OLEH :
SYAMSINAR
2014301148
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
akan ditangani dan diakhiri dengan penutupan serta penjahitan luka melalui tahap
umum, anestesi lokal dan anestesi regional. Anestesi regional adalah anestesi pada
bandingkan anestesi umum. Karena anestesi umum bekerja hanya menekan aksis
transmisi impuls nyeri dan menekan saraf otonom eferen ke adrenal (Sarwono,
2008).
dan terdiri dari tiga fase yaitu praoperatif, intra operatif, dan pasca operatif. Tiga
fase ini secara bersamaan disebut fase perioperative. Fase intra operatif dimulai
saat klien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir ketika klien masuk ke unit
perawatan pasca operatif (PACU), yang juga disebut ruang pasca anastesi atau
ruang pemulihan. Aktivitas keperawatan yang termasuk kedalam fase ini antara
spinal atau Sub Arachnoid Blok (SAB) merupakan salah satu teknik anestesi
jarum spinal yang sangat kecil dengan tujuan untuk mendapatkan ketinggian blok
atau analgesi setinggi dermatom tertentu dan relaksasi otot rangka. Blokade
sensorik dan motorik secara memuaskan tercapai dalam 12-18 menit (Mangku,
2010).
pembedahan dan anestesi sekitar 234 juta pertahun, hampir dua kali lipat melebihi
angka kelahiran per tahun. Studi pada negara-negara industri, angka kejadian
angka kematian 0,5%, hampir tujuh juta pasien mengalami komplikasi mayor
termasuk satu juta orang meninggal dunia selama atau setelah tindakan
Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu 1,3-6,8 %. Hasil Riskesda
tahun 2013 menunjukkan kelahiran dengan metode operasi sectio caesarea sebesar
9,8% dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013,
menggunakan anestesi spinal di Indonesia pada tahun 2004 yaitu 53,2%, tahun
2005 sebesar 51,5% dan pada tahun 2006 sebesar 53,6%. Menurut survey nasional
pada tahun 2009 terdapat 921.000 persalinan dengan sectio caesarea dari
4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan (Rahayu, 2014).
kasus dimana untuk anestesi regional anestesi spinal berjumlah 708 kasus.
spinal atau Sub Arachnoid Blok (SAB) yang ada di antaranya relative murah,
mencegah respon stress. Salah satu teknik anestesi regional yang pada umumnya
dianggap sebagai salah satu teknik yang paling dapat di andalkan adalah anestesi
tungkai bawah, panggul, dan perineum. Anestesi ini juga digunakan pada keadaan
khusus seperti bedah endoskopi urologi, bedah rectum, perbaikan fraktur tulang
panggul, bedah obstetric, dan bedah anak. Anestesi spinal pada bayi dan anak
kecil dilakukan setelah bayi ditidurkan. Anestesi spinal adalah pilihan utama
Adapun komplikasi pada intra operasi pada anastesi spinal yaitu salah
satunya komplikasi anestesi spinal yang paling sering terjadi adalah hipotensi
(penurunan tekanan darah), bradikardi (penurunan denyut nadi), sesak napas (high
spinal), blokade total spinal (medula-servikal), nausea dan vomitus (mual dan
RS Woodward Palu (2009) sebanyak 121 pasien yang menjalani sectio caesarea
delayed, pusing kepala pasca pungsi lumbal merupakan nyeri kepala dengan ciri
khas terasa lebih berat pada perubahan posisi dari tidur ke posisi tegak. Mulai
terasa pada 24-48 jam pasca pungsi lumbal,dengan kekerapan yang bervariasi.
perubahan fisiologis yang paling penting dan sering pada anestesi spinal.
Pemahaman tentang mekanisme homeostasis yang bertujuan untuk mengontrol
merupakan salah satu tanda vital pada anestesi spinal. Frekuensi denyut nadi yang
sampai ke cervical oleh suatu obat lokal anestesi, Jarang terjadi jika dosis yang
disarankan untuk obat lokal anestesi digunakan, Faktor pencetus pasien mengejan,
dosis obat lokal anestesi yang digunakan, posisi pasien terutama bila mengunakan
obat hiperbarik, Sesak nafas dan sukar bernafas merupakan gejala utama dari blok
spinal tinggi, Sering disertai dengan mual, muntah, precordial discomfort dan
menurun disertai hipotensi yang berat dan jika tidak ditolong akan terjadi henti
jantung.
denyut nadi 2 orang, mengalami sesak napas 1 orang, mengalami (mual/ muntah)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PASEWANG.
LANTO DG PASEWANG.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Perawat
keperawatan perioperatif atau anestesi (Sign In, Time Out dan Sign Out) yang