Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

PENERAPAN MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN


LUKA PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
DI RS IBNU SINA YW – UMI MAKASSAR

LISA ASRIANI
PO.71.3.201.21.1.070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN MAKASSAR
PRODI D.III KEPERAWATAN
MAKASSAR
2024
KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN


LUKA PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
DI RS IBNU SINA YW – UMI MAKASSAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya Keperawatan

LISA ASRIANI
PO.71.3.201.21.1.070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN MAKASSAR
PRODI D.III KEPERAWATAN
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laparatomi adalah suatu proses pembedahan dengan melakukan insisi

pada dinding perut hingga cavitas perut (Susanti, 2021). Laparatomi juga

sebagai tindakan terapi dengan prosedur invasif dengan membuka bagian tubuh

yang akan ditangani (Subandi, 2021). Laparatomi merupakan suatu tindakan

operasi bedah yang besar, dimana dilakukan penyayatan terhadap lapisan

dinding perut untuk mengangkat bagian organ perut yang mengalami masalah,

seperti kanker, pendarahan, obstruksi dan pemotongan, (Sjamsuhidajat,

2014 dalam Arif et al (2021) Dapat disimpulkan bahwa laparatomi adalah suatu

tindakan terapi pembedahan yang invasif dengan menginsisi dinding perut.

(Yunita et al., 2023)

Data World Health Organization (WHO), mengatakan bahwa

pasien yangg dilakukan bedah laparatomi di dunia setiap tahun-nya terus

mengalami peningkatan sebanyak 10%, data prevelensi tindakan bedah

laparatomi mengalami peningkatan sangat amat signifikan(Arif et al.,

2021). kasus bedah laparatomi pada tahun 2017 mencapai 90 juta jiwa,

kemudian diperkirakan di tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 98

juta jiwa pasien yang dilakukan bedah laparatomi yang dilakukan di rumah

Sakit di dunia (Hari & Sedunia, 2022). Data pasien dengan masalah

pembedahan selama beberapa tahun sangat mengalami peningkatan,

information WHO tahun 2020 masalah sebanyak 148 juta jiwa pasien bedah

(World Health Organization, 2020) (Yunita et al., 2023)


Jumlah kasus di Negara Republik Indonesia pada tahun 2018

menduduki posisi peringkat ke lima, dengan data tindakan yang dilakukan

operasi sebesar 1,2 juta jiwa. Dan diprediksi bahwa 42% ialah tindakan bedah

laparatomi (Hari & Sedunia, 2022). Indonesia menggunakan jumlah masalah

pasien bedah terbanyak yg adalah tindakan bedah laparatomi yaitu sebesar 1,2

juta jiwa (Kemenkes, 2018)(Yunita et al., 2023)

Data Sulawesi selatan, setiap tahun terdaftar penyakit hernia

meningkat. Jumlah masalah dengan kasus ini sebanyak 473 kasus dari data

Indonesia dengan presentase sebanyak 0,3% (Dinas Kesehatan Sul-Sel, 2018)

(Dewiyanti et al., 2022)

Sayatan laparotomi menyebabkan luka besar dan dalam yang

membutuhkan waktu pemulihan yang relatif lama dan perawatan yang

konsisten. (Sugara et al., 2023)

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh

pelaksanaan mobilisasi dini terhadap proses penyembuhan luka pasien post

operasi laparatomi.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran implementasi penerapan mobilisasi dini terhadap

penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi di RS Ibnu Sina YW-

UMI Makassar?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran implementasi penerapan mobilisasi dini terhadap

penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi di RS Ibnu Sina YW –

UMI Makassar

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran implementasi penerapan mobilisasi dini

terhadap penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi

2. Untuk mengetahui hasil dari implementasi penerapan mobilisasi dini

terhadap penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi

3. Untuk mengetahui kondisi pasien post operasi laparatomi setelah dilakukan

mobilisasi dini

4. Untuk mengetahui respon pasien setelah dilakukan mobilisasi dini

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Terhadap Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tentang

pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka pada pasien post

operasi laparatomi, khususnya bagi mahasiswa DIII Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Makassar.

Terhadap Peneliti
Sebagai pengembangan kemampuan peneliti dalam membuat

penelitian sehingga dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan, khususnya

mengenai perawatan pasien post operasi laparatomi.

Manfaat Praktis

Terhadap Masyarakat

Dapat memotivasi masyarakat agar lebih meningkatkan kepatuhan

melakukan mobilisasi dini setelah operasi untuk mempercepat proses

penyembuhan luka dan menurunkan resiko infeksi.

Terhadap Rumah Sakit

Bahan acuan petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya untuk

meningkatkan penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi laparatomi

untuk mempercepat proses penyembuhan luka .

Anda mungkin juga menyukai