Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN CIDERA KEPALA BERAT (CKB)


DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SARDJITO
YOGYAKARTA

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Disusun Oleh:
1. HERTIN DIKA P. (1910206008)
2. ATIK APRIYANI (1910206061)
3. MITA KURNIA R. (1910206047)
4. TITA IRCHAMNA R. (1910206049)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
MIND MAP CIDERA KEPALA BERAT

DEFINISI ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIK


Cidera otak berat adalah kerusakan Cidera kepala dapat disebabkan karena beberapa hal 1. Penurunan kesadaran
neurologis yang terjadi akibat adanya diantaranya adalah : 2. Peningkatan tekanan intrakranial, tanda klinisnya:
trauma pada jaringan otak yang terjadi 1. Oleh benda/serpihan tulang yang menembus a Denyut nadi meningkat
secara langsung maupun efek sekunder dari jaringan otak misal : kecelakaan, dipukul dan b Penurunan tekanan darah
trauma yang terjadi. terjatuh. c Kedalaman pernafasan berkurang dan lambat
2. Trauma saat lahir misal : sewaktu lahir dibantu d Penurunan skor skala koma Glasgow
dengan forcep atau vacum. e Dilatasi pupil, hilangnya reflek pupil atau pupil yang asimetris
3. Fraktur kranium, tanda klinisnya:
PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Hematoma periobita (mata panda)
1. CT scan (Computer Tomography b. Memar disekitar area mastoideus (tanda Battle)
scan) c. Keluarnya cairan serebrospinal dari hidung, telinga, dan laserasi
2. Foto tengkorak atau cranium (Foto di sekitar fraktur
Rotgen)
CIDERA KEPALA d. Pembengkakan kulit kepala yang terlihat menonjol
e. Perdarahan subkonjungtiva tanpa batas posterior
3. MRI (Magnetic Resonan Imaging)
4. Laboratorium
BERAT 5. Disfungsi sensori
6. Kejang otot
7. Sakit kepala
10. Kejang
11. Syok hipovolemik menunjukkan kemungkinan cedera multisistem
KLASIFIKASI
Klasifikasi yang mendekati keadaan klinis adalah berdasarkan Glasgow
Coma Scale (GCS), yaitu skala untuk menilai secara kuantitatif tingkat
kesadaran seseorang dan kelainan neurolagis yang terjadi. Seperti yang
diajukan oleh Rimel dkk adalah : PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN KOMPLIKASI
1. Cedera kranioserebral ringan (mild head imjury) bila GCS berkisar 1. Cervical Spine Immobilization 1. Epilepsi pasca trauma
antara 13-15. 2. Airway 2. Afasia
2. Cedera kranioserebral sedang (moderate head injury) bila GCS berkisar 3. Breathing 3. Appraksia
antara 9-12. 4. Circulation 4. Agnosia
3. Cedera kranioserebral berat (severe head injury) bila skor GCS 8 atau 5. Disability 5. Amnesia
kurang. 6. Exsposure
Ada pula klasifikasi cedera otak, berdasarkan lamanya amnesia pasca-trauma 7. Hipertensi sistemik
seperti yang dikemukakan oleh Ritchie Russel sebagai berikut: 8. Hipertensi intrakranial
1. Sangat ringan : lama amnesia <5menit
2. Ringan : <1jam
3. Sedang : 1 hingga 24 jam
4. Berat : 1 hingga 7 hari
5. Sangat berat : >7 hari
6. Amat sangat berat : >4 minggu
MIND MAP ASUHAN KEPERAWATAN

KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF


JALAN NAFAS JARINGAN OTAK

NOC: Status Pernafasan: Kepatenan Jalan NOC: Perfusi Jaringan Serebral NOC: Status Pernafasan
Nafas 1. Tekanan intrakranial 1. Frekuensi pernafasan
1. Irama Pernafasan 2. Tekanan darah sistolik 2. Suara auskultasi nafas
2. Suara Nafas Tambahan 3. Tekanan darah diastolik 3. Kepatenan jalan nafas
3. Mendesah 4. Nilai rata-rata tekanan darah 4. Saturasi O2 pernafasan cuping
4. Ansietas 5. Penurunan kesadaran hidungpenggunaan otot bantu nafas
5. Tersedak Skala 3: deviasi cukup dari kisaran normal 5. Kapasitas vital
6. Akumulasi Sputum Skala 4: deviasi sedikit dari kisaran normal
Skala 4: Deviansi Sedikit Dari Kisaran Normal

NIC: Manajemen Edema Serebral


1. Monitor adanya kebingungan, perubahan NIC: Terapi Oksigen
NIC: Manajemen Jalan Nafas pikiran, keluhan pusing, pingsan 1. Siapkan peralatan O2 dan berikan melalui
1. Buka jalan nafas dengan tehnik chin lift / 2. Monitor status neurologis dengan ketat dan sistem humadifer.
jaw trush sebagai mana mestinya bandingkan dengan nilai normal 2. Berikan O2 tambahan seperti yang
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 3. Monitor TTV diperintahkan
ventilasi 4. Monitor karakteristik cairan cerebral: warna, 3. Monitor aliran O2
3. Identifikasi kebutuhan aktual/potensial kejernihan, konsistensi 4. Monitor posisi perangkat alat pemberian O2
pasien untuk memasukkan alat membuka 5. Monitor TIK, dan CPP 5. Monitor efektifitas terapi O2
jalan nafas
4. Masukkan alat nasopharyngeal airway
(NPA) / oropharyngeal airway (OPA)
sebagai mana mestinya
5. Kelola udara / O2 yang dilembabkan
sebagai mana mestinya
DAFTAR PUSTAKA

Doenges M.E. at al., 1992. Nursing Care Plans. Philadelphia: F.A. Davis Company


dalam http://lutfyaini.blogspot.com/2014/05/laporan-pendahuluan-dan-askep-
cidera.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Hudak dan Gallo. 1996. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Volume II. Edisi 6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
dalamhttp://samoke2012.wordpress.com/2012/11/10/asuhan-keperawatan-klien-
dengan-cidera-kepala-nanda-noc-nic/ diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Joane C. Mc. Closkey, Gloria M. Bulechek. 1996. Nursing Interventions Classification
(NIC). St. Louis: Mosby Year-
Book dalamhttp://lutfyaini.blogspot.com/2014/05/laporan-pendahuluan-dan-askep-
cidera.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Marion Johnson, dkk. 2000. Nursing Outcome Classifications (NOC).  St. Louis: Mosby
Year-Book dalam http://lutfyaini.blogspot.com/2014/05/laporan-pendahuluan-dan-
askep-cidera.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Marjory Gordon, dkk. 2001. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2001-
2002.  NANDA dalam http://lutfyaini.blogspot.com/2014/05/laporan-pendahuluan-
dan-askep-cidera.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Price, Silvia A dan Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi Keempat, Buku Kedua. Jakarta: EGC
dalamhttp://ridwankupra.blogspot.com/2012/09/laporan-pendahuluan-cedera-
kepala.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Smeltzer, BG., 2000. Brunner’s and Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing 3
ed. Philadelpia: LWW Publisher
dalamhttp://airlanggaprofessionalnurse.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-
pada-klien-dengan.html diakses pada 21 Januari 2018 pukul 11.00
Abdul Hafid (1989), Strategi Dasar Penanganan Cidera Otak. PKB Ilmu Bedah XI –
Traumatologi , Surabaya.
Doenges M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai