Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERTEMUAN KEDUA

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Trend dan Isue tentang Keperawatan Medikal Bedah

Dosen pengampu: Ns.Debby Silvia Dewi.S.Kep.M.Kep

Nama : Lutfiah Nadila


Nim : 20334056

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEOLAHRAGAAN
2020
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Kata pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul tentang
trend dan issue keperawatan medical medah . keperawatan medical bedah
hingga selesai. Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah Di dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-
kekurangan meningat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun untuk melengkapkan makalah ini dan berikutnya

Batam,23 agustus 2021

Lutfiah nadila
DAFTAR ISI

Bab 1
Pendahuluan.........................................................................................................
1. Latar belakang
2. Pembahasan
a. Trend keperawatan medical bedah
b. Issue keperawatan medical bedah
c. Analisis trend dan issue keperawatan medical bedah
d. Analisis Implementasi Trend dan Issue Keperawatan Medikal
Bedah Di Indonesia

Bab 2
Penutup
Kesimpulan
saran
Daftar pusaka
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan
dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan
pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu
yang unik dan holistic. Keperawatan merupakan profesi yang dituntut
mengembangkan keilmuanya sebagai wujud kepedulian untuk
meningkatkan tujuan kesehatan manusia baik dari segi tingkatan preklinik
maupun dari segi klinik, Pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kepastian pada pasien merupakan tuntutan
dan tantangan bagi semua tenaga kesehatan. Pelayanan dari
keperawatan memberikan bantuan mental, kelemahan fisik, psikososial,
kurangnya pengetahuan, dan ketidakmampuan melakukan aktifitas
sehari-hari secara mandiri. Agar dapat meningkatkan keilmuanya perawat
harus peka terhadap perubahan dilingkungan setiap saat. Perubahan
seperti teknologi dalam kesehatan, variasi dari jenis penyakit dan teknik
pelaksannan intervensi keperawatan. Adanya perubahan tersebut
menimbulkan trend dan isuue yang sehingga perawat dituntut dalam
peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena
tersebut penulis tertarik untuk membahkan trend dan isuue keperawatan
medical bedah serta penerapannya terhadap perawat di Indonesia.
PEMBAHASAN

A. Trend Keperawatan Medikal bedah


1. Telenursing Telenursing adalah proses keperawatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien atau kelompok
dengan media alat komunikasi, metode telenursing dapat
diaplikasikan di area terpencil, dapat mengurangi jumlah rujukan
dirumah sakit maupun di pusat-pusat peleyanan kesehatan lainnya
dan dapat menghemat waktu serta biaya dalam penanganan kepada
pasien (Parchami Iraqi & Ahmadi, 2016). Penelitian yang dilakukan
(Yekefallah, Najafi, Shahrokhi, & Mohammadpoorasl, 2016) bahwa
telenursing dapat meningkatkan kualitas hidup dan asuhan
keperawatan.
2. Pengunanan robotic dalam opreasi Merupakan suatu elemen system
yang dirancang membantu ahli bedah dalam melakukan prosedur
pembedahan termasuk perencanaan pra operasi, pasca operasi dan
tindak lanjut. Penggunaan sistem robotik dalam operasi membantu
proses pembedahan dengan tingkat keakuratan tinggi, memiliki
komplikasi yang rendah dan waktu yang singkat (Hadisaputra, 2014)
3. Perawatan luka moisture balance dengan modern dressing Metode
perawatan luka saat ini adalah menjaga kelembapan area luka, luka
yang lembab dapat mengaktivasi berbagai grow faktor yang berperan
dalam penyembuhan luka seperti TFG beta 1-3, PDGF, TNF, FGF dll.
Selain itu kelembapan, aliran oksigen, nitrogen beperan dalam
perbaikan sel-sel tubuh (Nontji, Hariati, & Arafat, 2015).

B. Issue Keperawatan Medikal Bedah


1. Perawatan luka dengan belatung Upaya untuk memajukan perawatan
luka dan meningkatkan kaualitas kesehatan pasien, terapi belatung
sudah lama digunakan tetapi banyak praktisi yang mengobati dengan
dressing modern, antibiotik dan pembedahan (Sun et al., 2014).
Perawatan luka kronis untuk menghilangkan jaringan nekrotik dan
merangsang granulasi jaringan serta membunuh bakteri (Pinheiro et
al., 2015).
2. Euthanasia Tindakan yang mengacu pada perlakuan yang disengaja
untuk mengakhiri hidup atas permintaannya sendiri. Pada tahun 2015
euthanasia legal di negara belanda, luxsemburg dan belgia (Terkamo-
Moisio et al., 2017).
3. Pemakaian tap water (air kran) pada luka Penelitian yang dilakukan
(Chan, Cheung, & Leung, 2016) menunjukan tidak ada perbedaan
dalam penggunaan air kran dan saline steril dalam proposi infeksi luka
dan proses penyembuhan luka.
C. Analisis trend dan issue keperawatan Medikal Bedah
1. Telenusing Metode komunikasi yang bertujuan memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien guna meningkatkan kesejahteraannya.
Banyak kelebihan dan kekurangan metode ini, kelebihan yaitu murah,
efisien dapat dilakukan diarea terpencil dan mengurangi rujukan
rumah sakit. Kekurangan metode ini sikap caring perawat masih
dipertanyakan, kerahasian pasien dan malpraktek bisa terjadi.
Sehingga penting untuk dikembangkan kebijakan yang mengatur
praktek telenursing seperti SOP, keamanan dan kerahasian
(Sudaryanto & Purwanti, 2008).
2. Penggunaan robotic dalam operasi Kemajuan bidang teknologi yang
pesat menyebabkan kemajuan di dunia kesehatan semakin membaik
termasuk dalam pelayanan kamar operasi, metode mengunakan
bantuan robot dapat meminimalkan sayatan pembedahan hingga
kondisi tremor tangan ahli bedah (Hadisaputra, 2014).
3. Perawatan luka moisture balance dengan modern dressing Prinsip
perawatan luka modern ini mempertahankan dan menjaga sekitar
luka tetap lembab yang mampu dalam mempercepat fibrinolis,
angiogenesis, menurunkan resiko infeksi, mempercepat pembentukan
grow faktor dan pembentukan sel aktif (Handayani, 2016).

1. Perawatan luka dengan belatung Merupakan terapi menggunakan


larva lalat pada luka yang membantu debridement sehingga
terjadi penyembuhan luka, yang memiliki 3 keungulan seperti
debridement di jaringan nekrotik, membunuh mikroba dan biofilm
dan stimulasi pertumbuhan jaringan (Mirabzadeh, Ladani, Imani,
Rosen, & Sherman, 2017).
2. Euthanasia Dimana euthanasia disahkan perawat lebih teribat
dengan akhir hidup pasien dibandingkan dengan dokter, bahkan
hukum di Belgia harus berkonsultasi dengan perawat dalam
memutuskan tindakan euthanasia, hal ini dikarenakan perawat
berada disamping pasien selama tindakan keperawatan (Terkamo-
Moisio et al., 2017) berdasarkan ketentuan diatas peran perawat
sangat besar, perawat dituntut berpikir dari segala sisi aspek
kehidupan pasien dan ikut merasakan keadaan pasien dalam hal
ini sangat bagus karena dengan ikut merasakan penderitaan
3. pasien dapat meningkatkan kualitas perawatan itu sendiri.
Pemakaian tap water (air kran) pada luka Pemakaian tap water di
beberapa negara disarankan sebagai pembersih yang efektif untuk
laserasi, pasca operasi dan luka kronis, selain itu penggunaan tap
water yang murah dan terjangkau dibandingkan cara lainya (Chan
et al., 2016). Bahkan tap water mengurangi bakteri gram positif
dibandingkan dengan 0-9 natrium klorida (Resende et al., 2016).
Pada luka bakar pemakaian tap water dengan suhu rendah dari
tubuh selama 5 menit di hari pertama – keempat kemudian dialiri
air hangat lebih 2 °C dari tubuh sampai luka sembuh (Than & Li,
2016).
D. Analisis Implementasi Trend dan Issue Keperawatan Medikal Bedah Di
Indonesia
1. Telenursing merupakan metode yang sangat bagus yang dapat
dipraktekkan dalam dunia keperawatan karena dapat meningkatkan
kesejahteraan kesehatan pasien, misalnya untuk masalah ringan
seperti menanyakan program kontrol pasien dan program perawatan
yang selanjutnya dilaksanakan. Dan sebaiknya metode ini dilakukan
oleh perawat dan pasien yang sudah saling mengenal sehingga
meminimalkan melpraktek dan kerahasian pasien (Yulianti & Rayasari,
2016).
2. Penggunaan robotik laparoskopi di Indonesia hanya ada di salah satu
rumah sakit Jakarta (sejak 2012). Saat ini jumlah SpOG di Indonesia
mencapai 3000 dan pendidikan laparoskopi belum memadai sehingga
banyak keluar negeri untuk pelatihan endoskopi untuk mencapai
kompetensi ini (Hadisaputra, 2014).
3. Saat ini banyak perawat yang melakukan pelatihan luka modern yaitu
penerapan metode perawatan luka modern dengan prinsip moisture
balance dapat mempercepat penyembuhan luka dibandingkan
perawatan luka konvensional, tindakan perawatan luka ini dapat
mengurangi efek samping yang ditimbulkan obat-obatan dan
menekan biaya yang tinggi karena lamanya perawatan (Handayani,
2016). Tetapi masih banyak perawat dipuskesmas yang masih
menggunkan perawatan luka dengan kasa dan NaCL dan povidone
iodine.

1. Perawatan luka dengan belatung Perkembangan di Indonesia


tentang perawatan luka masih belum dikatakan membaik secara
merata dimana masih perlu dilakukan pembaharuan kompetensi
guna meningkatkan kesehatan pasien, penangaan di Indonesia
terbaru adalah menggunakan modern dressing dengan menjaga
kelembapan, perlu adanya pelatihan dan penelitian tentang
perawatan luka menggunakan belatung. Tarapi belatung
menawarkan biaya minimal dan menyembuhkan luka tanpa
dilakukan amputasi(Mirabzadeh et al., 2017).

2. Euthanasia Di Indonesia secara yuridis euthanasia belum diatur


sehingga menyebabkan polemik yang panjang, satu-satunya
landasan hukum yang bisa dipakai dalam KUHP peraturan hukum
terdapat dalam buku ke-2 bab XIX pasal 344 (Simatupang, 2017).
Menurut penulis euthanasia merupakan indikator kualitas
pelayanan kesehatan, seharusnya dengan sikap caring yang benar
dilakukan perawat permintaan euthanasia semakin rendah.

3. Pemakaian tap water (air kran) pada luka Penggunaan tap water
untuk perawatan luka masih bisa diperdebatkan karena kualitas
air kran diberbagai tempat berbeda-beda, sehingga perlu
dilakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kualitas air kran
tersebut. Menurut penulis bahwa penggunaan air kran di wilayah
Indonesia masih perlu dilakukan pengkajian, pengguanaan air kran
sebagai pembilas luka masih bisa disarankan sebagai penanganan
pertama luka asalkan jenis air yang digunakan tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berwarna. Penggunaan air kran untuk
membersihakan luka terjadi di Australia, Jerman, Swedia dan
Amerika Serikat tetapi masih dilakukan pengujian di negara-
negara timur (Chan et al., 2016).
BAB 2

KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Beberapa trend dalam Keperawatan Medikal Bedah (KMB) di
Indonesia, diantaranya adalah: Telenursing, penggunaan robotik pada
operasi bedah dan perawatan luka dengan modern dressing. Trend ini
belum sepenuhnya diterapkan di sektor pelayanan keperawatan di
seluruh Indonesia.
2. Beberapa issue yang berkembang di Keperawatan Medikal Bedah
(KMB) di Indonesia, antara lain: perawatan luka dengan belatung,
euthanasia dan pemakaian tap water dalam perawatan luka. Sistem
ini masih belum diberlakukan di Indonesia dan masih banyak terjadi
perebatan, sekali pun sudah ada diterapkan di Indonesia itu pun
belum semua masyarakat tahu apa dan bagaimana penggunaan
system tersebut.

B. SARAN
1. Agar perawat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya
perawat terhadap trend dan issue keperawatan medical bedah (KMB)
di Indonesia sehingga dapat dikembangkan dalam sistem layanan
keperawatan.
2. Diharapkan perawat untuk menindak lanjuti trend dan issue tersebut
melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk meningkatkan Evidence
Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup
Keperawatan Medikal Bedah (KMB).
DAFTAR PUSAKA
file:///C:/Users/dell/Downloads/toaz.info-trend-dan-issue-dalam-keperawatan-
medikal-bedah-pr_c57393f76a37605580deef86f166c6b6.pdf

Anda mungkin juga menyukai