BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insiden apendiksitis di Asia dan Afrika pada tahun 2004 adalah 4.8% dan
2.6% dari total populasi penduduk. Di Amerika serikat, sekitar 250.000 orang
Serikat, dengan insiden 1.1 kasus per 1000 orang pertahun. Penyakit ini juga
Amerika Serikat. Di negara lain seperti negara Inggris, juga memiliki angka
kejadian apendiksitis yang cukup tinggi. Sekitar 40.000 orang masuk rumah
kedalam daftar sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah
sakit diberbagai wilayah Indonesia, dengan total kejadian 30,703 kasus dan
234 jiwa yang meninggal karena penyakit ini. Angka kejadian apendiksitis
tingginya asupan gula dan lemak yang dikonsumsi oleh penduduk di negara
dispepsia, gastristis dan duodenitis dan sistem cerna lainnya (Stefanus Satrio,
yang mengalami masalah atau penyakit. (Muttaqin Arif, 2009). Keluhan yang
yang dirasakan oleh pasien pasca operasi merupakan penyebab stress, frustasi
tidak nafsu makan, dan ekspresi tegang (Potter Patricia A & Anne G Perry,
2010).
dengan psikis. Secara fisik misalnya, penyebab nyeri adalah trauma (baik
gangguan sirkulasi darah, dan lain-lain. Secara psikis, penyebab nyeri dapat
terjadi oleh karena adanya trauma psikologis. Nyeri yang dialami pasien post
operasi bersifat akut dan harus segera ditangani (Mubarak, 2008). Strategi
dengan terapi non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yaitu
tubuh manusia.
0.003).
B. Rumusan Masalah
studi kasus ini adalah “Bagaimana penurunan skala nyeri pada pasien post
Qur’an.”
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Utama
apendiktomi?
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pasien
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi referensi bacaan ilmiah
murotal Al-Qur’an
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Apendiksitis
sebagian besar pada remaja dan dewasa muda (Figur 33-3). Dapat terjadi
pada semua usia tetapi jarang terjadi pada klien yang kurang dari 2 tahun
dan mencapai insiden tertinggi pada usia 20-30 tahun. Tidak umum terjadi
pada lansia, namun, rupturnya apendiks lebih sering terjadi pada klien
dengan panjang 2-6 inci. Lokasi apendik pada daerah illiaka kanan, dibawah
2. Etiologi
e. Nekrosis
3. Manifestasi Klinis
nyaman yang hilang bila klien buang angin atau pergerakan usus akan
laktasif selama periode ini, yang menyebabkan ruptur apendiks dan peritonitis.
Nyeri bertambah berat dan semakin sering, klien sering menyembunyikan atau
dirasa, anoreksia, demam derajat rendah, lidah kotor, dan halitosis (nafas
4. Patofisiologi
Kerusakan kontrol
APPENDIKSITIS Peradangan pada jaringan
suhu terhadap
implamasi
Kerusakan integritas
Pelepasan prostagladin jaringan
ulcerasi
Resiko
ketidakefektifan
perfusi perforasi
gastrointestinal
10
edema dan ulaserasi mukosa. Pada saat itu terjadi apendiksitis akut
pembuluh darah.
11
1. Definisi Nyeri
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
(Nanda, 2015)
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Kebudayaan
4) Perhatian
5) Ansietas
6) Mekanisme Koping
serta hasil akhir suatu peristiwa seperti nyeri, klien tersebut juga
mereka.
7) Keletihan
8) Pengalaman Sebelumnya
14
tersebut akan dengan mudah menerima nyeri pada masa yang akan
nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat maka
3. Manajemen Nyeri
a) Tindakan Farmakologis
salisilat;
(Tamsuri,2006), seperti :
a. Respon Psikologis
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Arti nyeri bagi
sesuatu yang harus ditoleransi, bebas dari tanggung jawab yang tidak
dikehendaki.
budaya.
b. Respon Fisiologis
muka pucat, otot mengeras, penurunan heart rate, nafas cepat dan
otot, peningkatan gerakan jari dan tangan. Kontak dengan orang lain /
menghilangkan nyeri.
VDS merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang
dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. A1at VDS ini
nyeri.
tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini
18
juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri
(Tamsuri, 2007).
nyeri
yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala
dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter, 2006).
intensitas nyeri dan secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan setiap
ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri ujung kiri diberi tanda
“no pain ” dan ujung kanan diberi tanda "bad pain ” (nyeri hebat). Pasien
batas kiri sampai pada tanda yang diberi oleh pasien (ukuran mm), dan
1. Definisi Distraksi
mengarahkan perhatian klien kepada suatu hal lain dari nyeri, dengan
2. Karakteristik Al-Qur’an
ini:
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayat Nya disusun
akan merasakan bahwa itu bukanlah puisi, bukan prosa dan bukan
irama yang begitu unik, dan tak terdapat dalam suara lainnya. Itu
dan aktivitas otak. Selain itu juga akan memberi pengaruh pada detak
getaran akustik sel yang benar dan seimbang. Sekali lagi, itu karena
22
21)
mungkin dilakukan.
yang sebelumnya rusak. Allah SWT yang menciptakan sel-sel itu, maka
Dia juga yang menetapkan frekuensi getar tertentu bagi sel. Allah SWT
yang maha tahu apa yang paling baik untuk sel-sel otak manusia. Allah
(penyembuh).
“Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan
Isra: 28)
gelombang yang dikirim kepada kita melalui udara, dan gelombang suara
setelah diproses oleh telinga dalam bentuk sinyal listrik atau getaran
sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit.
mereka yang mengalami nyeri hebat. Dengan nyeri yang hebat pasien
mungkin tidak dapat berkonsentrasi cukup baik untuk ikut serta dalam
ada terkait masalah ini, menunjukan bahwa suara pasien lebih memiliki
lain. Akan tetapi terkadang seorang yang sakit dalam kondisi sulit dan
25
agar bisa didengar oleh pasien. Dengan kata lain bacaan harus jahr
suara, sementara itu menghindari dari pasien maupun staf perawat lain
waktu cocok dan tepat, dan semua kondisi baik dengan berdiri, duduk,
telentang, saat bangun tidur atau sebelum tidur. Namun dari sisi medis,
akan berkurang selama 30 menit dan dalam waktu itu kita berikan
oleh Potter dan Perry, (2010) dalam bukunya bahwa analgesik akan
26
bekerja dalam satu jam, namun nyeri akan berkurang hanya selama 30
menit.
Ada beberapa ayat tertentu yang harus selalu dibaca oleh orang yang
disebutkan sebagai surat yang paling mulia dalam Alquran dan Allah
bersabda :
Disarankan membaca ayat ini pada pagi dan sore hari sebab Allah
membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini di suatu malam, maka
keesaan Allah SWT yang tidak ada di ayat lainnya. Sebab itu, surat ini
melindungi seorang mukmin melebihi dari dua surat itu. Yakni, ketika
seorang mukmin berlindung kepada Allah dan membaca dua surat ini,
keburukan penyakit.
Qur’an.
Petugas Perawat
b. Earphone
klien
b. Tahap Orientasi
perkenalkan diri
pasien
c. Tahap kerja
2) Mencuci tangan
(duduk/berbaring)
nyaman
d. Tahap Terminasi
3) Kontrak waktu
4) Dokumen
30
ini juga tidak efektif, tujuan untuk meredakan nyeri harus dikaji kembali
intensitas nyerinya. Pengkajian ini diulangi pada interval yang sesuai setelah
2010).
frekuensi nyeri pada pasien post ORIF dengan hasil p value=0,000. Rilla, dkk
setelah diberikan distraksi audio murottal al-qur’an dengan nilai (p<0.05) dan
(Allah) yang Maha Pengasih berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada
ayat pertama surat ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah
(Syaamil, 2010). Pada surat Ar-Rahman terdapat ayat Fa-biayyi alaa i Rabbi
kuma tukadzi ban yang artinya “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?” yang diulang sebanyak 31 kali yang terletak di akhir setiap
tujuannya untuk mengingatkan manusia kalau nikmat Allah itu luar biasa,
BAB III
METODOLOGI
apendiktomi hari ke-2 atau hari ke-3 yang beragama Islam dengan
perubahan skala nyeri sedang menjadi ringan pada klien dengan post
diberikan dalam terapi ini kurang lebih 30 menit. Hal ini dilakukan
akurat.
Tempat Studi Kasus ini akan dilakukan di Ruang Rawat Inap Bedah
nyeri (Potter dan Perry, 2010 dalam atailah dan kusnadi, 2013).
2. Tujuan
3. Indikasi
b) Pasien ansietas
4. Sumber Acuan
5. Persiapan alat
b) Earphone
6. Prosedur Pelaksanaan
2) Tahap Orientasi
perkenalkan diri
3) Tahap Kerja
b) Mencuci tangan
selesai
4) Tahap Terminasi
telah dilakukan
c) Kontrak waktu
5) Dokumentasi
(terlampir)