Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2686-5165 (online)

Volume 4, Nomor 1, April 2022

Hasil Penelitian

Faktor Risiko dengan Angka Kejadian Post Operative Nausea and Vomiting pada Pasien yang
Dilakukan Anestesi Spinal di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan RS Bhayangkara Ambon
Tahun 2022

Prily G. Lekatompessy1, Cokorda I. A. Devi2, Presli Glovrig Siahaya2, Is Ikhsan Hataul2

1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
2
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
Corresponding Author e-mail: preslisiahaya@gmail.com

Abstrak
Pendahuluan: Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) atau mual dan muntah pascaoperasi merupakan efek
samping yang sering terjadi setelah dilakukan tindakan anestesi. PONV dihubungkan dengan berbagai faktor, dan faktor
tersebut dikategorikan ke dalam faktor risiko yang berhubungan dengan pasien, pembedahan, dan anestesi. PONV dapat
terjadi pada laki-laki dan perempuan di semua kalangan usia. Meski belum diketahui secara pasti, kebiasaan merokok
dipercaya dapat mencegah terjadinya PONV. Selain itu, pemberian profilaksis ondansetron juga dapat mencegah
terjadinya PONV. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan angka kejadian
PONV pada pasien yang dilakukan anestesi spinal di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan RS Bhayangkara Ambon tahun
2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang
dilakukan pada Februari-Maret 2022 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak 43 pasien
yang menjalani pembedahan lower abdomen dan dilakukan anestesi spinal di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan RS
Bhayangkara Ambon. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diambil dari artikel “Simplified Postoperative
Nausea and Vomiting Impact Scale for Audit and Post-Discharge Review dalam British Journal of Anaesthesia” yang
telah dimodifikasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan
angka kejadian PONV pada pasien yang dilakukan anestesi spinal. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara umur (P=0,027), jenis kelamin (P=0,008), riwayat merokok (P=0,011), dan riwayat
profilaksis ondansetron (P=0,005) dengan kejadian PONV pada pasien pascaoperasi lower abdomen dengan anestesi
spinal. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengetahui faktor risiko untuk mewaspadai terjadinya
PONV pascaoperasi lower abdomen dengan anestesi spinal di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan RS Bhayangkara
Ambon.

Kata Kunci: PONV, Umur, Jenis Kelamin, Riwayat Merokok, Profilaksis Ondansetron

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 8
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

Abstract
Introduction: Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) is a side effect that often occurs after anesthesia. PONV is
associated with various factors, these factors are categorized into risk factors related to patient, surgery, and anesthesia.
PONV can occur in men and women of all ages. Although it is not known for certain, smoking is believed to prevent the
occurrence of PONV. In addition, prophylactic administration of ondansetron can also prevent the occurrence of PONV.
Objective: This study aims to determine the relationship between risk factors and the incidence of PONV in patients
undergoing spinal anesthesia at Dr. M. Haulussy Ambon and Bhayangkara Hospital Ambon in 2022. Methods: This study
is an observational analytic study with a cross sectional approach which was conducted in February-March 2022 by
using a total sampling technique of 43 patients who underwent lower abdominal surgery and underwent spinal anesthesia
at Dr. Hospital. M. Haulussy Ambon and Bhayangkara Hospital Ambon. The instrument used is a questionnaire taken
from the article “Simplified Postoperative Nausea and Vomiting Impact Scale for Audit and Post-Discharge Review in
the British Journal of Anaesthesia” that has been modified. Data were analyzed using the Chi-Square test to determine
the relationship between risk factors and the incidence of PONV in patients undergoing spinal anesthesia. Results: The
results showed that there was a significant relationship between age (P=0.027), gender (P=0.008), smoking history
(P=0.011), and history of ondansetron prophylaxis (P=0.005) with the incidence of PONV in patients after lower
abdominal surgery. with spinal anesthesia. Conclusions: This study shows the importance of knowing the risk factors to
be aware of the occurrence of PONV after lower abdominal surgery with spinal anesthesia at Dr. M. Haulussy Ambon
and Bhayangkara Hospital Ambon.
Key words: PONV, Age, Gender, Smoking, Ondansetron Prophylaxis

PENDAHULUAN yang relatif bersifat urgent dan darurat,

Pembedahan atau operasi merupakan serta umumnya bertujuan untuk

tindakan pengobatan dengan prosedur menyelamatkan nyawa, mengangkat atau

membuka bagian tubuh dengan membuat memperbaiki bagian tubuh, dan

sayatan, melakukan intervensi pada organ memperbaiki fungsi tubuh, contohnya

target, dan diakhiri dengan penjahitan serta apendektomi, nefrektomi, kolostomi,

penutupan luka. Operasi dapat dibagi histerektomi, mastektomi, amputasi, dan

menjadi operasi minor dan operasi mayor. operasi akibat trauma.1

Operasi minor merupakan operasi yang Jumlah pasien yang memerlukan

secara umum bersifat selektif, bertujuan tindakan operasi selalu mengalami

untuk memperbaiki fungsi tubuh, peningkatan setiap tahunnya. Tercatat di

mengangkat lesi pada kulit, dan tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di

memperbaiki deformitas ringan, contohnya seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan

mengangkat tumor jinak, kista pada kulit, pada tahun 2012 data mengalami

sirkumsisi, ekstraksi kuku, dan penanganan peningkatan sebesar 148 juta jiwa. Di

luka. Operasi mayor merupakan operasi Indonesia, diperkirakan jumlah tindakan


operasi sebanyak 1,2 juta tindakan setiap
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 9
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

tahunnya. Setiap tindakan operasi tersebut profilaksis untuk mual dan muntah
akan selalu diikuti dengan prosedur pascaoperasi.
anestesi, termasuk anestesi spinal.2 Penelitian Halliday (2017)7
Anestesi spinal adalah suatu melaporkan bahwa sebesar 65% pasien
tindakan memasukkan obat anestesi lokal yang menjalani operasi akan mengalami
ke ruang subarakhnoid yang bertujuan mual pascaoperasi dan 34% di antaranya
untuk menghilangkan sensasi dan akan mengalami mual dan muntah berat
memblokir fungsi motorik. Anestesi spinal sampai mengganggu aktivitasnya.
menekan sistem saraf simpatis sehingga Terdapat beberapa faktor risiko
pada usus terjadi peningkatan kontraksi, yang sama terhadap munculnya
tekanan intralumen, dan terjadi relaksasi Postoperative Nausea (PON) dan
sfingter.3 Postoperative Vomiting (POV),
Ada beberapa efek samping yang diantaranya adalah pasien yang berjenis
terjadi karena tindakan operasi, yaitu rasa kelamin perempuan, penggunaan nitrous
nyeri di tempat dilakukan insisi, oxide, riwayat penderita PONV atau motion
pneumonia, serta mual dan muntah yang sickness, dan riwayat penggunaan opioid
ditimbulkan oleh tindakan anestesi dalam selama periode perioperative. Selain itu,
operasi. Mual dan muntah pascaoperasi tindakan operasi abdominal termasuk
atau Postoperative Nausea and Vomiting dalam kategori high risk dalam insidensi
(PONV) adalah efek samping yang sering munculnya PONV. Untuk PON sendiri,
terjadi setelah tindakan anestesi, dimana perempuan lebih sering mengalami
20% sampai 40% dari semua pasien yang dibanding laki-laki.5
dioperasi mengalami hal ini dan sebanyak
80% pasien yang termasuk dalam golongan METODE
high risk akan mengalami kondisi serupa.4,5 Desain Penelitian
Penelitian Murakami (2017)6 Penelitian ini merupakan penelitian
melaporkan angka kejadian mual dan analitik observasional dengan pendekatan
muntah pascaoperasi sekitar 30-50% cross sectional.
pasien, 70-80% pada pasien yang tergolong Lokasi dan Sampel Penelitian
resiko tinggi, dan 30-40% pasien tetap Pengumpulan data dilakukan di
mengalami mual dan muntah pascaoperasi RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dan RS
walaupun telah mendapatkan pengobatan Bhayangkara Ambon pada bulan Februari–
Maret 2022. Sampel dalam penelitian ini

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 10
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

adalah pasien yang menjalani operasi lower Analisis Data


abdomen dengan anestesi spinal. Pada tahap awal, data dianalisis secara
Pengambilan sampel dilakukan univariabel untuk mengetahui distribusi
secara total sampling dengan jumlah frekuensi yang disertakan dalam analisis
sampel 43. ini. Tahap selanjutnya adalah analisis
Instrumen Penelitian bivariabel dengan menggunakan uji
Instrumen yang digunakan dalam statistik chi square. Data dianalisis dengan
penelitian ini adalah kuesioner yang menggunakan program Software Statistical
merupakan daftar pertanyaan yang telah packages for Social Science (SPSS) v.22.
disusun dan diuji validitasnya yang akan Etik
diisi oleh subjek penelitian. Kuesioner yang Penelitian ini telah mendapatkan
digunakan yaitu simplified postoperative persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian
nausea and vomiting impact scale for audit Kesehatan Fakultas Kedokteran
and post-discharge review8 yang telah Universitas Pattimura. Seluruh calon
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia responden mengisi lembaran informed
dan telah dimodifikasi. consent terkait persetujuan untuk dilibatkan
Pengumpulan Data dalam penelitian ini setelah mendapat
Pengumpulan data dilakukan dengan penjelasan dari pewawancara.
melakukan wawancara pasien setelah HASIL
tindakan operasi. Wawancara didahului Total responden yang dilibatkan
dengan pengisian informed consent dari dalam penelitian ini adalah sebanyak 43
calon responden. pasien yang menjalani operasi lower
Variabel Independen abdomen dengan anestesi spinal di RSUD
Variabel independen yang digunakan Dr. M. Haulussy Ambon dan RS
adalah faktor risiko PONV. Bhayangkara Ambon. Tabel 1
Variabel Dependen menunjukkan bahwa mayoritas subjek
Variabel dependen dalam analisis ini penelitian mengalami PONV dengan
adalah angka kejadian mual dan muntah jumlah 24 responden (56%). Kejadian
(PONV). PONV terbanyak ditemukan pada kategori
Variabel Perancu umur 36-45 tahun sebesar 75%. Lebih dari
Variabel perancu pada penelitian ini separuh responden yang mengalami PONV
adalah durasi operasi yang lama. berjenis kelamin perempuan (84%).
Kejadian PONV terbanyak ditemukan pada

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 11
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

responden yang tidak memiliki riwayat responden (19%) masih mengalami PONV
merokok sebesar 81%. Sebanyak 8 setelah diberikan profilaksis ondansetron.

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel yang diteliti

Kejadian PONV
Karakteristik
Ya (%) Tidak (%)
PONV
24 19
(56%) (44%)
Umur
17 – 25 16 11
(59%) (41%)
26 – 35 2 2
(50%) (50%)
36 – 45 3 1
(75%) (25%)
46 – 55 2 1
(67%) (33%)
56 – 65 1 4
(20%) (80%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 3 15
(17%) (83%)
Perempuan 21 4
(84%) (16%)
Riwayat Merokok
Merokok 3 14
(18%) (82%)
Tidak Merokok 21 5
(81%) (19%)
Riwayat Profilaksis
8 35
(19%) (81%)

Hasil penelitian ini menunjukkan (P=0,005) terhadap kejadian PONV pada


adanya hubungan yang signifikan antara pasien pascaoperasi lower abdomen
umur (P=0,027), jenis kelamin (P=0,008), menggunakan anestesi spinal dengan
riwayat merokok (P=0,011), dan riwayat masing-masing p-value <0,05.
pemberian profilaksis ondansetron

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 12
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

Tabel 2. Hubungan Faktor Risiko dengan Angka Kejadian PONV pada Pasien yang Dilakukan Anestesi Spinal
di RSUD DR. M. Haulussy Ambon dan RS Bhayangkara Ambon Tahun 2022

Kejadian PONV
Karakteristik p value
Ya (%) Tidak (%)
Umur

17 – 25 16 11
(59%) (41%)
26 – 35 2 2
(50%) (50%)
36 – 45 3 1 0,027
(75%) (25%) (P<0,05)
46 – 55 2 1
(67%) (33%)
56 – 65 1 4
(20%) (80%)
Jenis Kelamin

Laki-laki 3 15
(17%) (83%) 0,008
Perempuan 21 4 (P<0,05)
(84%) (16%)
Riwayat Merokok

Merokok 3 14
(18%) (82%) 0,011
Tidak Merokok 21 5 (P<0,05)
(81%) (19%)
Riwayat Profilaksis

8 35 0,005
(19%) (81%) (P<0,05)

PEMBAHASAN Banjarmasin. Penelitian dengan metode


Hubungan Umur dengan Kejadian survei analitik observasional dengan
PONV menggunakan desain cross sectional yang
Pada penelitian didapatkan bahwa melibatkan 104 sampel tersebut bertujuan
kategori umur 36-45 tahun berisiko tinggi untuk mengetahui hubungan faktor risiko
untuk mengalami PONV dengan jumlah dengan kejadian PONV. Hasil penelitian
responden 3 (75%). Hasil analisis juga tersebut didapatkan bahwa usia <50 tahun
menunjukkan bahwa terdapat hubungan berhubungan dengan terjadinya PONV.
antara umur dengan kejadian PONV Pasien yang berusia lebih muda akan
P=0,027 (P<0,05). Hasil penelitian ini memiliki risiko lebih besar untuk
mirip dengan penelitian Karnina dan mengalami PONV daripada pasien yang
Salmah (2022)9 di RSUD Ulin berusia lebih tua (P=0,024).

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 13
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

Hal ini dimungkinkan karena pasien memiliki peran, tetapi belum ada penelitian
dengan usia lanjut lebih mudah mengontrol yang membuktikan hal tersebut, dan siklus
mual dan muntah dibandingkan pasien yang menstruasi tidak memiliki dampak terhadap
berusia lebih muda. Pasien yang berusia kejadian PONV. Hal ini juga bisa terjadi
lebih muda ada kecenderungan perubahan pada perempuan karena perempuan sangat
ke arah reaksi distonik akut.9 peka dan menonjolkan perasaannya
Hubungan Jenis Kelamin dengan sehingga sering terjadi gangguan
Kejadian PONV kecemasan yang akan berperan
Pada penelitian didapatkan bahwa meningkatkan terjadinya PONV.9
pasien berjenis kelamin perempuan Hubungan Riwayat Merokok dengan
berisiko tinggi untuk mengalami PONV Kejadian PONV
dengan jumlah responden 21 (84%). Hasil Pada penelitian ini didapatkan bahwa
analisis juga menunjukkan bahwa terdapat pasien yang tidak memiliki riwayat
hubungan antara jenis kelamin dengan merokok berisiko tinggi untuk mengalami
kejadian PONV P=0,008 (P<0,05). Hasil PONV dengan jumlah responden 21 (81%).
penelitian ini mirip dengan penelitian Hasil analisis juga menunjukkan bahwa
Karnina dan Salmah (2022)9 di RSUD Ulin terdapat hubungan antara riwayat merokok
Banjarmasin. Hasil penelitian tersebut dengan kejadian PONV P=0,011 (P<0,05).
didapatkan bahwa pasien perempuan akan Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian
memiliki risiko lebih besar untuk Elsa (2019)12 di RSUD Sleman. Penelitian
mengalami PONV daripada pasien laki-laki observasional analitik yang melibatkan 44
(P=0,038). Hasil statistik tersebut juga sampel tersebut bertujuan untuk
menunjukkan bahwa jenis kelamin mengetahui kejadian PONV pada perokok
perempuan merupakan faktor risiko aktif dan perokok pasif. Hasil penelitian
independen terhadap terjadinya PONV. tersebut didapatkan bahwa pasien yang
Penelitian Ghosh et al. (2020)10 dan tidak merokok akan memiliki risiko lebih
Poon et al. (2021)11 juga menunjukkan besar untuk mengalami PONV daripada
bahwa perempuan tiga kali lebih berisiko pasien yang merokok (P=0,012). Hasil
mengalami PONV dibandingkan laki-laki. statistik tersebut juga menunjukkan bahwa
Dengan demikian, pasien perempuan secara tidak merokok merupakan faktor risiko
signifikan lebih sering mengalami PONV. independen terhadap terjadinya PONV.
Risiko tersebut meningkat pada saat Penelitian Guimaraes et al. (2020)13
pubertas. Diduga faktor hormon estrogen juga menunjukkan bahwa pasien yang tidak

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 14
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

merokok memiliki risiko tiga kali lipat Pada penelitian didapatkan bahwa
lebih besar untuk mengalami PONV mayoritas (81%) subjek penelitian
daripada pasien dengan riwayat merokok melaporkan tidak adanya keluhan mual
(P=0,04). maupun muntah setelah diberikan
Hal ini dapat dijelaskan dengan profilaksis ondansetron. Hasil analisis juga
mekanisme bahwa perokok aktif banyak menunjukkan bahwa terdapat hubungan
terpapar zat kimia beracun kuat dalam asap antara riwayat profilaksis ondansetron
rokok yang dimetabolisme melalui dengan kejadian PONV P=0,005 (P<0,05).
detoksifikasi enzim dalam sitokrom P450 Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
jalur CYP450. Hasil merokok di CYP1A2 dilakukan oleh Silabam16, dimana pada
tinggi aktivitas enzim CYP2E1 penelitiannya dikatakan bahwa pemberian
menyebabkan peningkatan metabolisme profilaksis pada pasien dengan skor Apfel
opioid dan agen volatile, sehingga 3-4 dapat menurunkan angka kejadian
menurunkan kadar opioid dan agen volatil PONV.
dalam darah.14 Hal ini terjadi karena ondansetron
Zat yang terkandung dalam rokok termasuk kelompok obat antagonis
seperti nikotin, merupakan alkaloid kecil serotonin 5-HT3 yang bekerja menghambat
yang bisa meniru efek dari asetilkolin serotonin 5-hydroxytryptamine yang
neurotransmiter endogen. Asetilkolin berikatan pada reseptornya yang ada di
merupakan neurotransmiter yang Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) dan di
dihasilkan oleh neuron kolinergik. Jika saluran cerna, sehingga ondansetron
nikotin terikat pada reseptor asetilkolin di selektif dan kompetitif untuk mencegah
sistem saraf pusat, akan mengurangi fungsi mual dan muntah setelah operasi.16
jaringan neuron. Hal tersebut mengurangi
KESIMPULAN
kemungkinan karbon monoksida atau zat
Penelitian ini menunjukkan adanya
inhalasi yang bertanggung jawab atas
hubungan yang signifikan antara umur
pengurangan PONV pada perokok,
(P=0,027), jenis kelamin (P=0,008),
sehingga mengurangi risiko hipotensi pada
riwayat merokok (P=0,011), dan riwayat
saat operasi yang dapat menyebabkan
pemberian profilaksis ondansetron
PONV.15
(P=0,005) dengan angka kejadian PONV
Hubungan Riwayat Profilaksis dengan
pada pasien pascaoperasi lower abdomen
Kejadian PONV
dengan anestesi spinal.

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 15
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 4, Nomor 1, April 2022

REFERENSI kejadian ponv pada pasien pasca operasi


1. Sjamsuhidajat-de Jong (et al). Buku ajar laparatomi bedah digestif. 2022:16–22.
ilmu bedah: sistem organ dan tindak 10. Ghosh S, Rai KK, Shivakumar HR, Upasi
bedahnya (2). Edisi 4, Vol. 3. Jakarta: AP, Naik VG, Bharat A. Incidence and risk
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2016. factors for postoperative nausea and
2. Imawati E. Pengaruh pemberian musik vomiting in orthognathic surgery: a 10-
suara alam (nature sound) terhadap year retrospective study. J Korean Assoc
penurunan tingkat kecemasan pada pasien Oral Maxillofac Surg [Internet]. 2020
pre operasi di RSI Sultan Agung [cited 2022 Mar 21];46(2):116. Available
Semarang. Semarang; 2019. from:
3. Preload DAN, Steril H. Anestesi spinal /pmc/articles/PMC7222617/
antara infus kontinyu efedrin Program 11. Poon YY, Ke TY, Hung KC, Lu HF,
Pendidikan Sarjana Kedokteran Chiang MH, Chin JC, et al. Risk factors of
Universitas Diponegoro Tahun 2010. postoperative vomiting in the eye of “real-
2010;1–21. world evidence”—modifiable and clinical
4. David. Insidensi terjadinya postoperative setting-dependent risk factors in surgical
nausea and vomiting pada pasien yang trauma patients. J Pers Med [Internet].
dilakukan anestesi umum di RSUP Haji 2021 [cited 2022 Mar 21];11(5):386.
Adam Malik Medan pada bulan Oktober Available from:
2016. USU.ac.id [Internet]. 2017; https://www.mdpi.com/2075-
Available from: 4426/11/5/386/htm
https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html 12. Elsa A. Perbedaan perokok aktif dan
5. Stoicea N, Gan TJ, Joseph N, Uribe A, perokok pasif terhadap kejadian PONV di
Pandya J, Dalal R, et al. Alternative RSUD Sleman. Yogyakarta; 2019 [cited
therapies for the prevention of 2022 April 29]. Available from:
postoperative nausea and vomiting. Front http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2021/2/
Med. 2015;2(DEC). COVER%20SKRIPSI.pdf
6. Murakami C, Kakuta N, Kume K, Sakai Y, 13. Guimaraes GMN, Silva HBG da,
Kasai A, Oyama T, et al. A comparison OF Ashmawi HA. Risk factors for post-
fosaprepitant AND ondansetron FOR caesarean nausea and vomiting: a
preventing postoperative nausea AND prospective prognostic study. Brazilian J
vomiting IN moderate TO high risk Anesthesiol (English Ed. 2020;70(5):457–
patients: a retrospective database analysis. 63.
Biomed Res Int. 2017;2017. 14. Gan TJ, Belani KG, Bergese S, Chung F,
7. Halliday TA, Sundqvist J, Hultin M, Diemunsch P, Habib AS, et al. Fourth
Walldén J. Post-operative nausea and consensus guidelines for the management
vomiting in bariatric surgery patients: an of postoperative nausea and vomiting.
observational study. Acta Anaesthesiol Anesth Analg. 2020.
Scand [Internet]. 2017 [cited 2021 Sep 15. Stoops S, Kovac A. New insights into the
13];61(5):471–9. Available from: pathophysiology and risk factors for
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10 PONV. Best Pract Res Clin Anaesthesiol.
.1111/aas.12884 2020;34(4):667–79.
8. Myles PS, Wengritzky R. Simplified 16. Silabam, JH. Perbandingan Penurunan
postoperative nausea and vomiting impact
Resiko Kejadian Mual Muntah Paska
scale for audit and post-discharge review.
Brit J Anesth. 2012;108(3):423-9. Operasi Dengan Pemberian Midazolam
9. Departemen Anestesi Program Studi
0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv
Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang
Indonesia. Hubungan usia, jenis kelamin,
Dilakukan Anestesi Umum. USU. 2015
lama operasi dan status asa dengan

https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 16

Anda mungkin juga menyukai