PENDAHULUAN
Operasi atau pembedahan tentu memerlukan anestesi, baik anestesi umum, regional,
maupun lokal. Pembedahan dan anestesi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien.
Pembedahan dapat menyebabkan trauma dan nyeri bagi penderita, sedangkan anestesi dapat
menyebabkan kelainan yang dapat menimbulkan berbagai keluhan gejala. Keluhan dan gejala
yang sering dikemukakan adalah nyeri, demam, takikardi, batuk atausesak nafas, kolaps,
semakinmemburuknya keadaan umum,mual atau muntah, sertapenyembuhan luka operasi(Jong
2002 dalam Nurhayati dkk, 2011).
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1. Rumah sakit
2. Institusi Pendidikan
3.Penelitian lain
Sebagai data bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup mobilisasi dini
pada pasien post appendiktomi.
BAB 2
TINJAUAN PUSAKA
2.1.1. Appendiktomi
1. Pengertian
a. Apendiksitis akut
Apendisitis akut sering tampil dengan gejala khas yang di dasari oleh radang
mendadak umbai cacing yang memberikan tanda setempat, di sertai maupun tidak
di sertai rangsang peritoniem local. Gejala apendisitis adalah nyeri samar samar
dan tumpul yang merukan nyeri visceral di daerah epigastrium di sekitar umbilikus,
Keluhan ini sering di sertai mual dan kadang muntah. Umumnya nafsu makan
menurun. Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik mcburney. Di sini nyeri
di rasakan lebih tajam dan lebih jelas letaknya sehingga merukan nyeri somatiK
setempat.
B. Apendisitis Kronik
Diagnosa Apendisitis Kronis baru dapat di tegakka jika di tentukan adanya riwayat
nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu, radang kronik apendiks secara
makroskopik dan mikroskopik. Kriteria mikroskopik apendisitis kronik adalah fibrosis
menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau total rumen apendiks, adanya
jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, dan adanya sel inflamasi kronik. Insiden
apendiksitis