Anda di halaman 1dari 16

PENUGASAN MATA

KULIAH METODOLOGI
PENELITIAN

TOPIK : Gambaran skala nyeri pada pasien


yang terpasang selang kateter urin di ruang
instalasi gawat darurat

NAMA :
Sukmawinata
NPM :
A422038

PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN FAKULTAS
KEPERAWATAN INSTITUT
KESEHATAN RAJAWALI BANDU

1. Topik
Gambaran skala nyeri pada pasien yang terpasang selang kateter
urin di ruang instalasi gawat darurat
2. Uraian
Tindakan kateter urine merupakan tindakan invasif dan
dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga jika dikerjakan secara
keliru akan menimbulkan kerusakan uretra. Nyeri merupakan
keluhan utama yang sering dialami oleh pasien dengan
kateterisasi urin karena tindakan memasukkan selang kateter
dalam kandung kemih mempunyai resiko terjadinya infeksi atau
trauma pada uretra

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Skala


Nyeri Pada Pasien Yang Terpasang Selang Kateter Urin Di Ruang
IGD RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi tahun
2022

Metodologi : Desain penelitian Jenis penelitiann ini adalah


penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di
IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Setukpa Lemdiklat Polri Kota
Sukabumi. Populasi dan sampel penelitian ini adalah pasien yang
dipasang kateter urin di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK.III
Setukpa Lemdiklat Polri Kota Sukabumi dengan jumlah 10 orang.
Teknik sampling yang digunakan adalah total Sampling.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa
lembar observasi. Teknik analisa data menggunakan analisa
univariat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skala nyeri Pasien yang
terpasang Kateter Urin yang mengalami nyeri Ringan di IGD RS
Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Sukabumi adalah 3 orang (30%),
Skala nyeri Pasien Saat Pemasangan Kateter Urin yang mengalami
nyeri Sedang di IGD RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Sukabumi
adalah 7 orang (705), Skala nyeri Pasien Saat Pemasangan Kateter
Urin yang mengalami nyeri Berat di IGD RS Bhayangkara Setukpa
Lemdiklat Sukabumi tidak ada Simpulan : Gambaran skala nyeri
pada pasein pemasangan kateter urin di IGD RS Bhayangkara
Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi dominan nyeri sedang dengan
nilai minimal skala 2 dan nilai maksinal skala 6
Kata Kunci: IGD, Kateter urin
Referensi : 32 (2011 – 2022)
3. Uraikan harapan (das sollen)
Berdasarkan hasil penelitian Nuraina & Wahab Pakaya tahun
2017 didapatkan hasil penelitian Tindakan pemasangan kateter urin
pada pasien BPH sebagian besar dalam kategori tidak dilakukan
sesuai SOP yaitu 56,5%. Dan respon nyeri dalam kategori nyeri
berat secara objektif yaitu 43,%, nyeri sedang yaitu 26,1 %, nyeri
ringan yaitu 43,5%.
Di Indonesia dilaporkan pemasangan kateter dilakukan lebih dari
lima ribu pasien setiap tahunnya, dimana sebanyak 4 % penggunaan
kateter dilakukan pada perawatan rumah dan sebanyak 25 % pada
perawatan akut. Sebanyak 15-25% pasien di rumah sakit
menggunakan kateter menetap untuk mengukur haluaran urin dan
untuk membantu pengosongan kandung kemih (PDPERSI, 2013).

4. Uraikan fakta (das sein)


Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skala nyeri Pasien yang
terpasang Kateter Urin yang mengalami nyeri Ringan di IGD RS
Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Sukabumi adalah 3 orang (30%),
Skala nyeri Pasien Saat Pemasangan Kateter Urin yang mengalami
nyeri Sedang di IGD RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Sukabumi
adalah 7 orang (705), Skala nyeri Pasien Saat Pemasangan Kateter
Urin yang

mengalami nyeri Berat di IGD RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat


Sukabumi tidak ada Simpulan : Gambaran skala nyeri pada pasein
pemasangan kateter urin di IGD RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat
Polri Sukabumi dominan nyeri sedang dengan nilai minimal skala 2
dan nilai maksinal skala 6
Kata Kunci: IGD, Kateter urin
Referensi : 32 (2011 – 2022)

5. Identifikasi Gap/kesenjangan/ketidak sesuaian antara


seharusnya dan kenyata
Adapun kesenjangan/ketidak sesuaian antara seharusnya

dan kenyata yang didapatkan dari kateterisasi urin menurut

Brunner & Suddarth (2010):

1. Iritasi ataupun trauma pada uretra

2. Krutasi pada Kateter

3. Terjadinya Inkontinensia Urin

4. Terjadinya Kebocoran

5. Resiko Tinggi Infeksi

Oleh karna itu seharusnya pendapat dari brunner & suddrat


seharuny tidak nterjadi

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.


Yogyakarta: ArRuzz.
Akhirul, T., & Fitriana, N. F. 2020. Hubungan Rensponse Time
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,
1(September), 263–271
Aprilano Damar. Kateterisasi Uretra Pada Pria:
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/genitourinaria/kateteris
asi-uretra-pria/kontraindikasi. Diunduh Tanggal 4 Juli 2022
Brunner. & Suddarth. (2010). Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi kedelapan :
Jakarta: Binapura Akasara
Dahlan,Sopiyudin,2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi
6. Jakarta, Salmba Medika.
Hidayat Alimul.2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
Salemba Medika
Kartikawati. (2013). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta : Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Data Rumah Sakit
Online.
Kozier, Erb, Berman, Snyder. 2016. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses & Praktik. Jakarta : EGC.
Mardana & Aryasa.2017. Penilaian Nyeri. Smf/Bagian Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rsup
Sanglah Denpasar
Menteri Kesehatan RI. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan.
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika
Nuraina & Wahab Pakaya. 2017. Hubungan penggunaan jelly anastesi
terhadap respon nyeri pemasangan kateter urin pada pasien bph di
ruang ird dan bedah rsud mm, dunda limboto. Jurnal Zaitun
Universitas Muhammadiyah: Gorontalo ;ISSN : 2301-5691
Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan
Praktis Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Perdana, M., Haryani dan K. Aulawi. 2017. Hubungan Pelaksanaan
Perawatan Indwelling Kateter Dengan Kejadian Infeksi Saluran
Kemih. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas, 01(01), pp. 17–
27. Tersedia pada https://jurnal.ugm.ac.id/jkkk/article/view/29012.
Diakses pada tanggal 7 Juni 2022.
Perry & Potter. 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,
Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Prasetyo, S.N.(2018. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purnomo, B,B 2011.Dasar-Dasar Urologi. Malang : Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
PDPERSI (Pusat Data dan Informasi). 2013. www.pdpersi.co.id ( diakses:
24 mei 2022)
Rizky. 2009 dalam Purnomo Bayu (2017) Pengaruh teknik Relaksasi.
Jurnal penelitian : Publikasi Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diunduh di www.goggle-
cendekiawan.co.id. Pada tanggal 20 Juni 2022
Singgih Rendy. Kateterisasi Uretra Pada Wanita:
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/genitourinaria/kateteris
asi-uretra-wanita/kontraindikasi; Diunduh tanggal 4 juli 2022
Smeltzer, S. C. & Bare B. G. (2013). Text Book of Medical Surgical
Nursing. Edisi 8. Philadelphia: Mosby Company.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Tamsuri, A. 2012. Konsep dan Pelaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017, Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Ulfa.M & Rosa E.M.2017.Analisis pengaruh pemasangan Kateter urin
Terhadap Insidensi Infeksi Saluran kemih di Rumah Sakit. Jurnal
penelitian: Publikasi Ilmiah. Fakulats Ilmu Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Wantoro. 2014. Efektivitas Kateterisasi Urin menggunakan Jelly Anestaesi
dan Jelly biasa terhadap Respon Nyeri Pasien Umpan Balik
Instruktur. Audiovisual dan Kombinasi di Yogyakarta. Jurnal Ilmu
Keperawatan. Vol: 3. No. 2. November 2015.
Wiwik Utami,dkk.2014. Studi komparasi nyeri pada pasien yang dipasang
kateter menggunakan jelly dengan lubrication adekuat di igd rsud
dr. R sosodoro djatikoesoemo bojonegoro.
Yudiyanta, Novita. (2015). Assessment Nyeri. Patient Comfort
Assessment Guide: Jurnal CDK226. 42 (3). 214-234. Diakses dari
https://scholar.google.co.id/citations?user=9vaRJz8AAAAJ&hl=en
tanggal 1 Mei 2022
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini menyatakan

(bersedia/tidak bersedia*) menjadi responden penelitian yang dilakukan

oleh Sukmawinata Mahasiswa D III Keperawatan Poltekes Yapkesbi

Sukabumi dengan judul “Gambaran Skala Nyeri Pada Pasien Yang

Terpasang Selang Kateter Urin Di Ruang Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya

tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.
Sukabumi, Juni 2022

Responden

*Coret yang tidak perlu

Lampiran

Lembar Observasi

No Responden :

Usia :

Jenis Kelamin :

Tingkat Pendidikan:

Tanggal Pengkajian :

Data Objektif :

Gambar Skala Intensitas Nyeri Numerik (Numerical Rating


Scale)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak
nyeri
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri berat

Keterangan:

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan

4-6 : Nyeri sedang

7-10 : Nyeri berat

Keterangan :

Lingkari salah satu angka pada skala nyeri yang tercantum.

Prosedur Tindakan Pengkajian Nyeri dengan PQRST

1. Tahap Pra Interaksi

1) Persiapan diri perawat

2) Verifikasi catatan keperawatan medis

3) Persiapan alat

a. Kertas pengkajian nyeri

b. Alat tulis

4) Jaga privasi klien, bila perlu tutup pintu dan jendela.

2. Tahap Orientasi

1) Berikan salam terapeutik


2) Identifikasi klien
3) Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang
yang
dipakai oleh klien
4) Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
5) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6) Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Tahap Kerja

1) Perawat cuci tangan gunakan sarung tangan bila perlu


2) Melakukan pengkajian nyeri dengan “PQRST”
P : penyebab nyeri itu dapat timbul, hal-hal yang membuat nyeri itu
semakin bertambah atau dapat berkurang ?

Q : rasa nyeri yang dirasakan seperti apa ? tertusuk, terhantam


benda keras, dipukul?

R : daerah nyeri? Menyebar atau tidak ?

S : nyeri teringan yang pernah dirasakan, seberapa menganggu


dari nyeri yang dirasakan terhadap aktifitas yang dilakukan ?

T : terapi yang digunakan untuk mengurangi nyeri oleh pasien

4. Tahap Terminasi

1) Memberitahukan bahwa pengkajian/wawancara sudah selesai


2) Mengevaluasi/ menyimpulkan hasil pengkajian/ wawancara
3) Menyampaikan rencana tindak lanjut
4) Berpamitan, salam dan senyum
Sumber :Poltekes kemenkes Riau
Karakteristik Responden

NO
Responde Tingkat
n Usia pendidikan
1 5 1 1
2 4 2 1
3 4 2 1
4 2 1 3
5 2 2 3
6 2 1 2
7 2 2 2
8 3 1 3
9 4 1 2
10 5 1 2
1. 17-25 remaja akhir 1. laki – laki 1. SD
2. 26-35 dewasa 2. perempuan 2. SMP
awal 3. SMA
3. 36-45 dewasa 4. Perguruan tinggi
akhir
4. 46-55 lansia awal
5. 56-65 lansia akhir
6. >65 manula
Skala Nyeri Pasien Pemasangan Kateter Urin Di Ruang IGD RS
Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

No
Responde Skala Nyeri Kategori
n
1 3 ringan
2 4 sedang
3 5 sedang
4 5 sedang
5 6 sedang
6 2 ringan
7 3 ringan
8 4 sedang
9 5 sedang
10 4 sedang
Hasil analisis Mean median

Statistics
Skala Nyeri
N Valid 10
Missing 0
Mean 4,10
Median 4,00
Std. Deviation 1,197
Minimum 2
Maximum 6

Skala Nyeri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 10,0 10,0 10,0
3 2 20,0 20,0 30,0
4 3 30,0 30,0 60,0
5 3 30,0 30,0 90,0
6 1 10,0 10,0 100,0
Total 10 100,0 100,0

Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki - laki 6 60,0 60,0 60,0
Perempuan 4 40,0 40,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26-35 dewasa awal 4 40,0 40,0 40,0
36-45 dewasa akhir 1 10,0 10,0 50,0
46-55 lansia awal 3 30,0 30,0 80,0
56-65 lansia akhir 2 20,0 20,0 100,0
Total 10 100,0 100,0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 3 30,0 30,0 30,0
SMP 4 40,0 40,0 70,0
SMA 3 30,0 30,0 100,0
Total 10 100,0 100,0

Skala Nyeri * Jenis kelamin Crosstabulation


Count
Jenis kelamin
laki - laki Perempuan Total
Skala Nyeri 2 1 0 1
3 1 1 2
4 2 1 3
5 2 1 3
6 0 1 1
Total 6 4 10

Skala Nyeri * Jenis kelamin Crosstabulation


Count
Jenis kelamin
laki - laki Perempuan Total
Skala Nyeri 2 1 0 1
3 1 1 2
4 2 1 3
5 2 1 3
6 0 1 1
Total 6 4 10

Anda mungkin juga menyukai