Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN KEJADIAN POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING

(PONV) PADA PASIEN OPERASI ENDOSKOPI YANG DILAKUKAN


ANESTESI TIVA DAN SEDASI DI RUANGAN RECOVERY ROOM
INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG

FLORENTINUS TUPEN
NIM. 22141167

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
Tindakan Endoskopi merupakan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis suatu penyakit dari gangguan saluran pencernaan.

American Society for Gastrointestinal Endoscopy dalam Early et al (2018), terdapat


1.388.235 pasien di Amerika menjalani endoskopi.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data Pusat Endoskopi Saluran Cerna (PESC) di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (2019), terdapat peningkatan sebanyak 26,2% untuk
pelayanan endoskopi di bagian Gastroenterologi.
Dimana pada Tindakan endoskopi masih ditemukan kejadian mual dan muntah ketika
dilakukan observasi pada ruang Recovery Room.

Kejadian mual muntah pascaoperasi disebut Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) masih
menjadi salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien yang menjalani tindakan anestesi.
PONV sangat dihindari oleh sebagian besar pasien, penata dan dokter anestesi.
Kejadian PONV bila tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan timbulnya masalah baru.
Seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, hipertensi vena, pendarahan, ruptur esofageal,
dan dalam keadaan lanjut dapat membuat pasien mengalami dehidrasi berat (Conway, 2009
dalam Supatmi & Agustiningsih, 2015).

Kejadian PONV di dunia masih menjadi perhatian khusus.


Penelitin yang dilakukan oleh Frelich et al., (2018) ada sekitar 100 juta pasien di seluruh dunia
dengan presentase 30% mengalami mual dan muntah pasca operasi. Pasien yang menerima
anestesi umum di Amerika Latin berdasarkan beberapa rumah sakit di Kolombia sebesar 10,9%
dan di Kuba sebesar 15,4%. Salah satu penelitian di Brasil melaporkan bahwa 18,5% pasien
mengalami mual dan 8,5% pasien mengalami muntah pada periode pasca operasi (Shiraishi-
Zapata et al., 2020) dan untuk insiden terjadinya PONV belum tercatat secara jelas di Indonesia
(Arisdiani & Asyrofi, 2019).
Insiden PONV banyak dialami oleh pasien dengan anestesi TIVA dan sedasi.
Tarigan (2022) tentang Gambaran Kejadian Mual dan Muntah pada Pasien Pasca Operasi
dengan Anestesi Umum Bedah Sinus Endoskopi di Rumah Sakit Mitra Sejati
menunjukan masih ditemukan kejadian PONV ringan sampai berat. Gan et al (2014)
dalam Silaban (2015) angka kejadian PONV banyak terjadi pada pasien ruang rawat inap
sebanyak 30-70% dengan Insiden PONV terjadi pada 75-80% diakibatkan oleh anestesi.
Hal ini menyebabkan penundaan pemindahan pasien dari ruang pulih sadar atau rawat
inap pasien.
Kejadian PONV masih sering kita ditemukan pada ruang pemulihan dan rawat
inap pasca operasi. Kejadian PONV tertinggi biasanya terjadi pada pasien yang menjalani
pemulihan pasca operasi di ruang pemulihan dengan tingkat presentase 80 % dan
merupakan skala prioritas bagi seorang petugas anestesi. Kejadian Post Operative
Nausea and Vomiting (PONV) juga erat kaitannya dengan lama rawat pasien di ruang
pemulihan, opname yang sebelumnya tidak direncanakan, serta meningkatnya biaya
perawatan (Gan et al., 2014).
Penyebab mual dan muntah sering dikaitkan dengan berbagai faktor. Faktor-
faktor ini diklasifikasikan sebagai faktor risiko terkait pasien, faktor risiko anestesi, dan
faktor risiko pembedahan (Gwinnutt, 2012). Faktor risiko terkait pasien termasuk usia,
jenis kelamin, status merokok, mual dan muntah, dan mabuk perjalanan (Tinsley, 2013).
Faktor risiko anestesi termasuk penggunaan anestesi volatil, nitro oksida (N2O), dan
opioid pasca operasi (Pierre & Whelan, 2013).
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang merupakan milik
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur tipe B dan pusat rujukan pertama di NTT
dengan tindakan endoskopi terbanyak saat ini. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh
peneltiti dengan data yang diperoleh dari Rekam Medik didapatkan jumlah pasien
endoskopi dari bulan Oktober 2021 – bulan September 2022 terus mengalami
peningkatan dimana jumlah pasien endoskopi sebanyak 500 tindakan. Berdasarkan studi
pendahuluan hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 10
September 2022 di Ruang Recovery Room IBS RSUD Prof DR. W. Z. Johannes Kupang
terhadap 6 orang yang akan menjalani endoskopi didapatkan hasil bahwa 4 dari 6 orang
tersebut mengalami rasa mual dan muntah disertai nyeri abdomen setelah dilakukan
tindakan endoscopi.
Berdasarkan uraian diatas penulis berminat mengetahui tentang gambaran
kejadian Post Operative Nausea and Vomiting pada pasien operasi endoskopi yang
dilakukan Anestesi TIVA dan Sedasi dimana subjeknya pasien yang melakukan
endoskopi di Recovery Room IBS RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang.

Anda mungkin juga menyukai