Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS JURNAL PENELITIAN

KEPERAWATAN DEWASA

PENURUNAN TINGKAT NYERI PASIEN POST OP


APENDISITIS DENGAN TEHNIK DISTRAKSI NAFAS RITMIK

Virgianti Nur Faridah

Disusun oleh:
1. Lalu Hendra Saiful Rozi 1810206055
2. Linda Sulisthianingsih 1810206068
3. Lucki Vindi Larasati 1810206011
4. Ressa Alvianita Pramuditya 1810206064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENGAMBILAN JURNAL MASALAH


Apendisitis merupakan suatu kondisi dimana infeksi terjadi di umbai
cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak
kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang
terinfeksi. Sebagai penyakit yang paling sering memerlukan tindakan bedah
kedaruratan, apendisitis merupakan keadaan inflamasi dan obstruksi pada
apendiks vermiformis. Apendiks vermiformis yang disebut pula umbai
cacing atau lebih dikenal dengan nama usus buntu, merupakan kantung kecil
yang buntu dan melekat pada sekum. Apendisitis dapat terjadi pada segala
usia dan megenai laki – laki serta perempuan sama banyak. Akan tetapi pada
usia antara pubertas dan 25 tahun, prevalensi apendisitis lebih tinggi pada
laki – laki. Sejak terdapat kemajuan dalam terapi antibiotik, insidensi dan
angka kematian karena apendisitis mengalami penurunan. Apabila tidak
ditangani dengan benar, penyakit ini hampir selalu berkibat fatal (Kowalak,
2011).
Angka kejadian appendicitis cukup tinggi di dunia. Berdasarkan
Word Health Organisation (2010) yang dikutip oleh Naulibasa (2011), angka
mortalitas akibat appendicitis adalah 21.000 jiwa, di mana populasi laki-laki
lebih banyak dibandingkan perempuan. Angka mortalitas appendicitis sekitar
12.000 jiwa pada lakilaki dan sekitar 10.000 jiwa pada perempuan. Di
Amerika Serikat terdapat 70.000 kasus appendicitis setiap tahnnya. Kejadian
appendicitis di Amerika memiliki insiden 1-2 kasus per 10.000 anak
pertahunya antara kelahiran sampai umur 4 tahun. Kejadian appendicitis
meningkat 25 kasus per 10.000 anak pertahunnya antara umur 10-17 tahun di
Amerika Serikat. Apabila dirata-rata appedisitis 1,1 kasus per 1000 orang
pertahun di Amerika Serikat.
Dampak nyeri post operasi akan meningkatkan stress post operasi dan
memiliki pengaruh negative pada penyembuhan nyeri. Control nyeri sangat
penting setelah operasi, nyeri yang dibebaskan dapat mengurangi kecemasan,
bernafas lebih mudah dan dalam, dapat mentoleransi mobilisasi yang cepat.
Pengkajian nyeri dan kesesuaian analgetik harus digunakan untuk

2
memastikan bahwa nyeri pasien post operasi dapat dibebaskan. (Smeltzer dan
Bare, 2005).
Tehnik distraksi nafas ritmik dipercaya dapat menurunkan intensitas
nyeri melalui mekanisme yaitu dengan tehnik nafas ritmik otot-otot skelet
yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin
sehingga terjadi fase dilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran
darah kedaerah yang mengalami spasme dan iskemik, tekhnik nafas ritmik
dipercaya mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opioid endogen yaitu
endorphin dan enkefalit. Pernyataan lain menyatakan bahwa penurunan nyeri
oleh tekhnik nafas ritmik disebabkan ketika seseorang melakukan nafas ritmit
untuk mengendalikan nyeri yang dirasakan, maka tubuh akan meningkatkan
komponen syaraf parasimpatik secara stimulan, maka ini menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormone kortisol dan adrenalin dalam tubuh yang
mempengaruhi tingkat stress seseorang sehingga dapat meningkatkan
konsentrasi dan membuat klien merasa tenang untuk mengatur ritme
pernafasan menjadi teratur. Hal ini akan mendorong terjadinya peningkatan
kadar PaCO2 dan akan menurunkan kadar pH sehingga terjadi peningkatan
kadar oksigen (O2) dalam darah (Handerson, 2005)
B. Relevansi masalah
Judul jurnal yang dipilih berdasarkan kejadian yang ditemukan pada pasien
post op apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan
C. Tingkat kejadian
Hasil observasi 30 pasien (100%) mengalami nyeri post op apendisitis sedang
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah mengupas tentang jurnal yang ditemukan terkait
dengan masalah yang dialami di lahan praktik terkait penurunan tingkat nyeri
pasien post op apendisitis dengan tehnik distraksi nafas ritmik di ruang
bougenvile RSUD Dr. Soegiri lamongan,

3
BAB II
RESUM JURNAL

A. Nama peneliti
Virgianti Nur Faridah
B. Tempat dan waktu penelitian
di ruang Bougenvile RSUD Dr. Soegiri Lamongan, Agustus 2015
C. Tujuan penelitian
Mengetahui pengaruh tehnik distraksi nafas rimik terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien post op apendisitis di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soegiri Lamongan.

D. Metode penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre
Eksperimental dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design, Dalam
rancangan ini, tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi paling tidak
sudah dilakukan intervensi pertama (Pre Test) yang memungkinkan peneliti
dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah dilakukan
eksperimen (Notoatmojo, 2005). Pada penelitian ini sampling yang
digunakan adalah tehnik simple random sampling. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah : Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Pasien
post op apendisitis yang mengalami nyeri, 2) Umur 20-50 tahun, 3) Bersedia
dilakukan penelitian, 4) Klien kooperatif. Sedangkan kriteria eksklusi dalam
penelitia ini adalah: 1) Pasien yang tidak bersedia diteliti. 2) Pasien yang
tidak mengalami nyeri.
E. Hasil Penelitian
Berdasarkan uji statistik menunjukan bahwa pemberian tehnik distraksi nafas
ritmik meyebabkan penurunan tingkat nyeri post op apendisitis yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas. Pada tabel tersebut tersaji
secara jelas dari 30 pasien sebelum diberikan tehnik distraksi nafas ritmik
seluruhnya tingkat nyeri post op apendisitis sedang sebanyak 30 pasien
(100%), setelah diberikan tehnik distraksi nafas ritmik dari 30 pasien,
sebagian besar mengalami penurunan menjadi ringan sebanyak 19 pasien
(63,3%) dan hampir setengah tingkat nyeri post op apendisitis tetap atau

4
sedang sebanyak 11 pasien (36,7%). Berdasarkan hasil pengujian dengan
wilcoxon sign rank test menggunakan software SPSS dengan á=0,05
didapatkan psign= 0,000 dimana p-sign <α sehingga H0 ditolak yang artinya
terdapat pengaruh tingkat nyeri post op pada penderita apendisitis sebelum
dan sesudah diberikan tehnik distraksi nafas ritmik di Ruang Bougenvile
RSUD Dr. Soegiri Lamongan
Tabel 1. Distribusi nyeri post op apendisitis responden sebelum tehnik
distraksi nafas ritmik

No Tingkat nyeri F %
1 Sangat Berat 0 0
2 Berat Terkontrol 0 0
3 Sedang 30 100
4 Ringan 0 0
Jumlah 30 100

Tabel 2. Distribusi nyeri post op apendisitis responden sesudah tehnik


distraksi nafas ritmik.

No Tingkat nyeri F %
1 Sangat Berat 0 0
2 Berat Terkontrol 0 0
3 Sedang 11 36,7
4 Ringan 19 63,3
Jumlah 30 100

BAB III

5
ANALISIS JURNAL

A. Rumus PICO
1. Pertanyaan klinis
Apakah ada pengaruh tehnik distraksi nafas rimik terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien post op apendisitis
2. Penegakan PICO
 Populasi : post op apendisitis
 Intervensi : tehnik distraksi nafas rimik
 Comparison:-
 Outcome :
Pencarian artikel pada rumusan masalah ini melalui penelusuran
elektronik. Pencarian jurnal dibatasi hanya dalam bahasa
Indonesia dan full text. Dengan metode PICO, dimasukkan kata
kunci pencarian apendisitis “V Faridah - Program Studi S1
Keperawatan STIKES …, 2015 - jurnal.stikesmuhla.ac.id”.

B. Ktitik jurnal

6
Komponen yang Ya/tdk Penjelasan
dinilai
Judul dan abstrak:
 Apakah judul Ya
sesuai dengan isi
 Apakah tujuan
penelitian ya Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh
tehnik distraksi nafas ritmik terhadap
disebutkan? Apa? penurunan tingkat nyeri post op pada penderita
apendisitis
 Apakah abstrak
memberikan
infromasi yang Disebutkan dengan tidak mencantumkan
lengkap: latar Ya tujuan penelitian
belakang,tujuan,
metode, hasil

Justifikasi,
metodologi,desain:

 Apakah dijelaskan
alasan melakukan Ya Dijelaskan secara rinci
penelitian (di latar
belakang dan
tinjaun pustaka)?

 Apakah tinjauan
pustakan lengkap? Ya
cukup?

 Apakah Tidak
menggunakan
referensi terbaru?
(maksimal 5
tahun)

7
 Apakah hipotesis
disebutkan? Ya

 Jika eksperimen,
apakah kelompok Tidak
intervensi dan
kontrol
dijelaskan?

 Apakah kelompok
intervensi dan
kontrol di Tidak
matchingkan atau
tidak?

 Apakah
eksperimennya
blind atau double Tidak
blind?

 Kalau blind,
bagaimana cara
melakukan Tidak

blindnya?
Sampling:
 Bagaimana sampling yang digunakan adalah tehnik
populasi dipilih? simple random sampling . Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah : Kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.

 Menggunakan
probability
sampling Tidak
nonprobality
sampling?
8
 Apakah kriteria
inklusi dan iya Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Pasien post op apendisitis yang
eksklusi mengalami nyeri, 2) Umur 20-50 tahun,
disebutkan?apa? 3) Bersedia dilakukan penelitian, 4) Klien
kooperatif. Sedangkan kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah: 1) Pasien yang
tidak bersedia diteliti. 2) Pasien yang tidak
mengalami nyeri.

 Apakah ukuran Cukup


sampel cukup?

Pengumpulan data:
 Bagaimana cara Tidak Tidak dijelaskan

pengumpulan
datanya
(kuesioner atau
data yang lain)?
 Siapa yang
Peneliti
mengumpulkan
data?
 Apakah instrumen
Tidak dijelaskan secara rinci
pengumpulan data Tidak
dijelaskan?
sudah dilakukan intervensi pertama (Pre Test)
 Apakah instrumen yang memungkinkan peneliti dapat menguji
perubahan-perubahan yang terjadi setelah
di uji dulu? iya dilakukan eksperimen

 Apakah
confounding Tidak

factors di
identifikasi?
 Apakah ada
penjelasan
validitas dan Tidak
reabilitias?

9
Pertimbangan etik:
 Apakah penelitian Tidak
menggunakan
ethicala proval
dari komite etik
 Apakah ada
informed concent Tidak Tidak dijelaskan
dalam penelitian?
Analisis data dan
hasil:
 Apakah hasil Ya
disampikan
dengan jelas?

 Apakah pvalue Ya
hasil pengujian dengan wilcoxon sign rank test
dan confidence menggunakan software SPSS dengan á=0,05
didapatkan p sign= 0,000 dimana p-sign <α
interval sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
dilaporkan? pengaruh tingkat nyeri post op pada penderita
apendisitis sebelum dan sesudah diberikan
tehnik distraksi nafas ritmik
 Apakah hasilnya
signifikan? Ya

 Apakah Pemberian tehnik distraksi nafas ritmik


kesimpulan mempunyai pengaruh untuk menurunkan
tingkat nyeri pada pasien post op apendisitis,
penelitian ini? dengan nilai P<0,05.

Hasil dan
keterbatasan
penelitian:
 Apakah hasil bisa
digeneralisasi? Bisa

10
 Apakah
keterbatasan Tidak 1. Cara pengumpulan data tidak disebutkan
secara jelas
penelitian ini? 2. Instrumen pengumpulan data tidak
disebutkan secara jelas.
3. Etical clearance dan informed concent tidak
dibahas.

 Apakah ada saran


untuk penelitian Ada
selanjutnya?

 Apakah implikasi Hasil penelitian ini maka dianjurkan kepada


penelitian tersebut penderita apendisitis untuk melakukan tehnik
distraksi nafas ritmik sebagai terapi alternatif
(yang disebutkan untuk menurunkan tingkat nyeri post op
apendisitis selain terapi farmakologis
dalam jurnal)?

C. Seberapa penting hasil penelitian ini


a. Selection of outcome
Jenis penelitia Pre Eksperimental dengan One Group Pre-Post Test
Design untuk pemeriksaan intensitas nyeri dan pengaruh tehnik
distraksi nafas rimik terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
post op apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri
Lamongan
b. Effect size
Ada pengaruh tehnik distraksi nafas ritmik terhadap penurunan
tingkat nyeri post op pada penderita apendisitis di Ruang Bougenvile
RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

D. Review referensi
Arifin, Achmad (2007). Keperawatan askep_appendisitis,
http://oknurse.wordpress.com diakses tanggal 20 September 2014,
pukul 12.30 WIB.

11
Depkes RI, (2007), Hubungan Perilaku Makan Dengan Kejadian Apendisitis.
Dikses 25 september 2014, pukul 10.00 WIB.
Elizabeth J. Corwin. (2008). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta :
Aditya media.
Ganong. (2008). Fisiologi Kedokteran Jakarta : EGC.
Handerson, (2005). Kedokteran Emergens Medicine. Jakarta: EGC.
Kowalak, Jenifer P. (2011). Buku Ajar Fisiologi. Jakarta: EGC.
Naulibaza (2011). Latar Belakang Appendik. Http //: Repositori: USU. ac.id.
diakses tgl 15 April 2015,pukul 13.20.
Notoatmojo, soekidjo. (2005). Metodoogi Penelitian Kesehatan, Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrument Penelitian
Keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry, A 2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan KonsepProses,
Dan Praktek, Alih Bahasa Yasmin Asih, S.Kep, Edisi,4,vol, 1 EGC.
Price, Sylvia A, (2006). Patofisiologi Konsep Klinik Proses Penyakit.
Jakarta: EGC.
Smaltzer dan Bure. (2005). Keperawatan Medikal Bedah. Vol 1. Alih
Bahasa: Agung Waluyo. Jakarta: EGC.
Stefanus, Satrio (2009). Hubungan Perubahan Letak Serabut Saraf Dengan
Tipe Radang Pada Pasien Yang Di Penurunan Tingkat Nyeri Pasien
Post Op Apendisitis dengan Tehnik Distraksi Nafas Ritmik SURYA 74
Vol. 07, No. 02, Agustus 2015 Diagnosis Secara Hispatologis
Appendisits Di RSCM Tahun 2005.
Tamsuri, 2007. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
WHO. 2010. Prevalensi Penyakit Apendiktomi, 24 september 2011. http//,
Angka Kejadian Apendiktomi.co.id

E. Aplikasi hasil penelitian


Penerapan intervensi keperawatan dengan tehnik distraksi nafas ritmik,
tekhnik nafas ritmik dipercaya mampu merangsang tubuh untuk melepaskan
opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalit pada pasien yang mengalami

12
nyeri post op apendisitis di ruang bougenvile rumah sakit dr. Soegiri
Lamongan
F. Hubungan hasi lpenelitian dengan kondisi riil di klinis atau di lapangan
praktik
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sangat jelas hubungan
antara isi jurnal dengan realita klinis di lapangan. Hasil yang didapatkan dari
penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa terdapat pengaruh tehnik
distraksi nafas ritmik dengan penurunan tingkat nyeri post op pada penderita
apendisitis
G. Kelebihan dan kekurangan jurnal
1. Kelebihan jurnal
a. Penelitian menggunakan metode Pre Eksperimental dengan One
Group Pre-Post Test Design.
b. Mudah diakses.
c. Sebagai masukan peneliti selanjutnya untuk menggali dan
mengeksplor intervensi keperawatan dewasa dengan masalah post op
apendisitis.
2. Kekurangan jurnal
a. Cara pengumpulan data tidak disebutkan secara jelas
b. Instrumen pengumpulan data tidak disebutkan secara jelas.
c. Uji instrument tidak dibahas dengan rinci
d. Etical clearance dan informed concent tidak dibahas.

H. Implikasi keperawatan terhadap praktik di masyarakat


Isi jurnal sangat dapat di manfaatkan dan diterapakan dalam ilmu
keperawatan. Khususnya di bidang keperawatan dewasa sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan dan mempraktekkan tehnik distraksi nafas ritmik
dengan penurunan tingkat nyeri post op pada penderita apendisitis.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

13
Hasil uji wilcoxon sign rank test pada penderita nyeri post op apendisitis
sedang didapatkan hasil bahwa pemberian tehnik distraksi nafas ritmik
mempunyai pengaruh untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien post op
apendisitis dengan nilai P<0,05. Penelitian ini digunakan sebagai bahan
masukan bagi perawat selaku petugas kesehatan dengan melakukan tehnik
distraksi nafas ritmik dalam mengurangi nyeri pada pasien post op apendisitis
B. Saran
1. Bagi perawat
Disarankan untuk sebagai dasar bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita post op apendisitis untuk melakukan tehnik
distraksinafas ritmik sebagai modifikasi terapi non farmakologis selain
terapi farmakologis.
2. Bagi instansi terkait
Memberikan support dan menggunakan tehnik distraksi nafas ritmik untuk
penanganan nyeri post op apendisitis selain terapi farmakologis.

14
15

Anda mungkin juga menyukai