Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari asuhan keperawatan dalam pelaksanaan tindakan distraksi

bercerita untuk menurunkan intensitas nyeri pada An. B dengan post op

apendiktomi yaitu efektif untuk dilakukan karena terjadi penurunan nyeri pada

An.B yang semula mengalami nyeri akut, dan setelah dilakukan teknik distraksi

bercerita, nyeri anak berkurang. Maka dapat diambil kesimpulan :

1. Hasil pengkajian tanggal 12 april 2019, peneliti menemukan data pada An. B

dengan keluhan utama pasien mengatakan nyeri dibagian luka operasi, nyeri

dirasakan saat bergerak ke kiri dan ke kanan, nyeri seperti ditusuk - tusuk,

nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5, pasien tampak meringis, pasien

melindungi area luka operasi dan pasien juga mengatakan lemah dan pusing,

ibu pasien mengatakan anaknya, mual pada saat makan, ibu pasien juga

mengatakan anak kurang nafsu makan dan hanya menghabiskan 2-3 sendok

makanan dari porsi di rumah sakit.

2. Pada kasus post op apendiktomi peneliti menemukan 2 diagnosa keperawatan

yang muncul yaitu: nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan dan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kurangnya asupan makanan yang adekuat.

3. Rencana tindakan yang dilakukan pada An. B dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan insisi pembedahan yaitu pelaksanaan tehnik distraksi

bercerita dengan tujuan setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24

62
63

jam, diharapkan nyeri berkurang/hilang dengan kriteria hasil : Mengetahui

faktor penyebab nyeri, misalnya saat bergerak ke kiri dan ke kanan,

melaporkan skala nyeri berkurang dari skala nyeri 5 ke skala nyeri ringan 1-

3,pasien dapat beristirahat dengan tenang.

4. Implementasi keperawatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 12 s/d 14

April 2019 terhadap An.B adalah melakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan

faktor. menggunakan komunikasi terapetik untuk mengetahui pengalaman

nyeri dan sampaikan penerimaan nyeri pasien terhadap nyeri, menggali

bersama pasien faktor - faktor yang dapat menurunkan atau memperberat

nyeri, mengajarkan penggunaan tekhnik non farmakologi seperti distraksi

bercerita, mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu

penurunan nyeri, mengkolaborasi pemberian analgesik, yaitu ketorolak 1

amp/8jam.

5. Evaluasi tindakan yang didapatkan setelah dilakukan intervensi tehnik

distraksi bercerita terjadi perubahan skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 2

selama 3 hari pengelolaan asuhan keperawatan.

6. Hasil pelaksanaan tehnik distraksi bercerita terhadap penurunan intensitas

nyeri pada An. B dengan post op apendiktomi mampu menurunkan intensitas

nyeri pada anak.


64

5.2 Saran

Adapun saran dari hasil penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini ada 3 yaitu :

5.1.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tehnik distraksi bercerita

untuk menurunkan intensitas nyeri pada anak dengan post op apendiktomi ini

diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan mahasiswa serta dapat dijadikan

sebagai bahan sumber bacaan di Prodi Keperawatan Meulaboh.

5.2.2 Bagi Rumah Sakit

Hasil penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai referensi bagi petugas kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah

Cut Nyak Dhien Meulaboh dalam pelaksanaan tehnik distraksi bercerita untuk

menurunkan intensitas nyeri pada luka post operasi, khususnya pada pasien post

operasi apendiktomi.

5.2.3 Bagi Peneliti

Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat memperoleh

pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur tehnik distraksi bercerita pada

anak pasca operasi apendiktomi dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti

lainnya dalam melakukan penerapan asuhan keperawatan yang lebih baik lagi.
65

DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin A. Salmawati L & Prasetyo A (2017). Faktor risiko kejadian


apendisitis di bagian rawat inap rumah sakit umum anutapura
palu. Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Preventif/articl-
e/download/8344/6624. di akses tanggal 09 januari 2019.

Awallia D (2016) Sop distraksi. https://id.scribd.com/document/3197-


76519/SOP-DISTRAKSI-doc. di akses tanggal 21 maret 2019.

Amalia I (2016) Gambaran sosio demografi dan gejala apendisitis akut


di rsu kota Tangerang selatan. http://repository.uinj-
kt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34199/1/IFTINA%20AM
ALIA-FKIK.pdf. di akses tanggal 12 januari 2019.

Doenges ME. Moorhouse MF & Murr AC (2014). Menual diagnosis


keperawatan rencana, intervensi & dokumentasi asuhan
keperawatan edisi 3. Jakarta: EGC.

Faridah VN (2015). Penurunan tingkat nyeri pasien post op apendisitis


dengan tehnik distraksi nafas ritmik. Jurnal STIKES
Muhammadiyah Lamongan Volume 7 Nomor 2 Agustus 2015.
http://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/68-74-Virgianti-
Nur-Faridah.pdf. Di akses pada tanggal 09 januari 2019.

Gruendemann. Barbara J & Billie Fernsebner (2005). Buku ajar keper-


awatan perioperative volume 2 praktik. Jakarta: EGC.

Hayati K. Syatriawati & Wahyuni A (2018). Pengaruh tekhnik distraksi


bercerita terhadap nyeri anak usia prasekolah pada saat
pemasangan infus di rumah sakit grandmed lubuk pakam
tahun 2018. Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF) Vol. 1
No.1 Edisi Mei Oktober 2018. https://ejournal.medist-
ra.ac.id/index.php/JKF/article/view/103. di akses tanggal 09
januari 2019.

Kastiaji H (2016). Hubungan onset gejala klinis dan nilai leukosit


terhadap pada pasien apendisitis perporasi di banda aceh
tahun 2016. http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=2190-
5&page=5. di akses tanggal 09 januari 2019.

Kartini Y (2013). Upaya meningkatkan kemampuan bercerita melalui


gambar seri pada anak kelompok b tk kanisius delanggu klaten
tahun pelajaran 2012/2013. Naska Publikasi. http://eprints.u-
66

ms.ac.id/25311/22/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf. Di akses
tanggal 21 februari 2019.

Mutttaqin A & Sari K (2011). Gangguan gastrointestinal aplikasi


asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta: Salemba medika.

Muttaqin A & Sari K (2009). Asuhan keperawatan perioperatif konsep,


proses, dan aplikasi. Jakarta: Selemba medika.

Gloria M. Bulechek, Howard K. dkk (2013). Nursing Interventions


Classification (NIC). CV. Mocomedia. ELSEVIER.

Nurarif AH & Kusuma H (2015). Aplikasi asuhan keperawatan


bedasarkan diagnosa medis dan nanda nic noc edisi revisi jilid
1. Jogjakarta: Mediation.

Pinandita L. Purwanti E & Utoyo B (2012). Pengaruh teknik relaksasi


genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasie
post operasi laparatomi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Kepe-
rawatn, Volume 8, Nomor 1. Http://download.portalgaruda.or-
g/article.php?article=65820&val=4792. di akses tanggal 09
januari 2019.

Rekam medik Rumah sakit umum daerah cut nyak dhien Meulaboh

Smeltzer & Suzannne C (2002) Buku ajar keperawatan medikal-bedah.


Jakarta: EGC.

Syamsiah N & Muslihat E (2015). Pengaruh terapi relaksasi autogenik


terhadap tingkat nyeri akut pada pasien abdominal pain di igd
rsud karawang 2014.https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.ph-
p/jk/article/view/148. di akses tanggal 09 januari 2019.

Soewito B (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada


pasien pre operasi apendisitis di ruang rawat inap rumah
sakit umum daerah siti aisyah kota lubuk linggau tahun 2017.
http://journalstikesmp.ac.id/filebae/BAMBANG%20(579-
592)26.pdf. di akses tanggal 09 januari 2019.

Sulung N & Rani SD (2017). Teknik relaksasi genggam jari terhadap


intensitas nyeri pada pasien post appendiktomi. Jurnal
Endurance Volume 2 Nomor 3 Oktober 2017. http://ejournal.k
opertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/2404. di aks-
es pada tanggal 09 januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai