PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penyakit apendisitis merupakan penyebab nyeri abdomen yang paling sering
ditemukan di bidang bedah (Shiddiq., dkk, 2012). Apendisitis memiliki potensi
terjadinya komplikasi parah jika tidak segera diobati, seperti perforasi atau sepsis,
bahkan dapat menyebabkan kematian (Zulfikar., dkk, 2015).
Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik melakukan nafas dalam, nafas
lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan (Smeltzer., Bare,
2002). Selain melakukan nafas dalam klien diarahkan untuk berkonsentrasi pada
daerah yang mengalami ketegangan otot (Potter., Pery, 2005). Relaksasi secara umum
sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri
(Hapsari dan Anasari).
TUJUAN PENULISAN
2.2 Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan yang dilakukan adalah untuk mengetahui Laporan
Kasus Post Operasi Pada Pasien Ny. C Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat
Apendiksitis Di Rumah Sakit Rajawali Bandung Tahun 2019.
1) Teoritis
a) Sebagai wacana untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan nyeri pada klien yang mengalami apendisitis akut.
b) Sebagai wacana untuk studi kasus berikutnya terutama dalam asuhan
keperawatan pada klien post operasi apendisitis dengan nyeri akut.
2) Praktis
a) Bagi Perawat
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan khususnya dalam
praktek pelayanan keperawatan dengan nyeri apendisitis.
b) Bagi Rumah Sakit
Hasil laporan ini bisa menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit
agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan asuhan keperawatan
post operasi apendisitis dengan nyeri akut.
c) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi dan menambah wawasan khususnya para mahasiswa
yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dengan nyeri pada penyakit
apendisitis dalam pemberian teknik relakasi nafas dalam.
d) Bagi Klien
Sebagai sumber informasi mengenai penyakit apendisitis akut.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
KONSEP PENYAKIT
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
Merunut Haryono (2012) apendiksitis akut dapat disebabkan oleh beberapa
sebab terjadinya proses infeksi bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor
pencetus diantaranya hyperplasia jaringan limfe, tumor apendiks, dan cacing askaris
yang menyumbat. Menurut Sjamsuhidajat dan Jong (2004) apendiksitis disebabkan
infeksi bakteria. Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor pencetus disamping
hyperplasia jaringan limfe, tumor apendiks dan cacing askaris yang dapat
menyebabkan sumbatan. Terdapat pula penyebab yang dapat menimbulkan
apendiksitis adalah erosi mukosa karena parasit seperti E.histolytica. penelitian
epidemiologi menyatakan peran kebiasaan makan-makanan rendah serat dan
mempengaruhi konstipasi dapat menimbulkan apendiksitis karena konstipasi akan
menaikkan tekanan intasekal yang dapat mengakibatkan timbulnya sumbatan pada
fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman.
2.4 Patofisiologi
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan (PPNI, 2016).
International Association for The Study of Pain (IAPS) mendefinisikan nyeri akut
post operasi apendiktomi sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berhubungan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter., Perry,
2006).