Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. C (43 tahun)

post histerektomi 3 jam atas indikasi mioma uteri diruang alamanda – B RSUP

dr. Hasan Sadikin Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan asuhan

keperawatan sebagai berikut:

Pengkajian, pada tehan pengkajian pada Ny. C keluhan utama pasien yaitu

nyeri. Pasien mengeluh nyeri didaerah luka post operasi, nyeri dirasakan

seperti ditusuk-tusuk, Nyeri bertambah apabila bergerak, dan berkurang ketika

istirahat, skala nyeri 3 (0-10) dan nyeri dirasakan hilang timbul. Sebagian besar

kesesuaian antara teori dengan yang ditemukan dilapangan adalah sama.

Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan setelah penulis menyusun

analisis dari data – data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian, dan

yang penulis dapatkan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera

fisik, deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

tentang seksualitas, resiko disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan

dengan pembedahan, dan resiko infeksi berubungan dengan prosedur invasive.

Perencanaaan keperawatan, pada tahap ini penulis tidak menemukan

hambatan dan kesenjangan yang berarti sehingga menyusun rencana tindakan

keperawatan yang ada berdasarkan teori disesuaikan dengan respon dan data –

data yang muncul pada pasien dibantu oleh bimbingan dari dosen.

74
75

Pelaksanaan keperawatan sesuai dengan yang telah ditetapkan, baik

tindakan mandiri atau kolaborasi dengan tenaga medis lainnya. Penulis telah

melaksanakan tindakan keperawatan dengan melibatkan keluarga pasien.

Evaluasi keperawatan, setelah penulis melakukan asuhan keperawatan

pada Ny. C selama 1 hari keempat diagnosa keperawatan ada 2 dianosa yang

sudah tercapai dan didapatkan data bahwa nyeri pasien berkurang dari 3

menjadi 2, tidak terdapat tanda – tanda infeksi pada luka pasien.

B. Saran

Setelah penulis melakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. C (43

tahun) post histerektomi jam ke - 3 atas indikasi mioma uteri diruang alamanda

– B RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Memfasilitasi dan menyediakan sumber – sumber terkini untuk mahasiswa,

diharapkan supaya mempermudah mahasiswa mencari sumber referensi

untuk bahan karya tulis ilmiah

2. Bagi penulis

Dalam penulisan asuhan keperawatan diharapkan penulis dapat lebih

memahami dan teliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Y, 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Alexandra, O. 2015. Pencegahan Infeksi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana

(Manual Rujukan Berdasarkan Pemecahan Masalah). Jakarta: PKM

Arifint, H., Wagey, F., M Tendean, H. M., Ratulangi Manado, S., & Obstetri dan

Ginekologi RSUP R D Kandou Manado, B. D. (2019). Karakteristik

Penderita Mioma Uteri Di Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal

Medik Dan Rehabilitasi (JMR), 1(3), 1–6.

Armantius. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Mioma Uteri Di Ruang

Ginekologi Kebidanan Rsup. Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017. 124.

Aspiani, (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: TIM

Bahtiar H. 2013. Hubungan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protap Perawatan

Luka Post SC Dengan Kejadian Infeksi Luka Post Sectio Caesarea Di Ruang

Melati RSUP NTB. Jurnal: Universitas NTB (No.1. Vol.16. April 2013).

Batti, Alfrida, hasmawati dan hariani. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan proses penyembuhan luka post op sectio caesarea. Jurnal Ilmiah

Budiyanto, T., Ma’rifah, A., & Susanti, P. (2015). Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap

Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ca Mammae Di Rsud Prof Dr

Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan Maternitas, 3(2), 90–96.

Gumbo, Tawanda. 2011. General Principles of Antibmicrobial Therapy, in Gilman,

A.G., 2011. In: Goodman & Gilman’sThe Pharmacological Basis of

Therapeutics 12th Edition. McGrawHill

Hamarno, R., Ciptaningtyas, M. D., & H, M. H. (2017). Deep Breathing Exercise


(DBE) dan Tingkat Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi.

Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan), 3(1), 31.

https://doi.org/10.31290/jkt.v(3)i(1)y(2017).page:31-41

Herman, A. (2019). Pengaruh Intervensi Keperawatan Kombiunasi Chewing Gum

dan Mobilisasi Dini dan Flatus Pada Pasien Post Seksio Sesarea di Rumah

Sakit Kota Kendari. 158.

Heryani, Reni. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : CV.

Trans Info Media

Izza, N. (2020). Kejadian Mioma Uteri Pada Perempuan Di Perkotaan Indonesia

The In fl uence of Reproductive Health History on the Occurence of Uterine

Myoma in Women in Urban Areas in Indonesia. 89–98.

Kurniaty, R., & Sunarsih, S. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Mioma Uteri Di Rsud Dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun

2016.

Kusairi, A. I., & Firdaus, R. (2019). Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap

Waktu Pemulihan Peristaltik Usus Pasien Post Operatif Abdomen Di Rsud.

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. 12.

Mufdlillah., A. Hidayat., dan I. Kharimaturrahmah. 2012. Konsep kebidanan edisi

revisi. Yogjakarta : Nuha Medika.

Meilani, N. S., Mansoer, F. A. F., Nur, I. M., Argadiredja, D. S., & Widjajanegara,

H. (2020). Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUD

Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017. Jurnal Integrasi Kesehatan &

Sains, 2(1), 18–21. https://doi.org/10.29313/jiks.v2i1.4346


Ningrum, D. S., Katuk, M. E., & Masi, G. N. M., 2018. Pengaruh Mobilisasi Dini

Terhadap Peristaltik Usus Pada Pasca operasi laparatomi Di Rsu Gmim

Pancaran Kasih Manado. Jurnal Keperawatan. 6(1) Retrieved from

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j kp/article/viewFile/19466/19017

Nurarif, Amin, Huda & kusuma, Hardi. (2015). Asuhan keperawatan berdasarkan

diagnose medis & NANDA. Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Pasinggi, S., Wagey, F., & Rarung, M. (2015). Prevalensi Mioma Uteri

Berdasarkan Umur Di Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E-CliniC, 3(1).

https://doi.org/10.35790/ecl.3.1.2015.6517

Puput Novi Arista, 1712143074. (2018). Histerektomi Dalam Perspektif

Undangundang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Danhukum Islam.

Rahayu Putri, D. I. A. N. (2020). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan Pada Klien

Post Operasi Mioma Uteri Dengan Masalah Keperawatan Nyeri

Akut (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

Rahman, M., Haryanto, T., & Ardiyani, Maryah, V. (2018). Hubungan Antara

Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi Pada Pasien Post Operasi dengan

Proses Penyembuhan Luka di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Nursing

News, 3(1), 12–21.

Rochmawati nanik, Darsini, Z. ta. (2018). ( 2000 ) Menemukan Bahwa Mereka

Mendapatkan Ketenagan 65 % Ketika Mendengarkan Murottal Pada Pasien

Nyeri Post Operasi .

Saifudin, Abdul Bari. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo. Ed. 4. Jakarta:

FT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Hal. 891 – 894


Setiati Eni. (2018). Waspada 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: C.V

Andi Offset.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat

Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat

Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus

Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Theodora, M. (2016). Hubungan antara Harga Diri (Self-Esteem) dan Kepuasan

Seksual pada Wanita yang Melakukan Histerektomi.

http://repository.uksw.edu/handle/123456789/10077
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAMPAK OPERASI HISTEREKTOMI

Pokok Bahasan: Dampak operasi histerektomi

Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian operasi Histerektomi

2. Dampak operasi histerektomi

Sasaran: Pasien dan keluarga Ny.c

Pelaksanaan Kegiatan:

Hari, tanggal: Sabtu, 06 Juni 2021

Waktu: Pukul 17.00-17.30

Tempat: Ruang Alamanda RS Dr. Hasan Sadikin Bandung

A. Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami

tentang dampak operasi histerektomi

B. Tujuan Penyuluhan Khusus

1. Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan pasien dan

keluarga pasien Ny.C mampu menjelaskan pengertian operasi

histerektomi

2. Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan pasien dan

keluarga pasien Ny.C mampu menjelaskan dampak operasi

histerektomi
Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens Waktu


1 Pendahuluan 3 menit
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan penyuluh
c. Menjelaskan topik penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan
e. Menjelaskan waktu penyuluhan
2 Penyampaian nateri 10 menit
a. Materi a. Memperhatikan penjelasan
1) Pengertian operasi histerektomi penyuluh
2) Dampak histerektomi b. Bertanya
3) Memberikan kesempatan untuk c. Memperhatikan jawaban
bertanya penyuluh
4) Menjawab peserta
3 Penutup 2 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan a. Memperhatikan
b. Mengakhiri dengan salam b. Menjawab salam
Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Leaflet

Evaluasi:

1. Pengertian operasi histerektomi

2. Dampak operasi histerektomi

Jawaban:

1. Histerektomi berasal dari bahasa Yunani yakni hystera yang berarti “rahim”

dan ektmia yang berarti “pemotongan”. Histerektomi berarti operasi

pengangkatan rahim

2. Dampak dari operasi histerektomi

a. Perdarahan

Pada pasien dengan riwayat histerektomi total, maka adanya pendarahan

ini kemungkinan disebabkan oleh iritasi pada vagina atau infeksi pada

vagina.
b. Menopause

Menopuse adalah masa dimana berhentinya periode menstruasi seorang

wanita. Hal ini umumnya terjadi pada wanita sekitar usia 40-45 tahun

dengan riwayat histerektomi. Normalnya menopause terjadi ketika

seorang wanita berusia 45-65 tahun.

c. Infertilitas

Histerektomi yang berarti operasi pengangkatan rahim menyebabkan

terjadinya infertilitas

d. Penurunan hormone

Penurunan drastis estrogen sering mengakibatkan hot flushes yang sangat

mengganggu, sampai mengakibatkan gangguan tidur dan depresi.

Estrogen (tanpa progresteron) meringankan gejala dan mengurangi salah

satu penyebab depresi pasca operasi.

e. Dispareunia

Dspareunia didefinisikan sebagai nyeri di daerah genital yang

berhubungan dengan aktivitas seksual sebelum, pada saat, dan setelah

koitus.

Dispareunia kronis mengakibatkan penghindaran hubungan seksual yang

berdampak negatif pada keintiman emosional dan hubungan pribadi.

f. Libido menurun

Tindakan histerektomi dapat menyebabkan masalah fisik yaitu penurunan

libido, salah satu dampak fisik yang disebabkan histerektomi adalah

penurunan respon seksual karena danya bekas luka pada jaringan saat
operasi mengganggu aliran darah ke organ genital banyak syaraf disekitar

organ genital mengalami kerusakan.

Bandung, 06 Juni 2021

Penyuluh

Amelia Yulia Ningsih


Leaflet
KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Nama Pembimbing : Nina Gartika, S.Kp., M.,Kep

No. Hari/Tanggal Materi Bimbingan Rekomendasi Paraf


Pembimbing

1. 8 Juni 2021 Bimbingan BAB I Arahan untuk


membuat BAB I,
mencari
prevalensi, jurnal
dan lain-lain
2. 10 Juni 2021 Bimbingan BAB I Revisi BAB I, latar
belakang, mencari
dampak dari
mioma uteri,
tujuan penulisan
3. 17 Juni 2021 Bimbingan BAB III Membahas
pengkajian,
diagnosa, dan
intervensi
4. 22 Juni 2021 Bimbingan BAB II,III Revisi BAB III,
pembahasan BAB
II

5. 23 Juni 2021 Bimbingan BAB I Memberikan


(Feedback) feedback untuk
hasil revisi

6. 25 Juni 2021 Bimbingan BAB I,II,III Acc sidang

Mengetahui,

Ka. Prodi DIII Keperawatan

Anggriyana Tri Widianti, S,Kep.,Ners.,M.Kep

Anda mungkin juga menyukai