi salah satunya yaitu

2004). pasien yang mendapatkan terapi injeksi

Tabel 2 Nilai selisih nyeri sebelum dan sesudah analgetik paracetamol 100ml intravena,
diberikan intervensi Nafas dalam dan mendengarkan
musik gamelan
Nilai Kelompok Kelompok Mean 95%CI
peneliti menggunakan dasar penelitian novita
selisih Intervensi Kontrol difference ρ*
(2015) yang menyampaikan bahwa pasien post
(mean±SD) (mean±SD)
VAS -0.36±0.38 -0.25±0.40 -0.62 -1.01 0,0 operasi walaupun telah mendapatkan obat
3
analgetik ternyata hanya dapat menurunkan
*ρ<0,05 based on independent t-test
nyeri 1-1,5 sehingga pasien perlu mendapatkan
Pasien yang baru pertama menjalani
intervensi non farmakologi dari perawat.
operasi tentunya menjadi pengalaman

420
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Paracetamol 100ml merupakan suatu larutan paracetamol lebih menyerupai

analgesik jenis non-narkotik serta anti- osmolaritas plasma dengan pH yang tidak

inflamasi yang menunjukkan aktivitas terlalu asam jika dibandingkan dengan

antipiretik yang lemah dan anti-inflamasi. propacetamol.

Paracematol menghambat sintesis Penelitian disebutkan bahwa kejadian

prostaglandin dan dapat dianggap sebagai nyeri pada tempat injeksi secara bermakna

analgesik dan antipiretik yang bekerja perifer lebih rendah pada kelompok paracetamol IV

karena tidak mempunyai efek terhadap jika dibandingkan dengan kelompok

reseptor opiat. propacetamol ( paracetamol serbuk dengan

Penelitian ini responden mendapatkan nilai p<0,001) dengan cara pemberian yang

intervensi nafas dalam dan mendengarkan sama. Moller (2005) menjelaskan bahwa

musik gamelan (balabak, ladrang laras pelog pemberian paracetamol 100ml IV rerata 3

pathet nem dengan 20-60 dB ) diberikan 4 jam menit 45 detik adalah aman dan dilaporkan

setelah pemberikan injeksi paracetamol 100ml tidak terjadi eritema (kemerahan) pada tempat

dengan harapan disaat diberikan intervensi suntikan. Dalam penelitian tersebut tidak

pasien masih dalam rentang paro obat sehingga ditemukan efek samping selama proses

antara satu pasien dengan pasien lain dapat pemberian obat analgetik dan 5 menit pasca

diberikan dalam rentang waktu yang sama. pemberian obat IV (Jones, 2011) yang berarti

Paracetamol IV 100ml dapat diserap dengan bahwa selama penelitian tentang nafas dalam

cepat dan lengkap dengan waktu minimal dan mendengarkan musik gamelan dalam

pemberian selama 15 menit (tidak boleh lebih penggunaan obat farmakologi tidak ada hal

cepat). Bila dibandingakan dengan yang mengganggu selama pengambilan data

paracetamol serbuk, paracetamol IV atau seperti adanya kemerahan, alergi obat dan lain

acetaminophen lebih isotonik dengan pH 5,5 sebagainya.

dan osmolaritas 290 mOsm/L, sehingga Penatalaksanaanpasca operasi tidak

421
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

hanya memberikan obat farmakoterapi, namun penelitian lampu penerangan setiap kamar

bagaimana seorang perawat dapat tidak maksimal. Hal tersebut akan sangat

menciptakan rasa nyamanbagi pasien dalam mempengaruhi kenyamanan pasien sehingga

waktu yang lama termasuk dalam pelayanan yang diberikan perawat sudah

penataksanaan ruang kamar tempat tidur maksimal namun hal lingkungan apabila tidak

pasien. Menurut Kolcaba (2005) banyak aspek dikelola dengan baik maka tujuan dari Kolcaba

yang harus dinilai untuk menciptakan rasa (2005) untuk memberikan kenyamanan kepada

nyaman pasien salah satunya adalah faktor pasien juga tidak dapat dicapai. Selama

lingkungan. Banyak aspek yang merupakan penelitian juga ditemukan adanya gangguan

lingkungan disekitar pasien yaitu keluarga dari lingkungan karena terlalu dekatnya jarak

serta perawat merupakan orang yang peduli antara satu pasien dengan yang lain ditambah

dengan pasien yang diharapkan dapat dengan ruangan yang panas sehingga hal ini

menciptakan dan meningkatkan kenyamanan dikuatirkan mempengaruhi hasil penelitian.

pasien. Berdasarkan intervensi yang telah

Pembahasan dilakukan dengan mendengarkan musik

Berdasarkan penelitian yang telah gamelan merupakan salah satu intervensi yang

dilakukan di bangsal rawat inap peneliti dapat meningkatkan rasa nyaman pasien dan

melakukan penelitian di kelas III RSUD dr ini merupakan salah satu dari ketiga kategori

Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Ruang dalam memberikan kenyamanan kepada

tempat penelitian diberikan jarak antar kamar pasien yaitu mempertahankan homeostasis dan

pasien ±1m2 berupa pembatas dari kain, mengontrol rasa sakit (Kolcaba, 2005)

terdapat jendela pada bagian depan dan dua Kolkaba (2005), menyampaikan

buah pintu yang selalu terbuka sehingga pemenuhan kebutuhan kenyamanan

privasi dan tingkat kenyamanan pasien dipengaruhi oleh empat hal yaitu fisik,

dimungkinkan terganggu. Berdasarkan psikospiritual, sosial dan lingkungan.

422
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Pemenuhan kebutuhan fisik untuk Berdasarkan independent t-test pada

memberikan kenyamanan dipengaruhi oleh kedua kelompok mengalami penurunan yang

nyeri yang ditimbulkan dari tindakan signifikan namun signifikansi lebih terlihat

pembedahan, managemen nyeri apabila tidak pada kelompok intervensi dengan nilai t

dikelola dengan baik maka akan hitung sebesar 4.876 (nilai p sebesar 0,00)

mempengaruhi tingkat kenyamanan. Dalam bila dibandingkan dengan kelompok kontrol

penelitian ini managemen nyeri dengan dengan nilai t hitung sebesar 4.350 ( nilai p

diberikan nafas dalam dan mendengarkan sebesar 0,00) dengan hasil tersebut responden

musik gamelan selama tiga kali dalam sehari mengalami penurunan tingkat nyeri.

dan selama dua hari dengan jenis gamelan Mekanisme musik gamelan mempengaruhi

balabak, ladrang laras pelog pathet nem transmisi impuls dan dapat mengurangi rasa

dengan 20-60 dB setelah pasien mendapatkan sakit. Menurut teori kontrol gerbang, terapi

obat analgetik paracetamol 100ml.Untuk musik dapat mengurangi rasa sakit dengan

memberikan kenyamanan kepada pasien harus memodifikasi transmisi impuls berpotensi

didukung beberapa hal agar dapat memberikan menyakitkan di sumsum tulang belakang.

hasil yang maksimal. Musik memberikan masukan ke dalam sistem

Hasil uji paired-test pada kelompok saraf pusat yang hadir untuk musik daripada

perlakuan menunjukan bahwa setelah rasa sakit (Baik & Ahn, 2008). Intervensi nafas

mendapatkan intervensi nafas dalam dan dalam dan mendengarkan musik gamelan

mendengarkan musik gamelan terjadi dapat mempengaruhi tingkat nyeri ditunjukan

penurunan tingkat nyeri. Kelompok kontrol dengan adanya penurunan tingkat nyeri.

mendapat terapi nafas dalam dan Intervensi nafas dalam dan mendengarkan

mendengarkan musik instrumental juga musik gamelan lebih berpengaruh signifikan

mengalami penurunan tingkat nyeri. terhadap penurunan tingkat nyeri bila

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

423
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Postoperative Pain Management. Journal


of clinical nursing, 7, 155-163.
UCAPAN TERIMA KASIH
Bu¨yu¨kyilmaz & Asxtı (2010). Postoperative
1. Dr.Setyarini,M.Kes selaku direktur RSUD Pain Characteristics in Turkish
Orthopedic Patients. Pain Management
dr.Soediran mangun Sumarso Wonogiri Nursing, 11 (2), 76-84

2. Fitri Arofaiti,S.Kep,Ns,MAN.,PhD selaku Coll A.M. , Ameen J .R.M. & Mead D. (2004).
Postoperative pain assessment tools in
ketua program studi magister keperawatan day surgery: literature review. Journal of
Advanced Nursing
muhammadiyah Yogyakarta 46(2), 124–133 diakses 11 juni 2017.

Dawana, S. (2010). Sex Differences in Pain


and Pain-Related Disability among
DAFTAR PUSTAKA Primary Care Patients with Chronic
Musculoskeletal Pain. American
Anwar, S.R. (2010). Sembuh Dengan Al- Academy of Pain Medicine Pain, 11,
Qur’an. Jogjakarta: Sabil 232–239

Apfelbaum JL, Chen C, Mehta SS, Gan TJ. Downey, L.V. (2009). The Effects of Deep
(2003). Postoperative pain experience: Breathing Training on Pain Management
results from a national survey suggest in The Emergency Department. Southern
postoperative pain continues to be Medical Journal,(102), 688-692
undermanaged. AnesthAnalg, 97,534-
540. Denise, M.L. (2007). Sympathetic Storning
After Severe Traumatic Brain
Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Injury.Critical Care Nurse Journal, 27
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, (1), 30-37.
edisi revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta
Demir, Y. (2012). Non-pharmacological in
Alaika.(2015). Pengaruh Pemberian Terapi Pain Management, Paint-Management
Musik Gendhing Subositi terhadap Current Issues and Opinions, Dr. Gabor
Respon Nyeri pada Bayi yang dilakukan Racz (Ed.), ISBN: 978-953-307-813-7
Imunisasi di Sukoharjo. Universitas
Muhammadiyah Surakarta Dolin et al.,(2002). Effectiveness of acute
postoperative pain management: I.
Barker & Ellen. (2002). Neuroscience Nursing Evidence from published data. British
A, Spectrum of Care. Second Edition. Journal of Anaesthesia, 89 (3):
St.Louis Missouri: Mosby-Year Book,
Inc. Ekawati, Kiki.(2015). Profil Nyeri Dan
Perubahan Hemodinamik Pasca Bedah
Black, J. M., & Hawks, J. H.(2005).Medical- Perut Bawah Dengan Ketorolak 30 Mg
Surgical Nursing (7thed.). Philadelphia: Intravena. Universitas Sam
Saunders Elsevier Ratulangi.Manado.

Briggs & Dean (1998). A qualitative Analysis Faradisi, F.(2010). Differences Effectivenes
Of The Nursing Documentation Of Between Murotal Therapy With Music
Clasik Therapy To Decline In The Level

424
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Of Anxious On Patients Pre Operation care and research. New York : Springer
Fraktur Extremity[Bachelor Thesis in Publishing Company
Adult Nursing].Surakarta: Kumagai & Dewit.(2013). Medical Surgical
Muhammadiyah University of Surakarta. Nursing, Concept and Practice. 2nd ed.
[in Bahasa Indonesia] Missouri; Saunders, Elsevier.

Gould et al.(2001) Visual Analog Scale Kwekkeboom, L. K., & Gretarsdottir. (2005).
(VAS), Information point. Blackwell Systematic Review of Relaxation
Science Ltd, Journal of Clinical Nursing, Interventions for Pain. Journal of
10, 697-706. Nursing Scholarship. Third Quarter,269-
277
Grace, P.A.,& Borley, N.R. (2012).At a
Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta: Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M.,
Erlangga Buher, L., Camera, I.M. (2011). Medical-
Surgical Nursing (Vol. 1 8thed.).
Haefeli & Elfering. (2006). Pain assessment, Missouri: Mosby Elsevier
review. Eur Spin J, 15, 17–24.
Hidayah, Taufik Nur (2013). Pengaruh Lindberg, M. F., Grov, E. K., Gay, C. L.,
Pemberian Murottal Al-Qur’an Terhadap Rustøen, T., Granheim, T. I., Amlie, E.,
Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi & Lerdal, A. (2013). Pain characteristics
Fraktur Ekstremitas di Rumah Sakit and self-rated health after elective
Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso orthopaedic surgery - a cross-sectional
Surakarta. Universitas Muhammadiyah survey. Journal of Clinical Nursing,
Surakarta. 22(9-10), 1242–1253.

Hjermstad et al, (2011). Studies Comparing Liung, L. (2012). From ladder to platform: a
Numerical Rating Scales, Vebal rating new concept for pain management.
scales, and Visual analogue Scales for Journal Of Primary Health Care, 4(3),
assessment of Pain Intensity in Adult; a 254–258.
systematic literature review. Journal of
pain and symptom management, 41 (6), Lukman. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi
1073-1094. Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri
pada Pasien Post-Operasi Sectio
Jokomono (2011). Intervensi Musik Gamelan Caesaria di Kota gorontalo. Universitas
Untuk Mengurangi Nyeri Dan Negeri Gorontalo
Kecemasan Pada Pasien Fase Akut Di
Unit Gawat Darurat. RS. Mardi Rahayu Marimo&D’Arcy.(2013). Critical care,
Kudus Trauma & Emergency Pain
Management. New York: Springer
Keogh, E. (2008). Sex Differences in Publishing Copany.
Pain.Reviews in Pain.DOI:
10.1177/204946370800200203 Mellzack& Wall. (1965). Pain Mechanism, a
New Theory.Science New Series, 150,
Kolcaba, Katharine., DiMarco, Marguerite. 971-979.
(2005). Comfort theory and its
application to pediatric nursing . Moayedi & Davis. (2013). Theories of Pain:
From Specifity to Gate Control. Journal
Kolcaba, Katharine. (2003). Comfort theory Neurophysiol, 109, 5-12.
and practice: a vision for holistic health
Novita (2012). Pengaruh Musik Therapi

425
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Pengaruh Nafas Dalam Dan Mendengarkan Musik Gamelan Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Terhadap Nyeri Post Operasi Open Setiawan. (2011). Dampak negatif pemakian
Internal Reduction And Internal Fixation headphone. https :// kampretzone.
( ORIF) di RSUD Dr H. Abdul Moeloek wordpress. com/2011/12/27/dampak-
Provinsi Lampung. Universitas negatif-pemakaian-headphone/ diakses
Indonesia 17 Maret 2017.

Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan Masyarakat Sivrikaya G. (2012). Multimodal Analgesia for


Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta Postoperative Pain, Pain Management.
Retrieved on desember 7,2017,from
www. intechopen.
Notoatmodjo, S. 2008. Metodologi penelitian com/download/pdf/26138
Kesehatan (edisi revisi). Jakarta: Rineka
Cipta Syamsudin, Asniah.(2009). Efektifitas Terapi
Relaksasi Nafas Dalam Dengan Bermain
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan Meniup Baling-Baling Untuk
metodologi penelitian keperawatan. Menurunkan Nyeri Post Perawatan Luka
Jakarta Operasi Pada Anak Di Dua Rumah Sakit
Di Banda Aceh. Jakarta. Universitas
Priharjo. R 2000. Perawatan Nyeri : Indonesia.
Pemenuhan Aktivitas Istirahat Pasien.
Jakarta : EGC Smeltzer, S.C, Bare, B.G.& Hinkle, J. (2003).
Brunner and Suddarth’s Textbook of
Peterson, Sandra. J., Bredow, Timothy S/ Medical-Surgical Nursing. PhilaDelphia:
2004. Midle ranger theories application Lippincott Williams& Wilkins.
to nursing research. Philadelphia : Tarwoto (2011). Pengaruh Latihan Slow
Lippincott Williamas & Wilkins Deep Breathing Terhadap Intensitas
Nyeri Kepala Akut pada Pasien Cidera
Perry& Potter. (2010). Fundamental Kepala Ringan. Universitas Indonesia.
Keperawatan. Edisi ke VII. Salemba.
Velkumary, G.K.P.S., & Madanmohan.
Potter & Perry-Stockert-Hall,(2006). Basic (2004). Effect of Short-term Practice of
Nursing. Canada:Mosby Elsevier. Breathing Exercise on Autonomic
Function in Normal Human Volunteers.
Reyes, R.M., & Wall, A. (2006). Deep Indian Journal Respiration, (120), 115-
breathing. htt:www.psychsan 121
diego.org/downloads/DeeepBreathing.p
df, diakses tanggal 2 oktober 2017 WHO.(2012).Postoperative care. Diakses 18
Oktober 2017,
Rihiantoro, Tori. (2008). Pengaruh terapi from:www.who.int/surgery/./Postoperati
musik terhadap status hemodinamika vecare.pdf
pada pasien koma di Ruang ICU Rumah
Sakit Lampung. Jurnal Keperawatan
Indonesia. Volume 12.hal 115-120.
Jakarta

Riskedas. (2007). prefalension of hypertensi


and determinant in Indonesia. medicine
newspaper, 59 (12).

426

Anda mungkin juga menyukai