Anda di halaman 1dari 13

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN KECEMASAN


Disusun Oleh Kelompok 2
Nazar Nursalim Taufiq Iskandar
Riesma Fatmawati P Teguh Restianto
Rio Perdinan Teguh hamidi
Riska Faiza Muhtar Tiara Zahra
Safitri Laelasari Virda Velyana
Safutri Luvia Febriani Yopi Setiawan
Salsa Billah Khaila Ujang Wiyanto
Sri Wahyuni Neng siti paujiah
Sukma Winata Erlis Nurjamilah
Syailla Zakiah
Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Fase
proses keperawatan ini mencakup dua langkah pengumpulan data dari
sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga
kesehatan), dan analisis data sebagai dasar untuk diagnosa
keperawatan.

Pada pengkajian, data yang perlu dikaji adalah identifikasi pasien,


meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, dll
Pengkajian pada pasien ansietas dapat dilakukan melalui wawacara
dan observasi kepada pasien dan keluarga.
Tanda dan Gejala ansietas yang dapat di temukan melalui observasi adalah sebagai
berikut:
a. Ekspresi wajah terlihat Tegan
b. Rentang perhatian penyempil
c. Perubahan tanda-tanda vital (tekanan darah naik), tampak sering nafas pendek
d. Gerakan tersentak-sentak
e. Meremas-remas tangan
f. Tampak bicara banyak dan lebih cepat

Perubahan yang terjadi pada sistem akibat ansietas


g. Sistem kardiovaskuler
h. Sistem Saraf
i. Sistem pernafasan
j. Sistem pencernaan
Analisa data

Analisa data untuk menentukan masalah berdasarkan dari data yang


terkumpul. Data ini dikelompokkan menjadi data subjektif (keluhan yang
dirasakan oleh pasien) dan data objek (hasil pemeriksaan perawat melalui
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)
no Data Masalah

1 DS : Pasien mengatakan khawatir tidak dapat


berperan sebagai seorang istri yang baik.
Pasien mengatakan jantung sering berdebar-
debar, susah tidur, mulut kering, gelisah,
tangan berkeringat dingin, focus perhatian
menyempit, tidak mampu memfokuskan Kecemasan /
pikiran. Ansietas

DO : - Ekspresi wajah pasien tampak tegang -


Rentang perhatian tampak menyempit Mercury
-
Perubahan hasi tanda-tanda vital (nadi dan
tekanan darah meningkat) - Pasien tampak
sering napas pendek - Pasien tampak sering
kaget - Pasien tampak sering meremas-
remas tangan dan tampak bicara lebih
banyak dan cepat
Diangnosa Keperawatan/Rumusan masalah

Setelah mengumpulkan data mengenai klien,perawat pemberi pelayanan di rumah menentukan


diagnosa keperawatan. Beberapa diagnosa keperawatan dapat diterapkan untuk klien di rumah.
Penetapan diagnosa untuk klien yang mengalami ansietas sebagai berikut :
1. Ansietas b.d Perubahan fisik akibat Operasi Hysterektomi
2. Ansietas b.d Kurang pengetahuan

Intervensi keperawatan/Tindakan Keperawatan


Intervensi keperawatan dengan Ansietas menggunakan pendekatan menurut (Bulechek, Butcher,
Dochterman, & Wagner, 2013). Setelah merumuskan diagnose keperawatan, maka intervensi dan
aktivitas keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, serta mencegah masalah
keperawatan penderita. Tahapan ini disebut perencanaan keperawatan yang meliputi
penentuanprioritas, diagnose keperawatan, menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria
evaluasi, serta merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan.
Berikut ini adalah intervensi untuk pasien dengan Ansietas

 Tujuan
1) Pasien mampu mengenal ansietas
2) Pasien mampu mengatasi masalah ansietas melalui Teknik relaksasi dan distraksi
3) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan Teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas.

 Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan ansietas : penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibat
yang ditimblukan karena ansietas.
2) 2) Melatik relaksasi fisik, mengendalikan pikiran dan emosi
Strategi Pelaksanaan pertemuan

1. pengkajian ansietas dan Latihan relaksasi


hubungan saling percaya
2. Membuat kontrak (Infrom consent) dua kali pertemuan latihlah pengendalian ansietas
3. Bantu pasien mengenali ansietas - Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya - Bantu pasien mengenal penyebab ansietas - Bantu pasien menyadaru
perilaku ansietas
4. Latih Teknik relaksasi - Tarik napas dalam - Distraksi
5. Pertahankan rasa percaya pasien
Implementasi

Menurut (Hutahaean, 2010) Implementasi adalah proses dalam keperawatan untuk


membantu pasien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Tahap inidimulai setelah rencana
tindakan disusun. Perawat mengimplementasikan tindakan yang sudah diidentifikasi dalam
sebuah rencana asuhan keperawatan. Tujuan implementasi keperawatan adalah meningkatkan
kesehatan Pasien, mencegah suatu penyakit, pemulihan kesehatan Pasien, memfasilitasi koping
Pasien.
Pelaksanaan adalah kegiatan dalam pelaksanaan tindakan dari suatu perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional yaitu
variasi, tergantung individu dan masalahyang spesifik. (Handayaningsih, 2009). Tujuan
implementasi membantu Pasien untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan mencangkup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, serta memfasilitasi koping.
Evaluasi

Evaluasi keperawatan menurut (Hutahaean, 2010) adalah tindakan akhir dari proses
keperawatan dan merupakan suatu tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah berasil dicapai. Evaluasi dilaksanakan dengan
melihat respon Pasien terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan sehingga
perawat bisa mengambil suatu keputusan. Tujuan dari evaluasi yaitu untuk
mendapatkan umpan balik yang relavan dengan cara membandingkan dengan criteria
hasil. Hasil evaluasi menggambarkan tentang perbandingan tujuan yang dicapai
dengan hasil yang diproleh.
DOKUMENTASI
Dokumentasi asuhan keperawatan di lakukan pada setiap tahap
proses keprawatan yang meliputi dokumentasi pengakajian,
diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi Tindakan
keperawatan, dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai