Kandou
periode Januari 2018 - Agustus 2019
1
Deborah F. Gunawan
2
Bradley J. Waleleng
2
Efata B. I. Polii
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: deborahflorencia98@gmail.com
Abstract: Along with the development of medical technology, endoscopy is mostly used in
determination of the diagnosis and examination of gastrointestinal diseases. This study was
aimed to determine the indications of gastrointestinal endoscopy, diagnoses of pre and post
endoscopy, sex and age of patients undergoing endoscopy, and the prevalence of endoscopic
patients from January 2018 to August 2019 at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This
was a descriptive and retrospective study using data of Medical Record Installation at Prof. Dr.
R. D. Kandou Hospital. The results obtained 495 patients who were endoscopy performed on
them. Males were predominant (59.8%) as well as age group of 50-59 years old (22.8%). The
most frequent indication of endoscopy was dyspepsia/epigastric pain (68.5%). Moreover,
EGD plus colonoscopy was the most common endoscopy performed. GERD (20.45%) had the
highest percentage of pre endoscopy diagnosis meanwhile esophagitis Los Angeles
Classification Grade A (28.8%) had the highest percentage of post endoscopy diagnosis. In
conclusion, gastrointestinal endoscopy was performed more common on males, age group of
50-59 years, with indication of dyspepsia (epigastric pain), and in EGD plus colonoscopy. The
most common diagnosis of pre endoscopy was GERD and of post endoscopy was esophagitis
Los Angeles Classification Grade A.
Keywords: gastrointestinal endoscopy
157
158 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019
Pemeriksaan endoskopi adalah pemerik- 2019. Populasi penelitian ialah pasien yang
saan penunjang yang memakai alat endos- sudah dilakukan pemeriksaan endoskopi
kop untuk mendiagnosis kelainan-kelainan gastrointestinal di RSUP Prof. Dr. R. D.
organ di dalam tubuh antara lain, saluran Kandou Periode Januari 2018-Agustus
kemih, rongga mulut, rongga abdomen, dan 2019; kesemuanya menjadi sampel pene-
lainnya. Endoskop yaitu suatu alat yang litian. Pasien dengan data rekam medik
digunakan untuk memeriksa organ di dalam yang tidak lengkap, rusak, maupun tidak
tubuh manusia visual dengan cara melihat terbaca dieksklusikan dari penelitian.
melalui alat tersebut (rigid/fiber-scope) Variabel penelitian ialah usia, jenis
atau langsung pada layar monitor (skop kelamin, indikasi endoskopi, diagnosis
Evis), sehingga kelainan yang ada pada sebelum dilakukan endoskopi, tindakan
organ tersebut dapat dilihat dengan jelas.1 endoskopi, dan diagnosis setelah dilakukan
Endoskopi saluran cerna terdiri dari endoskopi
beberapa pemeriksaan, yaitu esofagoskopi,
gastroskopi, duodenoskopi, enteroskopi, HASIL PENELITIAN
dan kolonoskopi. Adapula endoskopi kap- Hasil penelitian ini mendapatkan 495
sul yaitu pemeriksaan endoskop berbentuk pasien yang dilakukan pemeriksaan endo-
kapsul untuk mendiagnosis kelainan usus skopi gastrointestinal di poli endoskopi
halus. Terdapat beberapa jenis endoskop, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
yaitu endoskop kaku (rigid scope), yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari
endoskop lentur (fiber scope), video endos- 199 pasien perempuan (40,2%) dan 296
kop (Evis scope), dan endoskop kapsul pasien laki-laki (59,8%).
(capsule endoscope).1 Tabel 1 memperlihatkan distribusi
Hasil penelitian yang dilakukan di pasien yang dilakukan endoskopi berdasar-
Korea Selatan menyimpulkan bahwa peran kan jenis kelamin, dan dikelompokkan
endoskopi dalam perdarahan gastrointes- menurut tindakan endoskopi. Pemeriksaan
tinal sangat penting, dan banyak pedoman yang terbanyak dilakukan untuk kedua
telah dikembangkan tentang pengobatan jenis kelamin ialah EGD disertai kolono-
endoskopi untuk penyakit pendarahan skopi sebanyak 241 dari 495 pasien, disusul
tertentu.2 Menurut data Pusat Endoskopi pemeriksaan EGD yaitu 219 pasien.
Saluran Cerna (PESC) di Rumah Sakit Pemeriksaan terbanyak untuk pasien laki-
Cipto Mangunkusumo, ditemukan pening- laki ialah EGD disertai kolonoskopi yaitu
katan sebanyak 26,2% untuk pelayanan 153 pasien (30,9%), sedangkan pemerik-
endoskopi dari tahun 2010 sebanyak 1.825 saan terbanyak pada pasien perempuan
pasien sampai tahun 2011 sebanyak 2.303 ialah EGD yaitu 99 pasien (20%).
pasien, baik yang menerima pelayanan
untuk diagnosis maupun terapeutik di Tabel 1. Distribusi pasien yang dilakukan
Bagian Gastroenterologi.3 pemeriksaan endoskopi berdasarkan jenis kela-
Berdasarkan latar belakang ini maka min dan menurut tindakan endoskopi yang
penulis ingin mengetahui profil endoskopi dilakukan
gastrointestinal di RSUP Prof. Dr. R. D. Jenis pemeriksaan L P Jumlah
Kandou periode Januari 2018 - Agustus EGD 120 99 219
2019. ERCP 1 - 1
ERCP + EGD - 1 1
ERCP + EUS 4 - 4
METODE PENELITIAN Kolonoskopi 18 11 29
Penelitian ini dilakukan di Instalasi EGD + Kolonoskopi 153 88 241
Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. D. TOTAL 296 199 495
Kandou Manado. Jenis penelitian ialah
deskriptif retrospektif menggunakan data di Gambar 1 memperlihatkan bahwa dari
Instalasi Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. 495 pasien yang dilakukan pemeriksaan
D. Kandou periode Januari 2018-Agustus endoskopi di Poli Endoskopi RSUP Prof.
Gunawan, Waleleng, Polii: Profil pasien endoskopi gastrointestinal ... 159
Dr. R. D. Kandou Manado, didapatkan tiga EGD terbanyak berdasarkan indikasi nyeri
kelompok usia terbanyak yaitu usia 50-59 epigastrium berjumlah 164 pasien (33,1%).
tahun berjumlah 113 pasien (22,8%), usia Indikasi untuk pemeriksaan EGD terbanyak
40-49 tahun berjumlah 102 pasien (20,6%) ialah nyeri epigastrium berjumlah 177
dan kelompok usia 60-69 tahun berjumlah pasien (35,8%). Indikasi pemeriksaan kolo-
89 pasien (18%). noskopi terbanyak ialah nyeri epigastrium
berjumlah 11 pasien (2,2%). Indikasi peme-
113 riksaan ERCP terbanyak ialah ikterus ber-
120 102
89 jumlah 6 pasien (1,2%); pasien yang hanya
100
74 dilakukan pemeriksaan ERCP sebanyak 1
80 64
60
pasien, ERCP + EGD sebanyak 1 pasien,
40
34 dan ERCP + EUS sebanyak 4 pasien.
20 9 10 Gambar 2 memperlihatkan dari 495
0
pasien yang dilakukan pemeriksaan endo-
10 - 20 - 30 - 40 - 50 - 60 - 70 - 80 - skopi di Poli Endoskopi RSUP Prof. Dr. R.
19 29 39 49 59 69 79 89 D. Kandou Manado, didapatkan yang
menerima tindakan endoskopi EGD seba-
Gambar 1. Distribusi pasien yang melakukan nyak 219 pasien (44,2%), kolonoskopi 29
pemeriksaan endoskopi berdasarkan kelompok pasien (5,9%), EGD dan kolonoskopi 241
usia pasien (48,7%), dan ERCP 6 pasien (1,2%).
Dari 6 pasien ini, terdapat 1 pasien yang
Tabel 2 memperlihatkan distribusi melakukan ERCP dan EGD, dan 1 pasien
pasien yang melakukan pemeriksaan endo- yang melakukan pemeriksaan ERCP dan
skopi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou EUS.
Manado. Pemeriksaan kolonoskopi dan
Tabel 2. Tabel distribusi pasien yang melakukan pemeriksaan endoskopi berdasarkan indikasi
endoskopi
ERCP ERCP
Kolonoskopi
Indikasi EGD ERCP + + Kolonoskopi Total
+ EGD
EGD EUS
BAB berdarah 4 - - - 5 25 34
Benjolan di perut - - - - - 1 1
Diare kronis - - - - - 5 5
Disfagia 10 - - - - 2 12
Gastritis 1 - - - - 4 5
Hematemesis 5 - - - - 2 7
Ikterus - 1 1 4 - 1 7
Kolik abdomen - - - - - 1 1
Konstipasi 2 - - - 4 3 9
Massa duodenum 1 - - - - - 1
Massa intraabdomen - - - - 1 1 2
Melena 6 - - - 3 11 20
Mual muntah 1 - - - - - 1
Nyeri epigastrium 177 - - - 11 164 352
Nyeri perut 9 - - - 1 21 31
Polip - - - - 2 - 2
Polip kolon - - - - 2 - 2
Varises esofagus 3 - - - - - 3
Total 217 1 1 4 29 241 495
160 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019
posisi pertama dengan jumlah konsumsi et al7 di Rumah Sakit Saiful Anwar,
alkohol tertinggi. Tingginya prevalensi Malang, dimana GERD merupakan diag-
perokok dan konsumsi alkohol dapat nosis pre endoskopi terbanyak yaitu 48 dari
dihubungkan sebagai faktor risiko beragam 120 pasien yang memenuhi kriteria inklusi,
penyakit yang berhubungan dengan gang- yang datang ke poli endoskopi (40%).
guan saluran cerna, khususnya saluran Dari hasil penelitian pasien endoskopi
cerna bagian atas, termasuk GERD dan berdasarkan diagnosis pasca endoskopi,
sindrom dispepsia.5,6 didapatkan bahwa esofagitis klasifikasi Los
Berdasarkan data pasien yang dilaku- Angeles Grade A merupakan diagnosis
kan pemeriksaan endoskopi, kelompok usia yang terbanyak ditemukan (Tabel 4).
50-59 tahun (22,8%) memiliki jumlah Tingkat keparahan esofagitis erosif dinilai
tertinggi dibandingkan kelompok usia lain- dari A ke B, berdasarkan klasifikasi Los
nya (Gambar 1). Hasil penelitian ini selaras Angeles. Hal yang sejalan juga dilaporkan
dengan penelitian yang dilakukan di RSSA oleh penelitian yang dilakukan oleh
Malang yang menggunakan data pasien Hanyang University Hospital. Dari 427
endoskopi periode 1 Januari 2012 hingga pasien yang didiagnosis GERD setelah
31 Desem-ber 2016, dengan rerata usia pemeriksaan endoskopi, 228 (78,1%)
pasien laki-laki ialah 43 tahun, sedangkan didiagnosis sebagai esofagitis erosif
pasien perempuan ialah 44,34 tahun.7 dengan jumlah pasien laki-laki yang
Berdasarkan data pasien yang dilaku- terdiagnosis lebih banyak (59%), pasien
kan tindakan endoskopi atas indikasi, dida- laki-laki perokok sebanyak 36,3%, dan
patkan bahawa pasien dengan indikasi alkoholik 60,6%. Hal ini menunjukkan
dispepsia (nyeri epigastrium) memiliki bahwa jenis kelamin laki-laki cenderung
jumlah terbanyak dibandingkan indikasi berhubungan dengan faktor risiko asupan
lainnya (Tabel 2). Penelitian yang dilaku- alkohol dan merokok, dan secara positif
kan oleh Citra et al8 di RSUP Dr. M. terkait dengan angka kejadian esofagitis
Djamil Padang yang menggunakan data erosif.10
pasien endoskopi mendapatkan hasil yang
serupa yaitu 98,15% pasien endoskopi atas SIMPULAN
indikasi nyeri epigastrium, dengan insiden Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
tanda bahaya lebih banyak pada laki-laki. disimpulkan bahwa pada pasien yang
Berdasarkan data tindakan endoskopi, dilakukan pemeriksaan endoskopi gastro-
EGD dan kolonoskopi merupakan tindakan intestinal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
yang lebih banyak digunakan untuk mela- Manado, periode Januari 2018-Agustus
kukan pemeriksaan (Gambar 2). Hal ini 2019 yang terbanyak ialah jenis kelamin
dapat dihubungkan dengan jumlah keluhan laki-laki, kelompok usia 50-59 tahun,
terbanyak pasien yaitu keluhan saluran indikasi keluhan nyeri epigastrium, serta
cerna bagian atas disertai dengan saluran tindakan endoskopi EGD dan kolonoskopi.
cerna bagian bawah. Data dari pasien Diagnosis pre endoskopi terbanyak ialah
endoskopi saluran cerna di RSPAD Gatot GERD sedangkan diagnosis pasca endo-
Soebroto Ditkesad Jakarta mendapatkan skopi terbanyak ialah esofagitis klasifikasi
pasien yang dilakukan pemeriksaan EGD Los Angeles Grade A.
adalah 31 dari 38 pasien.9 Bagi pihak pasien dan masyarakat
Hasil penelitian pasien endoskopi umum agar dapat meningkatkan pengeta-
berdasarkan diagnosis pre endoskopi mem- huan mengenai penyebab dan gejala penya-
perlihatkan bahwa GERD merupakan kit yang berhubungan dengan saluran cerna
diagnosis yang terbanyak ditemukan (Tabel agar dapat mencegah terkena penyakit
3). Hal ini dapat dihubungkan dengan saluran cerna, dan meningkatkan kesadaran
keluhan pasien yang datang yaitu nyeri untuk segera memeriksakan diri ke dokter,
epigastrium. Hal yang serupa juga dilapor- bila mulai mengalami gejala gangguan
kan oleh penelitian yang dilakukan Nurisa saluran cerna. Bagi pihak tenaga medis,
Gunawan, Waleleng, Polii: Profil pasien endoskopi gastrointestinal ... 163