Anda di halaman 1dari 13

Telaah Kritis

Journal Reading

PEMBIMBING:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD-KGEH, FINASIM

DISUSUN OLEH:
Yusel Aqzha Lusmin
112021287

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 26 Desember 2022 – 4 Maret 2023
REVIEW DAN TELAAH
KRITIS JURNAL
Nama : Yusel Aqzha Lusmin
NIM : 112021287
Pembimbing : dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD-KGEH

1. Judul Jurnal/Artikel: Ezetimibe combination therapy with statin for non-alcoholic


fatty liver disease: an open- label randomized controlled trial (ESSENTIAL study)

2. Penulis: Yongin Cho , Hyungjin Rhee , Young‐eun Kim , Minyoung Lee, Byung‐Wan
Lee , Eun Seok Kang , Bong‐Soo Cha , Jin‐Young Choi and Yong‐ho Lee

3. Publikasi : Jurnal Kedokteran Indonesia / Medical Journal of Indonesia, Tahun


2020
4. Penelaah: Yusel Aqzha Lusmin
5. Tanggal Telaah: Rabu, 28 Desember 2022

I. Deskripsi Artikel

1. Tujuan Utama Penelitian: Mengevaluasi kemanjuran monoterapi ezetimibe plus


rosuvastatin versus rosuvastatin untuk mengurangi lemak hati menggunakan
magnetic resonance imaging‐derived proton density fat fraction (MRI‐PDFF) pada
pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
2. Hasil Penelitian:
 Terapi kombinasi secara signifikan mengurangi lemak hati dibandingkan dengan
monoterapi dengan MRI‐PDFF (perbedaan rata-rata: 3,2%;p=0,020). Terdapat
penurunan yang signifikan dari baseline hingga penyelesaian studi dengan MRI‐
PDFF untuk kelompok kombinasi dan monoterapi, masing-masing (18,1 hingga
12,3%;p<0,001 dan 15,0 sampai 12,4%;p=0,003). Individu dengan indeks massa
tubuh yang lebih tinggi, diabetes tipe 2, resistensi insulin, dan fibrosis hati yang
parah cenderung menjadi responden yang baik terhadap pengobatan dengan

2
ezetimibe.
 Perubahan yang diturunkan dari MRE pada fibrosis hati tidak berbeda secara
signifikan (kedua kelompok,p>0,05). Parameter atenuasi terkontrol (CAP)
dengan elastografi transien berkurang secara signifikan pada kelompok
kombinasi (321 hingga 287 dB/m;p=0,018), tetapi tidak pada kelompok
monoterapi (323 hingga 311 dB/m;p=0,104).

3. Kesimpulan Penelitian:

Ezetimibe dan rosuvastatin ditemukan aman untuk mengobati peserta dengan


NAFLD. Selanjutnya, kombinasi ezetimibe dengan rosuvastatin secara signifikan
mengurangi lemak hati pada populasi ini.

II. Telaah Artikel

A. Fokus Utama Penelitian


Fokus utama pada penelitian ini adalah mengevaluasi efisifikasi monoterapi
ezetimibe plus rosuvastatin untuk mengurangi perlemakan pada hati non-alkohol

B. Elemen yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penelitian

1. Gaya Penulisan
a. Sistematika penulisan :

 Abstract / Abstrak: Abstrak pada penelitian ini telah meringkas


pendahuluan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan dengan pemilihan
kalimat dan kata yang mudah dimengerti serta koherensi yang baik.

 Introduction / Pendahuluan: Pendahuluan pada penelitian ini telah


menggambarkan latar belakang serta teori terkait penelitian secara
relevan. Namun argumen yang menjadi alasan penelitian dapat lebih
diperluas.

 Methods / Metode Penelitian: Penelitian ini telah dilakukan metode yang


tepat, yaitu dengan uji klinis yang dimulai oleh peneliti, acak, berlabel

3
terbuka, prospektif, terkontrol aktif untuk menguji kemanjuran ezetimibe
10 mg/hari secara oral dikombinasikan dengan rosuvastatin 5 mg/hari
versus rosuvastatin 5 mg/hari secara oral hingga 24 minggu untuk
memperbaiki steatosis hati yang diukur dengan magnetic resonance
imaging-derived proton density fat fraction (MRI-PDFF).
 Results / Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini telah memaparkan hasil
penggunaan ezetimibe dalam kombinasi dengan rosuvastatin pada pasien
NAFLD, serta menunjukan pilihan terapi yang aman dan efektif untuk
pengobatan pasien NAFLD dan dislipidemia. Memparkan juga untuk
hasil

 Discussion / Pembahasan: Pembahasan yang dipaparkan telah


menjelaskan hasil masing-masing penelitian terkait hal-hal yang menjadi
dasar dari penelitian ini.

 Conlusion / Kesimpulan: Kesimpulan yang ditentukan dari penelitian ini


relevan dengan hasil yang diperoleh.

 References / Daftar Pustaka: Referensi yang digunakan pada penelitian


ini meliputi jurnal dari dalam dan luar negeri dengan rentang waktu
2000-2020.

b. Tata bahasa :
Tata bahasa pada artikel penelitian ini sudah menggunakan bentuk kata dan
penataan kalimat dengan tepat.

2. Penulis
a. Kualifikasi penulis :

 Yongin Cho , Hyungjin Rhee , Young‐eun Kim , Minyoung Lee, Byung‐Wan


Lee , Eun Seok Kang , Bong‐Soo Cha , Jin‐Young Choi and Yong ‐ho Lee
Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Yonsei, 50‐1,
Yonsei‐ro, Seodaemun‐gu, Seoul 03722, Republik Korea

4
3. Judul
a. Kelebihan : Pemilihan kata dan kalimat pada judul jelas, mudah dipahami, dan
relevan. Penggunaan tanda baca serta ejaan sudah sesuai.

b. Kekurangan : -

4. Abstrak
a. Kelebihan : Abstrak telah mewakili isi penelitian dengan ringkasan yang jelas.

b. Kekurangan : -

C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian

1. Tujuan/ Masalah Penelitian:

Mengetahui efektifitas dari penggunaan obat eztimibe dengan rosuvastatin dan


tanpa rosuvastatin terhadapa peserta dengan NAFLD.

2. Konsistensi logis (sistematika penulisan):

Penyakit hati non-alkoholik atau Non-alcoholic fatty liver disease


(selanjutnya disingkat NAFLD) adalah spektrum kelainan hati yang mirip
dengan penyakit hati alkoholik, yang terjadi pada penderita yang tidak
mengkonsumsi alkohol. Spektrum kelainan hati pada NAFLD adalah meliputi
steatosis (perlemakan), steatohepatitis (perlemakan dan peradangan hati, Non-
alcoholic steatohepatitis / NASH), fibrosis hati dan sirosis hati.

Diagnosis NAFLD dalam klinik biasanya ditegakkan dengan berbagai


pemeriksaan penunjang, antara lain: pencitraan hati (USG, CT scan, MRI,
fibroscan), pemeriksaan laboratorium (AST, ALT, dll), dan histopatologi hati
dari biopsi hati. Pada penderita NAFLD, dapat dijumpai adanya kenaikan

5
kadarAST, ALT ataupun keduanya. Gambaran khas USG hati pada penderita
NAFLD adalah: hiperekogenik hati yang difus (bright liver) dibanding ginjal.
Berdasarkan penilaian tingkat ekogenitas dan gambaran pembuluh darah dalam
hati, secara USG perlemakan hati dapat dibedakan dalam 3 derajat yakni: ringan,
sedang dan berat. Derajat ringan: peningkatan ekogenitas difus ringan tetapi
gambaran pembuluh darah intrahepatik masih normal. Derajat sedang:
peningkatan ekogenitas sedang dengan sedikit kerusakan pembuluh darah
hepatik. Derajat berat: ditandai dengan peningkatan ekogenitas hati nyata
dengan sulitnya visualisasi dari dinding vena porta dan diafragma

3. Theoritical Kerangka (Kerangka Teori)

 Definisi ‘Non-alcoholic Fatty Liver Diseases’ (NAFLD) adalah kelainan hati


mirip dengan penyakit hati alkoholik yang terjadi pada seseorang bukan
peminum alkohol, dengan spektrum kelainan hati meliputi perlemakan hati saja
(simple steatosis), perlemakan dengan keradangan hati (NASH), sampai dengan
fibrosis dan sirosis
 Menurut pedoman AASLD tahun 2012 definisi NAFLD adalah memerlukan
persyaratan sebagai berikut: (a) ada bukti steatosis dengan pencitraan atau
histologi hati dan (b) tidak ada penyebab sekunder akumulasi lemak pada hati
seperti konsumsi alkohol yang bermakna, penggunaan obat yang steatogenik
atau penyakit herediter

4. Pertimbangan Etik

 Studi ini memerlukan pertimbangan etik. Semua peserta telah dilakukan


inform consent sebelum menjadi peserta penelitian

5. Pertanyaan penelitian/ hipotesis:

 Tidak ada

6. Sasaran:

 Efek rosuvastatin dengan ezetimibe dan tanpa ezetimibe pada lemak hati

6
7. Definisi Operasional:

 Perlemakan hati (fatty liver) non-alkohol, adalah adanya lemak dalam


sel-sel hati (hepatosit) pada yang pasien yang tidak mengkonsumsi
alkohol, sebagian besar trigliserida yang melebihi 5% berat hati. Hal ini
disebabkan kegagalan metabolisme lemak di hati yang normal baik
karena suatu kerusakan di dalam sel hati atau pengiriman lemak, asam
lemak, maupun karbohidrat terhadap kapasitas sekresi lemak sel hati.
Sebagian besar lemak di hati berbentuk trigliserida, fosfolipid, asam
lemak, kolesterol, dan kolesterol ester. Pada perlemakan hati yang berat,
lemak hati dapat mencapai 50-60% dari berat hati keseluruhan
 Kombinasi obat yang digunakan pada penilitian ini yaitu
rosuvastatin, Rosuvastatin merupakan inhibitor yang selektif dan kompetitif
terhadap HMGCoA reduktase, enzim yang membatasi laju konversi 3-hydroxy-
3-methyl-glutaryl coenzyme A menjadi mevalonate, prekursor kolesterol.
Tempat aksi utama Rosuvastatin adalah hati, organ target untuk menurunkan
kolesterol. Rosuvastatin meningkatkan jumlah reseptor LDL hati pada
permukaan sel, meningkatkan penyerapan dan katabolisme LDL dan
menghambat sintesis VLDL hati, sehingga mengurangi jumlah total partikel
VLDL dan LDL.
 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur
dari hail kuisioner terstruktur peneliti membagi menjadi 2 analisis data
yaitu analis deskriptif dan analisis kuantitatif dan juga dibagi 2
pengobatan NADFL yang menggunakan monoterapi atau terapi
kombinasi. Analisis deskriptif karakteristik demografi (usia, jenis
kelamin, tinggi badan, berat badan), tekanan darah dan detak jantung,
dan informasi yang berkaitan dengan NADFL.

7
 Analisis kuantitatif Pasien dibagi menjadi 2 kelompok tergantung pada
pengobatan yang digunakan yaitu rosuvastatin ezetimibe kombinasi, dan
tanpa kombinasi

8. Metode
a. Desain penelitian : randomized, controlled, crossover, open-labeled
study

b. Populasi dan Sampel

 Populasi :

Dari total 73 peserta yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 70


peserta

 Sampel :
Hasil dari penelitian ini didapat dari 70 peserta yang terdaftar, 31 peserta
menyelesaikan pengobatan dengan rosuvastatin dan ezetimibe
kombinasi, 33 peserta dengan rosuvastatin monotherapy

 Teknik :
Tujuh puluh tiga orang dewasa dengan penyakit hati berlemak
non-alkohol didaftarkan untuk mengikuti penelitian tersebut. 2
peserta tidak memenuhi kriteria inklusi dan 1 peserta menolak
untuk mengikuti penelitian. Di dapatkan 70 perserta sesuai
dengan persyaratan minimum subjek yang dipersyaratkan dalam
tes pendahuluan. Semua subjek terbagi menjadi dua jenis
pengobatan yaitu 34 peserta dengan rosuvastatin dan ezetimibe
terapi kombinasi dan 36 peserta dengan rosuvastatin
monoterapi. Penelitian ini menilai keberhasilan efektifitas
pengobatan dengan menggunakan MRI-PDFF, MRE dan
elastrografi transien
 Penentuan besar sample :
Berdasarkan kriteria inklusi maupun eksklusi

8
 Sesuai/tidak, jelaskan (pemilihan, teknik, penentuan besar sample):
Tidak dijelaskan

c. Variabel penelitian :

 Variabel dependen
 Penyakit hati berlemak non-alkohol
 Variabel independen
 Rosuvastatin dan ezetimibe terapi kombinasi
 Rosuvastatin monoterapi.
 Diabetes melitus tipe 2

d. Instrumen yang digunakan :

Semua data dimasukan dan dianalisis

9. Data analisis /hasil


 Analisis statistik yang digunakan :

Sampel independent-test atau Wilcoxon-Mann-Whitney tes

 Hasil Penelitian :
- Dari 70 pasien yang memenuhi kriteria di bagi menjadi 2 kelompok
untuk mengkonsumsi rosuvastatin dengan ezetimibe terapi
kombinasi dan rosuvastatin monoterapi.
- Usia peserta pada penlitian ini ialah 19 tahun sampai 80 tahun

- Protokol eksperimental diselesaikan oleh 64 peserta


studi. Semua subjek memiliki data lengkap untuk penelitian
NAFLD dengan pengobatan monoterapi dan kombinasi.  Hasil
penilitan menunjukkan bahwa nilai terdapat penurunan yang
signifikan dari baseline hingga penyelesaian studi dengan MRI‐PDFF
untuk kelompok kombinasi dan monoterapi, masing-masing (18,1 hingga
12,3%;p<0,001 dan 15,0 sampai 12,4%;p=0,003).

- Tingkat keberhasilan efek rosuvastatin dengan atau tanpa


ezetimibe yang dinilai dengan MRI-PDFF, MRE dan elastografi

9
serta pada indeks biokimia.

- Penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada


akhir pengobatan yang dinilai dengan MRI-PDFF untuk kedua kelompok
kombinasi (18,1 menjadi 12,3%;p<0,001) dan kelompok monoterapi
(15,0 hingga 12,4%;p=0,003) Dalam analisis per-protokol, ezetimibe
yang dikombinasikan dengan rosuvastatin secara signifikan lebih baik
daripada monoterapi rosuvastatin dalam mengurangi lemak hati yang
diukur dengan MRI-PDFF (perbedaan rata-rata 3,2%;p=0,020)

- Efek rosuvastatin dengan/tanpa ezetimibe pada fibrosis hati


yang dinilai dengan MRE Dibandingkan dengan awal, tidak ada
perbedaan yang signifikan pada akhir pengobatan dengan MRE baik pada
kelompok kombinasi maupun kelompok monoterapi (2,0 hingga 2,1
kPa;p= 0,507 dan 2,2 hingga 2,2 kPa;p=0,539, masing-masing) Fibrosis
hati yang diturunkan dari MRE tidak berbeda secara signifikan antar
kelompok (p= 0,898).

- Hasil dari penelitian ini menunjukan penggunaan ezetimibe dalam


kombinasi dengan rosuvastatin secara signifikan meningkatkan steatosis
hati pada pasien NAFLD. Individu dengan BMI yang lebih tinggi,
T2DM, resistensi insulin, dan fibrosis hati yang parah cenderung menjadi
responden yang baik terhadap pengobatan ezetimibe. Data ini
menunjukkan bahwa ezetimibe plus rosuvastatin adalah pilihan terapi
yang aman dan efektif untuk mengobati pasien NAFLD dan dislipidemia.

8. Pembahasan temuan hasil penelitian

a. Kelebihan : Memberikan pemaparan mengenai perkembangan dari


steatosis, dan memaparkan terhadap zat-zat yang berperan penting dalam
NAFLD. Pada penelitian ini menjelaskan tentang penggunaan statin pada
beberapa penelitian lainnya

10
b. Kekurangan : Steatosis hati awal sedikit lebih rendah pada kelompok
monoterapi dibandingkan dengan kelompok kombinasi. Biopsi hati,
standar emas untuk mengukur steatosis atau fibrosis hati, tidak dilakukan.

9. Literatur review/ Referensi :

Penelitian ini menggunakan 39 referensi yang dipublikasikan pada tahun


2000 hingga 2020.

10. Kesimpulan dan Saran :

Kesimpulan

a. Terdapat perbedaan efektifitas pada peserta yang mengkonsumsi rosuvastatin


dengan dan tanpa ezetimibe pada fibrosis hati ( NAFLD )

Saran:

a. Kelebihan : Bagian diskusi mencakup dan menjelaskan seluruh penelitian.

b. Kekurangan : -

D. Penilaian VIA (Validity, Importancy,Applicability)


I. Study validity
 Research question
--Is the research question well-defined that can be answered using this study
design?
Pertanyaan pada penelitian ini terjawab dengan desain studi ini.

--Does the author use appropriate methods to answer their questions?


Penulis telah menggunakan metode yang tepat untuk penelitian ini.

--Is the data collected in accordance with the purpose of research?


Data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan awal penelitian.

 Randomization
--Was the randomization list concealed from patients, clinicians and researchers?

11
.pada penelitian ini tidak menggunakan metode randomization secara acak

 Interventions and co-interventions


--Were the performed interventions described in sufficient detail to be followed by
others?
Pada penilitian ini juga menyebutkan penyebab dan penggunaan obat pada jurnal
lainnya.
--Other than intervention, were the two groups cared for in similar way of
treatment?
Pada penelitian ini memiliki cara pengobatan yang berbeda, yaitu kombinasi dan
monoterapi

II. Importance
--Is this study important?
Studi ini penting karena memberikan pengetahuan mengenai penggunaan efektivitas
obat yang dikombinasi untuk pengobatan penyakit NAFLD

III. Applicability
Using results in your own setting
--Is this study important?
Studi ini penting karena pasien NAFLD merupakan penyebab yang cukup sukar
ditemukan pada pasien sirosis hepatis, yang dimana menurut kemenkes pada tahun
2018, mencapai 20 juta jiwa

--Are your patient so different from those studied that the results may not apply to
them?
Tidak berbeda karena di indonesia tidak mempunyai kebiasaan untuk meminum
alkohol, maka hasil tersebut dapat diaplikasikan pada pasien di Indonesia.

--Is your environment so different from the one in the study that the methods could
not be use there?
Penelitian ini dilakukan menggunakan referensi dari luar negeri, namun dengan metode

12
yang digunakan penelitian ini dapat dilakukan di Indonesia.

III. Kesimpulan
 Sesuai atau tidak
Sesuai
 Dapat digunakan atau tidak
Hasil penelitian dapat digunakan.

13

Anda mungkin juga menyukai