PENDAHULUAN
tindakan operasi sebagai prosedur medis yang bersifat invasif dan diagnosis,
membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani (Raucci dkk,
pada pasien pasca pembedahan. Masalah yang sering timbul setelah tindakan
pembedahan adalah nyeri. Nyeri pasca bedah mungkin sekali disebabkan oleh
luka operasi, tetapi bisa juga disebabkan yang lain. Proses timbulnya keluhan
setelah itu pasien menyadari adanya noksa, baru kemudian mengalami sensasi
nyeri dan akhirnya timbul reaksi terhadap nyeri dalam bentuk sikap dan
dirasakannya (Raucci dkk, 2020). Nyeri yang tidak terkontrol dapat memicu
1
1
meningkatkan resiko komplikasi lainnya serta meningkatkan masa rawat inap
juta pasien operasi laparatomi diseluruh rumah sakit di dunia. Pada tahun
mencapai 1,7 juta jiwa dan 37% diperkirakan merupakan tindakan bedah
dari 5 besar total pasien yang dirawat di ruang ICU RSD Kertosono.
antara lain nyeri tekan pada daerah sekitar insisi pembedahan, peningkatan
mengalami konstipasi, sianosis bibir, gusi dan lidah, akral teraba dingin,
bmerasa basah, bahkan dapat menurunkan tekanan darah dan urine berwarna
pekat. Salah satu pemantauan yang sangat penting dalam pelayanan pasca
2
Hemodinamik merupakan suatu indikator yang digunakan untuk
(MAP) atau tekanan arteri rata-rata, frekuensi denyut jantung (Heart Rate)
post ops laparatomi dapat mengetahui sedini mungkin apakah pasien jatuh
pada kondisi syok, sehingga bisa dilakukan tindakan terhadap pasien melalui
pada pasien post ops laparatomi di ruang ICU biasanya dilakukan secara non
invasif. Hal ini karena pada pasien post ops laparatomi yang menjalani
3
memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang yang mendengarkan (El-
hady, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Syarif
tekanan darah pada pasien pasca operasi caesar. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh siti mutiah dkk (2022) dalam jurnal keperawatan vol. 14 no. 2
dihasilkan oleh otak. Hormon ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan,
terakhir dimulai bulan Agustus 2023 s/d Oktober 2023, terdapat 114 pasien
4
dan 30 pasien diantaranya adalah dengan post ops laparatomi. Peneliti
perawatan hari ke-2 dengan status hemodinamik GCS: 456, TD: 124/79 ,
menjalani perawatan hari ke-1 GCS: 456 TD: 92/46 MAP: 61,RR; 35,SpO2:
ruang ICU RSD Kertosono masih belum optimal. Hal ini disebabkan karena
bimbingan rohani pada pasien menjelang ajal atau terminal.Oleh karena itu,
masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian terapi
ops laparatomi di ruang Intensif Care Unit (ICU) RSD Kertosono Kabupaten
Nganjuk?”
5
1.3 Tujuan Penelitian
RSD Kertosono
profesional.
6
1.4.2 Manfaat Praktis
laparatomi.
b. Institusi pendidikan
c. Profesi Keperawatan
d. Bagi masyarakat
mereka.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
dari kategori pelayanan kritis rumah sakit, selain instalasi bedah dan
instalasi gawat darurat (Kemenkes RI, 2012). Intensive Care Unit (ICU)
merupakan suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf khusus
dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak dirawat di ruang ini
oleh tim intensive care. Hal tersebut dilakukan supaya pasien terhindar
dalam keperawatan kritis adalah salah satu keahlian khusus didalam ilmu
8 8
intensif. Pelayanan keperawatan kritis bertujuan untuk memberikan asuhan
bagi pasien dengan penyakit berat yang membutuhkan terapi intensif dan
berikut:
beberapa hari.
9
2.1.3 Kriteria Prioritas Pasien ICU
a. Pasien prioritas 1
mengancam nyawa.
b. Pasien prioritas 2
gagal ginjal akut dan berat atau pasien yang telah mengalami
c. Pasien priorotas 3
Pasien golongan ini adalah pasien kritis, yang tidak stabil status
10
ini sangat kecil. Sebagai contoh antara lain pasien dengan keganasan
jantung paru.
Zonasi fungsi pada Intensive Care Unit dibagi menjadi (Kemenkes, 2012):
a. Daerah steril yang terdiri dari ruang perawatan ICU / ICCU, nurse
2.2.1 Definisi
terjadinya perlekatan usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (El-Hady,
11
2020) Laparotomi merupakan operasi yang dilakukan untukk membuka
operasi perut.
halus dan usus besar, massa pada abdomen. Selain itu, pada bagian obstetri
1. Apendisitis
peradangan akibat infeksi pada usus buntu. Bila infeksi parah, usus
buntu itu akan pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang
12
ujungnya buntu dan menonjol pada bagian awal unsur atau sekum
2. Sectio Caesarea
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500
gram. Jenis-jenis sectio sesarea yaitu sectio Caesarea klasik dan sectio
3. Peritonitis Peritonitis
yang meradang typoid, tukak pada tumor. Secara langsung dari luar
4. Kanker kolon
(muncul dari lapisan epitel usus) dimulai sebagai polop jinak tetapi
dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta
13
tumor primer dan menyebar ke dalam tubuh yang lain (paling sering ke
Pasase darah dalam feses adalah gejala paling umum kedua. Gejala
5. Abscess Hepar
rongga yang berisi nanah pada hati yang diakibatkan oleh infeksi.
Penyebab abscess hati yaitu oleh kuman gram negatif dan penyebab
14
6. Ileus Obstruktif
usus. Ada dasar mekanis, tempat sumbatan fisik terletak melewati usus
atau ia bisa karena suatu ileus. Ileus juga didefinisikan sebagai jenis
2017).
dkk, 2017):
1. Mid-line incision
15
2. Paramedian
menjadi dua yaitu paramedian kanan dan kiri, dengan indikasi jenis
atas perut)
splenectomy.
atas perut)
menggerakan otot bokong, latihan alih baring dan turun dari tempat
2.3.1 Definisi
dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan
16
dipahami dan fenomena yang kompleks meskipun universal, tetapi masih
subyektif dimana respon yang dialami setiap individu akan berbeda untuk
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan
nyeri kronis. Klasifikasi ini berdasarkan pada waktu atau durasi terjadinya
nyeri.
1. Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat,
biasanya kurang dari 6 bulan. Nyeri akut yang tidak diatasi secara
2. Nyeri kronik
17
terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Jadi nyeri ini
terdiri dari saraf primer, dimana saraf primer mempunyai tujuan khusus
2020). Sistem saraf ini dapat menimbulkan sensasi sentuhan, sensasi panas
dan dingin, rasa nyeri dan tekanan. Reseptor yang bertugas menyalurkan
oleh stimulus mekanis, suhu, atau kimia. Proses ini akan melewati
1. Stimulus
18
permukaan sendi serta falks dan tentorium serebri (Mackova &
Pokorna, 2020).
2. Transduksi
3. Tranmisi
dari nociceptor saraf perifer melewati cornu dorsalis dan corda spinalis
2020).
4. Persepsi
nyeri. Mereka meyakini bahwa persepsi nyeri itu terjadi dalam struktur
19
yang berbeda untuk mengurangi komponen sensorik dan afektif nyeri.
5. Modulasi
2.4.1 Definisi
fisiologis vaskular perifer (Mosby 1998, dalam Jevon dan Ewens 2009).
20
invasif, dan turunan. Pengukuran hemodinamik penting untuk
dapat dilakukan tindakan yang tepat terhadap bantuan sirkulasi (Hinds dan
ditangani secara cepat dan tepat akan jatuh ke dalam gagal fungsi organ
21
2.4.2 Faktor yang mempengaruhi hemodinamik
laparatomi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan
pasien, yaitu:
a. Jenis operasi
pasien, yaitu:
tekanan darah.
22
b. Infeksi. Infeksi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan
denyut jantung.
adalah tekanan dari atrium kanan atau vena cava superior yang
pasien gawat darurat, serta pada pasien yang menjalani operasi besar.
cairan, gagal jantung, atau penyempitan vena. Nilai CVP yang lebih
23
2. IAP (Invasive Atrial Pressure)
Tekanan darah arteri terdiri dari dua komponen: tekanan sistolik dan
normal sistolik adalah 120 mmHg dan nilai normal diastolic adalah
80 mmHg.
24
pulmonalis,lumen proximal: Digunakan untuk mengukur tekanan
atrium kanan.
1. Pernapasan
25
batas bawah. Batas bawah ditentukan pada nilai yang dapat
usia:
dengan 30 kali/menit
darah arteri. Pulse oximetry merupakan salah satu alat yang sering
(Fergusson, 2008).
26
3. Tekanan darah (TD)
nadi pada saat darah dipompa keluar dari jantung lalu disebarkan ke
dan air raksa. (Agustin et al., 2020) Tekanan darah sendiri terdiri
Tekanan darah sistole adalah jumlah tekanan yang diukur saat bilik
adalah jumlah tekanan yang terukur pada saat jantung rileks. Ketika
diastole, maka tidak ada darah yang mengalir dari 11 jantung menuju
Pada posisi head of bed, daya tahan vena dan tekanan serambi
27
Berdasarkan American Heart Association (2017) Klasifikasi tekanan
c. Hipertensi tahap 1
d. Hipertensi tahap 2
e. Hipertensi urgensi
>120 mmHg.
f. Hipotensi
28
usia 1 bln: 85/50 mmHg
2 tahun: 91/56 mm Hg
10 tahun: 102/62 mm Hg
100 mmHg.
29
6 bulan: 120 sampai dengan 160 kali/ menit
2003).
pasien. Ini diperkuat jika disertai dengan turgor kulit dan pola
2.5.1Definisi
30
Jadi kesimpulan murottal adalah pengumpulan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an
nyeri. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Farida dkk,
2.Menurunkan kecemasan
31
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Irmawati dkk, 2020) ini
anak autis.
32
7.Menurunkan denyut jantung
terhadap Tuhan meningkat, baik individu tersebut tahu arti Al-Qur’an atau
Allah SWT, dalam keadaan ini merupakan keadaan energi otak pada
frekuensi 7-14 Hz. Keadaan ini merupakan keadaan optimal sistem tubuh
Harmonisasi dalam musik yang indah akan masuk telinga dalam bentuk
imajinasi keindahan di otak kanan dan otak kiri yang akan memberi
33
ini diakibatkan karena musik dapat menjangkau wilayah kiri korteks
cerebri.
yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah
menuju serat otonom. Serat tersebut mempunyai dua sistem saraf, yaitu
saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Kedua saraf ini dapat mempengaruhi
34
35
5 Fase Nyeri:
1. Stimulus
Perawatan Di Ruang ICU
2. Transduksi
3. Transmisi
4. Persepsi
5. Modulasi Pemantauan
Hemodinamik
Parameter :
Destraksi Relaksasi
1. Pernafasan (RR)
2. Heart Rate (HR)
Terapi Musik Murrotal 3. Saturasi Oksigen (Sao2)
Intrumen Yang Digunakan: 4. Tekanan Darah
Al-Qur’an 5. Mean Arterial Pressure
1. Monitor Pasien (MAP)
2. Lembar Observasi 6. Capillary Refill Time
ICU/Kardek (CRT)
Menstimulus Otak
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Mempengaruhi
hipovolemik akibat perdarahan, Smelterz dan Bare (2010). Nyeri yang tidak
yang dapat mempengaruhi pasien post ops laparatomi untuk dirawat di ruang
ICU antara lain jenis operasi, pasca anestesi, diagnosis penyakit, usia, dan
saturasi oksigen (SpO2), dan waktu pengisian kapiler (CRT). Pemantauan ini
yang sering digunakan pada pasien post ops laparatomi dengan hemodinamik
36
otak, terutama area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi, stres, dan
hidup pasien, dan menstabilkan hemodinamik pasien (TD, HR, RR, MAP,
2.7 Hipotesis
Hafni Sahir (2021). Pada penelitian ini hipotesis yang di ambil adalah:
Kertosono.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Design dengan rancangan penelitian One Grup Pre Test – Post Test Design.
perlakuan, variabel diobservasi atau diukur terlebih dahulu (pre test) setelah
T1 X T2
Keterangan:
38 38
X : Pemberian terapi murottal Al-Qur’an
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Maret 2024 s/d 31 Maret 2024.
3.3.1 Populasi
penelitian ini adalah semua pasien dengan post ops laparatomi yang
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
39
hemodinamik.Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh pada
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Menurut Syafrida Hanif Sahir
ICU RSD Kertosono dan kelompok B yaitu pasien post ops laparatomi
1. Kriteria inklusi
40
c) Beragama islam
2. Kriteria eklusi
Identifikasi Masalah
Penyususnan Proposal
Populasi
Sampel
Sampling
Accidental Sampling
41
Desain Penelitian
Pre-Experimental
Design dengan rancangan penelitian One Grup Pre Test – Post Test Design
Pengolahan Data
Editing,Coding,Scoring,Tabulating
Analisa Data
Hasil
Kesimpulan
Pada penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel yaitu variabel bebas
42
3.5.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)
status hemodinamik pasien dengan post ops laparatomi di ruang ICU RSD
Kertosono.
43
(pembaca Al- Qur’an) terapi murrotal harus
pengobatan, durasi
2 jam)
d. Frekuensi terapi
(Frekuensi terapi
dapat memberikan
baik).
pasien mengalami
reaksi negatif,
44
seperti mual,
muntah, atau
kecemasan, terapi
harus dihentikan.
(SpO2)
Anak usia
sekolah (6-12 100-120 60-70
tahun)
45
Remaja (13-
112-128 66-80
18 tahun)
Dewasa
muda (19-29 120-129 70-84
tahun)
Dewasa (30-
120-129 70-84
64 tahun)
Dewasa tua
130-139 80-89
(>65 tahun)
b. Heart Rate (HR) 1. Bayi baru lahir 100-160 denyutan per menit
denyutan jantung 3. Anak usia prasekolah (3-5 tahun) | 80-130 denyutan per menit
per menit 4. Anak usia sekolah (6-12 tahun) | 70-120 denyutan per menit
46
ekspirasi penuh)
Anak usia sekolah (6-12 tahun) 18-30
yang dihitung
Remaja (13-18 tahun) 12-16
dalam waktu 1
detik
Dewasa (30-64 tahun) 12-20
yang terikat
oksigen
(oksihemoglobin
) dalam darah
Pressure (MAP)
adalah tekanan
rata-rata selama
siklus jantung
yang dipengaruhi
47
oleh curah jantung
dan resistensi
perifer.
f. Capilerry Reffil
Time (CRT)
adalah waktu
darah untuk
kembali ke kulit
setelah ditekan.
a) Bolpoin
b) Kertas
c) Headset/speaker
48
Menurut Nursalam (2020), instrumen penelitian adalah alat yang
berikut:
sebelumnya.
penelitian.
2. Tahap penelitian
49
a. Tahap awal (pre test)
responden.
1. Editing
50
menggunakan beberapa kode pada bagian-bagian tertentu untuk
2. Coding
pada data penelitian. Kode atau simbol tersebut dapat berupa angka,
Keterangan :
51
4-6 : Sedang (Orange)
Gambar 3.2 National Early Warning System (NEWS) Untuk Usia 0-18 Tahun
52
Mean Arterial Pressure (MAP)
3. Tabulating
4. Entry data
Entry data kata yang telah ditabulating kemudian diproses agar dapat
komputer.
5. Cleaning data
Cleaning data adala mengecek kembali data yang sudah diproses untuk
dan dinilai.
53
3.7.5 Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
a. Jika nilai p < 0,05 maka Ho diterima artinya ada perbedaan yang
b. Jika nilai p > 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak ada perbedaan
54
kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan terapi
nama subjek pada lembar observasi. Lembar tersebut hanya diberi nomer
3. Confidentiality (kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
55
hasil riset.
3.9 Keterbatasan
Penelitian yang dilakukan saat ini masih memiliki banyak kekurangan dan
data yang dihasilkan tidak akurat atau tidak valid karena monitor tersebut
2. Waktu
3. Jumlah responden
menjadi kurang akurat. Hal ini dikarenakan data yang dihasilkan menjadi
56
Daftar Pustaka
57
Gilang,H.S dkk. (2020). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Pemulihan
Pasien Paska Operasi Dengan Anestesi Umum.Jurnal Ilmu
Keperawatan Sei Betik.Vol.16,No.1,: 120-124
58