PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nabilah ( 1811604012 )
PENDAHULUAN
Gejala yang sering terjadi setelah tindakan pembedahan dengan anestesi adalah
nyeri, mual, dan muntah. Pasien juga lebih sering khawatir dengan mual dan muntah
dibandingkan dengan nyeri pascabedah yang dirasakan ( Sholihah, A. dkk, 2014 ).
Mual dan muntah post operasi dikenal juga dengan istilah Post Operative Nausea
And Vomiting ( PONV ). Menurut GAN, T.J ( 2006 ) dalam Silaban ( 2015 ), Post
Operative Nausea And Vomiting ( PONV ) adalah komplikasi yang juga sering terjadi
pada anestesi umum atau general anestesi dalam 24 jam pertama setelah operasi.
Mual dan muntah post operasi ( PNOV ) adalah hal yang umum dari komplikasi
anestesi dan pembedahan, terutama pada bedah digestif yang mempunyai angka
kejadian tertinggi dari keseluruhan insidensi PONV. Mual dan muntah merupakan
efek paling banyak yang menjadi penyebab umum mordibitas setelah anestesi dan
memiliki efek yang signifikan pada pasien. Meski zaman semakin modern di teknik
anestesi dan bedah, kejadian PONV tetap ada dan merupakan gejala yang mempunyai
angka kejadian yang tinggi.
Pasien akan mengalami mual dan muntah post operasi yang menetap diperkirakan
0,18%, yang menyebabkan perpanjangan waktu perawatan di UPPA ( Unit Perawatan
Post Operasi ) atau lamanya perawatan di rumah sakit yang akhirnya akan
meningkatkan biaya perawatan. Mual muntah post operasi juga dapat menyebabkan
morbiditas, diantaranya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, hipertensi dan
perderahan, ruptur esofagus dan jika muntah masuk ke dalam saluran pernafasan
maka dapat mengakibatkan pasien mengalami gangguan jalan nafas yang bisa
membuat pasien merasakan sesak nafas yang dapat mengancam jiwa ( Nur Intan
Hayati H. K, Yati Nurhayatu, Inggrid Dirgahayu, 2019 ).
Faktor risiko Post Operative Nausea And Vomiting ( PONV ) biasanya dibagi
menjadi faktor risiko non-anestetik, faktor risiko anestetik dan faktor risiko yang
berhubungan dengan berbagai pembedahan. Faktor risiko pada PONV juga sering kali
menjadi topik penelitian yang menarik. Hasil dari penelitian - penelitian tersebut
mengkonfirmasi bahwa faktor - faktor risiko pada PONV yaitu jenis kelamin wanita,
riwayat PONV, pemakaian obat - obat narkotik, bukan perokok yang memiliki risiko
PONV lebih besar dibandingkan perokok ( Eddy Harijanto, 2010 ).
Kejadian PONV sangat sering menjadi penyebab pasien tidak nyaman daripada
nyeri yang dirasakan pasca bedah. Mual yang dirasakan pasien bisa membuat pasien
tidak nyaman dan muntah bisa menyebabkan peningkatan risiko aspirasi, dan sangat
berhubungan dengan terbukanya jahitan, ruptur esophagus, empisema subkutis dan
pneumothoraks bilateral. PONV juga sangat sering menjadi penyebab memanjangnya
waktu pasien keluar dari RR dan menjadi salah satu penyebab utama pasien bedah
rawat jalan harus dirawat inap di rumah sakit. Oleh karena itu pencegahan PONV
akan menyebabkan meningkatnya kepuasan pasien bedah. Kejadian PONV bervariasi
antara 10% hingga 80% yang biasanya disebabkan karena besarnya perbedaan secara
invidual dan menjadi faktor resiko anestesi ( Eddy Harijanto, 2010 ).
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, dijelaskan bahwa PONV
mempunyai faktor - faktor resiko yang salah satunya bisa mengakibatkan pasien lebih
tidak nyaman daripada rasa nyeri yang dirasakan pasca operasi. Untuk mengatasi
problematik tersebut, maka diperlukan intervensi yang dapat menurunkan kejadian
mual muntah pasca operasi untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pasien
terhadap pelayanan yang didapatkan di rumah sakit.
Penelitian yang dilakukan Virgianti Nur Faridah, 2013, menyebutkan bahwa tidak
terdapat pengaruh pada pemberian minum air hangat terhadap kejadian PONV pada
pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal. Oleh karena itu, penulis
akan melakukan narrative review mengenai management mual dan muntah pada
pemberian air minum hangat pada pasien post operasi dengan regional anestesi.
Penulis mengikutsertakan minimal artikel dalam review sebanyak 10 jurnal yang
terbit dalam rentang waktu tahun 2010-2021.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai managemen mual dan
muntah
3. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Anestesi
Mual merupakan rasa yang tidak nyaman di bagian perut atas. Muntah
merupakan dorongan dari dalam perut yang kita tidak sadari dan pengeluarannya
melalui esofagus sampai dengan ke mulut. Muntah biasanya disertai dengan mual
tetapi mual tidak juga selalu menimbulkan muntah. Salah satu efek samping yang
sering dijumpai setelah tindakan anestesi adalah mual muntah ( Alfiani Sofia
Qudsi, 2015 ).
Mual dan muntah pasca anestesi disebabkan oleh macam - macam sumber
stimulasi pada pusat muntah yang terletak dimedulla. Pusat muntah menerima
impuls afferen dari CTZ yang melalui stimulasi langsung maupun tidak langsung
pada saluran pencernaan ( Ananda Febi Ramadhani, 2020 ).
B. Kerangka Konsep
1. Anestesi
2. Mual dan muntah
3. Air minum
4. .. DAFTAR PUS
DAFTAR PUSTAKA
Rihiantoro, T., Oktavia, C., & Udani, G. (2018). Pengaruh Pemberian Aromaterapi
Peppermint Inhalasi terhadap Mual Muntah pada Pasien Post Operasi dengan Anestesi
Umum. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(1), 1-10.
Sholihah, A., Sikumbang, K. M., & Husairi, A. (2015). Gambaran Angka Kejadian
Post Operative Nausea And Vomiting (PONV) di Rsud Ulin Banjarmasin Mei-Juli
2014. Berkala Kedokteran, 11(1), 119-129.
Tinsley, Mary H. ADN, RN; Barone, Claudia P. RN, APN, CCNS-BC, CPC, LNC
Preventing postoperative nausea and vomiting, Nursing: December 2013 - Volume 43
- Issue 12 - p 42-49 doi: 10.1097/01.NURSE.0000428698.64345.c8
Qudsi, A. S., & Dwi Jatmiko, H. (2015). Prevalensi Kejadian PONV pada Pemberian
Morfin sebagai Analgetik Pasca Operasi Penderita Tumor Payudara dengan Anestesi
Umum di RSUP Dr. Kariadi Semarang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).