Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN POST

OPERASI APENDISITIS DENGAN MASALAH


NYERI AKUT

Dosen Pengampu: Suharto, SKM,M.Kes


: Nina Olivia, M. Biomed

Disusun Oleh: Imeldawati Rajagukguk (21.056)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKPER KESDAM I/BB MEDAN

T.A 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang berbahaya jika tidak
ditangani dengan segera dimana dapat terjadi infeksi berat yang bisa menyebabkan pecahnya
lumen usus (Williams, L., 2011).
Menurut World Health Organisation atau WHO (2010) menjelaskan bahwa angka
kejadian Apendisitis cukup tinggi di dunia dengan angka mortalitas sebanyak 21.000 jiwa,
dimana angka mortalitas pada laki-laki sekitar 12.000 jiwa dan sekitar 10.000 jiwa pada
perempuan WHO juga menyebutkan bahwa insiden pada tahun 2014 apendisitis menempati
urutan ke delapan sebagai penyebab utama kematian di dunia (Faridah, 2015) . Menurut data
yang dirilis oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tentang kejadian apendisitis di
Indonesia pada tahun 2016 jumlah penderita apendisitis di Indonesia mencapai 591.819 orang
dan meningkat pada tahun 2017 sebesar 59 6.132 orang (Soewito, 2017), Berdasarkan hasil
penelitian Lubis (2019) di RSUP H. Adam Malik Medan, pada pasien post apendiktomi
didapatkan 51,9% responden berusia 26-35 tahun, 25,9% responden berusia 36-46 tahun, dan
22,2% responden berusia 17-25 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang baik
pada usia tersebut. Memang hal ini tidak terjadi pada setiap orang, tapi seperti kita ketahui
bahwa usia 20-40 tahun bisa dikategorikan sebagai usia produktif, karena orang yang berada
pada usia tersebut melakukan banyak sekali kegiatan dan kurang memperhatikan pola hidup dan
pola makan yang sehat (Arifuddin, dkk, 2017).
Salah satu penatalaksanaan pasien dengan apendisitis akut adalah dengan cara
pembedahan apendiktomi. Apendiktomi merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk
mengangkat apendiks yang didiagnosa apendisitis sebagai pencegahan terjadinya perforasi
apendiks dan penanganan terjadinya perforasi yang dapat menimbulkan nyeri (Amalia & Susanti,
2014). Keluhan yang sering timbul pasca pembedahan (post operasi) adalah pasien merasakan
nyeri yang hebat dan mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan akibat nyeri yang
tidak adekuat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Gedara et al, (2015), prevalensi
pasien yang mengalami nyeri berat setelah melakukan operasi sekitar 50 % dan 10 % pasien
mengalami nyeri sedang sampai berat (Anggaraeni, 2016).
B.Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan yang
diampu oleh Suharto, SKM,M.Kep dan Nina Olivia, M. Biomed.

C.Metode Penulisan

Metode penulisan pada makalah yang digunakan adalah dengan mengambil beberapa
literatur yang berhubungan dengan Post Operasi Apendisitis dengan Masalah Nyeri Akut.

D.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini diawali dengan Bab I pendahuluan yang berisi tentang
latar belakang, tujuan, metode dan sistematika penulisan. Dilanjutkan rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian.

Rumusan masalah

Dalam penulisan studi kasus ini, maka rumusan masalah yang dapat disampaikan adalah
“Bagaimana mengatasi Nyeri Akut pada Pasien Post Operasi Apendisitis”
Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah ingin membahas dan mengkaji bagaimana mengatasi nyeri akut pada pasien post operasi
apendisitis dengan mengkaji nyeri secara komprehensif, melakukan teknik relaksasi nafas dalam,
mengatur posisi semi fowler, dan kolaborasi pemberian obat. Bertujuan untuk mengurangi
masalah nyeri akut pada pasien dengan post operasi apendisitis.

Manfaat Penelitian

Untuk Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perawat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan implementasi keperawatan pada pasien post
apendisitis.

Anda mungkin juga menyukai