I (11 TAHUN)
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : POST
OPERASI APENDISITIS DI RUANG KEMUNING 2 RSUP Dr.
HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh:
AMIRAH HANGGORO
AROEM
NIM 4003170055
A. Latar Balakang
umumnya berbahaya (Wim de Jong et al, 2010). Apendisitis adalah kasus bedah
setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh kasus apendisitis pada tahun
apendisitis di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012 mencatat sebanyak 1.148
anak usia 5-14 tahun dan 6.018 pada usia 15-44 tahun (Profil Kesehatan
adalah 20-30 tahun (Sjamsuhidajat, 2010). Kejadian apendisitis pada pria 1,4
kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita sebanyak 8,6 % pada pria dan
6,7% pada wanita (Sandy, 2010). Hal ini dikarenakan laki-laki lebih banyak
dalam buang air besar yang akan meningkatkan tekanan pada rongga usus dan
Penelitian yang dilakukan di salah satu rumah sakit Di Kota Taipei, Taiwan
mengatakan pada usia anak akan lebih cepat mengalami perforasi, dengan
menemukan 91 anak mengalami apendsitis perforasi dari 173 anak yang sedang
dapat diatasi dengan cara memantau perkembangan kerusakan kulit klien setiap
hari dengan memonitor karakteristik luka meliputi : warna, ukuran, bau, dan
pengeluaran pus pada luka (Sjamsuhidajat & De Jong 2011).
respon nyeri. Kualitas nyeri pada pasien pembedahan biasanya terasa panas dan
Butcher, Dochterman, & Wagner, 2016). Penanganan nyeri yang sebagian besar
tertarik untuk mengambil kasus tentang asuhan keperawatan pada An. I (11
Bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan pada An.I (11 tahun) dengan Post
BANDUNG.
C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
Sadikin Bandung.
Sadikin Bandung.
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
3. Bagi Klien
kasus yang sama yaitu Post Operasi Apendisitis serta menjaga dan