Anda di halaman 1dari 24

Diagnosis dan Tata

Laksana pada Peripartum


Kardiomiopati
Yasmin Thalita Ayasha / 102017108 / D6
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana Tahun Ajaran 2017/2018
Skenario
Seorang wanita berusia 32 tahun dikonsulkan dari
dokter kandungan dengan keluhan sesak memberat
sejak 2 hari yang lalu. Pasien saat ini hamil pertama
dengan usia kehamilan 33 minggu.

Rumusan Masalah
Wanita 32tahun sedang hamil 33minggu dengan
keluhan sesak.
Fisik
Anamnesis
Penunjang
Pemeriksaan Diagnosis
Banding
Diagnosis
Diagnosis
Rumusan Etiologi &
Kerja
Epidemiologi
Masalah
Patogensis

Prognosis

Penatalaksanaan
Anamnesis

Seorang wanita dengan kehamilan 33 minggu


didapati sesak memberat saat aktivitas,
orthopneu, tidak ada riwayat penyakit jantung
dan tidak pernah menjalani perawatan di RS
sebelumnya.
Keadaan umum • Tampak sakit berat

Kesadaran • Compos mentis

• TD: 130/80 mmHg


• Suhu: afebris
TTV • Nadi: 128x/menit
• Nafas: 34x/menit

• Edema pitting ekstremitas bawah bilateral


Inspeksi, palpasi, perkusi • JVP 5 +2 cmH2O
• Gallop S3 (+)
& auskultasi • Ronkhi Bilateral (+)
• Tidak dapat tidur terlentang (orthopneu)  sesak spt tenggelam
Pemeriksaan Penunjang
 Echocardiography

• Dilatasi 4 chamber
• MR
• TR
• Global Normokinetik
• Ejection Fraction 33% (HFrEF)
 Tes Laboratorium

1.Hb = 13 g/dL
2.Ht = 37%
3.Trombosit =
250.000/uL
4.Leukosit =
9.000/uL
Foto Thorax

Kesan : Cardiomegali dengan Edema


Paru

Pemeriksaan rontgen
❗️
thorax
memberikan risiko terhadap janin
dalam kandungan, dapat
digunakan apabila dalam keadaan
terpaksa dengan menggunakan
alat pelindung abdomen ibu.
Gagal Jantung Kardiomiopati Peripartum
Cor Pulmonale Kongenital

Definisi
• keadaan perubahan • kelainan pada • bentuk gagal jantung
struktur dan fungsi struktur jantung yang selama beberapa bulan
ventrikel jantung kanan dialami sejak lahir terakhir kehamilan
akibat penyakit primer atau hingga lima bulan
pada sistem setelah melahirkan.
pernapasan. 

Etiologi • Penyakit pembuluh PJB Idiopatik, Genetik, bahan


darah paru toksik, miokarditis &
• Penyakit yang mengenai virus.
aliran udara paru (cth:
PPOK)
Gejala Klinis • Sesak nafas (memendek) • Tidak terlalu signifikan • Orthopneu
• Batuk tidak produktif • Sianosis • Sesak napas
• Nyeri dada anterior • Takikardi • Mudah lelah
• Mudah lelah • Mudah lelah • Edema pada kaki
• Edema pergelangan kaki
Gagal Jantung Kardiomiopati
Cor Pulmonale Kongenital Peripartum

Definisi
• keadaan perubahan • kelainan pada • bentuk gagal jantung
struktur dan fungsi struktur jantung yang selama beberapa
ventrikel jantung kanan dialami sejak lahir bulan terakhir
akibat penyakit primer kehamilan atau
pada sistem hingga lima bulan
pernapasan.  setelah melahirkan.

Etiologi • Penyakit pembuluh PJB Idiopatik, Genetik, bahan


darah paru toksik, miokarditis &
• Penyakit yang mengenai virus.
aliran udara paru (cth:
PPOK)
Gejala Klinis • Sesak nafas (memendek) • Tidak terlalu signifikan • Orthopneu
• Batuk tidak produktif • Sianosis • Sesak napas
• Nyeri dada anterior • Takikardi • Mudah lelah
• Mudah lelah • Mudah lelah • Edema pada kaki
• Edema pergelangan kaki
Peripartum Cardiomyopathy
 Kardiomiopati idiopatik  gagal jantung sistolik yang
terjadi menjelang akhir kehamilan atau pada 5 bulan
berikutnya setelah melahirkan pada wanita yang
sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

 kriteria diagnosis:
• Terdapat gejala seperti gagal jantung
pada akhir dari bulan kehamilan atau
bulan ke 5 setelah kelahiran
• Tidak ada riwayat penyakit jantung
sebelumnya
• Disfungsi ventrikel kiri dengan EF
<45%
Etiologi
 Penyebab pasti kardiomiopati peripartum masih belum diketahui.

 Familial
 Faktor genetik

 Miokarditis
 Dapat disebabkan oleh virus / proses autoimun.

 Respon imun abnormal


 Sel janin memasuki sirkulasi ibu  memicu respon imun. Ini karena pada dasarnya, bayi
dianggap benda asing, yang menyebabkan jantung mengalami kerusakan, hingga fungsinya
menurun.

 Stress kehamilan
 Sirkulasi hiperdinamik menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri  pengurangan fungsi sistolik
yang memicu gagal jantung.
Epidemiologi
 Gagaljantung merupakan masalah kesehatan yang progresif
dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara
maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia.
 Kardiomipati yang merupakan salah satu penyebab dari gagal
jantung diperkirakan menyerang 5-10% dari 5-6 juta pasien yang
terdiagnosis gagal jantung di Amerika Serikat.
 Prevalensi gagal jantung meningkat seiring bertambahnya usia
dan terjadi 6-10% populasi dengan usia di atas 65 tahun.
Faktor Risiko

• Umur saat hamil > 32


• Mempunyai tahun
hipertensi (tekanan • Multipara (> 3x
darah >140/90 hamil)
mmHg setelah • Kehamilan multifetal • Ras kulit hitam
kehamilan minggu • Penggunaan obat-
ke-20) obatan untuk
• Diabetes Melitus membantu proses
• Merokok melahirkan
• Malnutrisi, terutama
obesitas (BMI >30)
Hilangnya Ventrikel kiri
kontraktilitas hanya dapat Darah banyak
miokardium (hilang memompa tertimbun ke
kemampuan sistol sejumlah kecil ventrikel kiri
jantung) darah

Penurunan ejection Timbunan darah


Kontraksi
fraction  sebabkan dilatasi
ventrikel
peningkatan volume ruang ventrikel
menurun
end diastolik kiri

Disebabkan
Karena penurunan
adanya Gagal
fungsi kontraksi
kerusakan pada
miokardium
kardiomiosit Jantung
Gejala Klinis

Sesak nafas
Edema kaki Fatigue Takikardi
Kardiomegali Sesak pada saat tidur

Klasifikasi Gejala

Kelas II Kelas III Kelas IV


Kelas I
Gejala ringan hanya Gejala dengan Gejala pada saat
Keadaan tanpa gejala
pada aktivitas berat aktivitas ringan istirahat
Tata Laksana
Non Medikamentosa ---- EDUKASI PASIEN!
 Wanita yang memiliki PPCM disarankan untuk menggunakan kontrasepsi
dan diharapkan tidak akan hamil di kemudian hari. Hal ini agar risiko
berulangnya PPCM yang kedua kali tidak terjadi.
 Perbaiki gaya hidup (tidak / berhenti merokok, kurangi asupan garam, dsb)

 Bagi wanita yang mengalami PPCM, melahirkan secara pervaginam atau


secara normal dapat dilakukan apabila kondisi stabil. Namun, pilihan untuk
operasi caesar dilakukan apabila terdapat komplikasi yang mengancam ibu
dan janin yang dikandung. 
Tata Laksana
 
 Medika mentosa
1. Diuretika (Tiazide dan Furosemide)
2. Inotropik  Digoxin
3. Beta Blocker (Fraksi ejeksi <40%)  selective
 memperbaiki fungsi ventrikel dan kualitas hidup
 Indikasi pemberian penyekat β:
 Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
 Gejala ringan sampai berat (kelas fungsional II - IV NYHA)
4. Anti Aldosterone  Spironolactone
Indikasi pemberian antagonis aldosteron :
 Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
 Gejala sedang sampai berat (kelas fungsional III- IV NYHA)
5. Anti koagulan (heparin lebih banyak digunakan dari pada warfarin karena tidak menembus plasenta)
6. Vasodilator  Jika dibutuhkan  hydralazine & nitroglycerin
7. Angiotensin Receptor Blockers (ARB) & Ace inhibitor (Teratogenik)
Prognosis

Prognosis pasien setelah mengamai kardiomiopati peripartum


adalah bervariasi tergantung dari derajat disfungsi sistolik
ventrikel kiri saat diagnosis awal ditegakkan. Pada beberapa studi
terbukti bahwa walaupun seorang wanita yang mengalami
kardiomiopati peripartum, risiko untuk mengalami hal yang sama
pada kehamilan berikutnya tetap ada walaupun terjadi pemulihan

sempurna fungsi ventrikel kiri.


Kesimpulan
 Sesuai dengan skenario, berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, seorang
perempuan 33 tahun di diagnosis mengalami gagal jantung
akut et causa kardiomiopati peripartum.
 Penyakit kardiomiopati peripartum atau PPCM yang pada
umumnya menyerang ibu hamil tanpa adanya penyakit
jantung sebelumnya. Umumnya beberapa gejala juga timbul
pada ibu postpatrum sehingga kesadaran dini akan PPCM
harus ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai